Anda di halaman 1dari 4

Bahasa Indonesia VII

Bahan ajar pertemuan 5 (24 Agustus 2020)


TEKS CERITA FANTASI
 Materi: Pengertian, unsur, ciri, dan isi teks fantasi.

A. Mengidentifikasi Unsur Cerita Fantasi.

Pengertian

Narasi berasal dari bahasa Latin narrare berarti menceritakan, bercerita, narration berarti
penceritaan, narrativus berarti bersifat penceritaan. Menurut Gorys Keraf dalam Argumentasi dan Narasi,
narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan
dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa dalam suatu kesatuan waktu. Dapat pula diartikan bahwa narasi
adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca
suatau peristiwa yang terjadi. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia narasi berarti
pengisahan suatu cerita atau kejadian, cerita atau deskripsi suatu kejadian atau peristiwa/kisahan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa narasi menyajikan serangkaian peristiwa biasanya disusun menurut
urutan waktu. Karangan/teks narasi, misalnya cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, dan
autobiografi.

Menurut Gorys Keraf, jenis teks narasi dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Narasi Ekspositoris yaitu menambah informasi dan memperluas pengetahuan pembaca terhadap
kisah seseorang.
2. Narasi Sugestif adalah rangkaian peristiwa yang disajikan untuk menimbulkan daya khyal
pembaca.

Ciri Umum Teks Fantasi

a. Cerita fantasi mengandung keajaiban/keanehan/kemisteriusan


b. Cerita fantasi memiliki ide cerita
c. Cerita fantasi menggunakan latar lintas ruang dan waktu
d. Tokoh dalam cerita fantasi unik atau memiliki kesaktian
e. Cerita fantasi bersifat fiksi
f. Bahasa
Bahasa yang digunakan variatif, ekspretif, dan menggunakan ragam percakapan sehari-hari.

Jenis Cerita Fantasi

a. Berdasarkan latar cerita, dibedakan sebagai tiga kategori sebagai berikut.

1. Latar lintas waktu masa lampau


Cerita fantasi ini terjadi pada masa lampau. Cerita fantasi tersebut misalnya dongeng,
parable, dan hikayat.
2. Latar waktu sezaman
Cerita fantasi ini terjadi pada masa sekarang. Cerita fantasi tersebut misalnya cerpen dan
novel yang menggunakan alur dan waktu saat ini.
3. Latar lintas waktu futuristik (masa yang akan datang)
Cerita fantasi tersebut ditulis pada zaman sekarang, tetapi berisi fantasi penulis tentang
peristiwa yang akan datang.

b. Berdasarkan kesesuaian dalam kehidupan nyata, dibedakan sebagai dua kategori sebagai berikut.

1. Cerita fantasi total, berisi fantasi pengarang terhadap objek tertentu. Semua yang terdapat dalam
cerita tidak terjadi dalam dunia nyata. Nama tokoh, tempat, dan objek merupakan rekaan
pengarang.

2. Cerita fantasi irisan, fantasi ini mengungkapkan cerita fantasi, tetapi masih menggunakan nama,
tempat, dan peristiwa yang pernah terjadi dalam kehidupan nyata.

Unsur-Unsur Cerita Fantasi

Unsur cerita fantasi terdiri atas dua yaitu

1. Unsur intrinsik, terdiri atas:


1. Tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita/gagasan dasar umum. Contoh tema
yang diangkat antara lain; cinta (cinta terhadap Tuha, tanah air, orang tua, atau kekasih),
kesetiakawanan, dan keadilan.
2. Latar atau setting disebut landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu,
dan lingkungan sosialtempat terjadinya peristwa yang diceritakan.
1. Latar tempat, lokasi terjadinya peristiwa
2. Latar waktu, berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa.
3. Latar sosial, berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyrakkat misalnya,
kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir, dan
bersikap.
3. Penokohan adalah pelukisan gambaran jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam
sebuah cerita.
4. Sudut pandang atau point of view merupakan cara pandang yang digunakan pengarang
sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan sebagai peristiwa yang
membentuk cerita.
1. Sudut pandang orang ketiga, misalnya: Delia, Rahmat, ia, dia, dan mereka.
2. Sudut pandang orang pertama misalnya: ia adalah si “aku”
3. Sudut pandang orang campuran, pengarang menggabungkan penggunaan sudut pandang
orang pertama dan ketiga.
5. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah cerita.
2. Unsur ekstrinsik, terdiri atas:
1. Bahasa merupakan sarana yang digunakan dalam karya sastra. Bahasa yang digunakan
dipengaruhi oleh bahasa pengarang. Unsur bahasa daerah dimungkinkan masuk ke karya
sastra.
2. Latar belakang pengarang, meliputi pemahaman kita terhadap sejarah hidup pengarang,
terdiri atas biografi pengarang, kondisi psikologis pengarang, dan aliran sastra yang dianut
pengarang.
3. Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita fantasi, mengandung nilai-nilai kehidupan yang
berlaku dalam masyarakat. Misalnya, nilai moral, nilai sosial, nilai budaya,
Tugas 6

Bacalah kutipan cerita fantasi “Hikayat Orang Gila” dibawah ini!

Hikayat Orang Gila

Sumber: Coret-Coret di Toilet, Gra-media Pustaka Utama, 2014

Orang gila itu tidak bernaama, sedang duduk di pojok jalan. Di atasnya, selembar kain koyok
dengan kata “referendum” yang nyaris tak terbaca masih membentang. Ia terdiam di situ, disdudutnya
yang paling aman, menatap nanar pada hal-hal yang baginya sendiri terasa ajaib.

Jauh di luar sana, salak senapan bersahutan. Orang-orang para penghuni kota mungil itu, ribut
berlarian dengan teriakan-teriakan yang tidak mungkin dipahami Si Orang Gila. Mereka menjinjing
barang-barang yang dikemas dalam buntelan-buntelan kecil, dan keluar rumah dalam gerakan-gerakan
bergegas. Berebutan naik ke atas truk-truk yang seketika sudah dijejali manusia.

“Orang Gila!” seseorang tiba-tiba disampingnya. Si Orang Gila menoleh. Seorang gadis tengah
berdiri didepannya, menatapnya dengan cemas. “Ayo pergi! Kau bisa di sini!” Ia memperingatkan.

Si Orang Gila hanya memandang tanpa reaksi. Ia mengenalinya sebagai gadis yang hampir tiap
hari memberinya makanan, tak lebih dari itu. Sampai sejauh ini, ia pun hanya menduga si gadis akan
memberinya sesuatu yang dapat dimakan. “Ayo, tinggalkan kota!” kata si gadis lagi. Masih tak reaksi.

Kemudian, rentetan senjata mulai terdengar kembali. Bergemuruh dan bersahutan. Bergerak
semakin mendekat. “Cut Diah! Cepat kau! Berangkat kita!” seorang perempuan tua berteriak dari atas
truk. Si gadis masih menatap Si Orang Gila dengan cemas, dan perlahan mundur berlari menuju truk.

Setelah beberapa hari berlalu, kini ia merasa lapar. Di kota kecil yang mati ia terseok sendirian,
mencoba mengais sampah. Tiada juga makanan. Ia telah kalah gesit dengan tikus-tikus dan kucing liar.
Tak ada lagi Cut Diah yang berbaik hati memberinya makanan. Juga tak ada Wak Haji yang kerap
memberinya roti dari toko. Ia terdampar kemudian di sebuah bangunan sekolah yang separuhnya hangus
terbakar.

Pertanyaan
1. Tentukan unsur tokoh, penokohan, latar, dan alur/urutan peristiwa.
2. Ceritakan kembali isi cerita fantasi tersebut secara tertulis dengan memperhatikan cara mudah
menulis kembali sebuah cerita fantasi.

Anda mungkin juga menyukai