Anda di halaman 1dari 18

KEAMANAN DATA

Azwar Riza Habibi, M.Si


Kriptografi

Dari Bahasa Yunani yang artinya “secret writing”

Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga
keamanan pesan dengan cara menyandikannya menjadi
bentuk lain yang tidak bermakna.

Tujuan: agar pesan yang bersifat rahasia tidak dapat
dibaca oleh pihak yang tidak berhak.
Kriptografi

Pesan: data atau informasi yang dapat dibaca dan
dimengerti maknanya.
Nama lain: plainteks (plaintext)


Pesan dapat berupa: teks, gambar, audio, video.

Pesan ada yang dikirim atau disimpan di dalam media
penyimpanan.

3

Cipherteks (ciphertext): pesan yang telah disandikan
sehingga tidak memiliki makna lagi.
Contoh:
Plainteks: culik anak itu jam 11 siang
Cipherteks: t^$gfUi9rewoFpfdWqL:[uTcxZy
Mesin Enigma
Jerman menggunakan enigma
atau juga disebut dengan mesin
rotor yang digunakan Hitler untuk
mengirim pesan ke tentaranya.
Jerman sangat percaya pesan
yang dikirim melalui enigma tidak
terpecahkan kode-kode
enkripsinya
Mesin Turing
Mesin Turing adalah model komputasi
teoretis yang ditemukan oleh Alan
Turing, berfungsi sebagai model ideal
untuk melakukan perhitungan
matematis. Alan turing diperintahkan
untuk membuat mesin pemecah code
Enigma, tetapi alan turing membuat
mesin pemecah kode otomatis secara
komputerisasi.

Enkripsi (encryption): proses menyandikan plainteks
menjadi cipherteks.


Dekripsi (decryption): Proses mengembalikan cipherteks
menjadi plainteksnya.
K K

plainteks chiperteks plainteks semula


enkripsi dekripsi
Steganografi
Steganografi adalah ilmu, teknik atau seni menyembunyikan
pesan rahasia (hiding message) atau tulisan rahasia
(covered writing) sehingga keberadaan pesan tidak
terdeteksi orang lain kecuali pengirim dan penerima pesan
tersebut
Steganografi 
Steganografi telah digunakan sejak sekitar 2.500 tahun yang lalu
untuk kepentingan politik, militer, diplomatik, serta untuk kepentingan
pribadi sebagai alat. Catatan pertama tentang steganografi ditulis
oleh Herodotus, yaitu seorang sejarawan Yunani. Herodatus
mengirim pesan rahasia dengan menggunakan kepala budak atau
prajurit sebagai media. Caranya dengan menuliskan pesan di atas
kepala budak yang telah dibotaki, ketika rambut budak telah tumbuh,
budak tersebut diutus untuk membawa pesan rahasia di balik
rambutnya
Konsep Steganografi
Alat-Alat yang digunakan Kripto

Scytale

Kriptanalis

Roda kode (Wheel Chiper)

Silinder Bazeries

M-94

Mesin Enigma

Mesin Turing
Scytale
Kriptografi juga digunakan oleh tentara Sparta melalui alat
pembuat pesan yang disebut Scytale. Scytale merupakan
suatu alat yang memiliki pita panjang dari daun papyrus dan
ditambah dengan sebatang silinder. Mula-mula pengirim
menuliskan pesannya diatas pita papyrus yang digulung
pada sebatang silinder, setelah itu pita dilepaskan dan
dikirimkan. Batang silinder yang cukup tebal dapat dituliskan
6 huruf dan bisa memuat 3 huruf secara melingkar
Kriptanalis
Kriptoanalisis pertama kali dicetuskan oleh ilmuwan Arab
zaman kekhalifahan Abbasiyah al-Kindi. Dalam bukunya
Sebuah Naskah dalam Memecahkan Pesan-Pesan
Kriptografis, ia menjelaskan secara detail metode analisis
frekuensi, yang merupakan dasar bagi metode-metode
kriptoanalisis
Roda kode (Wheel Chiper)
Leo Bapttista Alberti menemukan metode roda kode (wheel
chiper) yang kemudian terus dikembangkan menjadi alat
enkripsi dan dekripsi hingga saat ini. Metode roda kode
kemudian dikembangkan oleh Thomas Jefferson sehingga
kemudian dinamakan roda kode Jefferson,
Silinder Bazeries & M-94
Mesin Enigma
Mesin Turing

Anda mungkin juga menyukai