Anda di halaman 1dari 15

KONSEP PROBABILITAS DAN

HIPOTESIS
Disusun oleh: kelompok 7

Padilla Erwin (A1C219103)


Resfianti (A1C219102)
Nismawati (A1C219085)
Sindi Arianti Wijaya (A1C219100)
Amiruddin (A1C222026)
Probabilitas adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa. Dalam kehidupan sehari-
hari sulit untuk mengetahui dengan “pasti” apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang, baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sebuah contoh sederhana adalah jika sebuah koin
dilempar, maka akan sulit untuk memastikan bahwa muka gambar atau muka angka yang berada di
atas.

Dalam mempelajari probabilitas, ada tiga kata kunci yang harus diketahui:
1. Eksperimen,
2. Hasil (outcome)
3. Kejadian atau peristiwa (event)
Pendekatan Klasik; diartikan sebagai hasil bagi
banyaknya peristiwa yang dimaksud dengan seluruh
peristiwa yang mungkin. Rumus :
P (A) = X/n
Pendekatan Frekuensi Relatif; probabilitas adalah proporsi waktu terjadinya
suatu peristiwa dalam jangka panjang jika kondisi stabil atau frekuensi relatif

dari seluruh peristiwa dalam sejumlah besar percobaan.


Pendekatan Subjektif; tingkat kepercayaan individu
atau kelompok yang didasarkan pada fakta-fakta /
peristiwa masa lalu yang ada atau berupa terkaan saja.
Beberapa Aturan Dasar Probilitas

Kejadian Saling Meniadakan :


Dua peristiwa atau lebih disebut saling meniadakan jika kedua atau lebih peristiwa itu
tidak dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Jika peristiwa A dan B saling
meniadakan,
probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah

P(A atau B) = P(A) + P(B) atau P(A 


B) = P(A) + P(B) 5
Beberapa Aturan Dasar Probilitas

Kejadian Tidak Saling Meniadakan : Dua peristiwa atau lebih disebut peristiwa tidak
saling meniadakan apabila kedua peristiwa atau lebih tersebut dapat terjadi pada saat
yang bersamaan. Jika dua peristiwa A dan B tidak saling meniadakan, probabilitas
terjadinya peristiwa tersebut adalah
Manfaat Probabilitas Dalam Penelitian

1. Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat. Pengambilan keputusan
yang lebih tepat dimagsudkan tidak ada keputusan yang sudah pasti karena kehidupan
mendatang tidak ada yang pasti kita ketahui dari sekarang, karena informasi yang didapat
tidaklah sempurna.
2. Dengan teori probabilitas kita dapat menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis yang
terkait tentang karakteristik populasi. Menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis (perkiraan
sementara yang belum teruji kebenarannya) yang terkait tentang karakteristik populasi pada
situssi ini kita hanya mengambil atau menarik kesimpulan dari hipotesis bukan berarti kejadian
yang akan dating kita sudah ketehaui apa yang akan tertjadi.
3. Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel hasil penelitian dari suatu populasi.
Pengertian Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau di bawah
Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Sehingga
dapat
diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau
dugaan

yang sifatnya masih sementara.


Menurut Kerlinger (1973:18) dan Tuckman (1982:5) mengartikan hipotesis adalah
sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variable atau lebih. Selanjutnya menurut Sudjana
(1992:219) mengartikan hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Atas dasar dua
definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara
yang harus diuji lagi kebenarannya.
Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau H1) yaitu
hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teoriteori yang
ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta
dukungan data yang nyata dilapangan.Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dengan kalimat
positif. Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan antara
parameter dengan statistik. Hipotesis Nol (Ho) dirumuskan dengan kalimat negatif). Nilai
Hipotesis Nol (Ho) harus menyatakan dengan pasti nilai parameter.
Prosedur Pengujian Hipotesis
Kelima langkah pengujian hipotesis sebagai berikut.
Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha)
Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table.
Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0.
Langkah 4 : Melakukan uji statistic
Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0.
Jenis-jenis Pengujian Hipotesis
1. Berdasarkan Jenis Parameternya
2. Didasarkan atas jenis parameter yang di gunakan, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas tiga jenis, yaitu sebagai
berikut .
3. a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata
b. Pengujian hipotesis tenteng proposi pengujian
c. Pengujian hipotesis tentang varians pengujian
2.Berdasarkan Jumlah Sampelnya
Didasarkan atas ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas dua jenis,
yaitu sebagai berikut.
a. Pengujian hipotesis sampel besar
Pengujian hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis yang menggunakan
sampel lebih besar dari 30 (n > 30).
b. Pengujian hipotesis sampel kecil
pengujian hipotesis sampel kecil adalah pengujian hip
3. Berdasarkan Jenis Distribusinya
Didasarkan atas jenis distribusi yang digunakan, pengujian hipotesis dapat di
bedakan
atas empat jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z
Pengujian hipotesis dengan distribusi Z adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi Z sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel
normal standard. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam
tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan.
Pengujian hipotesis di bedakan atas 3 jenis, yaitu
a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho)
berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “tidak sama dengan”
(Ho = dan H1 ≠)
b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
Pengujian hipotesis pihak kiri adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho)
berbunyi “sama dengan” atau “lebih besar atau sama dengan” dan hipotesis alternatifnya
(H1) berbunyi “lebih kecil” atau “lebih kecil atau sama dengan” (Ho = atau Ho≥ dan H1
< atau H1≤ ). Kalimat “lebih kecil atau sama dengan” sinonim dengan kata “paling
sedikit atau paling kecil”.
c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan Penguin
hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho) berbunyi
“sama dengan” atau “lebih kecil atau sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1)
berbunyi “lebih besar” atau “lebih besar atau sama dengan” (Ho = atau Ho≤ dan H1 >
atau H1 ≥). Kalimat “lebih besar atau sama dengan” sinonim dengan kata “paling banyak
atau paling besar”.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai