Anda di halaman 1dari 16

Pertemuan

13
Cara Mengatasi Gangguan Psikologi yang
Berhubungan dengan Persalinan

 Pendekatan Komunikasi Terapeutik


 hubungan yang mengenakan (rapport) dengan klien.
 Kehadiran adalah bentuk tindakan ketrampilan yang meliputi
mengayasi kekacauan, memberi perhatian total.
 Mendengarkan & memperhatikan kebutuhan klien.
 Sentuhan dalam pendampingan klien yang bersalin
 Memberi informasi tentang kemajuan persalinan.
 Memandu persalinan dengan memandu instruksi khusus tentang
bernafas, relaks & posisi tubuh.
 Mengadakan kontak fisik dengan klien, seperti menggosok
punggung, menggenggam tangan.
 Memberikan pujian atas usaha yang dilakukannya.
 Memberikan ucapan selamat pada klien atas kelahiran putra/putri
dan menyatakan ikut berbahagia.
2.3 
Macam-macam gangguan pada masa persalina
n

1.      gelisah dan takut menjelang persalinan terdiri dari :


a.       cemas terhadap proses persalinan
b.      cemas terhadap kondisi bayi
c.       cemas menghadapi rasa sakit
d.      cemas terhadap mitos-mitos   
e.       takut mati

2.      gangguan bounding attachment


pengertian bounding attachmet/ keterikatan awal/ ikatan batin adalah
suatu proses dimana sebagai hasil dari interaksi terus menerus antara
bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai, memberikan
keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.
cara pencegahan Gangguan psikologi pada ibu b
ersalin

Tugas penting atau yang paling utama dari seorang wanita dalam proses
kelahiran bayinya, khusus pada periode permulaan (periode mulai melebarnya
saluran vagina dan ujung uterus) ialah sebagai berikut:
1.      Sepenuhnya patuh mengikuti kekuatan-kekuatan naluriah dari
dalam
2.      Memberikan partisipasi sepenuhnya    
3.      Dengan kesabaran sanggup menderita segala kesakitan.
Selanjutnya , jika proses kesakitan pertama-tama menjelang kelahiran itu disertai
banyak ketegangan batin dan rasa cemas atau ketakutan yang berlebihan, atau
disertai kecenderungan yang sangat kuat untuk bertingkah super aktif, dan mau
mengatur sendiri proses persalinan maka:
1.      Proses kelahiran bayi bisa menyimpang dari pola normal dan spontan
2.      Prosesnya kan sangat terganggu (merupakan kelahiran yang abnormal).

Situasi pada periode kedua berlangsung agak berbeda sekarang wanita harus berkerja
keras menahan kesakitan yang semakin hebat. Dan tekanan-tekanan dalam perut
harus disertai usaha merejan secara sungguh-sungguh.semua ini dibarengi dengan
kontrak-kontraksi dari dalam, diperkuat oleh kemamuan sendiri, dan dirangsang oleh
dorongan serta sugesti dari luar yaitu dari bidan, dokter dll maka segenap daya psikis
dan fisik wanita benar-benar dikonsentrasikan pada pengabdian diri untuk
melanggenggkan generasi manusia dengan jalan melahirkan bayinya.
penatalaksanaan gangguan psikologi pada ibu bersalin
Adapun cara-cara mengatasi masalah psikologis pada saat persalinan, yaitu:
a.       Kegiatan konseling pada ibu melahirkan merupakan pemberian bantuan kepada ibu yang akan
melahirkan. Adapun langkah-langkah konseling kebidanan pada ibu melahirkan seperti: 
1)      Menjalin hubungan yang mengenakan (rapport) dengan klien.
2)      Bidan menerima klien apa adanya dan memberikan dukungan yang positif.
3)      Kehadiran  
Merupakan bentuk tindakan aktif keterampilan yang meliputi mengatasi semua
kekacauan/kebingungan, memberikan perhatian total kepada klien. Bidan dalam memberikan
pendampingan klien yang bersalin difokuskan secar fisik dan psikologis.
4)      Mendengarkan       
Bidan selalu mendengarkan dan memperhatikan keluhan klien.
5)      Sentuhan dalam pendampingan klien yang bersalin          
Sentuhan bidan terhadap klien akan memberikan rasa nyaman dan dapat membantu relaksasi.
Misalnya: ketika kontraksi pasien merasakan kesakitan, bidan memberikan sentuhan pada daerah
pinggang klien. Sehingga pasien akan merasa nyaman.
6)      Memberikan informasi tentang kemajuan persalinan         
Merupakan upaya untuk memberikan rasa percaya diri pada klieb bahwa klien dapat menyelesaikan
persalinanya.           
7)      Memandu persalinan          
Misalnya : bidan menganjurkan klien meneran pasa saat his berlangsung
8)      Mengadakan kontak fisik dengan klien     
Misalnya: mengelap keringat, mengipasi , memeluk pasien, menggosok klien.
9)      Memberikan pujian kepada klien atas usaha yang telah dilakukannya Misalnya : bidan
mengatakan: “bagus ibu, pintar sekali menerannya”.
10)  Memberikan ucapan selamat kepada klien atas kelahiran anaknya dan mengatakan ikut
berbahagia     
B. Bila diperlukan alternatif pilihan yaitu melahirkan tanpa rasa
sakit dengan metode relaksasi Hypnobrithing.     
Hypnobrithing adalah suatu hipnoterapi yang dilakukan dengan
melakukan kontak langsung dengan alam bawah sadar sehingga
mencapai kondisi rileks yang mendalam dan stabil, kita akan
mampu menanamkan suatu program atau konsep baru yang secara
otomatis akan mempengaruhi kehidupan dan tindakan kita sehari-
hari.
c.       Menggunakan media air guna mengurangi rasa sakit, seperti
metode Water Birth
CONTOH KASUS
Ny. A berumur 28 tahun datang ke Puskesmas untuk periksa hamil
tanggal4 April 2013. hamil ini adalah kehamilan yang pertama, HPHT : 15
desember 2012. Ibu mengatakan nyeri dan perih pada bagian vulva, susah
BAK dan BAB selama 6 jam post partum. Dari hasil pemeriksaan :
TD                   :   120/80 mmHg
RR                   :   20 x/mnt
Suhu                :   370C
Pols                 :   82 x/mnt
Keluhan yang dirasakan ibu saat ini. Ibu mengatakan nyeri dan pedih pada
bagian vulva, susah BAK dan BAB selama 6jam post partum.
Masalah
gangguan pola eliminasi
Kebutuhan :
makanan berserat, buah-buahan, minum air putih 8 gelas / hari, mobilisasi dini G1P00000
lahir pada 32 minggu umur 28 tahun Janin hidup tunggal intra uterin, letak memanjang,
presentasi kepala, PUKL 5/5 bagian
P = Planning
Ibu post partum dengan gangguan eliminasi
1.      Menjelaskan kondisi ibu saat ini bahwa ibu dalam proses involusi
2.      Menjelaskan tentang pentingnya makanan bersama
3.      Menjelaskan tentang pentingya kecukupan gizi di masa nifas
4.      Libatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi dan cairan pada ibu
5.      Evaluasi apakah kebutuhan ibu telah terpenuhi
6.      Observasi apakah ibu masih mengalami gangguan pada eliminasi
7. Menganjurkan ibu untuk banyak makan, makanan yang banyak mengandung
serat, buah-buahan dan banyak minum air putih minimal 8 gelas sehari
8. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini agar ibu cepat sehat dan kuat dan
mempercepat faal usus dan kandung kemih
9. Memberikan informasi pada ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya
10.   Teruskan mobilisasi dini seperti berjalan ringan dan senam nifas
11     Banyak makan-makanan berserat seperti sayur-sayuran, buah-buahan seperti
pepaya, jeruk juga perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari.
12     Anjurkan ibu untuk melakukan personal hygiene.

Anda mungkin juga menyukai