Ketidakseimbangan beban dapat terjadi dalam tiga keadaan, yaitu ketiga vektor arus
sama besar tetapi tidak membentuk sudut 120° satu sama lain, ketiga vektor arus tidak sama
besar tetapi membentuk sudut 120° satu sama lain, dan ketiga vektor arus tidak sama besar
dan tidak membentuk sudut 120° satu sama lain.Ketidakseimbangan beban pada
transformator distribusi dapat menyebabkan kerugian materiil dan kerugian PLN. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh T. Watiningsih, ditemukan bahwa ketidakseimbangan beban
dapat mempengaruhi arus netral dan kerugian pada transformator distribusi. Selain itu, E.
Julianto juga melakukan studi mengenai pengaruh ketidakseimbangan pembebanan pada
transformator distribusi 20KV PT PLN (PERSERO) Cabang Pontianak
(Saiful Aprilian Ektianto, Agus Darwanto Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu, and Korespon
Dalam penelitian ini, data sistem yang digunakan adalah data yang diperoleh melalui
survey di PT. PLN (Persero) Gardu Induk Srondol dan juga dari permintaan kepada pihak PT.
PLN (Persero) Gardu Induk Srondol, APD Jateng & DIY, dan Area Rayon Semarang Selatan.
Data tersebut meliputi data power grid, data spesifikasi transformator, data impedansi
penghantar, data pembebanan dan suhu Trafo 1 GI Srondol bulan April 2016, dan topologi
jaringan SRL 01, SRL 02, dan SRL 06. Dalam penyeimbangan beban, terdapat simbol A, B,
C, dan N yang merupakan simbol untuk fasa R, S, T, dan netral. Bus 2 merupakan nama
untuk Trafo GI.Penyebaran beban yang tidak seimbang antar ketiga fasa pada sistem
distribusi dapat memberikan efek kepada performa jaringan maupun peralatan. Perbedaan
nilai tegangan antar fase yang kecil dapat menimbulkan perbedaan yang besar pada arus antar
fase. Dalam kondisi ini, timbul rugi-rugi yang berbeda pada masing-masing fasa pada trafo
sehingga menimbulkan kenaikan temperatur. Batas toleransi yang diperbolehkan untuk nilai
persentase ketidakseimbangan adalah maksimal 2% berdasarkan standar SPLN
(Dennis Satria Wahyu Jayabadi, n.d.)
Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi besarnya arus netral dan angka rugi daya
yang disebabkan oleh ketidakseimbangan beban dengan melakukan penyeimbangan terhadap
arus antar fasa yang memiliki ketimpangan. Penyeimbangan dilakukan hingga memenuhi
ketetapan standar untuk mengurangi persentase ketidakseimbangan beban yang terjadi pada
Penyulang Plumbungan. Metode Studi Unbalanced Load Flow digunakan untuk mengetahui
kondisi operasi dalam keadaan beban tidak seimbang dengan menggunakan software ETAP.
Single Line Diagram digunakan sebagai data awal dalam simulasi, yang dilengkapi dengan
data spesifikasi dan data beban arus yang terpasang pada transformator distribusi.
Transformator distribusi merupakan salah satu komponen dalam single line diagram yang
memiliki ukuran dan simbol yang ditampilkan menggunakan standar ANSI dan IEC.
(Satriyo Wicaksono Prodi Teknik Elektro et al., n.d.)
Saiful Aprilian Ektianto, Ahmad, Ir MT Agus Darwanto Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu, and
Penulis Korespondensi. 2021. “ANALISIS KETIDAK SEIMBANGAN BEBAN PADA
TRANSFORMATOR DISTRIBUSI Di PT. PLN (Persero) RAYON CEPU.” Vol. 15.
Satriyo Wicaksono Prodi Teknik Elektro, Gesit, Tri Wrahatnolo, Kata Kunci-Transformator Distribusi,
Ketidakseimbangan Beban, and Rugi Daya. n.d. “Volume 5 Nomor 2 Juli 2023 Evaluasi
Ketidakseimbangan Beban Pada GTT 20kV Di Penyulang Plumbungan Surabaya.”