Anda di halaman 1dari 9

Jenis Dan Aliran Teater

kelompok V

1.Regina Radu Pala(1904080006)


2.Margareta Mali Kaka(1904080025)
3.Rahel Rara Joru(1904080006)
4.Andreas Wuraka Ledy(1904080027)
A.Pengertian seni teater

seni teater adalah jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan diatas
panggung.secara spesifik,seni teater merupakan sebuah seni drama yang
menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari,dan nyanyian yang disajikan
lengkap dengan dialog dan akting.

Dalam sejarahnya,kata “teater”berasal dari bahasa inggris theater atau


theatre,dan dari bahasa yunani theatron.
Secara etimologis,kata “theater”dapat di artikan sebagai tempat atau gedung
pertunjukan.sedangkan secara istilah kata teater di artikan sebagai segala hal yang
dipertunjukan diatas pentas untuk konsumsi penikmat.
B.Fungsi seni teater

1.Teater sebagai Sarana Upacara


Pada awal munculnya, teater hadir sebagai sarana upacara persembahan
kepada dewa Dyonesos dan upacara pesta untuk dewa Apollo.Teater yang
berfungsi  untuk  kepentingan  upacara  tidak  membutuhkan  penonton
karena penontonnya adalah bagian dari peserta upacara itu sendiri.

2.Teater sebagai Media Ekspresi


Teater merupakan salah satu bentuk seni dengan fokus utama pada laku dan
dialog. Berbeda dengan seni musik yang mengedepankan aspek suara dan
seni tari yang menekankan pada keselarasan gerak dan irama. Dalam
praktiknya, Seniman teater akan mengekspresikan seninya dalam bentuk
gerakan tubuh dan ucapan-ucapan.
3.  Teater sebagai Media Hiburan
Dalam perannya sebagai sarana hiburan, sebelum pementasannya
sebuah teater itu harus dengan persiapkan dengan usaha yang maksimal.
 Sehingga harapannya penonton akan terhibur  dengan pertunjukan yang
digelar.

4. Teater sebagai Media Pendidikan


Teater adalah seni kolektif, dalam artian teater tidak dikerjakan secara
individual. Melainkan untuk mewujudkannya diperlukan kerja tim
yang harmonis. Jika suatu teater dipentaskan  diharapkan pesan-pesan
yang ingin diutarakan penulis dan pemain tersampaikan kepada
penonton. Melalui pertunjukan biasanya manusia akan lebih mudah
mengerti nilai
baik buruk kehidupan dibandingkan hanya membaca lewat sebuah
cerita.
C.    Jenis Aliran-Aliran

a.      Teater Klasik
b.      Romantik
c.       Ekspresionisme
d.      Realis
e.       Mandiri
f.       Tanah air
g.      Absurb
h.      Bengkel teater
D.Menganalisis pertunjukan Realis,Absurd,dan Surealis

1. Gaya Realis
Gaya naskah realis adalah naskah yang menggunakan cara pandang
bertolak peristiwa keseharian, atau peristiwa di dunia nyata. Tentunya
tokoh, waktu, ruang atau latar dan juga permasalahan yang terjadi
bertolak dari peristiwa keseharian atau kenyataan.

2.Gaya pertunjukan realis


Gaya pertunjukan realis adalah gaya pertunjukan yang bertolak dari
detail-detail dalam kehidupan nyata. Sehingga waktu, latar, set yang ada
di atas panggung haruslah mampu menghadirkan waktu, latar, set sesuai
dengan kenyataan yang akan ditampilkan. Itulah sebabnya dalam
pertunjukan realis “seorang aktor harus mengabaikan kehadiran
penonton” sebab ada dinding keempat (imajiner) yang dihadirkan dalam
pertunjukan tersebut. 
a. Gaya Surealis

Surealis adalah sebuah aliran seni yang bertolak dari aspek bawah
sadar dan jika ditampilkan citraannya (baik tokoh, setting, waktu)
bersifat nonrasional atau di luar kenyataan. Berikut ini cuplikan
naskah dengan gaya surealis “Dhemit” karya Heru Kesawa Murti.
Pohon preh menjulang ke angkasa. Pada suatu ketika, di sebuah
alam lain, di alam para demit.

 b.Gaya pertunjukan surealis


Berbeda dengan gaya realis, dalam gaya pertunjukan surealis
seorang sutradara tidak harus menghadirkan kenyataan ke atas
panggung. Akan tetapi surealisme bisa jadi menjadi ekspresi dari
kenyataan itu. Sehingga make-up dan kostum yang dipakai tidak
menyerupai keseharian, tetapi justru bisa dihadirkan dengan gaya-
gaya karikatural. 
3. Gaya absurd
Absurd sering dipahami dengan sesuatu hal yang tidak jelas. Naskah
bergaya absurd ini sempat berkembang setelah Perang Dunia II dengan
salah satu tokoh yang terkenal adalah Eugene Ionesco. Naskah Eugene
Ionesco dikatakan sebagai naskah absurd karena cerita atau peristiwa
yang ada dalam naskah tersebut mencoba mempertanyakan dan
membongkar tentang perihal eksistensialisme. Keberadaan manusia
dalam kehidupan ini.
Dalam The Chaise, dia menciptakan tokoh berumur 2 abad dengan
permasalahan tentang hidupnya yang hampa dan membosankan. Dua
pasang kekasih yang lelah secara jiwa untuk hidup kembali. Hingga
tokoh itu merasa dunia ini hampa dan sia-sia, disitulah waktu dimana
absurditas itu lahir. Di saat seseorang mulai bertanya tentang kehampaan
hidup, tujuan hidup dan keberadaannya dalam kehidupan.
Tidak hanya Eugene Ionesco adapula penulis naskah dengan gaya absurd
yaitu Samuel Becket, semisal dengan naskahnya “Menunggu Godot”.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai