z y x w
b
1 z y, x,
2 2 2
z y x a
(a) Untuk menghindari akar negatif, tiga titik berurutan (x, y, z) memenuhi 0 z y x
2 2 2
Jadi, daerah asal untuk terdirih dari seluruh titik(x, y, z) yang berada
diluar bola satuan
(b) Empat titik berurutan (w, x, y, z) harus memenuhi
2 2 2
z y x
0 1 z y x w
2 2 2 2
harus menghindari akar-akar negatif dan pembagian dengan bilangan 0.
15.2 TURUNAN PARSIAL
Andaikan bahwa f adalah suatu fungsi dua peubah x dan y. Jika y
ditahan agar konstan, misalnya y = yo, maka f(x,yo) menjadi fungsi satu
peubah x. Turunannya di x = xo disebut turunan parsial terhadap x di
(xo,yo) dan dinyatakan sebagai fx (xo,yo). Jadi,
Demikian pula, turunan parsial f terhadap y di (xo,yo) dinyatakan oleh fx
(xo,yo) dan di tuliskan sebagai :
TAFSIRAN GEOMETRIK DAN FISIS
Pandang permukaan yang persamaannya z = f(x,y). Bidang y = yo
memotong permukaan ini pada kurva bidang QPR (Gambar 1) dan nilai
dari fx (xo,yo) adalah kemiringan garis singgung pada kurva ini di
P(xo,yo),f(xo,yo)). Serupa dengan itu, bidng x = xo memotong
permukaan pada kurva bidang LPM (Gambar 2) dan fy(xo,yo) adalah
kemiringan garis singgung pada lengkungan ini di titik P
TURUNAN PARSIAL TINGKAT TINGGI
Secara umum, karena turunan pAarsial pada fungdi x dan y adalah
fungsi lain dari dua peubah yang sama ini, turunan tersebut dapat
diturunkan secara parsial terhadap x atau y untuk memperoleh empat
buah turunan parsial kedua fungsi f :
PEUBAH LEBIH DARI DUA
Andaikan f suatu fungsi tiga peubah x,y dan z. Turunan parsial f
terhadap x di (x,y,z) dinyatakan oleh fx(x,y,z) atau df(x,y,z)/dx dan
didefenisikan oleh :
15.3 LIMIT DAN KEKONTINUAN
Dapat dilihat pada gambar 1 dan 2
KEKONTINUAN PADA SUATU TITIK
KEKONTINUAN PADA HIMPUNAN