Anda di halaman 1dari 9

REVIEW JURNAL

“ESTIMATING ECONOMIC VALUE FOR


POTENTIAL ECOTOURISM RESOURCES IN
PUNCAK LAWANG PARK, AGAM DISTRICT,
WEST SUMATERA, INDONESIA”

MIA AUDINA RAHMAT NASUTION (217004018)


MAGISTER PENGELOLAAN SUMBER DAYA
ALAM DAN LINGKUNGAN
LATAR BELAKANG

Ekowisata telah menjadi konservasi dan pembangunan ekonomi yang penting bagi masyarakat
yang tinggal di daerah alami. Manfaat daya tarik wisata di daerah antara lain meningkatkan
pendapatan asli daerah, meningkatkan taraf hidup, dan memperluas lapangan pekerjaan bagi
pengangguran, dan melestarikan lingkungan alam dan budaya lokal. Salah satu tempat yang
memiliki potensi ekowisata adalah Puncak Lawang Park (PLP). Jumlah pengunjung yang datang
ke PLP dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peningkatan pengunjung dapat merusak
kelestarian alam sekitar di kawasan tersebut dan mengharuskan pihak pengelola untuk berupaya
mengelola dan menjaga kelestariannya tanpa merusak sumber daya alam dan lingkungan.
Pengelola membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk mendukung pengelolaan dan
pengembangan kawasan seperti peningkatan fasilitas yang ada, yang saat ini didukung oleh dana
pemerintah dan retribusi pengunjung. Dengan demikian, pengelola taman mungkin harus
memperoleh lebih banyak pendapatan dengan meningkatkan biaya pengguna pengunjung.

1
TUJUAN PENELITIAN

Penelitian dilakukan untuk memperkirakan


Willingness to Pay (WTP) pengunjung untuk
ekowisata di Taman Puncak Lawang, Kabupaten
Agam, Sumatera Barat, Indonesia.

2
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menerapkan Contingent Valuation Method (CVM) pada pengunjung Taman Puncak Lawang (PLP). CVM
adalah alat fleksibel yang digunakan memperkirakan nilai non-guna dan nilai ekonomi barang non-pasar dari sumber
daya alam. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang dirancang berdasarkan CVM oleh peneliti.

Waktu wawancara : September 2013 di PLP


Sampel penelitian : Random sampling pada 300 pengunjung.
Pendekatan wawancara : Pilihan dikotomis (ya atau tidak). Responden ditanya apakah
mereka bersedia membayar sejumlah uang sebagai biaya masuk atau tidak. Jika
responden setuju untuk membayar tiket masuk saat ini, dan tingkat penawaran akan terus
meningkat (dari Rp6000, Rp7000, Rp8000, Rp9000, menjadi Rp10000).
Metode analisis : The Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 2.0 dan
Perangkat Lunak NLOGIT versi 4.0 digunakan dalam analisis deskriptif dan model logit.

3
HASIL PENELITIAN

Jenis Kelamin, Usia Asal Tingkat Pendidikan


dan Status
97,3% adalah orang Perguruan tinggi atau
laki-laki (57,3%), Rata- Indonesia, sedangkan universitas sebesar
rata pengunjung sisanya adalah 54,0%
berusia 29 tahun dan pengunjung
SD sebesar 0,3%, SMP
mayoritas masih Internasional (2,7%).
sebesar 2%, SMA
lajang (68%).
sebesar 43,7%.

4
HASIL PENELITIAN

Pekerjaan Pendapatan Rata- Willingness To Pay


rata 68,67% responden bersedia membayar
Pegawai swasta
(46,0%). Pengunjung domestik penawaran yang diberikan, sedangkan 31,33%
tidak bersedia membayar.
sebesar Rp.2,5 juta
Wiraswasta (14,0%) dan pengunjung Tingkat penawaran Rp6000, sekitar 16,33%
internasional sebesar bersedia membayar dan hanya 3,67% yang
PNS (9,7%) Rp.132,1 juta tidak bersedia.
Tingkat penawaran Rp10000, 9% responden
tidak bersedia membayar, dan 11% bersedia
membayar.

5
KESIMPULAN

Kajian estimasi WTP ini memberikan gambaran tentang potensi manfaat ekowisata dan
manfaat ekonomi bagi ekowisata di PLP. Keberhasilan potensi ekowisata di PLP di masa
depan akan tergantung pada WTP pengunjung taman.

Umumnya para pengunjung rela membayar tiket masuk di PLP lebih tinggi dari harga tiket
masuk saat ini (Rp5000). Dari 300 responden, 68,66% bersedia membayar sedangkan
31,34% tidak bersedia membayar. Rerata WTP pengunjung adalah Rp9.411,35.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa harga penawaran, tingkat pendapatan, jenis
kelamin (laki-laki) merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi WTP.

6
DAFTAR PUSTAKA
Iasha A., dkk. 2015. Estimating Economic Value For Potential Ecotourism
Resources in Puncak Lawang Park, Agam District, West Sumatera, Indonesia.
Procedia Environmental Sciences 30 (2015) 326-331.

7
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai