Anda di halaman 1dari 31

makalah literasi sains

LITERASI SAINS

Disajikan oleh:
Aprilia Rahmiani, S.Pd (2223071004)
Kadek Delita Liani, S.Pd (2223071007)
Luh Putu Welly Sarjani, S.Pd (2223071002)

DOSEN PEMBIMBING
Prof. Dr. I Wayan Subagia, Ph.D
Dr. A.A. Istri Agung Rai Sudiatmika, M.Pd
Mari mulai!
Kalian
siap?
LATAR BELAKANG
Faktanya kemampuan literasi
sains peserta didik Indonesia
masih rendah.

Hasil penelitian oleh Fuandi,


dkk (2020) dan Hidayah, dkk
(2019) menunjukkan penyebab
rendahnya kemampuan literasi
sains peserta didik yaitu
pemilihan buku ajar yang
terbatas, rendahnya
kemampuan membaca siswa,
ketertarikan pada sains,
pembelajaran tidka
kontekstual, miskonsepsi,
lingkungan dan iklim belajar.
PENINGKATAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK

Penelitian Izzatunnisa, dkk (2019) Penelitian Pertiwi, dkk (2019)

Penggunaan LKPD berbasis Penerapan pembelajaran berbasis


pembelajaran penemuan layak, etnosains dapat digunakan sebagai
praktis, dan efektif dalam alternatif pembelajaran yang
meningkatkan kemampuan literasi dapat meningkatkan literasi sains
sains peserta didik. peserta didik.
RUMUSAN TUJUAN MANFAAT
MASALAH
• Apa definisi literasi sains? • Untuk mengetahui definisi • Bagi penulis: mampu
• Bagaimana assesmen literasi literasi sains. menjelaskan literasi sains,
sains peserta didik? • Untuk mengetahui assemen menganalisis permasalahan dan
• Bagaimana profil literasi sains literasi sains peserta didik. kondisi literasi sains peserta
peserta didik Indonesia? • Untuk mengetahui profil literasi didik di sekolah.
• Bagaimana cara meningkatkan • Bagi pembaca : sebagai
sains peserta didik Indonesia.
literasi sains peserta didik? referensi untuk memecahkan
• Untuk mengetahui cara
permasalahan kondisi literasi
meningkatkan literasi sains
sains peserta didik di sekolah.
peserta didik
POKOK BAHASAN
definisi literasi sains

Assemen literasi sains

Profil literasi sains peserta didik


Indonesia

Cara meningkatkanliterasi sains


peserta didik
DEFINISI LITERASI SAINS
Melek huruf atau
Literatus
Science berpendidikan
Literacy
Scientia Memiliki pengetahuan

OECD, 2004,
2002 dalam “….the capacity to use scientific knowledge, to identify question and to draw evidence-
OECD, 2017, based conclusions in order to understand and help make decisions about the natural
hal 24 world and the changes made to it through human activity.”

pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh


pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan
(OECD, 2009) fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk
lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap
isu-isu yang terkait sains.

PISA 2018 ditentukan oleh tiga kompetensi yaitu menjelaskan fenomena ilmiah; mengevaluasi dan
(OECD, 2019) merancang penyelidikan ilmiah; dan menafsirkan data dan bukti secara ilmiah.
Holbrook dan Rumnikmae dalam Abidin, dkk (2017)

Sains sebagai ilmu pengetahuan (science Kegunaan literasi sains (scientific


literacy) literacy)

Konten sains (ide-ide dasar dalam sains)


merupakan komponen yang mendasar dan Belajar sains tidak sekadar melek akan konten
fundamental dalam literasi sains. Ketika seorang sains, tetapi juga melihat bagaimana sains
peserta didik mendapatkan konten sains maka ia Berkaitan sebagai syarat utama dapat beradaptasi
dikatakan melek terhadap sains (science literacy), terhadap tantangan perubahan dunia yang
sehingga lebih cenderung sebatas pemahaman begitu cepat.
kata atau istilah sains.

Literasi sains dapat dibentuk melalui keterampilan-keterampilan tertentu dalam


kegiatan pembelajaran, yang nantinya akan membentuk peserta didik menjadi warga
negara aktif dan partisipatif dalam konteks dunia nyata, serta mampu memecahkan
setiap permasalahan yang ada.
ASPEK-ASPEK LITERASI SAINS
PISA 2015 (OECD, 2017)
1. Konteks : Personal, Local/Nasional, Global
2. Pengetahuan : Pengetahuan Konten, Prosedural, dan Epistemik
3. Kompetensi
4. Sikap

Hubungan keempat aspek definisi literasi sains (OECD, 2017)

Perbedaan dengan PISA 2006


 : Personal, Sosial, Global
 Knowledge : Pengetahuan alam “knowledge of
the natural world” dan Pengetahuan tentang
sains itu sendiri “knowledge about science itself”.
ASPEK-ASPEK LITERASI SAINS

Hubungan ketiga aspek definisi literasi sains


(OECD, 2019)
Asesmen Literasi Sains

Instrumen penilaian harus memenuhi


persyaratan sebagai berikut : substansi yang
merepresentasikan kompetensi yang dinilai, Penilaian adalah proses pengumpulan dan
konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis pengelolaan informasi untuk mengukur
sesuai dengan bentuk instrumen yang pencapaian hasil belajar peserta didik dengan
digunakan, dan penggunaan bahasa yang baik tujuan memantau dan mengevaluasi proses,
dan benar serta komunikatif sesuai dengan kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar,
tingkat perkembangan siswa (Permendikbud dan perbaikan hasil belajar peserta didik dengan
Nomor 66 Tahun 2013) cara berkesinambungan (Permendikbud Nomor
23 tahun 2016)
Prinsip Asesmen
Asesmen merupakan bagian terpadu
dari proses pembelajaran,
Hasil asesmen digunakan memfasilitasi pembelajaran, dan
oleh peserta didik, pendidik, menyediakan informasi yang holistik
tenaga kependidikan, dan sebagai umpan balik untuk pendidik,
orang tua sebagai bahan peserta didik, dan orang tua
refleksi untuk meningkatkan
mutu pembelajaran

Asesmen dirancang dan dilakukan


sesuai dengan fungsi asesmen
tersebut, dengan keleluasaan
untuk menentukan teknik dan
waktu pelaksanaan asesmen agar
efektif mencapai tujuan
Laporan kemajuan belajar dan pencapaian pembelajaran
peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang
bermanfaat tentang karakter dan Asesmen dirancang secara adil,
kompetensi yang dicapai serta strategi proporsional, valid, dan dapat
tindak lanjutnya d ip e r c a ya ( re li ab le ) u n tu k m e n je la s k a n
kemajuan belajar dan menentukan
keputusan tentang langkah selanjutnya
14
Asesmen Literasi Sains

Asas dasar penilaian literasi adalah penilaian


 Konten sains merujuk pada konsep-konsep kunci
ketrampilan berpikir yang meliputi berpikir kritis, dari sains yang dibutuhkan untuk memahami
kreatif dan pemecahan masalah (Abidin, Y. dkk. fenomena alam dan perubahan alam yang terjadi
2017). Literasi sains dikategorikan dalam 3 melalui aktivitas manusia
dimensi pengukurannya yaitu konten sains,
proses sains, dan konteks aplikasi sains
Asesmen Literasi Sains

 Proses sains merujuk pada pada proses mental  Konteks aplikasi sains ditekankan lebih pada
dalam menjawab pertanyaan dari permasalahan kehidupan sehari-hari, serta mengaplikan konsep
yang muncul, seperti mengindentifikasi dan sains dalam memecahkan masalah sehari-hari
menginterpretasi bukti serta menjelaskan baik bidang kehidupan dan kesehatan, bumi dan
kesimpulan lingkungan, serta teknologi.
Kemampuan yang diuji dalam proses sains meliputi :
1) mengenali pertanyaan ilmiah,
2) mengindentifikasi bukti,
3) menarik kesimpulan,
4) mengkomunikasikan kesimpulan,
5) pemahaman konsep ilmiah
LANJUTAN

Karakteristik soal yaitu : mengandung konsep yang lebih luas, memuat


informasi atau data-data yang berbentuk penyajian data untuk diolah oleh
peserta didik yang akan menjawabnya, membuat peserta didik mampu
mengolah informasi dalam soal, dapat diubah menjadi beberapa jenis soal
(pilihan ganda, isian), soal harus mencakup konteks aplikasi.

Soal standar PISA biasanya digunakan untuk menguji dan


membandingkan prestasi anak-anak di sekolah dengan maksud untuk
meningkatkan metode-metode pendidikan dan hasil-hasilnya. Indikator
yang dipakai adalah reading skill (kemampuan literasi), mathematics,
dan science

18
1 TES TULIS
Pilihan ganda, pilihan ganda
kompleks, menjodohkan, isian

Eksperimen 2 singkat, uraian

mengidentifikasi pertanyaan ilmiah,


menjelaskan fenomena secara
ilmiah, menggunakan bukti ilmiah

Jenis Instrumen

19
Profil Literasi Sains Peserta Didik

Tingkat literasi peserta didik SMA yang ada di Surakarta menyatakan bahwa kemampuan literasi
peserta didik masuk kategori rendah yaitu dengan persentase sebesar 55% (Utama, dkk. 2019)

Kemampuan literasi sains peserta didik dengan tipe pengetahuan epsitemik mendapatkan
persentase sebesar 19% (Zakaria dan Rosdiana, 2018)

Profil Literasi Sains Peserta Didik SMA Ditinjau Dari Domain Pengetahuan masuk kedalam kategori
sangat rendah. Pengetahuan konten mendapatkan persentase sebesar 23.25%, pengetahuan prosedural
mendapatkan persentase sebesar 22,94%, dan pengetahuan epistemik mendapatkan persentase sebesar
15,68% (Wardana, S.O. dkk 2021)
Sambungan. . .

Literasi sains peserta didik kelas VII pada aspek kognitif dan kompetensi menunjukkan
bahwa kemampuan literasi sains peserta didik pada masing-masing kelas masih rendah.
Tetapi, kemampuan peserta didik dalam aspek kognitif menunjukkan skor yang lebih besar
dibandingkan dengan aspek kompetensi, yaitu lebih dari 60%, sedangkan pada aspek
kompetensi skor yang diperoleh kurang dari 25% (Rusli dan Laily, 2018)

Profil kemampuan literasi sains peserta didik sekolah dasar menunjukkan bahwa kemampuan
literasi sains masih rendah dalam pembelajaran IPA dengan interprestasi pencapaian antara lain:
45% untuk aspek konten, 52% untuk aspek proses, dan 48% untuk aspek konteks sains (Widiyanti,
D. dkk, 2020)
Hasil studi
PISA
cara meningkatkan literasi
peserta didik
tingkatan literasi sains

Buta huruf ilmiah


(Scientific Illiteracy)

Literasi sains Literasi sains nominal


multidimensi (Nominal scientific
(Multidimensional literacy)
scientific literacy)

Literasi sains konseptual Literasi sains fungsional


(Conceptual scientific (functional scientific
literacy) literacy)
guru

permasalahan-permasalahan yang
timbul dari proses pembelajaran
literasai sains

peserta didik
Tantangan
literasi sains dalam • Tuliskan tantangan perusahaan di sini.

pembelajaran • Tuliskan tantangan perusahaan di sini.


• Tuliskan tantangan perusahaan di sini.

Tujuan

• Tuliskan tantangan perusahaan di sini.


• Tuliskan tantangan perusahaan di sini.
• Tuliskan tantangan perusahaan di sini.

Ke Halaman Agenda
Kurikulum 2013
pendektakan saintifik

Hosnan (2014) mengemukakan pendekatan saintifik merupakan pembelajaran


dirancang supaya peserta didik secara aktif mengkontruksi konsep, hukum atau
prinsip melalui tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi dan menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan, mengkomunikasikan konsep serta hukum dan prinsip yang ditemukan.
mengamati

menanya
Menurut Permendikbud
Nomor 81 A Tahun2013 pengumpulan data
lampiran IV
mengasosiasi

mengkomunikasi
simpulan
1. Literasi sains merupakan kemampuan ilmiah individu untuk menggunakan pengetahuan

2. Asesmen merupakan suatu prosedur sistematis untuk mengumpulkan informasi yang digunakan untuk membuat
inferensi atau keputusan mengenai karakteristik seseorang.

3. Rendahnya kemampuan literasi sains peserta didik di Indonesia secaraumumdisebabkan oleh kegiatan pembelajaran
yang belum berorientasi pada pengembanganliterasi sains.

4. melalui pendekatan saintifik, pendekatan saintifik sebagai solusi untuk meningkatkan literasi sains peserta
didik.
saran

Dengan selesainya makalah ini, penulis berharap kepada pembaca


agar dapat memberi kritik dan saran yang konstruktif sangat
diperlukan penulis sebagai referensi dalam perbaikan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat menambah pemahaman
pembaca mengenai literasi sains.
Terima kasih!
Ada pertanyaan untuk kami?

Anda mungkin juga menyukai