Kondisi EksistingTKK
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB)
Sanksi
2
PENGEMBANGAN SDM MERUPAKAN SALAH SATU
AGENDA PRIORITAS NASIONAL PRESIDEN
3
TENAGA KERJA SEKTOR KONSTRUKSI
Penduduk bekerja berdasarkan lapangan usaha :
Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 2017 2018 2019
Pertanian, Kehutanan, Peternakan, dan Perikanan 39,088,271 39,590,054 39,220,261 38,973,033 37,748,228 35,923,886 35,703,074 34,577,831
Pertambangan dan Penggalian 1,434,961 1,602,706 1,426,454 1,436,370 1,320,466 1,391,690 1,454,256 1,422,304
Listrik, Gas dan Air 234,347 251,162 252,134 289,193 288,697 393,873 809,514 851,851
Jumlah Penduduk
Konstruksi 6,263,797 6,851,291 6,349,387 7,280,086 8,208,086 8,136,636 8,300,297 8,505,542
yang Bekerja di Sektor
Perdagangan, Restoran dan Perhotelan 22,297,686 23,517,145 24,105,906 24,829,734 25,686,342 28,173,571 30,735,751 32,258,585 Konstruksi cenderung
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 5,006,473 5,052,302 5,096,987 5,113,188 5,106,817 5,759,684 6,293,255 6,476,991 terus naik, baik dari
sisi jumlah maupun
Keuangan dan Asuransi 2,577,847 2,696,090 2,898,279 3,031,038 3,266,538 3,752,262 3,851,629 4,074,797
prosentase. Jumlah
Jasa Masyarakat, Sosial dan Personal 15,971,365 17,328,732 18,451,860 18,420,710 17,938,926 20,481,956 18,605,718 19,419,183 Pekerja di Sektor
total 107,416,309 112,504,868 112,761,072 114,628,026 114,819,199 121,022,423 124,004,950 126,515,119 Konstruksi pada tahun
2019 adalah
8,505,542.
15%
Otomotif 6% gambar bangunan
16%
ANEKA
KEJURUA
N
10
MATRIKS PERUBAHAN PENGATURAN
PADA PP NO. 14/2021
No. Pasal Keterangan Substansi
1. Pasal 28 Perubahan dalam PP 14/2021 Kebijakan umum terkait TKK
2. Pasal 28A – 28E Penambahan dalam PP 14/2021 Kualifikasi dan Klasifikasi TKK
3. Pasal 28F – 28K Penambahan dalam PP 14/2021 Penyetaraan TKA
4. Pasal 29 Tetap sesuai PP 22/2020 Kebijakan umum terkait Sertifikat Kompetensi Kerja
5. Pasal 29A – 29B Penambahan dalam PP 14/2021 Uji Kompetensi dan Tata Cara Permohonan SKK
6. Pasal 29C – 29J Penambahan dalam PP 14/2021 Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
7. Pasal 30 Perubahan dalam PP 14/2021 Uji Kompetensi dilaksanakan oleh LSP
8. Pasal 30A Penambahan dalam PP 14/2021 LPPK
Ketentuan terkait LSP (Rekomendasi Lisensi, Bentuk LSP, Ruang Lingkup LSP,
9. Pasal 30B – 30M Penambahan dalam PP 14/2021
fungsi LSP, dsb.)
10. Pasal 31 Tetap sesuai PP 22/2020 Klausul pelaksanaan sertifikasi dalam hal LSP belum terbentuk
TKK terdiri atas Kualififikasi jabatan operator, teknisi atau analis, dan Kualifikasi jabatan mengacu pada ketentuan peraturan
2 perundang-undangan
ahli.
Mengacu pada deskripsi setiap
jenjang kualifikasi pada KKNI
Persyaratan
TKK wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi yang Umum
sesuai dengan ketentuan
3 telah dicatat melalui Sistem Informasi Jasa Konstruksi terintegrasi. peraturan perundang-
undangan
Persyaratan
Kompetensi TKK
Sebagaimana
Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi yang diterbitkan LSP yang tercantum dalam
diberi Lisensi oleh lembaga independen yang diatur dengan peraturan skema merupakan pengalaman
perundang-undangan bidang keprofesian diakui sebagai Sertifikat sertifikasi profesional untuk tenaga kerja
5
kualifikasi ahli dan
Kompetensi Kerja Konstruksi. pengalaman kerja untuk
tenaga kerja kualifikasi
teknisi/analis dan operator
h Manajemen Pelaksanaan.
Pelaksana
Sertifikasi : LSP Konstruksi
Metode : Uji tulis, uji praktek atau observasi lapangan, dan/atau wawancara
Perangkat Uji : Harus memiliki perangkat 1) skema sertifikasi, 2) TUK, dan 3) asesor
PENGAJUAN SERTIFIKAT
PERPANJANGAN KENAIKAN JENJANG/KUALIFIKASI
BARU TEKNISI/ANALIS DAN TEKNISI/ANALIS DAN
AHLI OPERATOR AHLI OPERATOR
Tahapan a. permohonan sertifikat baru a. permohonan perpanjangan a. permohonan a. permohonan kenaikan a. permohonan kenaikan
b. verifikasi pendidikan dan b. sertifikat perpanjangan sertifikat jenjang jenjang
pengalaman verifikasi kecukupan b. pelaksanaan uji b. pelaksanaan uji b. pelaksanaan uji
c. pelaksanaan uji kompetensi persyaratan nilai kredit pada c. kompetensi c. kompetensi c. kompetensi
d. penetapan hasil uji kompetensi c. keprofesian berkelanjutan keputusan hasil uji penetapan hasil uji penetapan hasil uji
e. pencatatan SKK Konstruksi d. pelaksanaan uji kompetensi d. kompetensi d. kompetensi d. kompetensi
melalui SIJK terintegrasi e. keputusan hasil uji kompetensi e. pencatatan sertifikat e. pencatatan sertifikat e. pencatatan sertifikat
f. penerbitan SKK Konstruksi f. pencatatan sertifikat penerbitan sertifikat penerbitan sertifikat penerbitan sertifikat
penerbitan sertifikat
FUNGSI LSP
a. menyusun program kerja tahunan;
TUGAS LSP b. menyusun dan mengembangkan skema sertifikasi berdasarkan
standar kompetensi kerja;
c. membuat perangkat asesmen dan materi uji kompetensi berdasarkan
standar kompetensi kerja;
LSP memiliki tugas d. menyediakan asesor;
melaksanakan Sertifikasi e. melaksanakan uji kompetensi;
Kompetensi Kerja pada f. menetapkan persyaratan, memverifikasi, dan menetapkan TUK;
g. memelihara dan meningkatkan kinerja asesor dan TUK;
kualifikasi dalam jabatan ahli,
h. melaksanakan surveilans pemeliharaan sertifikasi;
analis/teknisi, dan operator. i. melaksanakan manajemen mutu;
j. mencatatkan Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi dalam SIJK
terintegrasi;
k. melaksanakan pelaporan penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi
Kerja melalui SIJK terintegrasi; dan
l. mengembangkan pelayanan sertifikasi.
Sertifikat asesor dan SKK Konstruksi jenjang 9 atau setara dengan Untuk pengujian kompetensi
Tercatat di LPJK Kualifikasi ahli utama jabatan ahli jenjang 9
SKK paling rendah jenjang 3 atau setara dengan Kualifikasi Untuk pengujian kompetensi
terampil kelas 1 jabatan operator
Pasal 30J
sertifikat asesor diterbitkan oleh lembaga independen
yang mempunyai tugas melaksanakan sertifikasi
kompetensi kerja
B I AYA S E R T I F I K A S I
Proses uji kompetensi dalam Sertifikasi Kompetensi Kerja yang
SKK konstruksi sesuai Klasifikasi dan subklasifikasi
tenaga kerja yang masih berlaku dilaksanakan oleh LSP dikenakan biaya.
Besaran biaya ditetapkan oleh Menteri, dan didasarkan pada:
Asosiasi Profesi terakreditasi Ahli, Analis/Teknisi, dan Operator Menyediakan Sertifikasi Kompetensi Kerja dengan
Klasifikasi dan subklasifikasi Asosiasi Profesi pembentuknya
Lembaga Pendidikan
Perguruan Tinggi Ahli
Semua klasifikasi dan subklasifikasi bidang keilmuan Jakon
Peserta didik lulusan Lembaga
Politeknik Analis/Teknisi yang sesuai dengan jurusan/bidang studi Lembaga
Pendidikan tersebut
Pendidikan
SMK Operator
Lembaga Pelatihan Kerja
LPK Swasta Ahli, Analis/Teknisi, dan Operator 1 Klasifikasi dan paling banyak 5 subklasifikasi
b. Skema sertifikasi untuk setiap jabker bidang Jakon yang b. Laporan tindak lanjut hasil pemantauan b. Skema sertifikasi untuk setiap jabker
SYARAT diajukan lisensi dan evaluasi kinerja LSP bidang Jakon yang diajukan Lisensi
PEMBERIAN
REKOMENDAS
I c. Ketersediaan asesor sesuai subklasifikasi layanan lisensi c. Melampirkan rekapitulasi laporan c. Ketersediaan asesor sesuai subklasifikasi
penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi layanan yang diajukan Lisensi
Kerja Konstruksi selama 3 tahun terakhir
d. Sarana dan prasarana, TUK sesuai dengan skema sertifikasi d. Ruang lingkup Lisensi yang diajukan
yang diajukan
LSP yang telah mendapatkan Lisensi harus melakukan pencatatan kepada Menteri.
PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
24 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
D I R E K T O R AT JENDERAL BINA Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
P E M A N TA U A N D A N
Pasal 30L E VA L U A S I REKOMENDASI
LSP yang telah mendapatkan Lisensi dipantau dan dievaluasi terkait: SANKSI Pasal 30M
Tugas Fungsi Kewajiban Menteri melalui LPJK menyampaikan rekomendasi sanksi terhadap
LSP yang terbukti tidak lagi memenuhi persyaratan dan memperhatikan
hasil pemantauan dan evaluasi
• Pemantauan dan evaluasi meliputi pelaksanaan tugas, fungsi, dan
wewenang.
kepada
• Pemantauan dan evaluasi dilakukan dan dilaksanakan berdasarkan data
dan informasi yang meliputi: Lembaga independen yang mempunyai tugas melaksanakan
a. Laporan Kinerja LSP; sertifikasi kompetensi kerja
b. SIJK terintegrasi; dan
c. temuan hasil surveilans dan/atau pengaduan masyarakat.
Rekomendasi sanksi terdiri atas:
Pemantauan dan evaluasi LSP dilaksanakan oleh Menteri a b
bekerja sama dengan lembaga independen yang mempunyai
tugas melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja. Peringatan Denda
Tertulis Administratif
c d
• Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan 2 kali dalam 1 tahun Pencabutan
Pembekuan
• Dalam hal terdapat pengaduan masyarakat, dapat dilakukan pemantauan Lisensi Lisensi
insidentil, max 5 hari kerja setelah laporan diterima.
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN TENAGA AHLI 02
PKB : NILAI KREDIT DALAM PKB TENAGA AHLI Pasal 29C
• PKB dihitung berdasarkan nilai kredit yang didapat oleh tenaga kerja
kualifikasi jabatan Ahli.
• Tenaga Ahli harus memenuhi persyaratan nilai kredit (PNK) yang
merupakan total perolehan satuan kredit.
• Persyaratan nilai kredit paling kurang:
Unsur Kegiatan
Komposisi PNK terdiri dari Kegiatan PKB penunjang
paling tinggi sebesar 25%
Jenis Kegiatan
Berdasarkan Sifat Kegiatan
Sifat Kegiatan
Tingkat Kegiatan
PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
28 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
D I R E K T O R AT JENDERAL BINA Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 14 TAHUN 2021
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi
01
PENYETARAAN TENAGA KERJA ASING
03
PENYETARAAN KOMPETENSI TENAGA KERJA KONSTRUKSI ASING
01
SANKS
04
KEPEMILIKAN SKK
PP No. 22/2020 Pasal 167
2
Menteri, Gubernur, atau Bupati/Wali Kota mengenakan sanksi pemberhentian
dari tempat kerja kepada tenaga kerja ahli yang bekerja di bidang Jasa Konstruksi
yang tidak memiliki SKK
3 Apabila dalam waktu 30 hari kalender tenaga kerja analis dan operator tidak
dapat memenuhi ketentuan, dikenai sanksi pemberhentian dari tempat kerja
Menteri, Gubernur, atau Bupati/Wali Kota mengenakan sanksi peringatan tertulis dan denda
1 administratif (sebesar 10 kali upah minimal TKK) kepada TKK yang bekerja di bidang Jasa
Konstruksi yang memiliki SKK Konstruksi yang tidak berpraktik sesuai dengan SKKNI, standar
internasional, dan/atau standar khusus.
Apabila dalam jangka waktu 30 hari kalender sejak pengenaan sanksi peringatan tertulis dan denda
2
administratif TKK tidak membayar sanksi denda dan memperbaiki praktiknya, maka dikenai sanksi
pembekuan SKK Konstruksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3 Apabila dalam jangka waktu pengenaan sanksi pembekuan TKK telah memenuhi ketentuan, maka sanksi
dicabut dan melanjutkan kegiatan layanan Jasa Konstruksi
4 Apabila dalam jangka waktu 30 hari kalender sejak pengenaan sanksi pembekuan SKK, TKK tidak
membayar sanksi denda dan memperbaiki praktiknya, maka dikenai sanksi pencabutan SKK Konstruksi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
5 TKK yang dicabut SKK Konstruksi harus melakukan permohonan baru SKK Konstruksi paling cepat dalam
waktu 3 tahun
Menteri atas rekomendasi LPJK mengenakan sanksi peringatan tertulis kepada LSP yang
1
tidak lagi memenuhi persyaratan dan/atau melaksanakan kewajibannya
Apabila dalam jangka waktu 30 hari kalender LSP tidak dapat memenuhi persyaratan
2 dan/atau melaksanakan kewajibannya, Menteri menyampaikan rekomendasi penghentian
sementara Lisensi LSP kepada lembaga independen yang mempunyai tugas melaksanakan
Sertifikasi Kompetensi Kerja
Apabila dalam jangka waktu 30 hari kalender sejak pengenaan sanksi pembekuan Lisensi,
3 LSP tidak dapat memenuhi persyaratan dan/atau melaksanakan kewajibannya, Menteri
menyampaikan rekomendasi pencabutan Lisensi LSP kepada lembaga independen yang
mempunyai tugas melaksanakan Sertifikasi Kompetensi Kerja
Menteri mengenakan sanksi peringatan tertulis dan denda administratif (sebesar 100 juta rupiah)
1
kepada LSP yang tidak mengikuti ketentuan pelaksanaan uji kompetensi.
Apabila dalam jangka waktu 30 hari kalender sejak pengenaan sanksi peringatan tertulis dan denda
2 administratif LSP tidak dapat mengikuti ketentuan pelaksanaan uji kompetensi atau tidak membayar denda
administratif, maka dikenai sanksi pembekuan Lisensi oleh menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang ketenagakerjaan atas rekomendasi Menteri.
Apabila dalam jangka waktu 30 hari kalender sejak pengenaan sanksi pembekuan Lisensi, LSP tidak dapat
3
mengikuti ketentuan pelaksanaan uji kompetensi atau tidak membayar denda administratif, maka dikenai
sanksi pencabutan Lisensi oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
ketenagakerjaan atas rekomendasi Menteri.
Apabila dalam jangka waktu pengenaan sanksi pembekuan Lisensi LSP telah memenuhi ketentuan, maka
4
sanksi dicabut dan melanjutkan kegiatan layanan sertifikasi kokmpetensi.
Menteri mengenakan sanksi peringatan tertulis dan denda administratif (sebesar 30% dari nilai
1
kontrak untuk setiap TKA) kepada TKA pada jabatan ahli yang tidak melaksanakan kewajiban alih
pengetahuan dan alih teknologi kepada tenaga kerja pendamping.
Apabila dalam jangka waktu 30 hari kerja sejak pengenaan sanksi peringatan tertulis dan denda
2
administratif, TKA pada jabatan ahli tidak melaksanakan kewajiban alih pengetahuan dan alih teknologi
kepada tenaga kerja pendamping. atau tidak membayar denda administratif, maka dikenai sanksi
pemberhentian dari pekerjaan.
3 Apabila dalam jangka waktu 30 hari kerja sejak pengenaan sanksi pemberhentian dari pekerjaan, TKA
pada jabatan ahli tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka dikenai sanksi
pencantuman dalam daftar hitam selama 3 tahun.