Anda di halaman 1dari 11

Alur berpikir dalam

pembuktian deduktif

Kelompok 2 : - fitri veronika sagala - Michael marpaung


- Adelina tampubolon- piator sihombing
-oktavia simarmata
Pada kegiatan sebelumnya kita
telah membahas serta
memperoleh kesimpulan
mengenai definsi kesebangunan
baik itu segibanyak maupun
segitiga.
Selanjutnya kita akan
membahas mengenai
pembuktian deduktif. Dengan
membahas pembuktian
deduktif ini kita dapat
memperoleh alur yang lebih
sistematis sehingga dapat lebih
dipahami.
PEMBUKTIAN DEDUKTIF KONGRUENSI ,DUA
SEGITIGA DIKATAKAN KONGRUEN JIKA ;
SISI-SISI YANG BERSESUAIAN MEMPUNYAIPANJANG
YANG SAMA DAN SUDUT-SUDUT YANG
BERSESUAIAN MEMPUNYAI UKURAN YANG SAMA .

Postulat dan teorema:


• (Segitigasamakaki) jika dua sisi pada
suatu segitiga kongruen, maka sudut-
• (Sisi-Sudut-Sisi) diketahui kesesuian antara
dua segitiga, jika dua sisi dan sudut apit sudut di depan sisi tersebut kongruen
pasang segitiga pertama kongruen, dengan
bagian yang bersesuaian dengan segitiga • Jika dua sudut pada suatu segitiga
kedua, maka kedua segitiga itu kongruen konguren, maka sisi-sisi di depan sudut
• (Sudut-Sisi-Sudut) diketahui kesesuaian itu kongruen
antara dua segitiga (atau antara segitiga
dan dirinya sendiri), jika dua sudut dan sisi • (Sisi-sisi-sisi) diketahui kesesuaian antara
apit pada segitga pertama kongruen dengan dua segitiga, jika ketiga pasang sisi yang
bagian-bagian yang bersesuaian pada bersesuaian kongruen maka kesesuaian
segitiga kedua, maka kesesuaian itu adalah
kongruen itu adalah kongruen
Berikut adalah contoh
pembuktian deduktif secara
kongruen
Berikut adalah
masalah
pemikiran
deduktif secara
kongruen.

Lalu kira-kira
Bagaimana solusi nya?
Berikut adalah
alur pembuktian
dari masalah
4.1.3
Nah,setelah
masalah 4.1.3.
bagaimana dengan
masalah 4.1.4
Berikut adalah
alur pembuktian
dari masalah 4.1.4
Nah lalu yang satu ini kira-kira
bagaimana ya???
Jawaban permasalahan 4.1.5
1. gambarlah segitiga sama
kaki ABC dengan A sebagai
titik puncak
2. Gambarkan titik D pada
ruas garis BC, sehingga
Panjang BD=DC
3. Ukur sudut ADB dan sudut
ADC. ∠ADB = ∠ACD = 90,
jadi ruas garis AD adalah garis
tinggi
4. Ukur sudut BAD dan sudut
CAD. ∠BAD = ∠CAD = ½
∠BAC, jadi ruas garis AD
adalah garis bagi sudut.

Anda mungkin juga menyukai