Anda di halaman 1dari 17

PEMELIHARAAN DAN PEMERATAAN BEBAN

GADRU DISTRIBUSI “JGRT” ULP LELES UP3


GARUT

TIO SETIAWAN HIDAYAT

7 – 8 NOVEMBER 2022
LATAR BELAKANG

Energi listrik telah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh masyarakat, karena hampir dari
seluruh aktivitas memerlukan energi listrik. PT.PLN sebagai perusahaan yang menyediakan energi listrik
bagi masyarakat Indonesia berusaha sekuat tenaga untuk menyalurkan energi listrik secara terus –
menerus kepada setiap pelanggannya.

Dalam penyaluran energi listrik ke pelanggan tentu saja terdapat banyak hal yang harus diperhatikan,
salah satunya adalah keseimbangan beban pada gardu distribusi. Pada gardu distribusi sering terjadi
ketidakseimbangan beban (over phase). Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
ketidakseimbangan beban. Hal ini dapat menyebabkan berbagai macam kerugian dalam penyaluran
energi listrik. Oleh karena itu, agar keseimbangan beban dapat tercapai maka dapat dilakuakan
pemerataan beban pada gardu distribusi.
RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana cara melakukan
pemerataan beban pada gardu
distribusi ?
BATASAN MASALAH

DALAM MELAKUKAN ANALISA HASIL


PEMELIHARAAN PEMERATAAN BEBAN GARDU
DISTRIBUSI JGRT DI WILAYAH KERJA PT. PLN
(PERSERO) UP3 GARUT
TEORI DASAR LISTRIK
Manfaat Listrik sudah menjadi kebutuhan, hal ini untuk menunjukan bahwa peran listrik
dalam hidup kita sangatlah penting, bahkan sudah hampir sama pentingnya dengan
kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya seperti makanan, minuman dan pakaian.namun
tahukah semua orang akan listrik ? Untuk itu saya akan mencoba membuka Teori dasar
listrik.
A. Komponen-komponen listrik :
 Tegangan Listrik : adalah beda potensial antara 1 titik dengan titik lainnya pada
sistem tenaga listrik. Satuannya adalah Volt ( V ).
 Arus listrik : adalah banyaknya elektron yang mengalir pada suatu konduktor dalam
rangkaian tertutup per satuan waktu. Satuannya adalah Ampere ( I )
 Daya listrik : adalah kemampuan suatu peralatan listrik untuk melakukan usaha
akibat adanya perubahan kerja dan perubahan muatan listrik tiap satuan waktu,
Satuannya adalah Watt ( P )
 Persamaan tegangan listrik jika terdapat parameter arus dan daya listrik
V=P/I
Di mana :
V = Tegangan (Volt)
P = Daya (Watt)
I = Arus (Ampere)

Pengertian Phase, Line, Netral dan Grounding


 Phase = Line adalah bagian aktif atau bagian yang bertegangan pada jaringan
tenaga listrik.
 Netral adalah bagian tidak bertegangan pada jaringan tenaga listrik. Netral
merupakan jalur balik bagi arus dari phase setelah melewati beban listrik.
 Grounding = arde adalah jalur proteksi (pengaman) pada jaringan tenaga
listrik. Arde yang bagus memiliki tahanan yang sangat kecil mendekati 0
Ketidakseimbangan Beban
Yang dimaksud dengan keadaan seimbang adalah suatu keadaan dimana :
 1. Ketiga vektor arus atau tegangan sama besar
 2. Ketiga vektor saling membentuk sudut 120° satu sama lain.
 Sedangkan yang dimaksud dengan keadaan tidak seimbang adalah keadaan
dimana salah satu atau kedua syarat keadaan tidak seimbang tidak terpenuhi.
Kemungkinan keadaan tidak seimbang ada 3, yaitu :
 1. Ketiga vektor sama besar, tetapi tidak memebentuk sudut 120° satu sama
lain.
 2. Ketiga vektor tidak sama besar, tetapi membentuk memebentuk sudut
120° satu sama lain.
 3. Ketiga vektor tidak sama besar dan tetapi tidak memebentuk sudut 120°
satu sama lain.
VEKTOR DIAGRAM ARUS DALAM KEADAAN
SEIMBANG

Vektor diatas dapat dikatakan seimbang karena


membentuk sudut 120 derajat
VEKTOR DIAGRAM ARUS DALAM KEADAAN
TIDAK SEIMBANG

Vektor Diagram diatas dikatakang tidak seimbang dikarenakan setip sudu pada
vector tersebut tidak sama rata, seperti dpat dilihat sudut antara I T dan sudut Is
tercatat membentuk sudut 135 derajat, dan Sudut Ir ke sudut IT membetuk sudut
105 derajat
EDARAN DIREKSI PLN NO.0017.E/DIR/2014

 Sebagaimana edaran Direksi PLN No. 0017.E/DIR/2014 dimana


Health Indek Ketidakseimbangan Arus antar Fasa dikategorikan
sebagai berikut :
 <10% dapat dikategorikan BAIK
 10% - 20% dapat dikategorikan CUKUP
 20% - 255 Dapat dikategorikan KURANG
 >25% dapat dikategorikan BURUK
ASPEK KESELAMATAN KERJA

 Dalam melakukan hal pemeliharaan


atas pemerataan beban yang perlu
diperhatikan adalah aspek K3
Ketenagalistrikan. Dimana APD yang
dipakai harus memenuhi standar yang
telah ditentukan serta menggunakan
alat pendukung yang memadai dan
berfungsi dengan baik
ASPEK KESELAMATAN KERJA
 Alat Kerja yang di Gunakan :

No Alat Ukur No Peralatan K3


1 Phasing Tracer 1 Helm Safety
2 Tang Ampere AC/DC 2 Sepatu Safety
3 Avo Meter 3 Sepatu Boot
4 Earth Tester 4 Sarung Tangan Safety
5 Phase Indicator 5 Helm Safety
No Peralatan Kerja 6 Rompi Spotlight
1 Handphone 7 Kacamata Safety
2 Toolkit Set 8 Kotak P3K
3 Laptop 9 Jas Hujan
4 Tangga Teleskopik (9m)
5 Kalkulator
6 Headlamp
Dokumentasi Pelaksanaan Dilapangan

Gambar disamping adalah saat petugas sedang


melakukan pemerataan beban pada pada jurusan
tiang di Gardu JGRT agar beban disetiap fasa agar
menjadi rata.

Sebelum dilakukan pemerataan beban dilakukan


pengecekan pada gardu tersebut, dipasang juga
portable meter sebagai meter pembading untuk
mengecek besaran beban arus yang terjadi apakah
normal atau mengalami ketidakseimbangan.

Alat tersebut dipasangkan juga modem untuk


menarik data Load profil dan juga dilakukan
komissioning untuk melihat keakuratan pembacaan
meter apakah sudah sesuai dengan yg ditampilakan
atau tidak.
CONTOH PENYEIMBANGAN BEBAN PADA
GARDU JGRT

 Sebagai contoh tabel diatas adalah kondisi sebelum dan sesudah pemerataan beban,
yang dimana sebelumnya beban pada fasa S dan fasa T lebih besar dibandingkan
dengan fasa R, maka dilakukanlah pemerataan beban dengan cara memindahkan
sambungan listrik pelanggan dari fasa satu ke fasa yang lain sampai beban dari ketiga
fasa seimbang atau mendekati seimbang.
KESIMPULAN
 Pemerataan beban dilakukan dengan cara memindahkan beberapa sambungan
pada listrik pelanggan pada fasa satu ke fasa lainnya sampai dengan beban di
setiap fasa dapat dikatakan seimbangan ataupun mendekati seimbang

SARAN
 Untuk dapat menjaga keseimbangan dimasing – masing fasa diperlukan
monitoring yang dilakukan oleh PLN dan juga koordinasi antara tim jaringan
dan tim yanbung agar saat ada pemasangan pelanggan baru tidak asal
disambunkan disembarangan fasa yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

 Bina, M., & A. Kashefi. (2011). Three-phase Unbalance of Distribution


Systems: Complementary Analysis and Experimental Case Study. International
Journal of Electrical Power and Energy Systems.
 Edaran Direksi PLN No. 0017.E/DIR/2014
 Bina, M., & A. Kashefi. (2011). Three-phase Unbalance of Distribution
Systems: Complementary
 Analysis and Experimental Case Study. International Journal of Electrical
Power and Energy Systems.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai