Anda di halaman 1dari 13

Desinfeksi dan

Sterilisasi
SMK BAKTI PUTRA MANDIRI
Desinfeksi
Desinfeksi adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman
pathogen dan apatogen, tetapi tidak termasuk sporanya pada
peralatan perawatan dan kedokteran atau permukaan jaringan
tubuh dengan menggunakan bahan desinfektan atau dengan cara
mencuci, mengoleskan, merendam, dan menjemur. Desinfektan
adalah bahan yang digunakan untuk melaksanakan tindakan
desinfeksi. Tindakan desinfeksi dilakukan pada permukaan kulit
atau jaringan dan semua alat perawatan atau kedokteran.
Tujuan
1. Mencegah terjadinya infeksi silang (cross infection)
2. Memelihara peralatan dalam keadaan siap dipakai
Tingkatan Desinfeksi
1. Desinfeksi tingkat tinggi : Membunuh semua organisme
dengan pengecualian spora bakteri
2. Desinfeksi tingkat sedang : Membunuh bakteri
kebanyakan jamur, kecuali spora bakteri
3. Membunuh kebanyakan bakteri beberapa virus dan
jamur, tetapi tidak membunuh mikroorganisme yang
resisten, seperti basil tuberkel dan spora bakteri
Cara Desinfeksi
1. Mencuci
a. Tangan : Cuci tangan dengan sabun, bersihkan dan siram dengan alcohol 70%
b. Luka : Cuci luka lama atau kotor dengan cairan H2O2, betadin dan lain-lain
c. Kulit : Desinfeksi kulit yang akan dilakukan pembedahan (operasi)
d. Vulva : Bersihkan vulva (vulva hygiene) dengan sublimat 1/1000 atau PK 1/1000
2. Mengoleskan
a. Luka : Oleskan dengan mercurochrome pada luka
b. Luka bekas jahitan : Oleskan dengan alcohol 70%, betadin pada bekas jahitan, dan lain-
lain
3. Merendam
a. Tangan : Rendam tangan dengan larutan lisol ½%
b. Peralatan : Rendam alat perawatan atau kedokteran setelah pakai dengan larutan lisol 2-
3% selama ±2 jam
c. Alat Tenun : Rendam alat tenun yang telah terpakai oleh klien dengan penyakit menular
menggunakan larutan lisol 2-3% selama ±24 jam
4. Menjemur
a. Jemur peralatan, seperti bantal, Kasur, tempat tidur, dan lain-lain selama ±2 jam di bawah
sinar matahari
b. Jemur alat-alat perawatan, seperti urinal, pispot, dan lain-lain dibawah sinar matahari
Larutan Desinfeksi
Larutan desinfektan adalah larutan yang digunakan pada
proses tindakan desinfeksi atau bahan kimia yang digunakan
untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad
renik, seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh dan
menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit
lainnya. Larutan ini terdiri atas sabun, lisol, kreolin, savlon,
PK, betadin,.
Tugas
Larutan desinfektan merupakan suatu cairan yang digunakan untuk
menurunkan angka kejadian penularan penyakit, baik dari klien ke
tenaga kesehatan maupun dari klien ke pengunjung. HIV/AIDS
merupakan satu jenis penyakit menular yang proses penularannya
terjadi dengan berbagai cara. Apa saja cara penularan dan tindakan
yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan penyakit HIV/AIDS
kepada orang lain!
Sterilisasi

Suatu tindakan untuk membunuh kuman-kuman pathogen


dan apatogen beserta spora-sporanya pada peralatan
perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom,
panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia
Tujuan
1. Mencegah terjadinya infeksi silang (cross infection)
2. Memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai
Indikasi
Indikasi tindakan sterilisasi adalah dilakukan pada semua alat-alat perawatan dan kedokteran yang
dapat disterilkan, yaitu alat yang terbuat dari :
1. Logam, seperti pinset, gunting, speculum, dan lain-lain
2. Kaca, misalnya tabung kimia, gelas ukur, dan lain-lain
3. Karet, seperti kateter, slang NGT, handscoon, dan lain-lain
4. Ebonit, seperti kanula rectum, kanula trakea, dan lain-lain
5. Email, seperti nierbekken, pot sputum, urinal, Waskom, dan lain-lain
6. Porselen, misalnya mangkuk, piring, cangkir, dan lain-lain
7. Plastik, misalnya infus set, dan lain-lain
8. Tenun, misalnya kain kassa, tampon, doek operasi, laken, sarung bantal, dan lain-lain
Cara Sterilisasi
1. Sterilisasi dengan cara rebus
Jenis sterilisasi ini di dalam air mendidih (100oC) selama 15-20 menit.
Sebagai contoh, alat-alat yang terbuat dari logam, kaca, dan karet

2. Sterilisasi dengan cara stoom


Jenis sterilisasi ini merupakan mensterilkan alat dengan cara uap panas
dalam autoklaf dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu. Alat-alat yang
dapat disterilkan dengan autoklaf adalah alat tenun, logam, alat karet,
dan obat-obatan tertentu
3. Sterilisasi dengan cara panas kering
Jenis sterilisasi dengan cara mensterilkan alat menggunakan oven dengan panas
tinggi. Alat-alat yang dapat disterilkan dengan alat ini adalah alat-alat logam,
kaca, obat-obatan tertentu. Alat-alat tenun dan karet tidak boleh menggunakan
cara ini karena dapat rusak dan terbakar.

4. Sterilisasi dengan menggunakan bahan kimia


Cara mensterilkan alat dengan menggunakan bahan kimia, seperti alcohol,
sublimat, atau uap formalin khususnya untuk peralatan yang cepat rusak jika
terkena panas, misalnya sarung tangan, kateter dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai