Korupsi
Nilai-nilai Anti Korupsi
1. Proses penganggaran
Proses penggaran bersifat dari bawah ke atas (bottom
up), mulai dari perencanaan, implementasi, laporan
pertanggungjawaban, dan penilain (evaluasi) terhadap
kinerja anggaran. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
kontrol pengelolaan anggaran oleh masyarakat.
2. Proses penyusunan kegiatan
Proses penyusunan kegiatan terkait dengan proses
pembahasan tentang tentang sumber-sumber pendanaan
(anggaran pendapatan) dan alokasi anggaran (anggaran
belanja) pada semua tingkatan
3. Proses pembahasan
Proses pembahasan adalah pembahasan tentang pembuatan
rancangan peraturan yang berkaitan dengan strategi
penggalangan dana kegiatan dalam penetapan retribusi, pajak,
serta aturan lain yang terkait dengan penganggaran pemerintah.
4. Proses pengawasan
Proses pengawasan tentang tata cara dan mekanisme
pengelolaan kegiatan dimulai dari pelaksanaan tender,
pengerjaan teknis, pelaporan finansial, dan pertanggungjawaban
secara teknis.proses pengawasan dilakukan dalam pelaksanaan
program dan kegiatan yang terkait dengan kepentingan publik
atau pemenuhan kebutuhan masyarakat, khususnya kegiatan
yang diusulkan oleh masyarakat sendiri.
5. Proses evaluasi
Proses evaluasi dilakukan terhadap
penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan secara
terbuka. Evaluasi harus dilakukan sebagai
pertanggungjawaban secara administratif, teknis dan
fisik dari output kerja pembangunan.
C. KEWAJARAN
Prinsip kewajaran (fairness) dimaksudkan untuk
mencegah adanya ketidakwajaran dalam
penganggaran, dalam bentuk mark up maupun
ketidakwajaran lainnya.
D. KEBIJAKAN
Kebijakan antikorupsi tidak selalu identik dengan
undang-undang antikorupsi, akan tetapi bisa juga berupa
undang-undang kebebasan untuk mengakses informasi,
desentralisasi, anti monopoli, maupun undang-undang
lainnya yang memudahkan masyarakat untuk mengetahui
dan mengendalikan kinerja dan penggunaan anggaran
negara oleh pejabat negara.
E. KONTROL KEBIJAKAN
Kontrol kebijakan adalah upaya agar kebijakan yang
dibuat benar-benar efektif dan menghapus semua
korupsi. Sedikitnya terdapat tiga model atau bentuk
kontrol terhadap kebijakan pemerintah, yaitu berupa:
1. Partisipasi
Kontrol kebijakan berupa partisipasi yaitu
melakukan kontrol terhadap kebijakan dengan ikut
serta dalam penyusunan dan pelaksaannya.
2. Evolusi
Kontrol kebijakan berupa evolusi yaitu mengontrol
dengan menawarkan alternatif kebikan baru yang
dianggap lebik layak.
3. Reformasi
Kontrol kebijakan berupa reformasi yaitu mengontrol
dengan mengganti kebijakan yang dianggap tidak
sesuai. Substansi dari tiga model tersebut adalah
keterlibatan masyarakat dalam mengontrol kebijakan
negara
KESIMPULAN