Seven Tools Kelompok 3
Seven Tools Kelompok 3
II
SEVEN
TOOLS
Rifando Sitinjak
Mahesa Pandu Sandiko
Andri Setiyawan Naila
202144500023
202144500053
202144500029
Oleh : 202144500059
Tutadzqiah
202144500068
Revanda Pratama Hadi
202144500095
S elly Aulia
U N I V ER S I T A S
I N D R A P R A S T A PGRI
Program Studi Teknik
Industri
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
02
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
Flowchart
"Draw a Flowchart for whatever you do. Until Uou do, you do not know
what you are doing, ypou just have a job" - Dr. W. Edwards
Deming.
03
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
Flowchart
Pentingnya flowchart juga menjadi perhatian Dr. Kaoru Ishikawa, tokoh kualitas
Jepang, dengan menjadikan alat ini sebagai salah satu dari tujuh alat kualitas dasar
(7 basic quality tools) yang harus dikuasai oleh para anggota gugus kendali kualitas
(quality control circle). Dalam dokumen standar internasional keluaran ISO.
04
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
Flow
Char
ts
Gambar. contoh
Flowchart
0
5
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
Scatte
r
Diagra
m
06
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
Scatte
Catesian,
satu variabel
dengan
pada masing-masing sumbu, untuk melihat
hubungan dari kedua variabel tersebut. Jika kedua variabel
r
tersebut berkorelasi , titik-titik koordinat akan jatuh disepanjang
garis atau kurva.Semakin baik korelasi, semakin ketat titik
Diagra
tersebut mendekati garis.
m
Gambar dibawah ini menunjukkan contoh scatter diagram yang
digunakan untuk melihat sejauh mana temperatur dan defect,
dimana semakin tunggu temperatur semakin rendah jumlah
defect, ini mungkin karena proses warm-up mesin yang kurang.
07
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
Penggunaan Scatter
Diagram
Scatter Diagram dapat digunakan
ketika : Ketika memiliki pasangan
data numerik
Ketika variabel terikat mungkin memiliki beberapa nilai untuk setiap nilai variabel bebas
Ketika ingin menetapkan apakah kedua variabel berhubungan, semisal :
a. Mencoba mengidentifikasi kemungkinan penyebab utama masalah.
b. Setelah brainstorm sebab-akibat dengan diagram tulang ikan, untuk menetapkan secara objektif
apakah ada hubungan antara penyebab tertentu dan hasil.
c. Ketika menentukan apakah dua hasil yang terlihat berhubungan keduanya terjadi dengan penyebab
yang sama .
d. Ketika menguji untuk korelasi otomatis sebelum menyusun peta kendali.
08
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
09
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
10
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
Fishbo
ne
Diagram
12
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
ne
(Diagram sebab dan akibat). Fishbone diagram adalah
alat untuk mengidentifikasi berbagai sebab potensial
Fishbone
Diagram
Fishbone diagram digunakan ketika kita ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab
masalah dan terutama ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas
Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan jika masalah dan
akar penyebab masalah sudah ditemukan. Manfaat fishbone diagram ini dapat menolong
kita untuk menemukan akar penyebab masalah secara user friendly, tools yang user
friendly disukai orang-orang di Industri manufaktur di mana proses disana terkenal
memiliki banyak ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan.
Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau
masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan
dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin,
prosedur, kebijakan, dan sebagainya, setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu
diuraikan melalui sesi
brainstorming.
14
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
Fishbone
Diagram
Penggunaan diagram tulang ikan ini ternyata memiliki manfaat yang lain yaitu bermanfaat sebagai
perangkat proses belajar diri, pedoman untuk diskusi, pencarian penyebab permasalahan,
pengumpulan data, penentuan taraf teknologi, penggunaan dalam berbagai hal dan penanganan
yang kompleks.
Manfaat Fishbone diagram:
1.Dapat menggunakan kondisi yang sesungguhnya untuk tujuan perbaikan kualitas produk atau
jasa, lebih efisien dalam penggunaan sumber daya, dan dapat mengurangi biaya
2.Dapat mengurangi dan menghilangkan kondisi yang menyebabkan ketidaksesuaian produk atau
jasa dan keluhan pelanggan.
3.Dapat membuat suatu standardisasi operasi yang ada maupun yang direncanakan
4.Dapat memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dalam kegiatan pembuatan
keputusan dan melakukan tindakan perbaikan.
17
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
Paret
o
Chart
18
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
20
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
Kegunaan Diagram
1
Pareto
.Membantu suatu tim Menampilkan Membantu
untuk terpusat pada 2.kepentingan relatif dari mencegah
'mengalihkan
penyebab yang akan problem dalam format permasalahan'
dimana
mengharilkan dampak visual yang sederhana 'solusi'
menghilangkan beberapa
terbesar jika
3. dan dapat
diinterpretasi dengan penyebab namun
diselesaikan cepat memperburuk yang
lain
21
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
Kegunaan Diagram
Pareto
4 5
. . Analisis pareto
Kemajuan diukur
dapat dalam
digunakan
dalamyang sangat
format
penerapan
peningkatan kualitas
terlihat
yang menyediakan
insentif manufaktur atau
untuk mendorong
non- manufaktur
lebih banyak
peningkatan
22
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
h
Soal
1.Gambarkan diagram pencar atau diagram scatter dari data diatas .
2.Bagaimana pola penyebaran titik-titik yang telah digambar pada
diagram diatas.
3.Kesimpulan seperti apa yang dapat kalian ambil mengenai hubungan
antara gula (gram) dan jumlah kalori.
25
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
WARNER & SPENCER
Pembahasa
1.
n 2. Pola penyebaran titik-titik
diagram pencar diatas
3.cenderung
Karena naik.
pola
cenderun penyebarannya naik
g makakesimpulan
yang daat diambil yaitu semakin
besar jumlah gula maka semakin
besar kalorinya.
26
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
WARNER & SPENCER
Contoh
Soal
Perusahaan Kain Merdeka ingin mengetahui kualitas kain yang diproduksi. Dari identifikasi masalah yang
mempengaruhi kualitas kain, ditemukan data beberapa kecacatan dalam proses produksinya pada setiap
periode, yakni
Mesin mati mendadak =
230 Benang yang
terputus = 500 Benang
kotor = 92
Benang kusut = 350
Jumlah seluruh
kecacatan = 1172
27
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
WARNER & SPENCER
Contoh
Soal
Sebelum membuat diagram, persentase kerusakannya harus dihitung terlebih dahulu dengan rumus
berikut. ( Jumlah cacat setiap item : jumlah cacat keseluruhan x 100 % )
Jadi persentasenya adalah :
Mesin mati mendadak =
19,6 %. Benang yang
terputus = 42,7 %.
Benang kotor = 7,8 %.
Benang kusut = 29,9 %.
Berikut ini jika diaplikasikan
dalam Ms. Excel:
28
S EV EN TO O LS UNIVERSITAS
WARNER & SPENCER
Pembahasa
n
Dari data tersebut selanjutnya bisa
dibentuk menjadi diagram jenis pareto
seperti gambar di bawah ini:
29
S EV EN TO O L S UNIVERSITAS
WARNER & SPENCER
Pembahasa
n Dari bagan di atas sehingga dapat dianalisis bahwa
kecacatan yang sering terjadi adalah benang putus
dengan persentase 42,7 persen. Namun, tingkat
kerusakannya tidak melebihi 80 persen sehingga
masih berada dalam batas wajar.
30
TERIIMA
KASIIH