Anda di halaman 1dari 51

PEMILIHAN LOKASI

Eko Nurcahya Dewi


2022


PENDAHULUAN

Pemilihan lokasi pada dasarnya adalah


menentukan suatu tempat atau lokasi
yang tepat untuk suatu perusahaan atau
perkantoran atau lokasi untuk tujuan
tertentu, dengan memperhitungkan
kelebihan dan kekurangan lokasi tersebut.
Faktor yang Menentukan :

1) Keberadaan bahan baku


Disarankan lokasi pabrik dekat dengan
sumber bahan baku, karena selain dapat
mengurangi biaya transportasi
(pengangkutan) juga dapat mengurangi
biaya untuk fasilitas penyimpanan
(gudang).
Faktor yang Menentukan :
2) Pasar (domestik dan internasional)
Dalam memasarkan produk hasil akhir,
penjualan dan distribusi produk sering menjadi
suatu faktor yang krusial. Kedekatan dengan
pasar dan/ atau akses ke jalur pemasaran,
seperti pelabuhan, akan meminimalkan biaya
transportasi dan meningkatkan keuntungan
perusahaan.
Faktor yang Menentukan :

3) Ketersediaan Sumber Energi listrik


Ketersediaan sumber listrik dalam
jumlah yang memadai merupakan
salasatu pertimbangan penting dalam
memilih suatu pabrik.
.
4) Ketersediaan Air Bersih
Beberapa pabrik dan industri
pengolahan perikanan memerlukan
air bersih dalam jumlah yang
relative lebih banyak dibandingkan
industri pangan yang lainnya.
5) Faktor Iklim
Kondisi-kondisi iklim yang meliputi curah
hujan, kelembaban, kondisi angin
merupakan pertimbangan dalam
menentukan lokasi pabrik dan proses
desainnya.
Faktor yang Menentukan :

6) Faktor topografi dan kestabilan tanah


Instalasi pabrik memerlukan tanah yang
stabil dan umumnya dalam keadaan yang
datar.
Faktor yang Menentukan :

7) Fasilitas transportasi
Fasilitas transportasi meliputi:
- transportasi laut: fasilitas pelabuhan
- transportasi darat: jalan, railroad
- transportasi udara: bandara dan akses
ke bandara.
8) Pembuangan Limbah
Perlu diperhatikan daya dukung area/
lokasi untuk menampung limbah baik
tanah, air dan udara.
Limbah organik merupakan limbah
terbesar dalam industri perikanan.
Faktor yang Menentukan :

9) Kerawanan terhadap bencana alam


Pemilihan lokasi harus memperhitungkan
kemungkinan terjadinya bencana alam
yang dapat terjadi di lokasi pabrik dan
bagaimana cara mengantisipasinya. Kalau
ada tersedia daerah yang aman, sebaiknya
dihindari pemilihan lokasi yang rawan
bencana.
Faktor yang Menentukan :

10)Keberadaan industri terkait


Keberadaan industry pengolahan
perikanan membutuhkan industry
pendukung yang lainnya.
Faktor yang Menentukan :

11)Faktor sosial dan faktor keamanan -


kondisi sosial masyarakat di sekitar lokasi
pabrik
tingkat pendidikan
budaya masyarakat sekitar
mata pencaharian
.
Metode Penilaian Lokasi

Untuk melakukan pemilihan lokasi,


terdapat beberapa metode yang dapat
dilakukan, antara lain: (1) Pemeringkatan
faktor (factor rating); (2) Analisis nilai
ideal; (3) Analisis ekonomi; (4) Analisis
volume-biaya; (5) Pendekatan pusat
graviti; dan (6) Metode transportasi
(1) Pemeringkatan Faktor (Factor Rating)
Adalah suatu pendekatan yang berguna untuk
mengevaluasi dan membandingkan berbagai
alternatif.
Metode ini memberikan suatu landasan rasional
dalam menganalisis dengan memberikan bobot
terhadap faktor yang dipertimbangkan, selain faktor
kuantitatif juga faktor kualitatif.
Faktor kualitatif dikuantitatifkan dengan pendekatan
nilai tertimbang (weighted score).
CONTOH :
(2) Analisis Nilai Ideal

Perbedaan metode ini dengan


pemeringkatan faktor adalah bobot yang
diberikan menunjukan nilai ideal dari
setiap faktor.
Metode ini lebih sederhana, namun untuk
memberikan nilai pada setiap lokasi agak
lebih sulit.
(3) Analisis Ekonomi
Metode ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif secara bersama
untuk mendapatkan penilaian yang lebih
lengkap.
Contoh (dalam juta rupiah)
(4) Analisis Volume-Biaya
Merupakan analisis untuk membuat perbandingan ekonomi
terhadap alternatif-alternatif lokasi. Dapat juga disebut
analisa titik impas. Dilakukan dengan mengidentifikasi biaya
tetap dan biaya variabel serta di plot dalam grafik untuk
setiap lokasi, sehingga dapat ditentukan alternatif mana
yang memiliki total biaya yang paling rendah.
Analisis ini dapat dilakukan secara grafik maupun matematis.
Pendekatan grafik mempunyai keuntungan dengan
memberikan gambaran kisaran jumlah dari setiap lokasi yang
dapat dipilih.
Prosedur untuk melakukan analisis ini
adalah sebagai berikut ::
1.Menentukan biaya tetap dan biaya
variabel untuk setiap alternatif.
2.Plot garis total biaya untuk setiap
alternatif pada grafik yang sama.
3.Pilih alternatif lokasi yang mempunyai
total biaya terendah untuk tingkat
volume produksi yang dikehendaki.
Metode Perbandingan Biaya
Metode ini dilakukan dg cara membandingkan total biaya masing-
masing alternatif lokasi.
Contoh 1 :
Perusahaan sedang menilai sebaiknya mendirikan pabrik baru dari 3
alternatif yg tersedia.
Ketiga alternatif tsb memiliki biaya tetap dan biaya variabel yang
berbedas eperti pada tabel di bawah ini :
Faktor yang Lokasi
Dinilai Potensial
A B C
1. Biaya tetap (FC) Rp 300.000 Rp 450.000 Rp 600.000

2. Biaya variabel Rp 800 Rp 600 Rp 400


(VC)/unit

3. Harga jual/unit Rp 1.600 Rp 1.600 Rp 1.600


Rencana produksi ditetapkan pada jumlah 500 unit dan 1200
unit untuk setiap lokasi.
Permasalahan yang dihadapi adalah lokasi manakah yg
terbaik untuk dipilih?
Penyelesaian :
Langkah pertama yg harus dilakukan adalah menentukan fungsi biaya dari setiap
alternatif lokasi pabrik, yaitu
: TC = a + bx,
Dimana a adalah biaya tetap, b biaya variabel per unit, dan x adalah
rencana unit produksi.
Setelah fungsi biaya ditentukan, langkah selanjutnya adalah menghitung total
biaya setiap alternatif lokasi pabrik pada kapasitas produksi yg direncanakan,
yaitu 500 dan 1200 unit.
Fungsi biaya masing-masing lokasi :

Lokasi A : TC = 300.000 +
800x Lokasi B : TC = 4 50.000
+ 600x Lokasi C : TC =
600.000 + 400x

Total biaya pada kapasitas produksi


500 unit

Lokasi A : TC = 300.000 + 800(500) = Rp


700.000 Lokasi B : TC = 450.000 + 600(500) =
Rp 750.000 Lokasi C : TC = 600.000 + 400(500)
= Rp 800.000
Total biaya pada kapasitas produksi 1200 unit

Lokasi A :
TC = 300.000 + 800(1200) = Rp 1.260.000

Lokasi B :
TC = 450.000 + 600(1200) = Rp 1.170.000

Lokasi C :
TC = 600.000 + 400(1200) = Rp 1.080.000
Analisa selanjutnya adalah mencari jumlah
unit produksi yang menghasilkan biaya total
biaya sama untuk setiap lokasi dengan cara
sebagai berikut :

a. 300.000 + 800 x = 450.000 + 600 x


800x – 600x = 450.000 – 300.000
200x = 150.000
x = 750 unit
b. 300.000 + 800x = 600.000 + 400x
800x – 400x= 600.000 – 300.000
400x =
300.000
x = 750 unit

c.450.000 + 600x = 600.000 + 400x


600x – 400x = 600.000 – 450.000
200x = 150.000
x = 750 unit
Dari analisis perbandingan biayadan grafik diatas dapat
disimpulkan sbb :

1.Jika kapasitas produksi diperkirakan antara 500-750 maka


alternatif lokasi A yang terbaik
2.Jika kapasitas produksi antara 750-1200 unit maka alternatif
lokasi C yg terbaik
3. 3.Jika kapasitas produksi antara 750 unit maka ke 3 alternatif
lokasi sama baiknya
Contoh 2 :
Sebuah perusahaan akan mendirikan pabrik baru
dengan calon lokasi didirikan di Bandung, Cirebon dan
Bogor dengan data sebagai berikut :
Bandung Cirebon Bogor
Pajak/th 1.000.000 500.000 1.200.000

Listrik/th 2.000.000 1.500.000 2.100.000


Ongkos buruh/unit 1.000 1.200 850

Ongkos 3.000 3.500 2.000


operasi/unit

Kapasitas produksi = 1000 unit / th


Penyelesaian :
penjualan :
penjualan = fixed cost + variabel cost + profit

BEP tercapai pada profit = 0


maka BEP = Fixed cost + variabel cost
Bandung Cirebon Bogor

FC Listrik/th 1.000.000 500.000 1.200.000


Pajak/th 2.000.000 1.500.000 2.100.000
Jumlah 3.000.000 2.000.000 3.300.000
VC Ongkos buruh/unit 1.000 1.200 850

Ongkos 3.000 3.500 2.000


operasi/unit
Jumlah 4.000 4.700 2.850
Jika dianggap sebagai persamaan linear maka :
BEP = FC + VC (X) x = produksi

Bandung = 3.000.000 + 4.000 (1000) = 7.000.000


Cirebon = 2.000.000 + 4.700 (1000) = 6.700.000
Bogor = 3.300.000 + 2.850 (1000) = 6.150.000*

Maka kita pilih lokasi Bogor.


(5) Pendekatan Pusat Graviti

Sering digunakan untuk memilih lokasi yang


dapat meminimalkan jarak atau biaya
menuju fasilitas-fasilitas yang sudah ada,
misal: digunakan oleh perusahaan untuk
memilih sebuah lokasi untuk gudang atau
pusat distribusi sebagai tempat untuk
memasok barang kepada beberapa agen di
suatu daerah tertentu.
Pendekatan ini dimulai dengan
membuat suatu peta berskala dari
tempat-tempat yang akan dituju dengan
memilih suatu titik sembarang sebagai
pusat koordinat.
Jarak dari suatu tempat ke tempat lain
diasumsikan berupa garis lurus dan
biaya distribusi per unit barang per
kilometer dianggap sama.
Lokasi ditentukan dengan rumus:
Contoh :
Permintaan dari Agen A, B, C, dan D berturut-
turut sebesar 30, 40, 20, dan 10.
Lokasi agen pada titik koordinat A(30;8),
B(20;16), C(45;24), dan D(35;30).
Jika biaya pengangkutan setiap 1 km/unit dari
lokasi kepusat distribusi adalah Rp.10,000.
Tentukan lokasi pusat distribusi baru sehingga
dapat meminimalkan biaya angkut, dan hitung
biaya angkut dari lokasi C ke lokasi terpilih.
JIKa ditanyakan lebih lanjut, berapa biaya angkut dari Lokasi
Terpilih ke Agen C, maka berikut cara perhitungannya :
TERIMAKASIH
dilanjutkan dengan gedung dan aliran
bahan pada pertemuan KE2 BU END
TUGAS
1.TATA LETAK DAN ALIRAN BAHAN
TUGAS
1.PILIH SALAH SATU SLIDE ANTARA SLIDE 3,4 DAN 5/SETIAP
GRUP TDR 3/4 ORANG
2.BERI KOMENTAR TTG ALIRAN BAHAN YG ADA JIKA
DIHUBUNGKAN DGN GMP YG ANDA PEROLEH DARI MATERI
PRAKTIKUM
3. ATAU BISA DIBAHAS/REVIEW TTG PEMILIHAN LOKASI PABRIK
YG BISA ANDA DAPATKAN DR JURNAL BHS IND/INGGRIS
4. SEMUA NTI DIPRESENTASIKAN PERTEMUAN 3 (TERAKHIR)
5. TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai