Anda di halaman 1dari 29

KESEHATAN

LINGKUNGAN PESISIR
NURUL RAHMAH SIREGAR,
M.KES
World Bank Water Sanitation Program (WSP) ,
bahwa Indonesia berada di urutan kedua di
dunia sebagai negara dengan sanitasi buruk.
Menurut data yang dipublikasikan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 63 juta
penduduk Indonesia tidak memiliki toilet dan
masih buang air besar (BAB) sembarangan di
sungai, laut, atau di permukaan tanah (Diela,
2013).
 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan
negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki ±
18.110 pulau dengan garis pantai sepanjang 108.000 km.
Berdasarkan Konvensi Hukum Laut (UNCLOS) tahun
1982, Indonesia mem-iliki kedaulatan atas wilayah
perairan seluas 3,2 juta km2 yang terdiri dari perairan
kepulauan seluas 2,9 juta km2 dan laut teritorial seluas
0,3 juta km2. Selain itu, Indonesia juga mempunyai hak
eksklusif untuk memanfaatkan sumber daya kelautan
dan berbagai kepentingan terkait dengan wilayahnya
seluas 2,7 km2 pada perairan Zona Ekonomi Ekslusif
(ZEE) sampai dengan 200 mil dari garis pangkal. Se-
hingga wajar apabila sekarang ini wilayah pesisir dan
laut Indonesia merupakan sasaran dan harapan baru
dalam memenuhi kesejahteraan rakyat (Mallewai, 2013).
 Negara Indonesia juga dikenal sebagai negara
Mega Biodiversity dalam hal keanekaragaman
hayati, serta memiliki kawasan pesisir yang
sangat potensial untuk berbagai opsi
pembangunan Tran-sisi antara daratan dan
lautan yang membentuk ekosistem beragam
dan sangat produktif serta memberikan nilai
ekonomi yang luar biasa terhadap manusia
(Mallewali, 2013).
Me pertumbuhan penduduk kegiatan

Tekanan ekosistem pencemaran


rusak lingkungan tercemar
masalah kesehatan
Kegiatan pembangunan
Objek wisata
Kegiatan industri dan pemukiman di pesisir yang
berkembang relatif lebih cepat telah menyebabkan
peningkatan beban limbah yang mengalir ke pantai.
Pendaratan kapal nelayan menyebabkan
terjadinya pencemaran air sungai dan laut
oleh tumpahan bahan bakar dan minyak
pelumas.
Penambangan pasir
Penambangan pasir pantai memang dapat
meningkatkan pendapatan. Namun,
penambangan pasir pantai berdampak pada
pengelolaan wilayah pesisir dan laut. Kegiatan
penambangan pasir pantai apabila tidak
dilakukan di daerah yang tepat dan dengan
cara yang tepat akan berdampak pada
lingkungan, baik fisik, biologi, maupun sosial.
Penambangan pasir pantai dapat menganggu
ekosistem pantai bahkan dapat menyebabkan
tenggelamnya sebuah pulau. Dampak sosial
yang ditimbulkan oleh penambangan pasir
adalah menurunnya tangkapan ikan nelayan.
Penagkapan ikan dengan racun
 Penggunaan bom dan racun untuk menangkap ikan laut
yang menyebabkan kerusakan terumbu karang
mendatangkan kerugian lingkungan hidup yang lebih
besar dari dampak pembalakan liar.
 Kehidupan dasar laut dapat rusak melebihi kerusakan
hutan di darat akibat bom dan racun. Dasar laut
merupakan suatu ekosistem kompleks yang menyediakan
hewan-hewan  atau habitat dan makanan pokok untuk
terus berproduksi dan tumbuhnya ikan serta kehidupan
laut lainnya. Tidak ada satu pun makhluk laut yang
terhindar dari dampak fisik pengeboman dasar laut.
Makhluk hidup dasar laut, seperti bunga karang dan
terumbu karang akan musnah, ikan, kepiting, bintang
laut, cacing-cacing, dan seluruh habitatnya akan hilang
dan mati. Musnahnya keanekaragaman habitat dasar laut
telah menjadi alasan kuat banyak jumlah dan jenis ikan-
ikan berkurang di lautan dunia.
Kerusakan wilayah pesisir
Sanitasi
Pembuangan limbah
Kematian ikan
Ganggguan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai