1. Paparan akut: Paparan bahan kimia selama 14 hari atau kurang.
2. Paparan kronis: Paparan bahan kimia selama 365 hari atau lebih. 3. Pemantauan ambiental (lingkungan): Pengukuran paparan agen di ruang kerja umum. 4. Pemantauan biologis: Pengukuran dilakukan dalam sampel biologis yang mengevaluasi paparan atau efek biologis dari paparan tersebut. 5. Waktu paruh: Waktu yang dibutuhkan untuk konsentrasi suatu zat, berkurang setengahnya dari titik tertentu. 6. Biotransformasi metabolik: Proses pemecahan bahan berbahaya dengan tujuan utama untuk mendetoksifikasi zat dan meningkatkan kelarutan zat dalam air untuk memfasilitasi ekskresi oleh ginjal. 7. Toksikologi kerja: Disiplin toksikologi yang mengidentifikasi zat berbahaya yang ditemui di lingkungan kerja, mengenali efek kesehatan yang merugikan dari paparan di tempat kerja dan menetapkan langkah-langkah pengendalian untuk mencegah atau meminimalkan paparan zat berbahaya. 8. Efek toksik stokastik dan non-stokastik: Efek toksik non-stokastik ditandai dengan dosis ambang yang di bawahnya tidak terjadi. Sebaliknya, efek toksik stokastik tidak bergantung pada dosis sehingga kejadian dapat terjadi secara acak murni secara kebetulan. 9. Toksikologi: Disiplin ilmu berfokus pada potensi zat apa pun untuk menghasilkan efek kesehatan yang merugikan pada organisme hidup dan kemungkinan bahwa efek merugikan tersebut dapat terjadi dalam kondisi paparan tertentu. 10. Xenobiotik: Bahan kimia atau zat yang biasanya tidak ditemukan atau diproduksi dalam organisme manusia.