LITERASI SAINS
Disajikan oleh:
Aprilia Rahmiani, S.Pd (2223071004)
Kadek Delita Liani, S.Pd (2223071007)
Luh Putu Welly Sarjani, S.Pd (2223071002)
DOSEN PEMBIMBING
Prof. Dr. I Wayan Subagia, Ph.D
Dr. A.A. Istri Agung Rai Sudiatmika, M.Pd
Mari mulai!
Kalian
siap?
LATAR BELAKANG
Faktanya kemampuan literasi
sains peserta didik Indonesia
masih rendah.
OECD, 2004,
2002 dalam “….the capacity to use scientific knowledge, to identify question and to draw evidence-
OECD, 2017, based conclusions in order to understand and help make decisions about the natural
hal 24 world and the changes made to it through human activity.”
PISA 2018 ditentukan oleh tiga kompetensi yaitu menjelaskan fenomena ilmiah; mengevaluasi dan
(OECD, 2019) merancang penyelidikan ilmiah; dan menafsirkan data dan bukti secara ilmiah.
Holbrook dan Rumnikmae dalam Abidin, dkk (2017)
Proses sains merujuk pada pada proses mental Konteks aplikasi sains ditekankan lebih pada
dalam menjawab pertanyaan dari permasalahan kehidupan sehari-hari, serta mengaplikan konsep
yang muncul, seperti mengindentifikasi dan sains dalam memecahkan masalah sehari-hari
menginterpretasi bukti serta menjelaskan baik bidang kehidupan dan kesehatan, bumi dan
kesimpulan lingkungan, serta teknologi.
Kemampuan yang diuji dalam proses sains meliputi :
1) mengenali pertanyaan ilmiah,
2) mengindentifikasi bukti,
3) menarik kesimpulan,
4) mengkomunikasikan kesimpulan,
5) pemahaman konsep ilmiah
LANJUTAN
18
1 TES TULIS
Pilihan ganda, pilihan ganda
kompleks, menjodohkan, isian
Jenis Instrumen
19
Profil Literasi Sains Peserta Didik
Tingkat literasi peserta didik SMA yang ada di Surakarta menyatakan bahwa kemampuan literasi
peserta didik masuk kategori rendah yaitu dengan persentase sebesar 55% (Utama, dkk. 2019)
Kemampuan literasi sains peserta didik dengan tipe pengetahuan epsitemik mendapatkan
persentase sebesar 19% (Zakaria dan Rosdiana, 2018)
Profil Literasi Sains Peserta Didik SMA Ditinjau Dari Domain Pengetahuan masuk kedalam kategori
sangat rendah. Pengetahuan konten mendapatkan persentase sebesar 23.25%, pengetahuan prosedural
mendapatkan persentase sebesar 22,94%, dan pengetahuan epistemik mendapatkan persentase sebesar
15,68% (Wardana, S.O. dkk 2021)
Sambungan. . .
Literasi sains peserta didik kelas VII pada aspek kognitif dan kompetensi menunjukkan
bahwa kemampuan literasi sains peserta didik pada masing-masing kelas masih rendah.
Tetapi, kemampuan peserta didik dalam aspek kognitif menunjukkan skor yang lebih besar
dibandingkan dengan aspek kompetensi, yaitu lebih dari 60%, sedangkan pada aspek
kompetensi skor yang diperoleh kurang dari 25% (Rusli dan Laily, 2018)
Profil kemampuan literasi sains peserta didik sekolah dasar menunjukkan bahwa kemampuan
literasi sains masih rendah dalam pembelajaran IPA dengan interprestasi pencapaian antara lain:
45% untuk aspek konten, 52% untuk aspek proses, dan 48% untuk aspek konteks sains (Widiyanti,
D. dkk, 2020)
Hasil studi
PISA
cara meningkatkan literasi
peserta didik
tingkatan literasi sains
permasalahan-permasalahan yang
timbul dari proses pembelajaran
literasai sains
peserta didik
Tantangan
literasi sains dalam • Tuliskan tantangan perusahaan di sini.
Tujuan
Ke Halaman Agenda
Kurikulum 2013
pendektakan saintifik
menanya
Menurut Permendikbud
Nomor 81 A Tahun2013 pengumpulan data
lampiran IV
mengasosiasi
mengkomunikasi
simpulan
1. Literasi sains merupakan kemampuan ilmiah individu untuk menggunakan pengetahuan
2. Asesmen merupakan suatu prosedur sistematis untuk mengumpulkan informasi yang digunakan untuk membuat
inferensi atau keputusan mengenai karakteristik seseorang.
3. Rendahnya kemampuan literasi sains peserta didik di Indonesia secaraumumdisebabkan oleh kegiatan pembelajaran
yang belum berorientasi pada pengembanganliterasi sains.
4. melalui pendekatan saintifik, pendekatan saintifik sebagai solusi untuk meningkatkan literasi sains peserta
didik.
saran