Anda di halaman 1dari 14

KL4101 Etika Profesi

dan Isu Kontemporer


Tugas 01
Diah Putri Pitaloka - 15519015
Kewajiban Program Studi di Instituti Pendidikan Tinggi untuk memenuhi
No. akreditasi menurut UU RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
1
Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi:
1. Akreditasi merupakan kegiatan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
berdasarkan Standar nasional Pendidikan Tinggi.¹
2. Penyelenggara Perguruan Tinggi wajib menyampaikan data dan informasi penyelenggaraan
Perguruan Tinggi serta memastikan kebenaran dan ketepatannya.²
3. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi merupakan satuan kerja Pemerintah di wilayah yang
berfungsi membantu peningkatan mutu penyelenggaraan Pendidikan Tinggi.³

Sumber
1. UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 55 ayat 1
2. UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 56 ayat 4
3. UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 57 ayat 1
Posisi Lembaga Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi
No. 2 menurut UU RI No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

(3) Pemerintah membentuk Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi untuk


mengembangkan sistem akreditasi

(4) Akreditasi Perguruan Tinggi dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi

(5) Akreditasi Program Studi sebagai bentuk akuntabilitas publik dilakukan oleh
akreditasi mandiri Berdasarkan
Lembaga akreditasi mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (5) merupakan
(6) lembaga mandiri bentukan Pemerinth atau lembaga mandiri bentukan
Masyarakat yang diakui oleh Pemerintah atas rekomendasi Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi

UU No. 12 Pasal 55

Sumber
UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 55
Regulasi BAN-PT mutakhir mengenai Akreditasi Program Studi (Prodi)
No. 3 Pendidikan Tinggi di Indonesia, Ringkasan mengenai prosedur Akreditasi
Prodi oleh BAN-PT

1. Akreditasi Program Studi yang selanjutnya disebut APS adalah kegiatan penilaian untuk
menentukan kelayakan Program Studi.¹
2. Instrumen Akreditasi Program Studi 4.0 yang selanjutnya disebut IAPS 4.0 adalah instrumen APS
yang berlaku sejak tanggal 1 April 2019 yang telah dikembangkan oleh BAN-PT sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.²
3. Akreditasi dilakukan terhadap Program Studi dan Perguruan Tinggi menggunakan instrument
akreditasi.³
4. Instrumen Akreditasi disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. ³

Sumber
1. Peraturan BAN-PT Nomor 1 Tahun 2022 Pasal 1 ayat 2
2. Peraturan BAN-PT Nomor 1 Tahun 2022 Pasal 1 ayat 5
3. Peraturan BAN-PT Nomor 1 Tahun 2022 Pasal 2
Regulasi BAN-PT mutakhir mengenai Akreditasi Program Studi (Prodi)
No. 3 Pendidikan Tinggi di Indonesia, Ringkasan mengenai prosedur Akreditasi
Prodi oleh BAN-PT
Tahapan
Akreditasi

1. Evaluasi data dan informasi terkait mutu penyelenggaraan Perguruan Tinggi atau
program Studi
2. Perguruan Tinggi wajib
menyampaikan Dokumen Akreditasi
Dilakukan oleh panel Asesor yang ditugaskan oleh Dewan Eksekutif
sebagaimana dimaksud pada nomor
dengan prosedur:
sebelumnya butir a untuk Program
a. Perguruan Tinggi menyampaikan Dokumen Akreditasi sesuai prosedur
Studi yang baru dibuka dan perguruan
yang ditetapkan oleh BAN-PT
Tinggi yang baru didirikan paling
b. Asesmen Kecukupan atas Dokumen Akreditasi dilakukan oleh panel
lambat 2 (dua) tahun sejak Program
Asesor sesuai prosedur yang ditetapkan oleh Dewan Eksekutif; dan
Studi dan/atau Perguruan Tinggi
c. berdasarkan hasil Asesmen Kecukupan, Dewan Eksekutif mengambil
tersebut pertama kali menerima
keputusan yang dapat berupa:
mahasiswa baru
i. Proses evaluasi dinyatakan selesai dan dilanjutkan dengan
penetapan Peringkat Akreditasi;
ii. Proses evaluasi dinyatakan selesai dan dilanjutkan dengan
penetapan tidak memenuhi syarat Peringkat Akreditasi; atau 5
iii. Proses Asesmen Kecukupan dilanjutkan dengan Asesmen Lapangan
dan penetapan Peringkat Akreditasi berdasarkan hasil Asesmen A
Lapangan yang mekanismenya ditetapkan oleh Dewan Eksekutif
Regulasi BAN-PT mutakhir mengenai Akreditasi Program Studi (Prodi)
No. 3 Pendidikan Tinggi di Indonesia, Ringkasan mengenai prosedur Akreditasi
Prodi oleh BAN-PT
A

3. Penetapan Peringkat Akreditasi sebagaimana dimaksud pada nomor 1


butir b dilakukan oleh Dewan Eksekutif dengan mekanisme sebagai berikut:
4. Pemantauan atas pemenuhan syarat Peringkat
Akreditasi sebagaimana dimaksud pada noomor
a. DE melakukan analisis atas laporan hasil evaluasi yang
1 butir c dilakukan oleh Dewan Eksekutif atas
terkonsolidasi dan tervalidasi untuk menentukan pemenuhan
semua Program Studi dan Perguruan Tinggi
syarat Peringkat Akreditasi sesuai ketentuan yang berlaku;
yang memiliki Peringkat Akreditasi.
b. DE menetapkan Peringkat Akreditasi berdasarkan keterpenuhan
Pemantauan dilakukan sekurang 1 (satu) kali
syarat Peringkat Akreditasi, dan menerbitkan Keputusan dan
dalam 5 (lima) tahun dan paling lambat
Sertifikat Akreditasi BAN-PT sesuai Peringkat Akreditasi yang
dilakukan 1 (satu) tahun sebelum jangka waktu
dicapai untuk jangka waktu 5 (lima) tahun;
Peringkat Akreditasi berakhir
c. dalam hal syarat Peringkat Akreditasi Unggul, Baik Sekali, atau
Baik tidak dipenuhi, DE menetapkan bahwa Program Studi atau
Perguruan Tinggi tidak memenuhi syarat Peringkat Akreditasi;
d. hasil penetapan pada huruf b dan c diumumkan ke publik melalui
laman web BAN-PT.
B
*DE adalah Dewan Eksekutif
Regulasi BAN-PT mutakhir mengenai Akreditasi Program Studi (Prodi)
No. 3 Pendidikan Tinggi di Indonesia, Ringkasan mengenai prosedur Akreditasi
Prodi oleh BAN-PT
B

5. Mekanisme pemantauan sebagaimana dimaksud pada poin sebelumnya ditetapkan oleh Dewwan
Eksekutif dengan ketentuan sebagai berikut:

a. pemantauan dilakukan berdasarkan data dan informasi pada PDDIKTI;


b. apabila hasil pemantauan mengindikasikan bahwa data dan informasi pada PDDIKTI tidak
memenuhi syarat untuk perpanjangan Peringkat Akreditasi yang sama, maka Perguruan
Tinggi akan diminta oleh DE untuk memperbaiki data dan informasi pada PDDIKTI dalam
waktu paling lama 6 (enam) bulan);
c. dalam hal Perguruan Tinggi diminta untuk melakukan perbaikan data dan informasi
sebagaimana dimaksud pada huruf b, DE melakukan pemantauan kembali berdasarkan data
dan informasi pada PDDIKTI setelah waktu 6 (enam) bulan berakhir; dan
d. dalam keadaan atau situasi yang tidak berada dalam kendali wajar (force majeure), DE
dapat memperpanjang masa 6 (enam) bulan sebagaimana dimaksud pada huruf b dan c
tersebut setelah mendapatkan persetujuan tertulis MA; Sumber
1. Peraturan BAN-PT
*DE adalah Dewan Eksekutif, MA adalah Majelis Akreditasi Nomor 1 Tahun
2022 Pasal 3
No. 4 Lembaga Akreditasi ABET (Akreditasi Prodi menurut
ABET)
1. Didirikan pada tahun 1932 sebagai Dewan Insinyur untuk Pengembangan Profesional (WCPD)
yang berasal dari Amerika Serikat
2. Pada tahun 1980, berubah nama menjadi ABET dan mulai menjadi Badan Akreditasi untuk
bidang Teknik dan teknologi
3. Hingga saat ini, ABET telah mengakreditasi 4.144 program di 812 Perguruan Tinggi dan
Universitas di 32 negara, termasuk di Indonesia
4. Akreditasi ABET diakui secara internasional (global) sebagai bukti bahwa suatu program
memenuhi standar yang ditetapkan profesi teknisnya

Sumber
https://www.abet.org/about-abet/.
Para Pihak dan Perannya dalam Akreditasi Prodi menurut
No. 5 Washington Accord

Washington Accord merupakan suatu konvensi atau perjanjian internasional pada tahun
1989, antara badan-badan yang bertanggung jawab atas akreditasi atau pengakuan kualifikasi
Teknik di negara-negara anggota. Perjanjian Washington accord ini digunakan untuk saling
mengakui dan menyetarakan jenjang Pendidikan tinggi dalam rangka menghasilkan insinyur
professional di Bidang Tertentu. Washington Accord hanya melingkupi program Pendidikan
Sarjana (S1).
IABEE atau Indonesian Accreditation Board for Engineering Education, merupakan Badan
tetap yang didirikan dalam PII (Persatuan Insinyur Indonesia), setelah sebelumnya menyandang
status Provisional Signatory sejak Juni 2019. Pada pertemuan tahunan tanggal 1 Juli 2022, 21
neara anggota Signatory Washington Accord secara aklamasi menyetujui PII/IABEE untuk
mendapatkan status signatory

Sumber
https://www.ieagreements.org/accords/washington/
https://iabee.or.id/jejaring-dan-aktivitas-internasional/washington-accord/
https://www.jica.go.jp/indonesia/indonesian/office/others/press220713_02.html
No. 6 Lembaga akreditasi IABEE
• IABEE merupakan sebuah organisasi independent nirlaba yang didirikan sebagai bagian dari
Lembaga Persatuan Insinyur Indonesia (PII) untuk menumbuhkembangkan budaya mutu
dalam pengellaan Pendidikan tinggi di bidang Teknik dan Computing
• Nama resmi IABEE dalam Bahasa inggis adalah Indonesian Accreditation Board for
Engineering Education.
• IABEE dibentuk dengan pembinaan JABEE (Japan Accreditation Board for Engineering) yang
telah menjadi anggota Washington Accord
• Pada tanggal 12 Juni 2019 IABEE telah diterima dan diakui secara aklamasi sebagai
Provisional Signatory Member Washington Accord\
• Dengan diterimanya IABEE sebagai anggota provisional, maka yurisdiksi IABEE di Indonesia
mulai mendapatkan pengakuan dari Washington accord.

Sumber
https://iabee.or.id/jejaring-dan-aktivitas-internasional/washington-accord/
https://iabee.or.id/tentang-iabee/
No. 7 Kaitan IABEE dengan ABET dan Washington Accord

• IABEE telah diterima secara aklamasi sebagai Provisionl Signatoy Member, maka secara
yurisdiksi IABEE mulai mendapat pengakuan dari Washington Accord
• ABET merupakan Lembaga akreditasi internasional yang berasal dari Amerika Serikat yang
telah menjadi Signatory Member di Washington Accord
• Setelah pengumuman penerimaa IABEE sebagai anggota provisional Washington Accord,
IABEE, JABEE, dan ABET melakukan pertemuan terbatas dan mencapai kesepahaman bahwa
JABEE dan ABET akan mengarahkan permintaan akreditasi kepada mereka dari program studi
Indonesia Kembali ke IABEE

Sumber
https://iabee.or.id/tentang-iabee/
Arti akreditasi Unggul oleh BAN-PT dan ABET bagi calon
No. 8 lulusan sarjana Teknik Kelautan ITB
• Jurusan Teknik Kelautan ITB telah terakrediatasi Unggul dari BAN-
PT dan pengakuan akreditas oleh ABET
• Kurikulum sudah menyesuaikan standar unggul dan setara dengan
program studi di luar negeri
• Lulusan Sarjana Teknik Kelautan ITB memiliki keuntungan jika ingin
mendaftar beasiswaSumber:
ke luar negeri berkat akreditasi dari ABET
(1)https://www.abet.org/
tersebut karena sudah diakui secara internasional
(2)https://banpt.or.id/

Sumber
https://www.abet.org/
https://banpt.or.id/
No. 9 Input – Activities – Outputs - Outcomes
No. 9 Input – Activities – Outputs - Outcomes

Mahasiswa diberikan ilmu Mahasiswa


dasar sains dan matematika melakukan banyak
selama TPB. Selama di kegiatan yang
jurusan Teknik Kelautan, 1 berkaitan dengan 2
diberikan ilmu dasar Teknik Kelautan
rekayasa, profesionalisme,
apliaksi, dan perancangan
Input Activities
bidang Teknik Kelautan.

Lulusan KL memiliki Dengan berbekal ilmu yang


kemampuan sesuai ditempuh selama di ITB,
dengan kriteria capaian lulusan KL diharapkan
4 lulusan dalam 3 mampu menguasai ilmu
perencanaan Kurikulum dasar Teknik agar dapat
2013 ITB. Lulusan KL terjun ke dunia profesi
Outcomes dapat bekerja karena
Outputs yang searah dengan
kompeten. jurusan Teknik Kelautan

Anda mungkin juga menyukai