Anda di halaman 1dari 34

MCP dan

MANAJEMEN
KEPEGAWAIAN
DAERAH UNTUK
MENCEGAH KORUPSI
Budi Waluya
Direktur Korsup Wilayah V KPK

Jakarta, 28 November 2022


Korupsi dan Keterlibatan
ASN
Tpk hadir dalam pelaksanaan tugas pemerintahan
yang menjadi ruang lingkup pekerjaan asn
Keterlibatan Kepala daerah dan pejabat di daerah dalam tpk,
sedikit banyak melibatkan asn
Kasus Jual Beli Jabatan
Pemerintah Tanggal
No Daerah Pejabat OTT Hukuman Modus Nilai Pemberi
1 Kabupaten Klaten Bupati Sri Hartini Desember 11 tahun Suap Terkait dengan Jual Beli Jabatan di lingkungan 12 Milyar PNS Lingkungan
2016 pemerintah kabupaten Klaten Pemkab Klaten
2 Kabupaten Nganjuk Bupati Oktober 2017 7 tahun Suap & Gratifikasi ( 2013-2017 ) Terkait dengan 298 juta (Suap ) + Kepala Dinas
Taufiqurahman proses pengisian jabatan Kepala dinas - kepala 256 Miliar (gratifikasi Pemerintah
sekolah )+ Kabupaten Nganjuk
9.5 M (TPPU)
3 Kabupaten Jombang Bupati Nyono Februari 2018 3,6 tahun Suap pengisian jabatan pemerintah Kabupaten 1,2 M Kepala Dinas
Suharli Jombang Pemerintah
Kabupaten Jombang

4 Kabupaten Kudus Bupati Juli 2019 8 tahun Suap & Gratifikasi di lingkungan Pemerintah 2,125 M ASN di Pemkab
Muhammad Kabupaten Kudus Kudus
Tamzil
5 Kabupaten Nganjuk Bupati Novi Mei 2021 Proses Suap Terkait proses pengisian pejabatan pemerintah 647 Jt Camat
Rahman Hidayat desa dan kecamatan di Pemkab Nganjuk

6 Kabupaten Probolinggo Bupati Puput Agustus 2021 Proses Suap & Gratifikasi di Lingkungan Pemerintah 362,5Jt Camat
Tantriana Sari Kabupaten dan Desa
7 Kabupaten Cirebon Bupati Sunjaya 24 oktober 5 Tahun Pemberian tersebut terkait pelantikan Gatot sebagai 100 Jt Sekretaris DInas
Purwadisastra 2018 Sekretaris Dinas PUPR PUPR
8 Walikota Tanjung Balai Walikota M. 21 April 2021 Proses Yusmada, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan 200 Jt Kepala Dinas
Syahrial S.H., Kawasan Permukiman Kota Tanjung Balai Perumahan Rakyat
memberikan uang Rp 200 Juta untuk diangkat dan Kawasan
M.H menjadi Sekretaris Kota Tanjung balai Permukiman Kota
Tanjung balai
Asn (seringkali) berperan dalam kasus tpk
Motif korupsi PENEMPATAN PEJABAT
di daerah
Atas DUKUNGAN
PILKADA
Sebagai Tim Sukses atau Tim
TERIMA Pendukung

KASIH
Penempat SUAP
an pejabat
IMBALA
N
Untuk mempertahankan posisi
atau mendapatkan posisi yang GRATIFIKASI
lebih “basah”
Berbagai PERSOALAN KORUPtif yang muncul DALAM
MANAJEMEN KEPEGAWAIAN
PEMILIHAN
PEGAWAI oleh PERILAKU
pengelola
5 KORUPTIF
kepegawaian 4 individu
Benturan
Kepentingan apratur
3 JUAL
pengambil
kebijakan
BELI
2
JABATAN
PENYALAHGUNA
AN WEWENANG 1 oleh
oleh penguasa pembina
kepegawaia
DAMPAK BURUK KORUPSI DALAM
MANAJEMEN KEPEGAWAIAN

Ancaman Loyalitas bukan


Jual Beli Jabatan
terhadap pada
menggerus
independensi kepentingan
profesionalisme
Birokrasi bangsa

Mekanisme IKLIM KERJA


Favouritisme
Reward & TIDAK
menghilangkan
punishment tidak KONDUSIF
objektifitas
berjalan
Potret kinerja asn wilayah
timur
Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara,
Bali, NTT dan NTB
Kinerja aparatur dalam pencegahan korupsi melalui
perbaikan tata kelola pemerintahan belum optimal

MCP : Monitoring Corruption Prevention


Hanya bali dan ntb yang telah banyak berbenah untuk aspek
strategis pemerintahan – (8 area intervensi pencegahan
korupsi)
Belum semua regulasi dibuat dan diimplementasikan pada Sub
INDIKATOR MCP :
MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI DAERAH
01 02 03
SISTEM TATA KELOLA
REGULASI
INFORMASI ASN
Ketersediaan Perkada dan SK
Manajemen Kepegawaian Evaluasi, Rotasi, Mutasi, dst.
Kada

04 05
PENGENDALIA PENCEGAHAN06
KEPATUHAN
LHKPN N JUAL BELI
Eksekutif dan Yudikatif GRATIFIKASI JABATAN
Monitoring dan Evaluasi
Sistem dan Kelembagaan
Tambahan insentif untuk
asn
Pendapatan asn sudah sangat layak
Pendapatan ASN SUDah diatas rata-rata pendapatan
per kapita

Sumber: Status ASN Wilayah Maluku Berdasarkan


Hasil Evaluasi BKN Reginoal, 2022
Permasalahan mendasar manajemen asn
1. Pegawai tidak masuk kantor (diperkirakan hanya sekitar 60% pegawai yang
masuk kantor)

2. Pegawai tidak memenuhi kompetensi dasar sebagai ASN

3. ASN masih menguasai aset daerah sekalipun sudah pensiun

4. ASN tidak (mau) pensiun/tidak mau berhenti

5. Pemilihan pejabat tidak didasarkan pada kompetensi namun pada


kedekatan/kesukuan/kesamaan identitas lainnya

6. Penegakan sanksi pelanggaran aturan kepegawaian tidak berjalan optimal

Hasil Diskusi dan Koordinasi dengan BKN Regional Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat, 2022
PrasYarat sebelum diberikan insentif
tambahan

 Evaluasi secara lebih komprehensif terkait kondisi dan kinerja pengelolaan


kepegawaian
 Penyelesaian permasalahan mendasar pengelolaan ASN
 Pemetaan dan Evaluasi lebih mendalam terkait pendapatan ASN yang
menjadi basis pemberian insentif
 Mengkaji kemungkinan pemberian take home pay berbasis single salary
Kriteria pemberian inseNtif : Jika mcp sebagai
acuan
Penentuan MCP sebagai acuan
(misal: nilai MCP minimal 70% dengan nilai indikator
manajemen ASN di atas 90% )
Pengelompokan Pihak yang
Daerah diberikan Besaran Insentif
(Wilayah)
Karakteristik daerah sangat Insentif
Prioritas pada pengelola langsung Diberikan sesuai dengan
berbeda : pengelompokan MCP seperti Inspektorat, admin progress capaian MCP setiap
diberikan berdasarkan MCP, dan walidata tahunan
karakteristik masing2 daerah
TUJUAN MCP: Mencegah Kerugian
Keuangan Negara
DENGAN Tata Kelola Kepegawaian yang
Baik

1. Mencegah kerugian akibat 2. Mencegah kerugian negara 3. Mencegah kerugian akibat


salah kelola anggaran akibat perilaku korup dari dampak ketidak
kepegawaian (gaji, honor, pegawai profesionalan pegawai dalam
pengembangan, melaksanakan fungsinya
perlindungan, dll) sebagai apratur dan pelayan
publik
ASN MASA DEPAN ; Kompeten, Profesional
dan Menjunjung Nilai-Nilai Integritas
01 02 03

TATA KELOLA Tidak Ada Jual Beli


Birokrasi Sehat
BAIK DAN Jabatan, No Politik
dan Independen
ADIL Praktis, Bebas dari
KKN, dan berbagai
Patologi Birokrasi
Lampiran :
Indikator MCP – Manajemen
Kepegawaian
MANAJEMEN ASN
Kepatuhan
Regulasi Sistem Informasi LHKPN dan
 Sistem Informasi Pengendalian
 Perkada
 SK Kada Manajemen ASN Gratifikasi
 Kepatuhan LHKPN
 Pengendalian
Gratifikasi

Tata Kelola
 Evaluasi Jabatan Pengawasan
 Tambahan
Penghasilan Pegawai  Reviu Atas Rotasi,
 Promosi, Rotasi, Promosi, Mutasi ASN
Mutasi  Evaluasi Benturan
 Manajemen Kinerja Kepentingan

Indikator dan Sub Indikator MCP Tahun 2021


MANAJEMEN ASN
Tantangan Indikator

Perlunya penguatan kelembagaan melalui penyediaan Regulasi (Perkada, SK


instrumen berupa Pergub/Perbup/Perwali dan SK Kada
dalam rangka pencegahan praktik jual beli jabatan dan Kada)
penguatan integritas serta profesionalitas ASN
• Praktik
Sistem Informasi
Jual Beli Sistem informasi manajemen ASN masih belum
sepenuhnya terbangun di setiap Pemda, dengan target Manajemen ASN
Jabatan utama dokumentasi aktivitas ASN dan kinerja ASN
• Sistem
Insentif Kepatuhan LHKPN &
Memperkuat pelembagaan pelaporan LHKPN dan
melalui TPP gratifikasi sebagai instrumen penguatan integritas ASN Pengendalian Gratifikasi
• Integritas
ASN Menjadikan TPP sebagai instrumen sistem insentif ASN
berdasarkan hasil evaluasi jabatan serta mewujudkan Tata Kelola
sistem merit

Memperkuat pengawasan atas proses promosi, rotasi, dan


mutasi serta benturan kepentingan Pengawasan
REGULASI
01 Perkada KELENGKAPAN DOKUMEN

1. Evaluasi Jabatan
PENILAIAN 2. Tambahan penghasilan pegawai (TPP)
3. Pelaporan LHKPN
Perkada yang harus dipenuhi oleh Pemda:
4. Pedoman Pengendalian Gratifikasi
a. Evaluasi Jabatan – 10% 5. Benturan Kepentingan
b. Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) – 6. Penetapan Standar Kompetensi Jabatan (JPT,
10% JA, JF dan Jabatan Pelaksana)
c. Pelaporan LHKPN – 8% 7. Pedoman manajemen talenta
d. Pedoman Pengendalian Gratifikasi – 8% 8. Sistem pola karir/Pembinaan Karir
e. Benturan Kepentingan – 8% 9. Tata cara dan mekanisme pengisian jabatan
f. Penetapan Standar Kompetensi Jabatan (promosi, mutasi, rotasi) di lingkungan
instansi berdasarkan hasil seleksi, penilaian
(JPT, JA, JF dan Jabatan Pelaksana) – 8%
kinerja dan uji kompetensi
g. Pedoman manajemen talenta – 8% 10.Tata cara dan mekanisme promosi dan
h. Sistem pola karir/Pembinaan Karir – 8% mutasi di lingkungan instansi melalui talent
i. Tata cara & mekanisme isian jabatan – 8% pool dan rencana suksesi
j. Tata cara & mekanisme promosi & mutasi 8% 11.Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
k. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN – 8% 12.Tata Cara Penegakan Disiplin ASN
l. Tata Cara Penegakan Disiplin ASN – 8%
REGULASI
02 SK Kada
KELENGKAPAN DOKUMEN
PENILAIAN

1. Pemberian TPP untuk tahun 1. Pemberian TPP untuk tahun


berjalan – 25% berjalan
2. Pembentukan Unit Pelaporan 2. Pembentukan Unit Pelaporan
LHKPN – 25% LHKPN
3. Pembentukan Unit Pengendali 3. Pembentukan Unit
Gratifikasi (UPG) – 25% Pengendali Gratifikasi (UPG)
4. Tim Penegakan Kode Etik dan 4. Tim Penegakan Kode Etik dan
Kode Perilaku ASN – 25% Kode Perilaku ASN.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASN
PENILAIAN KELENGKAPAN DOKUMEN
Absensi elektronik
1. Alur dan tampilan tangkapan layar
Jika sudah ada absensi elektronik maka
(screenshot) Sistem Informasi Kepegawaian
diberikan nilai 30%
yang terintegrasi dengan data pegawai,
Aplikasi Penilaian Kinerja kinerja, disiplin, dan pembinaan pegawai;
Jika sudah ada aplikasi penilaian kinerja maka 2. Alur dan tampilan tangkapan layar
diberikan nilai 30% (screenshoot) yang menunjukkan bahwa
sudah ada integrasi absensi elektronik dan
Substansi Penilaian Kinerja
aplikasi penilaian kinerja
Jika aplikasi penilaian kinerja sudah memenuhi
3. Screenshoot aplikasi penilaian kinerja yang
unsur:
• Pelaporan aktivitas harian ASN (10%) diantaranya menunjukkan:
• Pelaporan aktivitas harian ASN
• Verifikasi atas aktivitas harian oleh atasan
• Verifikasi atas aktivitas harian oleh atasan
langsung (10%)
• Adanya sasaran dan realisasi/ capaian langsung
• Target, sasaran, dan capaian kinerja ASN
kinerja sebagai pengukuran penilaian kinerja
sebagai pengukuran penilaian kinerja
(10%)
4. Tampilan tangkapan layar (screenshot) yang
Integrasi Absensi menunjukan bahwa BKPSDM telah
Elektronik dengan Aplikasi Penilaian Kinerja melakukan input data dalam rangka penilaian
Jika aplikasi penilaian kinerja sudah terintegrasi mandiri ke aplikasi penilaian mandiri sistem
dengan absensi maka diberikan nilai 10% merit (Sipinter).
KEPATUHAN LHKPN & GRATIFIKASI
01 Kepatuhan LHKPN
PENILAIAN
KELENGKAPAN DOKUMEN
Penilaian mempertimbangkan:
 Kepatuhan Eksekutif (60%) 1.Kepatuhan Pelaporan LHKPN
 Kepatuhan Legislatif (40%)
Eksekutif
2.Kepatuhan Pelaporan LHKPN
Penilaian:
Legislatif
1. Kepatuhan Eksekutif
• Jumlah yang sudah lapor dibandingkan jumlah wajib lapor seluruhnya
dikalikan 60%
• Jika kepatuhan eksekutif 100% maka hanya akan mendapatkan nilai 60%
2. Kepatuhan Legislatif
• Jumlah yang sudah lapor dibandingkan jumlah wajib lapor seluruhnya
dikalikan 40%
• Jika kepatuhan legislatif 100% maka hanya akan mendapatkan nilai 40%
KEPATUHAN LHKPN & GRATIFIKASI
02 Pelaporan Gratifikasi
PENILAIAN
KELENGKAPAN DOKUMEN
Penilaian memperhatikan:
 Sosialisasi 30%
 Pelaporan Gratifikasi 70%
1. Laporan Pelaksanaan Sosialisasi
1. Sosialisasi (30%) Jika sudah ada Laporan Pelaksanaan
Gratifikasi yang mencakup:
Sosialisasi yang mencakup: • Pendahuluan
• Pendahuluan
• Maksud dan Tujuan
• Maksud dan Tujuan
• Waktu Pelaksanaan
• Waktu Pelaksanaan
• Pelaksana
• Pelaksana
• Peserta
• Peserta
• Dokumentasi
• Dokumentasi
• Penutup
• Penutup
2. Pelaporan Gratifikasi
Maka diberikan nilai 30%
2. Pelaporan Gratifikasi (70%)
Jika ada Pelaporan Gratifikasi diberikan nilai 70%
TATA KELOLA SDM

01 EVALUASI JABATAN
KELENGKAPAN DOKUMEN

PENILAIAN 1. Rekapitulasi OPD yang telah dan belum


menyelesaikan skor evaluasi jabatan (untuk
1. Evaluasi Jabatan yang sudah selesai Pemda yang belum menyelesaikan Evaluasi
diberikan nilai 50%. Penilaian ini diberikan jika Jabatan) –
Pemda sudah menyampaikan: 2. Rekapitulasi Nilai dan Kelas Jabatan seluruh
• Rekapitulasi OPD yang telah dan belum OPD – (d/h Format sesuai KemenPAN RB)
menyelesaikan skor evaluasi jabatan 3. Peta Jabatan seluruh OPD – (d/h Format sesuai
• Rekap Nilai & Kelas Jabatan seluruh OPD KemenPAN RB)
• Peta Jabatan seluruh OPD 4. Surat Penyerahan Hasil Evaluasi/Kelas Jabatan
Jika belum ada ketiga dokumen tersebut, kepada Kemendagri (d/h KemenPAN RB) yang
maka Evaluasi Jabatan dianggap belum ditandatangani Sekda
selesai. 5. Bukti Pengiriman/ Tanda Terima Surat
Penyerahan Hasil Evaluasi Jabatan kepada
2. Jika Evaluasi Jabatan belum selesai, maka Kemendagri (d/h KemenPAN RB) -- Saat ini
penghitungannya: Pemda input lewat SIMONA
6. Surat persetujuan Kemendagri terkait Hasil
Jumlah OPD yang sudah selesai dibanding-
Validasi Evaluasi/ Kelas Jabatan
kan jumlah OPD seluruhnya dikalikan 80
TATA KELOLA SDM
TAMBAHAN
02 PENGHASILAN PEGAWAI KELENGKAPAN DOKUMEN

PENILAIAN 1. Persetujuan Kemendagri terkait


1. TPP Berdasarkan Penilaian Kinerja (50%): penganggaran TPP
• TPP diberikan berdasarkan kehadiran diberikan 2. Penjelasan yang berupa simulasi bahwa
nilai 10% besaran nilai TPP dihitung berdasarkan
• TPP diberikan berdasarkan aktivitas yang nilai dan kelas jabatan serta
disetujui atasan maka diberikan nilai 20% memperhatikan beban kerja, resiko kerja,
• TPP diberikan berdasarkan penilaian kinerja lokasi kerja, manajerial, dst
(ada target, sasaran, dan capaian kinerja ASN
3. Penjelasan yang berupa simulasi
sebagai pengukuran penilaian kinerja) maka
diberikan nilai 20% Jika memenuhi ketiganya pencairan TPP dihitung berdasarkan:
maka diberikan nilai 50% kehadiran, aktivitas harian, dan capaian
2. Pemenuhan Kewajiban (50%) kinerja ASN
Jika TPP telah mengatur pemberian sanksi 4. Pasal dalam Perkada Tambahan
terkait dengan kepatuhan pelaporan LHKPN, Penghasilan Pegawai yang sudah
Gratifikasi, penguasaan BMD, tindak lanjut mengakomodir kewajiban pelaporan
TPTGR dalam pemberian/ pembayaran TPP LHKPN, Gratifikasi, BMD, TPTGR dalam
maka diberikan nilai 50%
pemberian/ pencairan TPP
TATA KELOLA SDM

03 PROMOSI & MUTASI KELENGKAPAN DOKUMEN

PENILAIAN
1. Laporan Pelaksanaan Pengisian JPT
1. Laporan Pelaksanaan Pengisian JPT melalui Seleksi Terbuka
melalui Seleksi Terbuka (5%) 2. Tangkap Layar Sistem Informasi
2. Tangkap Layar Sistem Informasi Jabatan Jabatan Pimpinan Tinggi (SIJAPTI)
Pimpinan Tinggi (SIJAPTI) (5%) 3. Dokumen Pelaksanaan Pengisian
3. Dokumen Pelaksanaan Pengisian JPT JPT melalui Mutasi antar JPT
melalui Mutasi antar JPT (5%) 4. Berita Acara Tim Penilai Kinerja
4. Berita Acara Tim Penilai Kinerja (Baperjakat) penentuan
(Baperjakat) penentuan pengembangan pengembangan karir Jabatan
karir Jabatan Administrator dan Jabatan Administrator dan Jabatan Pengawas
Pengawas (beserta dokumen (beserta dokumen pendukungnya:
pendukungnya: hasil penilaian kinerja hasil penilaian kinerja dan pemetaan
dan pemetaan talenta/kompetensi) (5%) talenta/kompetensi)
PENGENDALIAN & PENGAWASAN

01 BENTURAN KEPENTINGAN
KELENGKAPAN DOKUMEN
PENILAIAN

Penilaian memperhatikan: 1. Laporan BKD tentang Sosialisasi Regulasi


• Sosialisasi Regulasi Benturan Benturan Kepentingan
2. Laporan Inspektorat tentang Evaluasi
Kepentingan (50%)
Benturan Kepentingan
• Evaluasi Benturan Kepentingan (50%)

02 Promosi, Rotasi, Mutasi KELENGKAPAN DOKUMEN


PENILAIAN

1. Laporan Hasil Reviu (50%)


Jika terdapat Laporan Hasil Reviu Laporan Reviu Promosi, Rotasi,
maka diberikan nilai 50% Mutasi ASN
2. Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Reviu (50%)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai