Landasan Fatwa:
• Fatwa Dewan Syari’ah Nasional NO.114/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad Syirkah
• Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 08/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Musyarakah.
Definisi:
Akad syirkah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di
mana setiap pihak memberikan kontribusi dana/modal usaha (ra's al-mal) dengan ketentuan
bahwa keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati atau secara proporsional, sedangkan
kerugian ditanggung oleh para pihak secara proporsional.
Landasan Fatwa:
• Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Murabahah
• Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No.111/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad Jual Beli Murabahah
Landasan Fatwa:
• Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 16/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Diskon Dalam Murabahah
• Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No.111/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad Jual Beli Murabahah
Landasan Fatwa:
• Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 48/DSN-MUI/II/2005 Tentang Penjadwalan Kembali
Tagihan Murabahah
• Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No.111/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad Jual Beli Murabahah
• Biaya reschedule di tetapkan fiks dan tidak berdasarkan bunga berjalan seperti di konvensional
• Besaran biaya reschedule adalah 300.000 untuk pembiayaan mobil dan 60.000 untuk pembiayaan motor.
• Biaya ini diinformasikan pada saat akad kepada nasabah.
Landasan Fatwa:
• Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 53/DSN-MUI/II/2006 Tentang Akad Tabarru’ Pada
Asuransi Syariah
• Asuransi dalam rangka melakukan mitigasi resiko pembiayaan adalah asuransi berdasarkan prinsip syariah
• Maskapai asuransi yang saat ini digunakan untuk asuransi kerugian yaitu Mandiri Insurance Syariah, Adira Insurance Syariah dan Chubb Syariah
• Maskapai asuransi jiwa saat ini sedang dalam proses penyelesaian kerjasama dan B2B System dengan Asuransi Jiwa Al Amin
Landasan Fatwa:
• Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 17/DSN-MUI/IX/2000 tentang Sanksi Atas Nasabah
Mampun Yang Menunda-Nunda Pembayaran.
Hadis Nabi riwayat jama’ah (Bukhari dari Abu Hurairah, Muslim dari Abu Hurairah, Tirmizi dari
Firman Allah QS. al- Ma’idah Ayat 1 : Abu Hurairah dan Ibn Umar, Nasa’i dari Abu Hurairah, Abu Daud dari Abu Hurairah, Ibn Majah
dari Abu Hurairah dan Ibn Umar, Ahmad dari Abu Hurairah dan Ibn Umar, Malik dari Abu
Hurairah, dan Darami dari Abu Hurairah):
“Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad
itu….” … َم ْطل ُ ا ْل َغن ِِّي ُظ ْل ٌم
"Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu adalah suatu kezaliman …"
Hadis Nabi riwayat Nasa'i dari Syuraid bin Suwaid, Abu Dawud dari Syuraid bin
Kaidah Fiqh
Suwaid, Ibu Majah dari Syuraid bin Suwaid, dan Ahmad dari Syuraid bin Suwaid:
ض ُه َو ُعقُ ْو َب َت ُه
َ َل ُّي ا ْل َوا ِج ِد ُي ِحل ُّ ِع ْر َ ض َر َر َوالَ ضِ َر
ار َ َال
"Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula
"Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu
membahayakan orang lain."
menghalalkan harga diri dan pemberian sanksi kepadanya.”
Landasan Fatwa:
• Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 23/DSN-MUI/III/2002 Tentang Potongan Pelunasan
Dipercepat
• Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 46/DSN-MUI/III/2002 Tentang Potongan Tagihan
Murabahah
• Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No.111/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad Jual Beli
Murabahah
Firman Allah QS. al- Ma’idah Ayat 1 : Firman Allah QS. al- Ma’idah Ayat 2 :
… َو َت َع َاو ُن ْوا َع َلى ا ْل ِب ِّر َوال َّت ْق َوى وال َو َت َع َاو ُن ْوا َع َلى اِإلثم َوال ُعدْ َوان
“Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu….” "… dan tolong-menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa ..."
Hadist Nabi riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Majah dan shahihkan oleh Ibnu Hibban:
Hadis Nabi riwayat al-Thabrani dalam al-Kabir dan al-Hakim dalam al-Mustadrak yang menyatakan bahwa
hadis ini shahih sanadnya:
"Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Nabi Saw. ketika beliau memerintahkan untuk mengusir Bani Nadhir,
datanglah beberapa orang dari mereka seraya mengatakan: "Wahai Nabiyallah, sesungguhnya Engkau
telah memerintahkan untuk mengusir kami sementara kami mempunyai piutang pada orang-orang yang
belum jatuh tempo" Maka Rasulullah saw berkata: "Berilah keringanan dan tagihlah lebih cepat.""
Landasan Fatwa:
• Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No.47/DSN-MUI/II/2005 Tentang Penyelesaian Piutang
Murabahah Bagi Nasabah Yang Tidak Mampu Membayar.
• Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No.111/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad Jual Beli Murabahah