Anda di halaman 1dari 85

PENCATATAN DATA ANTE MORTEM

DAN
POST MORTEM
PENCATATAN

Nevi Yanti, drg., M.Kes


THE SIGNIFICANCE OF DENTAL
FEATURES :
DRG

1. RESISTANT OF PHYSICAL TRAUMA, THERMAL


(DUST : IF 450 °C)
2. CLEAR MORPHOLOGY
3. EASY ACCESS, SAFELY CONCEAL
4. ALMOST NO IDENTICAL TEETH
(SIMS 1972: POSSIBILITY OF SIMILAR TEETH
CAN HAPPEN 1 : 2 BILLION)
5. FIVE CLINICAL SURFACES ( 32 TEETH = 160
SURFACES) VARIOUS POSITION, FILLING etc.
DE F I N I S I
DATA ANTE-MORTEM
ADL CATATAN KEADAAN GIGI DAN RONGGA
MULUT YANG DIBUAT OLEH DRG PADA
WAKTU PASIEN MERAWAT GIGI KE
DRG.
(KORBAN MASIH HIDUP)

DATA POST-MORTEM
ADL CATATAN KEADAAN GIGI DAN RONGGA
MULUT YANG DIBUAT OLEH
PETUGAS FORENSIK PADA WAKTU
KORBAN DITEMUKAN (KORBAN MATI)
P ROSES IDENTIFIKASI GIGI
(DENTAL IDENTIFICATION = DID)

MENURUT LUNTZ DAN LUNTZ (1973)


Ada 4 tahap :

1. Memeriksa bagian mulut


2. Menyiapkan data post-mortem
3. Meneliti catatan ante-mortem
4. Membandingkan catatan ante-mortem
dengan post-mortem
S UMBER INFORMASI DATA ANTE-MORTEM

a. Petunjuk percakapan

b. Korelasi pekerjaan dengan gigi/mulut

c. Informasi dari bulletin


BENTUK CATATAN DATA ANTEMORTEM

1. CATATAN GIGI / ODONTOGRAM


SISTEM INTERPOL
2. X- RAY GIGI
3. STUDI MODEL
4. ALAT-ALAT PROSTODONSI
5. CATATAN MEDIS DAN X-RAY
6. FOTOGRAF (FOTO PROFIL PASIEN)
file:///C:/Users/asus/Documents/
Blok%2025%202021-2022/Ante
%20Mortem%20(yellow)
%20INTERPOL%20DVI%20Form
%20-%20Missing%20Person
%20(4).pdf
B ENTUK CATATAN DATA POST-MORTEM

1. DAFTAR (chart) berbentuk DIAGRAM


(ODONTOGRAM SISTEM INTERPOL)
2. CHARTING SECARA VERBAL
3. STUDI MODEL
4. ALAT PEREKAM
5. X-RAY
6. FOTOGRAF
P ETUNJUK PENGISIAN DATAPOSTMORTEM
Pada odontogram postmortem (Formulir
Identifikasi korban)
 orang mati, identitas umum yg dicatat
adalah :

Kondisi bencana
Tempat bencana
Tanggal kejadian bencana
Jenis Kelamin : - laki-laki
- perempuan
- tidak diketahui
file:///C:/Users/asus/Documents/
Blok%2025%202021-2022/Post
%20Mortem%20(pink)
%20INTERPOL%20DVI%20Form
%20-%20Unidentified%20Human
%20Remains.pdf
P ETUNJUK PENGISIAN DATA
ANTEMORTEM DAN POSTMORTEM

SUGGESTED
INTERPOL DVI
DENTAL CODES
Z

NO INFORMATION about the tooth


/ part of jaw lost post mortem

Tidak ada informasi mengenai gigi /


sebagian rahang hilang paska kejadian
Y

tooth present, no further information /


TOOTH LOST POST MORTEM

Gigi ada, tak ada informasi lain /


sebagian gigi hilang paska kejadian
S : sound tooth / gigi sehat

C : caries / gigi karies

F : filled / tambalan/tumpatan

K : crown / mahkota

W : remaining root (s) only / sisa akar

X : tooth missing
(extracted, unerupted, congenitally
missing)
(Gigi hilang (akibat pencabutan, tidak
tumbuh, hilang kongenital)
Supplementary codes

IF STATUS X

U :DIASTEMA
Distance may be added in millimetres,
e.g. U4 = diastema of 4 mm
(Rongga jarak diukur dalam milimeter) mis:
U 4 = rongga 4 mm
Supplementary codes

IF STATUS X

RET : RETAINED (IMPACTED) tooth,


only visible on X -rays
Gigi terbenam, hanya terlihat dgn Ro foto

ROT : ROOT in the jawbone,


only visible on X- rays .
Gigi busuk dalam rahang ,hanya
terlihat dengan Ro foto
IF STATUS S

ERU : tooth in ERUPTION


Gigi erupsi

RET : RETAINED (IMPACTED) tooth,


but visible in the mouth
Gigi terbenam tapi terlihat dalam
mulut
IF STATUS C
(specify surface)

M : mesial
O : occlusal, incisal
D : distal
L : lingual, palatinal
V : vestibular, labial, buccal
If part of the surface should be specified

( small letters recommended)


mes : mesial
occ : occlusal
dis : distal
lin : lingual
ves : vestibular
cen : central
gin : gingival
IF STATUS F OR K
( specify- materials and surface for F )
(small letters recommended )

t : tooth coloured filling ( composite, GIC, silicate)


tambalan gigi sewarna ( komposit, semen ionomer
kaca, silikat)
g : gold / emas

p : porcelain / porcelen

ac : acrylic / akrilik

cc : cement (temporary restoration)


semen (tambalan sementara)
COLOUR CODES
The following colour codes for restorative materials are
recommended for better visual “comprehension of the
odontogram”

GREEN : TOOTH COLOUR MATERIALS


(CR, silicate, GIC, cement)

RED : GOLD

BLACK : AMALGAM
or amalgam like materials
IF STATUS F, K, W
POS : POST (pulpal anchorage)
Penjangkaran dalam pulpa

PIN : parapulpal PIN


Pin diluar pulpa
IF STATUS K

B : BRIDGE (tooth is an abutment in a


bridge) / jembatan

E : EXTENTION of a BRIDGE to replace the


tooth
Perluasan dari mahkota untuk pengganti gigi
yang hilang

H : HANGING part of a bridge,dummy.


Pontic dari bridgework
OCCLUSION AND DENTAL POSITION

N : normal occlusal relationship between first


molars (Class I)

D : distal occlusal relationship between first


molars (Class II )

M : mesial occlusal relationship between first


molars (Class III)

CU : crowded in upper jaw

CL : crowded in lower jaw


H : horizontal relation between maxyllary
and mandibular incisors (overjet)

Eg. (H4=maxillary teeth )


it means : 4 mm in front of mandible

V : vertical relation between incisors


(overbite)

Z : no information
ROOT - FILLED TEETH

Use tooth number to indicate which teeth are filled

Z : no information about root filled teeth


 Where no code exist ,

write without abbreviation

 Codes are separated by a space

 Distinctly separated fittings may be


marked so by comma
Example

11 MD Ft

it means :

First right Incisor with tooth coloured fillings

(composite) on mesial and distal surfaces and

amalgam filling on the lingual surface


Example
Example

12 K pg POS

porcelain gold crown with post ( pulpal anchorage)

on the second right Incisor.


Example
Example

24 X U3

extracted or missing of the first left premolar

with 3 mm diatema ( spacing 3 mm).


TEKNIK MEMBANDINGKAN
DATA ANTE DENGAN POST
MORTEM
DENTAL IDENTIFICATION
ANTE MORTEM AND POST
MORTEM DENTAL DATA
COMPARISONS WHICH
RESULTS :
- ACCURATE
- FAST
- ECONOMICAL
DENTIST
- UN-ARGUABLE

1st BALI BOMBING


CASE
PROSEDUR

I. PERBANDINGAN GIGI PER GIGI : 18  48

A. Catatan ante dan post mortem disimpan bersama

B. Bandingkan gigi dan jaringan sekitar :


1. Secara visual
2. Superimpose x-ray ante dan post mortem
 tetapkan sbg ID (identifikasi dental)
3. Catatan tertulis : Dari berbagai sumber, hati-hati, teliti

4. Model studi
 Bandingkan Model studi ante mortem dg spesimen
 Kemungkinan ada perbedaan tanggal model diambil
dengan tanggal kematian
 tanggal yg dipakai tanggal kematian
korban

5. Fotograf
 Bandingkan dengan spesimen
 Kebanyakan foto gigi anterior hati-hati
II. BUAT KESIMPULAN

1. Cari persamaan dan / atau ketidaksesuaian


 tentukan ID Positif atau ID negatif ?

ID Positif bila :
a. Ada persamaan semua data
b. Banyak persamaan dgn beberapa ketidak
sesuaian data yang dapat dijelaskan

ID Negatif bila :
ada satu data tidak sesuai yg tdk dapat dijelaskan
JIKA ID POSTIF

1. Catat semua persamaan atau poin yg sesuai (jika


terlalu banyak, tulis yg paling luar biasa )
2. Jelaskan semua ketidaksesuaian
3. Tuliskan derajat kepastian identifikasi :
- mutlak
- sangat mungkin
- mungkin
- mungkin berdasarkan jumlah poin yg cocok,
poin yg luar biasa, jumlah & kepercayaan
(reliability) data ante mortem dan post
mortem
PETUNJUK

1. Cari Label pd bgn belakang


protesa
2. Radiografi periapikal dapat
membantu identifikasi
3. Bridge yg tidak biasa dicari
secara visual atau Rö
4. Anomali spesifik dapat
membuat identifikasi mutlak
1. Luka bedah atau penyembuhan
soket bermanfaat
2. Pernyataan mahkota gigi anterior
hangus karena kebakaran  lazim
3. Untuk menghemat waktu, gunakan
Istilah HPAA (Hilang Post mortem,
Ada Ante mortem) atau MPAA
( Missing Post mortem Present Ante
mortem)
PETUNJUK SKILL’S LAB
ODONTOGRAM BLOK 25 TA 2022/2023

1. Setiap kelompok dibagi ke dalam dua kelompok kecil :


- Kelompok A
- Kelompok B

KEL. 1 KEL. 2 KEL. 3 KEL. 4 KEL. 5 KEL.6 KEL. 7 KEL.8 KEL. 9 KEL. 10 KEL.11 KEL. 12
• Kel. A • Kel. A • Kel. A • Kel. A • Kel. A • Kel. A • Kel. A • Kel. A • Kel. A • Kel. A • Kel. A • Kel. A
• Kel. B • Kel. B • Kel. B • Kel. B • Kel. B • Kel. B • Kel. B • Kel. B • Kel. B • Kel. B • Kel. B • Kel. B
PETUNJUK SKILL’S LAB ODONTOGRAM BLOK 25 TA 2022/2023
01 Desember 2022

2. Minimal dua hari sebelum jadwal skill’s lab Odontogram :


• Ketua kelompok 1 sd. 12 mengambil bahan cetak untuk skill’slab blok 25 di lab
Biologi Oral (bu Dani atau bu Ngaisah).

• Masing-masing kelompok kecil A dan B memilih tiga orang dari anggotanya yang
memiliki susunan gigi yang khas di rongga mulutnya (eg. Labiotorsi versi,
edentulous, restorasi, dst).

• Pada ke tiga2 mahasiswa ini lakukan pencetakan gigi rahang dan rahang bawah
sesuai dengan syarat2 pencetakan gigi, dan buatkan basis pada model gigi tersebut.

• Untuk data ante mortem, dibuat 3 model cetakan gigi dan tandai model gigi tersebut
dengan Nomor sbb :
01/K1A-AM/2022 : untuk mahasiswa 1
02/K1A-AM/2022 : untuk mahasiswa 2
03/K1A-AM/2022 : untuk mahasiswa 3

• Untuk data postmortem, pilih salah satu dari ketiga mahasiswa tadi dan buat model
gigi nya. Jadi ada satu orang mahasiwa yang memiliki dua model cetakan giginya.

• Pada model kedua untuk data post mortem ini, beri nomor : 07/K1A-PM/2022
PETUNJUK SKILL’S LAB ODONTOGRAM BLOK 25 TA 2022/2023
01 Desember 2022

3. Minimal dua hari sebelum jadwal skill’s lab Odontogram :

• Lakukan pemeriksaan kondisi gigi geligi dari mahasiswa tersebut. Masukkan data
hasil pemeriksaan gigi ke dalam yellow form data INTERPOL yang ada di buku
panduan skill’s lab blok 25.

• Untuk kolom sumber bencana, lokasi bencana dan tanggal bencana bisa ditulis
sesuai kesepakatan kelompok
eg. sumber bencana : gempa bumi
lokasi bencana : Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawabarat
tanggal bencana : 21 Desember 2022
No : diisi sesuai dengan no model :
01/K1A-AM/2022 : untuk mahasiswa 1
02/K1A-AM/2022 : untuk mahasiswa 2
03/K1A-AM/2022 : untuk mahasiswa 3

• Masing-masing kelompok mengisi pink form data postmortem odontogram


INTERPOL dari satu model cetakan gigi post mortem yang diterima dari kelompok
lain.
PETUNJUK SKILL’S LAB ODONTOGRAM BLOK 25
TA 2022/2023
01 Desember 2022
3. Pada waktu slab :

• Pembimbing menginstruksikan agar masing-masing kelompok A dan B bertukar


tiga model cetakan gigi dan isi yellow form data ante mortem odontogram
INTERPOL, dan satu model cetakan gigi post mortem.

• Masing-masing kelompok membuat PPT hasil diskusi pencocokan data


antemortem-postmortem (lihat contoh tabel).

• Waktu diskusi pencocokan data : 45-60 menit

• Setelah 45-60 menit diskusi pencocokan data, Pembimbing mempersilahkan


masing-masing kelompok untuk presentasi dan tanya jawab : 30
menit/kelompok . Dan tanggapan dari Pembimbing : 15 menit .
Tabel Perbandingan data antemortem-postmortem

ELEMEN 01/K1A- 02/K1A- 03/K1A- 07/K1A_ KET.*


AM/2022 AM/2022 AM/2022 PM/2022
11
12
13
14
15
16
17
18

* Tulis : bila ada kesesuaian data, tulis : sesuai


Tabel Perbandingan data antemortem-postmortem

ELEMEN 01/K1A- 02/K1A- 03/K1A- 07/K1A_ KET.*


AM/2022 AM/2022 AM/2022 PM/2022
21
22
23
24
25
26
27
28

* Tulis : bila ada kesesuaian data, tulis : sesuai


Tabel Perbandingan data antemortem-postmortem

ELEMEN 01/K1A- 02/K1A- 03/K1A- 07/K1A_ KET.*


AM/2022 AM/2022 AM/2022 PM/2022
38
37
36
35
34
33
32
31

* Tulis : bila ada kesesuaian data, tulis : sesuai


Tabel Perbandingan data antemortem-postmortem

ELEMEN 01/K1A- 02/K1A- 03/K1A- 07/K1A_ KET.*


AM/2022 AM/2022 AM/2022 PM/2022
48
47
46
45
44
43
42
41

* Tulis : bila ada kesesuaian data, tulis : sesuai


II. BUAT KESIMPULAN

1. Cari persamaan dan / atau ketidaksesuaian


 tentukan ID Positif atau ID negatif ?

ID Positif bila :
a. Ada persamaan semua data
b. Banyak persamaan dgn beberapa ketidak
sesuaian data yang dapat dijelaskan

ID Negatif bila :
ada satu data tidak sesuai yg tdk dapat dijelaskan
JIKA ID POSTIF

1. Catat semua persamaan atau poin yg sesuai (jika


terlalu banyak, tulis yg paling luar biasa )
2. Jelaskan semua ketidaksesuaian
3. Tuliskan derajat kepastian identifikasi :
- mutlak
- sangat mungkin
- mungkin
- mungkin berdasarkan jumlah poin yg cocok,
poin yg luar biasa, jumlah & kepercayaan
(reliability) data ante mortem dan post
mortem
HASIL Perbandingan data antemortem-postmortem

ELEMEN ………… 07K1A-/PM/2022 KETERANGAN

…..

KESIMPULAN :

Id Positif :
2Data antemortem yang sesuai dengan data postmortem pada kasus ini adalah pada data
dengan no : …../K1A-.AM/2022
Atas nama :
Alamat :
Jenis kelamin:
Tgl lahir :
THANK YOU
PETUNJUK SKILL’S LAB
ODONTOGRAM 2021

• PEMBIMBING MEMBAGIKAN MODEL GIGI UNTUK MASING-


MASING KELOMPOK.
• SEMUA ANGGOTA KELOMPOK MENGERJAKAN TUGAS YANG
DIBERIKAN DAN MENDISKUSIKANNYA
• KETUA DAN SEKRETARIS KELOMPOK MENCATAT HASIL
DISKUSI DAN MEMBUAT SCREENSHOOT LEMBARAN
JAWABAN YANG SUDAH DIISI PADA PPT UNTUK
DIPRESENTASIKAN
• SETELAH 90 MENIT, PEMBIMBING MEMBERI WAKTU UNTUK
KELOMPOK MEMPRESENTASIKAN HASIL DISKUSI
• PEMBIMBING MEMBERIKAN PENGARAHAN
HASIL PERBANDINGAN DATA ANTEMORTEM
DENGAN POSTMORTEM KEL.A3
BERDASARKAN DATA YANG COCOK ANTARA DATA
ANTEMORTEM NO. : A2/III/AM/2014
DATA POST MORTEM NO. : A2/PM/2014
ELEMEN : ODONTOGRAM
: A2/III/AM/2014 A2/PM/2014
18 : Z Z
14 : X X
24 : X X
34 : X X
44 : X X
36 : F O Ft
28 : UE X RET
38 : UE X RET
34 : ATRISI S
HASIL PERBANDINGAN DATA ANTEMORTEM
DENGAN POSTMORTEM KEL.A3
BERDASARKAN DATA YANG COCOK ANTARA DATA
ANTEMORTEM NO. : A2/III/AM/2014
DATA POST MORTEM NO. : A2/PM/2014
ELEMEN : ODONTOGRAM
: A2/III/AM/2014 A2/PM/2014
33 ATRISI S
32 ROTASI S
43 ATRISI S
45 LINGUALDRIFTING S
46 C DOLV C DO
KESIMPULAN PERBANDINGAN DATA
ANTEMORTEM DENGAN POSTMORTEM KEL.A3

KORBAN KEMUNGKINAN ADALAH :


NAMA : DORAYATI MARBUN
UMUR : 21 TAHUN
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
ALAMAT : JL. MANGAAN MABAR
HASIL PERBANDINGAN DATA ANTEMORTEM DENGAN
POSTMORTEM KEL.B2
BERDASARKAN DATA YANG COCOK ANTARA DATA ANTEMORTEM
NO.: B4/III/AM/2014;POSTMORTEMNO.: B4/PM/2014
ELEMEN : ODONTOGRAM
: B4/III/AM/2014 B4/PM/2014
18 : UE Z
16 : DOC S
13 : PALATO VERSI S
12 : DISTOLABIO VERSI LABIO VERSI
11 : DISTOLABIO VERSI LABIO VERSI
21 : DISTOLABIO VERSI LABIO VERSI
22 : S LABIOVERSI
28 S Z
31 MESIOLINGUO VERSI DISTOLINGUO
VERSI
ELEMEN : ODONTOGRAM
: B4/III/AM/2014 B4/PM/2014
32 DISTOLINGUO VERSI DISTOLINGUO
VERSI
34 : PIT FISUR DALAM S
35 : PIT FISUR DALAM S
37 S Ft
38 : X S RET
42 MESIO LINGUO TORSI MESIOLABIO
VERSI VERSI
43 MESIOLINGUO VERSI DISTOLABIO
VERSI
47 S DISTOLINGUO
VERSI
48 X RET
KESIMPULAN PERBANDINGAN DATA
ANTEMORTEM DENGAN POSTMORTEM KEL.A4

KORBAN KEMUNGKINAN ADALAH :


NAMA : MUHAMMAD RIZKY
UMUR : 21 TAHUN
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
ALAMAT : JL. JAMIN GINTING
SKILL’S LAB MASA PANDEMI COVID 19
TOPIK : PENGISIAN DATA ODONTOGRAM POST
MORTEM

DARING LURING
• CARI SATU FOTO PANORAMIK • SERAHKAN HASIL
GIGI
PENGISIAN DATA
• MASUKKAN DATA FOTO ODONTOGRAM KE
PANORAMIK KE DALAM PEMBIMBING
FORMAT ODONTOGRM • PEMBIMBING MEMILIH
POSTMORTEM (PINK FORM)
HASIL PENGISIAN DATA
• PERKIRAKAN JENIS KELAMIN ODONTOGRAM UNTUK
DAN UMUR, JELASKAN DIPRESENTASIKAN
METODE PERKIRAAN UMUR
DAN JENIS KELAMIN YANG • DISKUSI
DIPAKAI
PROSEDUR

BANDINGKAN GIGI PER GIGI : 18  48

CATATAN TERTULIS X-RAY MODEL STUDI FOTOGRAFI

KESIMPULAN

1. Cari persamaan dan / atau ketidaksesuaian  tentukan ID Positif atau ID


negatif ?
2. Jika ID Positif
PETUNJUK PENGISIAN
DATA ANTE-MORTEM
& POST-MORTEM

Nevi Yanti, drg., M.Kes


DEFINISI
Odontogram :
catatan mengenai keadaan gigi geligi dan
rongga mulut dari seseorang yg dibuat
pd suatu formulir tertentu.

Odontogram ini dibuat pada :


 ante mortem  yaitu data yang berisi catatan mengenai
gigi geligi dan rongga mulut seseorang yang
diperoleh dari drg. Dan rumah sakit yang merawat
orang tsb.
 postmortem  yaitu data yang berisi catatn mengenai
gigi geligi dan rongga mulut seseorang sesudah
kematian/ kecelakaan
NOMENKLATUR
Definisi : metoda untuk mencatat posisi gigi
dalam rongga mulut.

 Pencatatan data gigi geligi ini sangat bervariasi di


antara drg. dan bahkan antar negara, dan sangat
tergantung pada undang-undang pemerintah
mengenai catatn gigi geligi tersebut serta standar
kedokteran gigi di negara-negara tertentu.
 Interpretasi akurat dari catatn gigi geligi sangat
penting untuk identifikasi sehingga drg. Ditintut untuk
mengetahui dan menguasai berbagai macam sistem
notasi tsb.
Ada beberapa macam sistem notasi gigi antara
lain :
1. Universal/ Amerika
2. Palmer
3. Haderup
4. FDI
5. Zsigmondy
6. FDI Modifikasi
7. Miscellanous dll.

Yang dianjurkan secara internasional adalah


Sistem FDI (Two Digit System)
Baik pada antemortem maupun postmortem,
pengisian odontogramnya sama dengan
memperhatikan tanda-tanda (kode) untuk setiap
keadaan yg ada pada gigi-gigi tersebut. Tanda-
tanda tersebut : (lihat lampiran 1 hal. 88 )

Kemudian tanda pd masing-masing gigi tsb


dicatat lagi ke dalam lajur/ baris yg sudah
tersedia dalam bentuk kode secara
berjenjang
TERIMA
KASIH
TEKNIK IDENTIFIKASI
MAYAT/JENAZAH
MELALUI
ODONTOLOGI FORENSIK

Yendriwati, drg., M.Kes


PENDAHULUAN

Mengapa identifikasi itu perlu ?


Identifikasi penting karena :
Menentukan masih hidup atau
sudah matinya seseorang secara
hukum
B. Kepala Busuk Sebagian
 Pada kasus ini ditandai dengan bau yg sangat
menyengat sehingga drg. Harus menutup lubang
hidung dgn kapas dan masker
 Jika mungkin dikenali secara visual  kepala
yg busuk harus dirawat seperti keadaan normal.
 Jika pengenalan normal tidak mungkin  maka
lubang mulut diperlebar untuk memudahkan
pemeriksaan dan rontgen foto.
 Jika pencatatan antemortem lengkap dengan
rontgen fotonya  postmortem tidak diperlukan
foto rontgen lagi.
 Jika rontgen foto tidak mungkin  perlu
tindakan reseksi rahang
 Jika seseorang yg tidak dikenal diputuskan utk
dikubur  reseksi rahang tetap dilakukan 
2. KEPALA BUSUK

A. Kepala Busuk Seluruhnya


 Kasus ini lebih mudah dikerjakan karena :
- Tidak ada jaringan yg menutup wajah sehingga
akses ke mulut lebih mudah
- Pada tengkorak kepala yg sudah kehilangan
jaringan lunak sehingga mandibula mudah
dipisahkan dari maksila
 Pembersihan rahang dan gigi dilakukan dgn
mencuci di bawah air atau dengan penyikatan
 Catat kondisi jaringan pendukung untuk
menentukan apakah gigi yg hilang pada
postmortem atau antemortem
 Untuk membedakan luka baru dan luka lama dapat
ditentukan secara histologis (pemeriksaan
histologis).
C Kepala Terbakar
 Merupakan kasus yg paling sulit untuk ditangani
 karena sulit akses ke mulut
 Perlu dilakukan pembedahan rahang  untuk
memudahkan rontgen foto
Pada pemeriksaan mayat, beberapa
kemungkinan yang akan didapati :
 Kepala dalam kondisi normal
 Kepala dalam kondisi busuk
 Kepala dalam kondisi terbakar
 Kepala mutilasi (dalam kondisi terpotong-
potong)
KEPALA DALAM KONDISI NORMAL

 Pelajari ciri-ciri bagian luar wajah dan rahang secara


umum, bentuk hubungan rahang, dan bukti trauma.
Buat foto wajah dari depan dan samping.
 Identifikasi secara visual dapat dilakukan
 Gunakan ‘aesthetic gag’ untuk membantu membuka
rahang.
 Jika tidak ada gigi  pemeriksaan hanya diakukan pd
tulang rahang dan jaringan lunak
 Jika ada gigi  diambil foto dari depan untuk
pembanding data ante mortem
 Bila perlu dapat dilakukan pencetakan gigi untuk
mendapatkan model.
 Pada waktu pemeriksaan diperlukan asisten (dokter
gigi lain) untuk membuat catatan hasil pemeriksaan.
D. Kepala Mutilasi (Terpotong-Potong)
 Sering terjadi karena kecelakaan pesawat,
tabrakan mobil, serangan fisik
 Kepala mungkin hancur terpotong-potong,
perubahan bentuk wajah  sehingga sulit
mengenali identitas korban
 Kemungkinan fragmentasi dari kepala dan tubuh
berserakan, gigi terlepas atau keluar dari rahang
 sehingga bagian-bagian itu sulit untuk
disatukan.
 Tugas drg. Forensik  mengumpulkan kembali
gigi ataupun fragmen-fragmen yang berserakan
akibat kecelakaan tersebut.
 Bila bagian-bagian dari rahang atau gigi tidak
ditemukan  penyelidikan harus dilakukan lebih
Kepastian ini berguna dalam bidang :
• Santunan
• Warisan
• Asuransi Jiwa
• Pensiun
• Kesempatan menikah lagi bagi pasangan
yang ditinggal
• Wujud penghormatan terhadap orang yg
sudah meninggal

Anda mungkin juga menyukai