Anda di halaman 1dari 9

DISTRIBUSI KHI KUADRAT (X2)

Anggota kelompok 2
1. Mertita windu
2. Diana cahyayanti
3. Ririn saputri
4. Alvin
5. Ristiana feby
Distribusi x2 merupakan distribusi dengan perubahan acak kontinu
bentuknpersamaannya:
1 1
y 1e  u
f (u )  ku 2 2

Dengan u = x2>0; y = dk sedemikian rupa sehingga luas di bawah


kurva sama dengan 100% atau 1.
umumnya grafik merupakan kemiringan atau kelandaian positif,
yaitu grafik dengan kelandaian ke kanan. Kelandaian ini semakin
berkurang jika dk semakin besar.
umumnya grafik mempunyai kelandaian (kemiringan) positif (ke
kanan) untuk dk yang makin besar, kelandaian semakin berkurang.
untuk perhitungan-perhitungan telah disiapkan tabel distribusi
kuadrat seperti halnya juga dengan distribusi-distribusi yang lainnya.
kolom pertama (v = dk ) ialah bilangan-bilangan yang
menunjukan derajat kebebasan yang akan di pakai. Sedangkan
kolom-kolom berikutnya menunjukan x2 bergantung pada tingkat
keberartian atau luas daerah di bawah kurva khi kuadrat yang
digunakan.
cara membaca tabel 7.1:
1. Untuk mencari nilai x2p dengan p = 0,99 dan dk= 19 maka
dibawah kolom dk cari bilangan 19 kemudian telusuri ke
kanan sampai bertemu dengan bilangan yang terdapat pada
kolom x2 0,99. Bilangan yang dicari ialah 36,2. artinya, nilai
x2 0,99(19) = 36,2.
2. Kurva ini untuk dk = 15
a. Jika luas daerah yang diarsir di sebelah kiri x2 = 0,25 artinya p= 0,25 maka
nilai x2 0,25 , untuk dk =15 ialah 11,00.
b. Jika luas daerah yang di arsir sebelah kanan x2 = 0,025 artinya p =1-0,025
=0,975 maka nilai x2 0,975 untuk dk = 15 ialah 27,50.
c. Jika jumlah ruas yang diarsir 0,10 akan terjadi banyak hal. Karena
distribusi x2 tidak simetris, mungkin luas ujung kanan = 0,02 dan luas
ujung kiri = 0,08 atau mungkin juga 0,07 dan 0,03 dan seterusnya. Dalam
hal demikian jika tidak dinyatakan apa-apa, biasanya digunakan. Fifty-fifty
yaitu luas daerah yang kanan sama dengan luas daerah yang kiri.
Seandainya dk = 9 maka luas daerah ujung kiri 0,05 berarti p= 0,05 maka
x2 0,05(9) di dapat 3,33. sedangkan luas daerah ujung kanannya 0,05 berarti p=
1 – 0,05 = 0,95 maka nilai x2 0,95(9) didapat 16,9.
DISTRIBUSI F
Fungsi kepadatan peluang (density) distribusi F mempunyai persamaan:
1
(Y1  2 )
F 2
f (F )  K 1
 y1 F  2
( y1  y 2 )
1  
 Y1 

Distribusi ini ialah distribusi peubah acak kontinu daerah (0,00) atau F > 0, K
bilangan tetap yang nilainya bergantung pada nilai y1 dan y2 yang dipakai
sehingga luas daerah antara kurva itu dan sumbu F sama dengan 1.
y1 adalah dk untuk pembimbing, sedangkan y2 merupakan dk untuk
penyebut. Grafiknya asimetria dengan skewness yang positif.
P =1 % atau 5 %
seperti halnya dengan distribusi-distribusi lainnya, untuk distribusi
F pun telah disiapkan tabel 7.2 yang dapat digunakan untuk
perhitungan-perhitungan.
berbeda dengan tabel yang sudah dibicarakan, khusus mengenai
tabel distribusi F ini dalam beberapa buku statistika diperuntukan
hanya untuk tingkat keberartian (level of significant atau los) yaitu p =
0,05 saja.

Penyebut :pembilang
1 2 3 4 ....
1 161200216225
4052 4999 5403 5625
2 18,51 19,00 19,16 19,25
Dan
98,49 99,01 99,17 99,25
seterusnya
kalau anda perhatikan setiap pasangan dk yang digunakan
tersedia dua bilangan yang dapat anda pilih. Bilangan yang
letaknya di atas dan yang di bawah. Bilangan yang di atas
menunjukan nilai F untuk luas daerah dari nilai F ke kanan
sebesar 0,05. dalam hal ini p = 0,05. bilangan yang di bawahnya
menunjukan nilai F untuk luas daerah dari nilai F ke kanan
sebesar 0,01 dalam hal ini p = 0,01.
Luas p% p = 1 % atau 5 %

seperti halnya dengan distribusi yang lain, penggunaan


p = 0,01 atau 0,05 bergantung pada pemilihan kita dalam soal
yang akan dipecahkan.
Contoh:
untuk pasangan dk pembilang dan penyebut y1 = 16 dan y2 = 9
ditulis dengan (y1 , y2) = untuk p = 0,05 didapat nilai F = 2,98 (lihat:
Tabel 7.2). Biasanya ditulis: F0,05;(16,9) = 2,98. Grafiknya atau
kurvanya.
jika kita gunakan p = 0,01 diperoleh nilai F 0,01;(16,9)
= 4,92.
meskipun tabel 7.2 hanya untuk nilai-nilai F dengan nilai
kemungkinan 0,01 dan 0,05 saja, namun sebenarnya dapat juga
dihitung nilai-nilai F dengan nilai kemungkinan 0,99 atau 0,95
untuk ini, digunakan hubungan:
F(1-p);(y1,y2) = 1
Fp;( y 2, y1)
Contoh:
jika kita lihat dalam tabel 7.2 nilai F0,05;(12,20) =2,28 maka jika
kita memerlukan nilai F0,95;(20,12) maka dapat digunakan hubungan
di atas.
1 1
F0,95;( 20,12)    0,44
FO , 05(12, 20) 2,28

Anda mungkin juga menyukai