Anda di halaman 1dari 20

Nanda Alwi Azis

43213917

DALAM KEBIJAKAN PUBLIK


APA ITU
BIG DATA
Menurut Big Data merupakan istilah

Eaton, Dirk, yang berlaku untuk informasi


yang tidak dapat diproses

Tom, George atau dianalisis menggunakan


alat tradisional

& Paul

3
Implementasi Big Data Untuk Perumusan
Kebijakan Publik

Penggunaan big data untuk perumusan


kebijakan dan perencanaan pembangunan. Food
and Agriculture Organization (FAO)
menggunakan Big Data Synthesis untuk
mengembangkan sistem informasi air global
(Global Water Information System).
Definisi yang dapat
merepresentasikan apa itu
Big Data

Volume dalam big data ini diartikan sebagai


Volume ( Kapasitas ) 03 kuantitas atau jumlah data yang dihasilkan dari
banyak transaksi serta volume data yang disimpan.

variety ini artinya variasi tipe dan variasi sifat dari


Velocity ( Kecepatan ) 02 data, apakah data tersebut bersifat terstruktur /
structured, semi terstruktur ataupun tidak terstruktur

Velocity dalam 3v big data ini artinya adalah kecepatan dalam men generate data, mengakses data
Variety ( Variasi ) 01 serta memproses data. big data platform dan big data analytics software tentu harus dapat
memproses banyak data secepat mungkin ketika ada request, contoh velocity salah satunya adalah
pada search engine google, berdasarkan data pada 
https://www.internetlivestats.com/google-search-statistics/ google harus memproses rata-rata
40.000 pencarian setiap detiknya.
NOW !
Big Data kini menjadi tren global yang
dimanifestasikan dalam bentuk data bervolume
besar, bergerak cepat, dan kompleks.
Pertanyaannya bukan terletak seberapa banyak
data yang kita miliki, melainkan apa yang bisa
kita lakukan terhadapnya. Kita tidak mungkin
menggunakan metode konvensional untuk
memahami tren yang terus bertumbuh ini.
Terobosan penting perlu dilakukan dalam bentuk
analisis Big Data guna memahami transformasi
radikal yang terjadi dalam kehidupan sosial,
ekonomi, maupun politik di era revolusi digital.
NOTES
Big Data memungkinkan munculnya
paradigma baru dalam riset-riset sosial.
Ada semacam transformasi
epistemologis di mana sebelumnya
pengetahuan berangkat dari pengujian
teoretis, menjadi pengetahuan yang
lahir dari data itu sendiri (Kitchin,
2014). Chris Anderson (2008) bahkan
menyebut bahwa disrupsi dari Big Data
telah mengakhiri teori (the end of
theory) dalam tradisi riset sosial.
Terkait Pemerintah
Agenda Ke Depan:
Policy-Making berbais Big Data

Dalam perdebatan paradigmatik, riset berbasis Big Data telah menjadi ‘jalan baru’ dalam
memahami fenomena sosial. Dari hasil riset kami, misalnya, fenomena personalisasi politik
di mana kecenderungan publik adalah mengevaluasi sisi personal tokoh dibanding
substansi kebijakan sangat jelas terlihat. Justru pembentuk opini publik terhadap kabinet
Jokowi-Ma’ruf terpusat pada sosok personal seperti Prabowo Subianto dan Nadiem
Makarim. Publik ramai-ramai membentuk sentimen negatif karena kecewa sosok Susi
Pudjiastuti tidak lagi diangkat sebagai menteri, tanpa mengevaluasi dampak riil kebijakan
yang telah dibuat sebelumnya oleh Susi.
PEMANFAATAN
BIG DATA PADA
INSTANSI
PEMERINTAH

Big data dimanfaatkan oleh sistem pemerintahan untuk


mempercepat pelaksanaan program pemerintah. Beberapa
manfaat yang dapat diambil dari Big Data di pemerintah
dapat berupa pemanfaatan untuk program pemerintah,
memberdayakan warga untuk meningkatkan transparansi
dan partisipasi semua pemangku kepentingan.
Dibalik Pengguna
BIG DATA
Yang terpenting adalah perencanaan yang matang dalam memutuskan
pemanfaatanya agar sesuai dengan kebutuhan organisasi. Jangan sampai
pemerintah seperti latah dengan beramai-ramai menggunakan Big Data dan
mengalokasikan anggaran yang fantastis untuk implementasinya, tanpa tujuan
dan perencanaan yang jelas. Sebab data besar menimbulkan peluang besar dan
tantangan besar pada saat yang sama, namun kekuatannya tidak bergantung
pada teknik pengolahan data yang digunakan, tetapi lebih pada bagaimana
hasilnya dapat menjadi informasi yang dapat digunakan untuk membuat
keputusan yang tepat dan cerdas.
Tahapan Implementasi
Big Data pada Pemerintahan
1. IT Management dan Tata Kelola

IT Manajemen Big Data merupakan tren


teknologi untuk melakukan pendekatan baru
dalam memahami dunia dan membuat
keputusan. Keputusan-keputusan ini dibuat
berdasarkan data dalam volume yang sangat
besar terstruktur, tidak terstruktur.

Tata Kelola IT dengan framework COBIT 5


COBIT (Control Objectives for Information
and Related Technology) adalah salah satu
kerangka kerja (framework) yang diciptakan
oleh ISACA yang berfungsi untuk dijadikan
panduan dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Organisasi yang dimaksud
merupakan sebuah enterprise yakni
organisasi yang menjalankan fungsi IT
sebagai bagian dari proses bisnisnya.
2. Sumber Daya Manusia
Karena kompleksitas dari sistem Big
Data, dibutuhkan kemampuan teknis beragam
untuk dapat mengimplementasikannya. Namun
karena Big Data Engineering sendiri masih
merupakan sesuatu yang baru serta berhadapan
dengan teknologi dan posisi pekerjaan yang
juga baru, maka saat ini belum ada spesifikasi
baku mengenai kompetensi SDM yang
dibutuhkan untuk bidang ini.
3. SISTEM

Dibalik penggunaan Big
Data tersebut, yang terpenting
adalah perencanaan yang
matang dalam memutuskan
pemanfaatanya agar sesuai
dengan kebutuhan organisasi
Beberap hal yang dapat dicapai
oleh pemerintah dengan
memanfaatkan teknologi
BIG DATA

1 Meningkatkan kinerja pemerintah

The Power of PowerPoint | thepopp.com 16


2. Meningkatkan
Pendapatan
Negara

The Power of PowerPoint | thepopp.com 17


3. Transparansi pada semua sektor
pemerintahan

18
The Power of PowerPoint | thepopp.com

Anda mungkin juga menyukai