Anda di halaman 1dari 19

MEMAHAMI TEKS SEJARAH

Oleh: Nur Dwiana Muslimah,S.Pd.


Apa Sih Teks
Sejarah itu?
“TEKS SEJARAH”

Teks sejarah adalah karangan atau cerita yang menyajikan suatu


peristiwa atau kejadian masa lalu yang menjadi asal muasal
sesuatu serta bagaimana peristiwa itu berlangsung berdasarkan
urutan waktu.
“ Macam-macam Teks Sejarah “

Pertama Kedua
Berdasarkan Peristiwa, cerita Berdasarkan tujuan, cerita sejarah
sejarah dapat diidentifikasikan dapat diidentifkasikan menjadi dua,
menjadi dua yaitu: yaitu:
a. Cerita sejara yang a. Cerita sejarah ekspositoris
benar-benar terjadi, b. Cerita sejarah sugestif
b. Cerita sejarah yang berupa
khayalan, seperti cerpen,
novel, roman dan lain-lain.
Macam Teks Sejarah Berdasarkan Tujuan
1. Cerita sejarah ekspositoris

Cerita sejarah ini bertujuan memperluas pengetahuan


pembaca. Tahapan-tahapan dalam suatu proses disampaikan
menggunakan bahasa yang informatif dengan titik berat pada
penggunaan kata denotatif.
CONTOH!

Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, Pr. (lahir di Ambarawa, Kabupaten Semarang, 6 Mei 1929 - meninggal di
Jakarta, 10 Februari 1999 pada umur 69 tahun), dikenal sebagai rohaniwan, budayawan, arsitek, penulis, aktivis,
dan pembela wong cilik (bahasa Jawa untuk "rakyat kecil"). Ia juga dikenal dengan nama populer, Rama Mangun
(atau dibaca "Romo Mangun" dalam bahasa Jawa). Romo Mangun adalah anak sulung dari 12 bersaudara pasangan
suami istri Yulianus Sumadi dan Serafin Kamdaniyah. Romo Mangun dikenal melalui novelnya yang berjudul
Burung-Burung Manyar. Mendapatkan penghargaan sastra se-Asia Tenggara Ramon Magsaysay pada tahun 1996.
Ia banyak melahirkan kumpulan novel, di antaranya Ikan-Ikan Hiu, Ido, Homa, Roro Mendut, Durga/Umayi, dan
Burung-Burung Manyar. Esai-esainya tersebar di berbagai surat kabar di Indonesia. Buku Sastra dan Religiositas
yang ditulisnya mendapat penghargaan buku nonfiksi terbaik tahun 1982.(Sumber:
http://id.wikipeia.org/wiki/Y.B._Mangunwijaya)
Macam Teks Sejarah Berdasarkan Tujuan
2. Cerita sejarah sugestif

Cerita sejarah ini bertujuan merangsang daya khayal


pembaca. Tujuan utamanya adalah memberi makna atas
peristiwa atau kejadian sebagai suatu pengalaman. Bahasa
yang digunakan lebih condong ke bahasa kiasan dengan
menggunakan katakata konotatif.
CONTOH!

Sejam lagi matahari akan terbenam. Dari tempat


persembunyiannya, dia dapat melihat bukit itu. Baginya, darah merah
dari luka-luka yang mewarnai tanah mempunyai arti simbolis darah Ibu
yang melahirkan anak. Dia ingin suatu waktu mengarang cerita tentang
itu. Dia masih belum tahu dari mana hendak memulai ceritanya itu.

Sumber: Tak ada esok, Mochtar Lubis


FUNGSI SEJARAH
Menurut R. Moh. Ali, sejarah adalah rangkaian keseluruhan manfaat yang dapat kamu
peroleh dengan mempelajari sejarah. peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan
manusia. Banyak menyatakan adanya empat fungsi sejarah. Keempat fungsi tersebut
Hal ini sesuai dengan pendapat Nugroho Notosusanto yang adalah sebagai berikut.

1. Fungsi rekreatif. Artinya, sejarah dapat memberikan perasaan senang atau gembira
kepada penikmatnya.
2. Fungsi inspiratif . Artinya, dengan mempelajari sejarah kamu bisa mengembangkan
inspirasi, imajinasi , dan kreativitas demi keberlangsungan hidup berbangsa dan
bernegara yang lebih baik lagi
FUNGSI SEJARAH
3. Fungsi instruktif . Artinya, sejarah dapat dijadikan alat bantu pembelajaran. Dengan
kata lain, dengan menjelaskan materi ajar secara naratif dan kronologis, sejarah
dapat berperan sebagai alat untuk menyampaikan pengetahuan dan keterampilan
kepada subjek belajar agar materi pelajaran mudah dimengerti.

4. Fungsi edukatif. Artinya, nilai-nilai sejarah dapat dijadikan pelajaran dalam


kehidupan sehari-hari dan petunjuk bagi manusia dalam berperilaku agar menjadi
pribadi yang arif dan bijaksana.
Novel Novel
Sejarah Sejarah
NOVEL SEJARAH
Novel sejarah dapat dikategorikan sebagai novel ulang (rekon).
Supaya tidak terjadi kesalahpahaman atas frasa "novel ulang",
berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis novel ulang. Berdasarkan
jenisnya, novel ulang terdiri atas tiga jenis, yakni rekon pribadi,
rekon faktual, dan rekon imajinatif.

1. Rekon pribadi adalah novel yang memuat kejadian dan


penulisnya terlibatsecara langsung.
2. Rekon faktual (informasional) adalah novel yang memuat
kejadian faktualseperti eksperimen ilmiah, laporan polisi, dan
lain-lain.
3. Rekon imajinatif adalah novel yang memuat kisah faktual yang
dikhayalkandan diceritakan secara lebih rinci
NOVEL SEJARAH

Nah novel sejarah tergolong ke dalam rekon


imajinatif. Artinya, novel tersebut didasarkan atas
fakta-fakta sejarah yang kemudian dikisahkan
kembali dengan sudut pandang lain yang tidak
muncul dalam fakta sejarah. Misalnya, kegemaran,
emosi, dan keluarga.
STRUKTUR CERITA SEJARAH
Novel sejarah, seperti juga novel-novel lainnya, termasuk
dalam genre teks cerita ulang. Novel sejarah juga mempunyai
struktur teks yang sama dengan struktur novel lainnya yaitu
orientasi, pengungkapan peristiwa, rising action, komplikasi,
evaluasi/resolusi , dan koda.
1. Pengenalan situasi cerita (exposition,
orientasi)

Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan setting


cerita baik waktu, tempat, maupun peristiwa. Selain itu,
orientasi juga dapat disajikan denganmengenalkan para
tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh.
2. Pengungkapan peristiwa
Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang
menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun
kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya

3. Menuju konflik (rising action)


Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan,
ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan
bertambahnya kesukaran tokoh.
4. Puncak konflik (turning point, komplikasi)
Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian
cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini
pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya.
Misalnya, apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan
masalahnya atau gagal.

5. Penyelesaian (evaluasi, resolusi)


Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan ataupun
penilaian tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami
tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Pada bagian
ini pun sering pula dinyatakan wujud akhir dari kondisi
ataupun nasib akhir yang dialamitokoh utama
6. Koda
Bagian ini berupa komentar terhadap keseluruhan isi
cerita, yang fungsinya sebagai penutup. Komentar yang
dimaksud bisa disampaikan langsung oleh pengarang atau
dengan mewakilkannya pada seorang tokoh. Hanya saja
tidak setiap novel memiliki koda, bahkan novel-novel
modern lebih banyak menyerahkan simpulan akhir
ceritanya itu kepada para pembacanya. Mereka dibiarkan
menebak-nebak sendiri penyelesaian ceritanya.
TERIMA KASIH
Yuk Diskusi ☺

addyouremail@freepik.com and sladesgo.com

Anda mungkin juga menyukai