Anda di halaman 1dari 31

K E L O M P O KI

II

SEVEN
TOOLS
Rifando Sitinjak
Mahesa Pandu Sandiko
Andri Setiyawan Naila
202144500023
202144500053
202144500029
Oleh : 202144500059
Tutadzqiah
202144500068
Revanda Pratama Hadi
202144500095
S elly Aulia
U N I V ER S I T A S
I N D R A P R A S T A PGRI
Program Studi Teknik
Industri
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Proses dilingkungan industri pada


umumnya
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
Flo berulang. Setiap siklus kegiatan tersebut biasanya
dapat dipecahkan ke dalam beberapa langkah
w kecil. Dari uraian langkah-langkah tersebut, kita
dapat mencari langkah mana saja yang bisa kita
Chart perbaiki (improve).tersebut akan lebih mudah
Langkah-langkah
dimengerti jika kita dalam
s menggambarkannya
suatu bagan yang dikenal dengan istilah: flowchart
atau bagan alir. Dr. Deming, orang yang ikut andil
memajukan kualitas barang-barang jepang, pernah
berkata :

02
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Flowchart
"Draw a Flowchart for whatever you do. Until Uou do, you do not know
what you are doing, ypou just have a job" - Dr. W. Edwards
Deming.

Flow charts (bagan arus) adalah alat bantu untuk memvisualisasikan


proses suatu penyelesaian tugas secara tahap-demi-tahap untuk tujuan
analisis, diskusi, komunikasi, serta dapat membantu kita untuk
menemukan wilayah- wilayah perbaikan dalam proses.

03
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Flowchart
Pentingnya flowchart juga menjadi perhatian Dr. Kaoru Ishikawa, tokoh kualitas
Jepang, dengan menjadikan alat ini sebagai salah satu dari tujuh alat kualitas dasar
(7 basic quality tools) yang harus dikuasai oleh para anggota gugus kendali kualitas
(quality control circle). Dalam dokumen standar internasional keluaran ISO.

Flowchart adalah diagram yang menyatakan aliran proses dengan menggunakan


anotasi bidang-bidang geometri, seperti lingkaran, persegi empat, wajik, oval, dan
sebagainya untuk mempresentasikan langkah-langkah kegiatan beserta urutannya
dengan menghubungkan masing-masing langkah tersebut menggunakan tanda
panah.

04
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Flow
Char
ts
Gambar. contoh
Flowchart

0
5
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Scatte
r
Diagra
m

06
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Scatter diagram (diagram pencar) adalah grafik yang


menampilkan sepasang data numerik pada sistem koordinat

Scatte
Catesian,
satu variabel
dengan
pada masing-masing sumbu, untuk melihat
hubungan dari kedua variabel tersebut. Jika kedua variabel

r
tersebut berkorelasi , titik-titik koordinat akan jatuh disepanjang
garis atau kurva.Semakin baik korelasi, semakin ketat titik

Diagra
tersebut mendekati garis.

m
Gambar dibawah ini menunjukkan contoh scatter diagram yang
digunakan untuk melihat sejauh mana temperatur dan defect,
dimana semakin tunggu temperatur semakin rendah jumlah
defect, ini mungkin karena proses warm-up mesin yang kurang.

07
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Penggunaan Scatter
Diagram
Scatter Diagram dapat digunakan
ketika : Ketika memiliki pasangan
data numerik
Ketika variabel terikat mungkin memiliki beberapa nilai untuk setiap nilai variabel bebas
Ketika ingin menetapkan apakah kedua variabel berhubungan, semisal :
a. Mencoba mengidentifikasi kemungkinan penyebab utama masalah.
b. Setelah brainstorm sebab-akibat dengan diagram tulang ikan, untuk menetapkan secara objektif
apakah ada hubungan antara penyebab tertentu dan hasil.
c. Ketika menentukan apakah dua hasil yang terlihat berhubungan keduanya terjadi dengan penyebab
yang sama .
d. Ketika menguji untuk korelasi otomatis sebelum menyusun peta kendali.

08
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Prosedur Membuat Scatter


Diagram
1 2 3
. Kumpulkan . Gambar grafik .Cari pola titik untuk
dengan
variabel bebas pada melihat
apakah hubungannya
pasangan data sumbu
horizontal dan jelastidak. J Ika data
atau
variabel dengan
di mana di terikat pada sumbu jelas membentuk kurva
vertikal. atau
garis, maka
duga
memiliki diperbolehkan
berhenti.
hubungan

09
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Prosedur Membuat Scatter


Diagram
4 5 6
. Bagi titik-titik pada .Hitung titik di tiap . J umlahkan kuadran
grafik 4 kuadran. J ika
menjadi kuadran.
jangan hitung titik yang bersebrangan
ada
titik sebanyak X pada yang terletak di secara diagonal.
grafik
maka hitung nilai X. garis. yangtemukan jumlah
lebih sedikit dan
J ika jumlah titiknya total
titik di seluruh
ganjil, gambar garis kuadran.
melalui
tengatitik
h

10
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Prosedur Membuat Scatter


Diagram

6.A = Titik di kiri 7.Cari batas N pada tabel


uji kecenderungan
atas + titik di J ika Q kurang dari
kanan bawah batas, kedua variabel
B = Titik di kanan berhubungan
atas + titik di kiri J ika Q sama atau
bawah lebih besar dari pada
batas, polanya
Q = Yang lebih
mungkin terjadi dari
kecil antara A
kemungkinan acak.
dan B
N=A+B 11
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Fishbo
ne
Diagram

12
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Fishbone diagram (diagram tulang ikan) sering disebut


Fishbo juga diagram Ishikawa atau Cause and Effect diagram

ne
(Diagram sebab dan akibat). Fishbone diagram adalah
alat untuk mengidentifikasi berbagai sebab potensial

Diagram dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah


tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan
dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan,
mencakup manusia, material, mesin, prosedur,
kebijakan dan sebagainya. setiap kategori mempunyai
sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi
brainstorming.
13
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Fishbone
Diagram
Fishbone diagram digunakan ketika kita ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab
masalah dan terutama ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas
Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan jika masalah dan
akar penyebab masalah sudah ditemukan. Manfaat fishbone diagram ini dapat menolong
kita untuk menemukan akar penyebab masalah secara user friendly, tools yang user
friendly disukai orang-orang di Industri manufaktur di mana proses disana terkenal
memiliki banyak ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan.
Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau
masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan
dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin,
prosedur, kebijakan, dan sebagainya, setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu
diuraikan melalui sesi
brainstorming.
14
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Langkah Menerapkan Fishbone


Diagram
1 Menyiapkan sesi sebab-
akibat
.
2 Mengidentifikasi
akibat
.
3 Mengidentifikasi berbagai
kategori
.
15
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Langkah Menerapkan Fishbone


Diagram
Menemukan sebab-sebab potensial dengan
4 cara sumbang saran
.
5 Mengkaji kembali setiap kategori sebab
utama
.
Mencapai kesepakatan atas sebab-sebab yang
6 paling mungkin
.
16
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Fishbone
Diagram
Penggunaan diagram tulang ikan ini ternyata memiliki manfaat yang lain yaitu bermanfaat sebagai
perangkat proses belajar diri, pedoman untuk diskusi, pencarian penyebab permasalahan,
pengumpulan data, penentuan taraf teknologi, penggunaan dalam berbagai hal dan penanganan
yang kompleks.
Manfaat Fishbone diagram:
1.Dapat menggunakan kondisi yang sesungguhnya untuk tujuan perbaikan kualitas produk atau
jasa, lebih efisien dalam penggunaan sumber daya, dan dapat mengurangi biaya
2.Dapat mengurangi dan menghilangkan kondisi yang menyebabkan ketidaksesuaian produk atau
jasa dan keluhan pelanggan.
3.Dapat membuat suatu standardisasi operasi yang ada maupun yang direncanakan
4.Dapat memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dalam kegiatan pembuatan
keputusan dan melakukan tindakan perbaikan.
17
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Paret
o
Chart

18
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Pareto chart (bagan pareto) adalah bagan yang

Paret berisikan diagram batang (bars graph) dan


diagram garis (line graph). diagram batang
o memperlihatkan klasifikasi dan nilai data,
sedangkan diagram garis mewakili total data
Cha kumulatif. klasifikasi data diurutkan dari kiri ke

rt kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga


terendah. Ranking tertinggi merupakan masalah
prioritas atau masalah yang terpenting untuk
segera diselesaikan, sedangkan ranking
terendah
harus merupakan masalah yang tidak
segera
19
diselesaikan.
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Paret Prinsip pareto chart sesuai dengan hukum

o Pareto yang menyatakan bahwa sebuah grup


selalu memiliki persentase terkecil (20%) yang
Cha bernilai atau memiliki dampak terbesar (80%).
Pareto chart mengidentifikasi 20% penyebab
rt masalah vital untuk mewujudkan 80%
improvement secara keseluruhan.

20
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Kegunaan Diagram
1
Pareto
.Membantu suatu tim Menampilkan Membantu
untuk terpusat pada 2.kepentingan relatif dari mencegah
'mengalihkan
penyebab yang akan problem dalam format permasalahan'
dimana
mengharilkan dampak visual yang sederhana 'solusi'
menghilangkan beberapa
terbesar jika
3. dan dapat
diinterpretasi dengan penyebab namun
diselesaikan cepat memperburuk yang
lain

21
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Kegunaan Diagram
Pareto
4 5
. . Analisis pareto
Kemajuan diukur
dapat dalam
digunakan
dalamyang sangat
format
penerapan
peningkatan kualitas
terlihat
yang menyediakan
insentif manufaktur atau
untuk mendorong
non- manufaktur
lebih banyak
peningkatan

22
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Langkah-langkah menyusun diagram


pareto
Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data, misalnya
1 berdasarkan masalah, penyebab jenis ketidaksesuaian, dan
. sebagainya
Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan
2 karakteristik- karakteristik tersebut,misalnya rupiah, frekuensi, unit,
. dan sebaginya
Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang
3 telah ditentukan
.
23
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI

Langkah-langkah menyusun diagram


pareto
Merangkum data dan membuat ranking kategori data tersebut dari
4.
yang
terbesar hingga yang terkecil.
Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif
5 yang digunakan
.Menggambar diagram batang, menunjukkan tingkat kepentingan
6 relatif masing-masing masalah. dan mengidentifikasi beberapa
hal yang penting untuk mendapat perhatian
.
24
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
WARNER & SPENCER

Tabel iberikut ini memberikan informasi mengenai kandungan


gula(gram) dan jumlah kalori dalan satu sajian dari 13 sampel

Conto merek sereal.

h
Soal
1.Gambarkan diagram pencar atau diagram scatter dari data diatas .
2.Bagaimana pola penyebaran titik-titik yang telah digambar pada
diagram diatas.
3.Kesimpulan seperti apa yang dapat kalian ambil mengenai hubungan
antara gula (gram) dan jumlah kalori.
25
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
WARNER & SPENCER

Pembahasa
1.
n 2. Pola penyebaran titik-titik
diagram pencar diatas
3.cenderung
Karena naik.
pola
cenderun penyebarannya naik
g makakesimpulan
yang daat diambil yaitu semakin
besar jumlah gula maka semakin
besar kalorinya.

26
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
WARNER & SPENCER

Contoh
Soal
Perusahaan Kain Merdeka ingin mengetahui kualitas kain yang diproduksi. Dari identifikasi masalah yang
mempengaruhi kualitas kain, ditemukan data beberapa kecacatan dalam proses produksinya pada setiap
periode, yakni
Mesin mati mendadak =
230 Benang yang
terputus = 500 Benang
kotor = 92
Benang kusut = 350
Jumlah seluruh
kecacatan = 1172

27
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
WARNER & SPENCER

Contoh
Soal
Sebelum membuat diagram, persentase kerusakannya harus dihitung terlebih dahulu dengan rumus
berikut. ( Jumlah cacat setiap item : jumlah cacat keseluruhan x 100 % )
Jadi persentasenya adalah :
Mesin mati mendadak =
19,6 %. Benang yang
terputus = 42,7 %.
Benang kotor = 7,8 %.
Benang kusut = 29,9 %.
Berikut ini jika diaplikasikan
dalam Ms. Excel:

28
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
WARNER & SPENCER

Pembahasa
n
Dari data tersebut selanjutnya bisa
dibentuk menjadi diagram jenis pareto
seperti gambar di bawah ini:

29
S EV EN TO O L S UNIVERSITAS
WARNER & SPENCER

Pembahasa
n Dari bagan di atas sehingga dapat dianalisis bahwa
kecacatan yang sering terjadi adalah benang putus
dengan persentase 42,7 persen. Namun, tingkat
kerusakannya tidak melebihi 80 persen sehingga
masih berada dalam batas wajar.

Penggunaan diagram pareto sangat memudahkan


perusahaan dalam mengetahui kualitas produk yang
dimiliki. Oleh karenanya, diagram ini harus selalu
dibuat secara berkala. Ketika ditemukan faktor yang
menurunkan kualitas produk di atas 80 persen, tentu
perusahaan harus segera mengambil tindakan.

30
TERIIMA
KASIIH

Anda mungkin juga menyukai