Narative Text 2

Oleh:

1. 1. Anandha Jaya H. (04)

2. 2. Eva Dwi Putri (16)
3. 3. Fredy Andika W. (18)
4. 4. Ocha Wahyu W. (27)
5. 5. Rindi Putri X. (29)
6. 6. Vironikasari L (34)
 Definition Of Narative Text
What is narrative text? Narrative text is a text that contains imaginary stories, fairy
tales, or true stories that have been exaggerated. Usually there is a moral value to be learned
at the end of the story.(Apa itu narrative text? Narrative text adalah teks yang berisi tentang
cerita khayalan, dongeng, ataupun kisah nyata yang telah dilebih-lebihkan. Biasanya ada
nilai moral yang bisa dipetik di akhir cerita.)
Literally, narrative text is a type of story text that is imaginative and also describes a
series of events from time to time described from the beginning, middle, and end. Narrative
text is a chronological text, which is a text that tells an event in a coherent way. (Secara
harfiah, narrative text adalah jenis teks cerita yang bersifat imajinatif dan juga
menggambarkan rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dari awal, tengah,
dan akhir. Narrative text merupakan teks yang bersifat kronologis, yaitu teks yang
menceritakan suatu kejadian secara runtut.)
Purpose of narrative text
Narrative text aims to entertain and attract readers' interest. Narrative
text presents a story or event that has a problem. These problems can
lead to conflict and at the end of the story there is a resolution and have
a sad or happy ending. (Narrative text bertujuan untuk menghibur dan
menarik minat pembaca. Narrative text menyajikan cerita atau peristiwa
yang memiliki masalah. Masalah tersebut dapat menimbulkan konflik
dan pada akhir cerita ada resolusinya dan memiliki akhir yang
menyedihkan maupun bahagia.
 narrative text structure

01 Orientation 02 Complication 03 Resolution

Orientation is also
known as introduction.
This section contains the
introduction of the
characters in the story as
well as the time and
place of the incident.
(Orientasi disebut juga
sebagai pengenalan.
Pada bagian ini berisi
tentang pengenalan
tokoh dalam cerita serta
waktu dan tempat
kejadiannya).
Complications are a
description of the
emergence of crises or
problems experienced by
the characters in the story.
The crisis must be solved
by the characters.
(komplikasi merupakan
gambaran munculnya
krisis atau masalah yang
dialami oleh para tokoh
pada cerita. Krisis
tersebut harus
dipecahkan oleh para
tokoh.)
The resolution is the part
that contains how the
characters from the story
solve the problem. Usually
there is more than one
resolution for one
complication. (resolusi
merupakan bagian yang
berisi bagaimana tokoh
dari cerita tersebut
memecahkan masalah.
Biasanya terdapat lebih
dari satu resolusi untuk
satu komplikasi.)
 characteristics of narrative text
a. Clear plot (Alur jelas )
Narrative text has a clear storyline from the beginning to the end of the story. (Teks narasi
memiliki alur cerita jelas dari awal sampai akhir cerita. )
b. Story style (Gaya cerita)
Narrative text tells stories and
certain events using narrative language. The explanation of the narrative is a text that is not dialogue, its
contents are historical stories, series of events, and others.(Teks narasi menceritakan kisah dan peristiwa
tertentu memakai bahasa naratif. Penjelasan mengenai naratif yaitu teks yang tidak bersifat dialog, isinya
adalah kisah sejarah, deretan peristiwa, dan lainnya.)
c. Theme Each (Tema)
narrative text has a theme, background story, plot,
characters, and player point of view. (Setiap teks narasi memiliki tema, latar belakang cerita, alur, karakter,
dan sudut pandang pemain.)
d. The existence of conflict (Adanya konflik)
In fiction, the events or events in the narrative text have a conflict. This
conflict is what makes a narrative story more interesting and entertaining for the reader. (Dalam cerita fiksi,
peristiwa atau kejadian dalam teks narasi memiliki konflik. Konflik inilah yang membangun sebuah cerita
 Type of narrative text
1. Adventure stories (cerita petualangan)
2. Fables (Fabel)
Stories whose characters are animals, but show human-like behavior such as talking. (Cerita yang
karakternya adalah binatang, tetapi menunjukkan perilaku seperti manusia seperti berbicara.)
3. Fairy-stories (Cetita Peri)
Stories that are generally fantasy or full of magic. (Cerita yang umumnya fantasi atau penuh keajaiban.)
4. Historical narratives (Narasi sejarah)
5. Horror stories (Cerita horror)
6. Legends (Legenda)
The story told is based on facts, but the characters don't really exist. (Cerita yang diceritakan didasarkan
pada fakta, tetapi karakternya tidak benar-benar ada.)
7. Myth (Mitos)
The story tries to explain about the world and how we should react to it. (Kisah ini mencoba menjelaskan
tentang dunia dan bagaimana kita harus bereaksi terhadapnya.)
8. Mysteries (Misteri)
9. Science fiction (Fiksi ilmiah)
10. Slice of life (Sepotong kehidupan)
 Types of narrative text according to its
purpose
● Informative Narrative (Expository) (Narasi Informatif (Ekspositoris))
The purpose of informative narrative is to convey information about an event or events. (Tujuan
narasi informatif adalah menyampaikan informasi mengenai suatu peristiwa atau kejadian.)

● Artistic Narration (Narasi Artistik)

Artistic narrative text tells of an event that aims to provide an aesthetic experience to the reader.
Examples of this artistic narrative are fiction and non-fiction. The language used can be figurative
(figurative). (Teks narasi artistik menceritakan suatu peristiwa yang bertujuan memberi pengalaman
estetis pada pembaca. Contoh narasi artistik ini adalah cerita fiksi dan non fiksi. Bahasa yang dipakai
bisa kiasan (figuratif).)

● Suggestive Narrative (Narasi Sugestif)

Narrative text that tells a story with a hidden meaning. So that the reader needs to understand the text as
a whole. (Teks narasi yang menceritakan kisah dengan maksud terselubung. Sehingga pembaca perlu
memahami teks secara keseluruhan.)
 linguistic elements of narrative text
● Using the past tense (except for conversation) (Menggunakan past tense (kecuali untuk
percakapan))
● Adverbs of time (one day, once upon a time, a long time ago, etc.) (Keterangan waktu
(suatu hari, sekali waktu, dahulu kala, dan lainnya))
● Time conjunctions (when, then, suddenly) (Konjungsi waktu (kapan, kemudian, tiba-
tiba))
● Specific characteristics (Karakteristik spesifik)
● Action verbs (Kata kerja aksi)
● Direct sentences (Kalimat langsung)
● Focuses on one character or actor and is usually individual so that it usually uses
pronouns such as I, we, she, and he. (Berfokus pada satu tokoh atau pelaku dan
biasanya individual sehingga biasanya menggunakan kata ganti seperti I, we, she, dan
he.)
● Using conjunctions to make the story look in order. (Menggunakan kata sambung
(conjunction) agar cerita terlihat urut)
 How to make narrative text
1. Determine the theme (Tentukan tema)
The first step that must be done is to determine the theme for a story. For example, you want to make a
fiction, non-fiction, or inspirational story. Create a theme in advance and the message you want to
convey. (Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tema untuk sebuah cerita.
Misalnya anda ingin membuat cerita fiksi, non fiksi, atau cerita inspiratif. Buat tema terlebih dahulu dan
amanat yang ingin disampaikan.)
2. Target Readers (Sasaran Pembaca)
Narrative texts are divided into several types such as informative, artistic, and suggestive narratives.
After determining the theme, determine the right target for the reader. For example, fable stories for
children aged 7 years, romantic stories for teenagers. (Teks naratif dibagi menjadi beberapa jenis seperti
narasi informatif, artistik, dan sugestif. Setelah menentukan tem, tentukan sasaran yang tepat untuk
pembaca. Misal cerita fabel untuk anak-anak umur 7 tahun, cerita romantis untuk remaja.)
3. Sequence the sequence of events (Urutkan rangkaian peristiwa)
The next step is to create a series of events or events. Make divisions such as opening, development,
and ending. (Langkah selanjutnya adalah membuat rangkaian peristiwa atau kejadian. Buatlah
pembagian seperti pembukaan, pengembangan, dan akhir cerita.)
4. Create details and explanations (Buat rincian dan penjelasan)
After determining the sequence of events in a coherent manner, make an explanation of the
main events in detail. This series of details makes it easier for writers to make supporting
stories. (Setelah menentukan rangkaian peristiwa secara runtut, buatlah penjelasan
mengenai kejadian utama secara mendetail. Rangkaian detail ini memudahkan penulis
untuk membuat pendukung cerita.)
5. Arrange the scheme (Susun skema)
Narrative text for fiction requires characters, characters, plot, setting, time, place, and point
of view. Composing this scheme is important to create an interesting storyline. (Teks narasi
untuk cerita fiksi membutuhkan tokoh, watak, alur, latar waktu, tempat, dan sudut
pandang. Menyusun skema ini penting untuk membuat jalan cerita yang menarik.)
6. Understanding punctuation (Memahami tanda baca)
Make sure after creating a narrative text, pay attention to the rules of punctuation and the
appropriate sentence. If the punctuation and sentence rules are wrong it can confuse the
reader. (Pastikan setelah membuat teks narasi, perhatikan kembali aturan tanda baca dan
kalimat yang sesuai. Jika aturan tanda baca dan kalimatnya salah bisa membingungkan
pembaca.)
Example of narrative text
..\Documents\The Story of Toba Lake.docx
Do you have any questions?
 Thanks Creator: Rindi Putri X.
Moderator: Ocha Wahyu W.
Material carrier :1. Anandha Jaya H.
2. Fredy Andika W.
3. Rindi Putri X.
General assistant :1. Eva Dwi Putri
2. Vironikasari L.K.

CREDITS: This presentation template was created by

Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik

SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA