KLASIFIKASI 2020 %
Sipil 4.448.042.971.955 94,42
Tata Lingkungan 226.441.980.769 4,81
Elektrikal 31.220.465.584 0,66
Arsitektural 3.112.958.450 0,07
Mekanikal 2.284.450.000 0,05
4.711.102.826.758
KLASIFIKASI 2021 %
Sipil 6.085.359.731.924 92,34
Tata Lingkungan 460.951.025.038 6,99
Elektrikal 31.771.200.651 0,48
Arsitektural 7.237.189.316 0,11
Mekanikal 4.826.047.200 0,07
6.590.145.194.129
KLASIFIKASI 2022 %
6.812.854.305.089
KESIMPULAN POTRAIT DAN KECENDERUNGAN SELAMA 4 TAHUN
TERAKHIR :
1. komposisi jumlah paket pekerjaan adalah 99,17% adalah kualifikasi kecil dan 0,88% adalah kualifikasi non
kecil
2. komposisi jumlah paket pekerjaan berdasarkan klasifikasi adalah :
# arsitektural : 0,62%
# sipil : 93,37%
# mekanikal : 0,11%
# elektrikal : 1,19%
# tata lingkungan : 4,76%
3. komposisi jumlah paket pekerjaan berdasarkan sebaran lokasi/instansi/pemerintahan (dalam %) adalah :
Kementrian PUPR 0,45
Pemerintah Provinsi Banten 19,09
Pemerintah Kota Cilegon 5,25
Pemerintah Kota Serang 5,32
Pemerintah Kota Tangerang 10,07
Pemerintah Kota Tangerang
Selatan 18,45
Pemerintah Kab. Lebak 4,14
Pemerintah Kab. Pandeglang 7,09
Pemerintah Kab. Serang 5,51
Pemerintah Kab. Tangerang 24,67
4. komposisi jumlah anggaran adalah 54,5% adalah kualifikasi kecil dan 45,5% adalah kualifikasi non kecil
5. komposisi jumlah anggaran berdasarkan klasifikasi adalah :
# arsitektural : 0,14%
# sipil : 94%
# mekanikal : 0,05%
# elektrikal : 0,38%
# tata lingkungan : 5,43%
6. komposisi jumlah anggaran berdasarkan sebaran lokasi/instansi/pemerintahan (dalam %) adalah :
Kementrian PUPR 23,36
Pemerintah Provinsi Banten 25,54
Pemerintah Kota Cilegon 2,92
Pemerintah Kota Serang 2,39
Pemerintah Kota Tangerang 8,22
Pemerintah Kota Tangerang Selatan 10,02
Pemerintah Kab. Lebak 4,73
Pemerintah Kab. Pandeglang 3,50
Pemerintah Kab. Serang 6,85
Pemerintah Kab. Tangerang 12,48
7. perhitungan yang menjadi proyeksi korelasi antara nilai anggaran pekerjaan dan jumlah paket pekerjaan antara lain
sebagai berikut :
tahun 2019 2020 2021 2022
nilai anggaran pekerjaan
berdasarkan tahun 6.506.100.925.464 4.711.102.826.758 6.590.145.194.129 6.812.854.305.089
jumlah paket berdasarkan tahun 13016 7.816 13.686 10.968
* RUMUSAN jumlah anggaran skpd lainnya adalah = (nilai anggaran ke PU an x faktor komposisi skpd lainnya) / faktor komposisi ke PU an
NO URAIAN DATA 2023 2024 2025 2026
1 JUMLAH PAKET KONSTRUKSI 10342 10692 22397 26542
KUALIFIKASI
Kecil 10256 10603 22211 26321
Non Kecil 91 94 197 234
KLASIFIKASI
Mekanikal 11 12 25 29
perusahaan
*dengan non kecil
kesimpulan di atas dapat di tentukan46 47 tkk bidang
jumlah 99 k3 & smk3 : 117
petugas smk3 dan atau ahli k3 3.419 3.534 7.404 8.774
tenaga ahli k3 konstruksi 46 47 99 117
perusahaan kecil klasifikasi : 2023 2024 2025 2026
arsitektur 21 22 46 54
sipil 3190 3298 6909 8188
mekanikal 4 4 8 10
elektrikal 41 42 88 104
tata lingkungan 163 168 352 417
perusahaan non kecil klasifikasi : 2023 2024 2025 2026
arsitektur 0 0 1 1
sipil 42 44 92 109
mekanikal 0 0 0 0
elektrikal 1 1 1 1
tata lingkungan 2 2 5 6
*dengan kesimpulan di atas dapat di tentukan jumlah tkk per bidang asmet :
2023 2024 2025 2026
* dari kebutuhan perusahaan kecil
tenaga ahli arsitektur 21 22 47 55 dan non kecil
* dari kebutuhan perusahaan non
tenaga ahli sipil 42 44 92 109 kecil
* dari kebutuhan perusahaan kecil
tenaga ahli mekanikal 4 4 8 10 dan non kecil
* dari kebutuhan perusahaan kecil
tenaga ahli elektrikal 42 43 89 105 dan non kecil
* dari kebutuhan perusahaan non
tenaga ahli tata lingkungan 2 2 5 6 kecil
DAN 2023 2024 2025 2026
* dari kebutuhan perusahaan kecil
tenaga terampil bidang sipil 3.233 3.342 7.001 8.297 dan non kecil
* dari kebutuhan perusahaan kecil
tenaga terampil bidang mekanikal 4 4 8 10 dan non kecil
* dari kebutuhan perusahaan kecil
tenaga terampil bidang elektrikal 41 43 89 106 dan non kecil
* dari kebutuhan perusahaan kecil
tenaga terampil bidang tata lingkungan 165 170 357 423 dan non kecil
Dari sajian data terlihat sebuah nilai perilaku pasar konstruksi pada periode sebelumnya (2019-2022)
dan Proyeksi pasar Konstruksi pada tahun mendatang (2023-2027) baik dari sektor pemerintah
maupun dari sektor non pemerintah. Pada sajian data yang telah terekapitulasi maka hanya pada tahun
2020 lah telah terjadi penurunan nilai belanja infrastruktur baik di sisi pemerintah maupun sisi non
Pemerintah yang kita ketahui bersama merupakan dampak pandemic covid-19.
Setiap tahunnya terjadi pertambahan kebutuhan dari usaha jasa konstruksi dan tenaga kerja
konstruksi.
Dari aspek Usaha Jasa konstruksi yang terbagi dalam kualifikasi Kecil dan kecil dapat terlihat bahwa ,
kebutuhan kualifikasi badan Usaha Kecil masih dibutuhkan ketersediaannya, oleh karena itu hal yang
menjadi penghambat pada tumbuhnya ketersediaan badan usaha jasa konstruksi akan segera di
eliminir dengan bentuk kerjasama dengan pemerintah pusat (dalam hal ini Kementerian Pekerjaan
Umum dan LPJK PUPR) dan Universitas.
Dari aspek tenaga kerja konstruksi dapat terlihat bahwa sarjana-sarjana pada bidang Teknik Sipil
masih menjadi penopang kebutuhan dari terselenggaraannya kegiatan jasa konstruksi, angka yang
cukup mendominasi pada bidang sipil dari tahun ke tahun nya menjadi tolak ukur paling mendasar
dalam hal pembinaan berkelanjutan pada tenaga kerja konstruksi di provinsi banten.
Gambaran kebutuhan usaha jasa konstruksi dan tenaga kerja konstruksi pada sector Pemerintahan
telah diyakini sebagai sebuah target pencapaian keberhasilan ekonomi di Provinsi Banten, tentunya hal
tersebut berkesinambungan dengan pembangunan infrastruktur yang ada di sektor non pemerintahan.
Dimana pada sektor non pemerintahan ini lah yang menjadi ruang terbuka usaha baru bagi para
penggiat penyelenggaraan layanan jasa konstruksi.
Percepatan ketersediaan tenaga kerja konstruksi di sector hulu dalam hal ini perguruan
tinggi yang prosesnya diharapkan banyak melahirkan jumlah tenaga kerja di sector
konstruksi.
Percepatan sertfikasi tenaga kerja konstruksi, yang merupakan kegiatan yang kembali haru
dilakukan bersama dalam hal ini (Pemprov Banten – Asosiasi-LSP/LSBU-LPJKPUPR-
Kementrian Pekerjaan Umum)
Pemberdayaan badan usaha lokal (provinsi banten), dalam hal kegiatan monitoring ke
asosiasian , dimana badan usaha bernaung pada keanggotaan asosiasi
Pendidikan dan pelatihan pada tenaga kerja konstruksi , dalam hal meningkatkan kualitas
dari kapasitas tenaga kerja konstruksi.
Penyelenggaraan tata tertib penyelenggaran jasa Konstruksi setiap tahunnya, hal ini guna
menjamin standar kompetensi dari usaha jasa konstruksi pada tahun mendfatang agar
terbiasa menerapkan tata tertib penyelenggaraan.
Program kajian study pada bidang jasa konstruksi pada level kabupaten kota yang ada di
provinsi banten, dalam hal ini agar setiap spesifika daerah (kabupaten/kota) dapat
membaca arah kebutuhan dari pasar konstruksi masing-masing daerah tingkat II.
Standarisasi penyelenggaraa, dalam hal ini merupakan sebuah standarisasi dari sebuah
perwujudan nilai profesionalitas pada tubuh Industri jasa konstruksi Provinsi banten.
Menyediakan system informasi jasa konstruksi di provinsi banten, yang
menginterkoneksikan dengan setiap stakeholder di provinsi banten (BPS-DMPTSP-PUPR-
Pajak-Bank Indonesia)