UUD 1945

Ajeng Tamyiz, Mahira Ayasha, dan Shalimar Irda

[KM21F]
 Pengertian
UUD 1945 adalah dasar hukum tertulis dan
tertinggi dalam tatanan hukum negara
dengan keseluruhan naskah yang terdiri dari
pembukaan dan pasal-pasal
Kedudukan UUD 1945

Sebagai norma hukum,

hukum dasar tertulis, dan
tidak tertulis (Konvensi)
UUD 1945 terdiri dari 37 pasal.
4 pasal peralihan dan aturan
pertambahan.
Isi UUD 1945
➔ Identitas negara
➔ Lembaga negara
➔ Sistem pemerintahan negara
➔ Hubungan warga negara dengan negara
➔ Konsepsi negara
➔ Perubahan konstitusi, aturan peralihan, dan aturan tambahan
Pembukaan UUD 1945 adalah
pokok kaidah fundamental
negara.
 1. 2.
Tujuan negara Pengakuan terhadap
kemerdekaan Indonesia adalah
hasil perjuangan bangsa

3. 4.
Dasar filsafat (Pancasila) Negara kedaulatan rakyat
Pembukaan UUD 1945 memiliki 4 alinea, yang
setiap alineanya memiliki arti
Alinea Pertama
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah
hak segala bangsa dan oleh sebab itu, makna
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan
karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan
prikeadilan.”
Makna dari alinea pertama ini bahwa bangsa
Indonesia secara tegas berani memperjuangkan
kemerdekaan. Bersama seluruh komponen
bangsa di zamannya, para pejuang yang terdiri
dari berbagai suku, agama, dan budaya bersatu
demi merebut kemerdekaan.
Alinea Kedua
“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
gerbang pintu gerbang negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur.”
Makna alinea kedua adalah bangsa Indonesia
butuh perjuangan yang berat agar sampai
kepada gerbang kemerdekaan. Patut dicatat
bahwa kemerdekaan Indonesia bukan hadiah
dari pihak manapun.
Alinea Ketiga
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa
dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya kehidupan kebangsaan yang bebas,
maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.”
Makna dari alinea ketiga ini terlihat jelas
bahwa kemerdekaan Indonesia dapat terwujud
karena adanya izin dan ridho dari Tuhan Yang
Maha Kuasa. Tanpa izin-Nya, perjuangan para
pahlawan tidak akan sampai pada
kemerdekaan.
Alinea Keempat
“Pemerintah Negara Republik Indonesia
melindungi segenap bangsa Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.”
Makna alinea keempat yaitu menyatakan
negara Indonesia memiliki sebuah tujuan yang
harus diwujudkan dan dicapai yaitu dengan
cara melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
 ➔ Pokok pikiran UUD 1945 merupakan
gambaran suasana batin dari undang-
Pokok Pikiran undang itu sendiri
➔ Pada dasarnya, hakikat pokok pikiran
UUD 1945 UUD 1945 dibagi menjadi 4
Pokok Pikiran
Persatuan

Pokok pikiran ini berbunyi bahwa “Negara melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas
persatuan.”

Pokok Pikiran
Keadilan Sosial

Pokok pikiran yang kedua berbunyi “Negara ingin mewujudkan keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
Pokok Pikiran
Kedaulatan Rakyat

Pokok pikiran ketiga merupakan pancaran dari sila keempat Pancasila

yang berfokus pada kedaulatan rakyat Indonesia

Pokok Pikiran
Ketuhanan

Pokok pikiran keempat merupakan pancaran dari sila pertama dan kedua
dari Pancasila. Pokok pikiran ini berbunyi “Negara berdasarkan atas
Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.”
Kedudukan Pembukaan
UUD 1945
Dengan tertib hukum Indonesia
Pengertian
Pembukaan memuat dasar-dasar
fundamental negara, yaitu membuat
pembentukan negara, bentuk negara,
tujuan negara, kekuasaan negara, dan
dasar filsafat negara.
Pembukaan UUD 1945 merupakan
Kedudukan pembukaan UUD 1945
suatu tertib hukum tertinggi dan
juga memuat sifat-sifat fundamental
pada hakikat kedudukannya lebih
dan asasi yang berkedudukan tetap
tinggi dari Batang Tubuh UUD
dan tidak dapat diubah.
1945
Terima
Kasih