1, Maret 2006: 68 - 73
ABSTRAK
Ketidakseimbangan beban pada suatu sistem distribusi tenaga listrik selalu terjadi dan penyebab ketidakseimbangan tersebut
adalah pada beban-beban satu fasa pada pelanggan jaringan tegangan rendah. Akibat ketidakseimbangan beban tersebut
muncullah arus di netral trafo. Arus yang mengalir di netral trafo ini menyebabkan terjadinya losses (rugi-rugi), yaitu losses
akibat adanya arus netral pada penghantar netral trafo dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah. Setelah dianalisa,
diperoleh bahwa bila terjadi ketidakseimbangan beban yang besar (28,67%), maka arus netral yang muncul juga besar
(118,6A), dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah semakin besar pula (8.62%).
ABSTRACT
The unbalanced load in electric power distribution system always happen and it is caused by single phase loads on low
voltage system. The effect of the unbalanced load is appear as a neutral current. These neutral current cause losses, those are
losses caused by neutral current in neutral conductor on distribution transformers and losses caused by neutral current flows
to ground. In conclusion, when high unbalanced load happened (28,67%), then the neutral current that appear is also high
(118,6 A), ultimately the losses that caused by the neutral current flows to ground will be high too (8,62%).
Dewasa ini Indonesia sedang melaksanakan pem- Transformator merupakan suatu alat listrik yang
bangunan di segala bidang. Seiring dengan laju mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat
pertumbuhan pembangunan maka dituntut adanya ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet
sarana dan prasarana yang mendukungnya seperti dan berdasarkan prinsip-prinsip induksi-elektromag-
tersedianya tenaga listrik. Saat ini tenaga listrik net. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang
merupakan kebutuhan yang utama, baik untuk terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan,
kehidupan sehari-hari maupun untuk kebutuhan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
industri. Hal ini disebabkan karena tenaga listrik
Penggunaan transformator yang sederhana dan
mudah untuk ditransportasikan dan dikonversikan
handal memungkinkan dipilihnya tegangan yang
ke dalam bentuk tenaga yang lain. Penyediaan
sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan serta
tenaga listrik yang stabil dan kontinyu merupakan
merupakan salah satu sebab penting bahwa arus
syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam
bolak-balik sangat banyak dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan tenaga listrik.
pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik.
Dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut, Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan
terjadi pembagian beban-beban yang pada awalnya hukum Ampere dan hukum Faraday, yaitu: arus
merata tetapi karena ketidakserempakan waktu listrik dapat menimbulkan medan magnet dan
penyalaan beban-beban tersebut maka menimbulkan sebaliknya medan magnet dapat menimbulkan
ketidakseimbangan beban yang berdampak pada arus listrik. Jika pada salah satu kumparan pada
penyediaan tenaga listrik. Ketidakseimbangan beban trans-formator diberi arus bolak-balik maka
antara tiap-tiap fasa (fasa R, fasa S, dan fasa T) inilah jumlah garis gaya magnet berubah-ubah.
yang menyebabkan mengalirnya arus di netral trafo.
Akibatnya pada sisi primer terjadi induksi. Sisi
sekunder menerima garis gaya magnet dari sisi
primer yang jumlahnya berubah-ubah pula. Maka
Catatan: Diskusi untuk makalah ini diterima sebelum tanggal 1 di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya
Desember 2007. Diskusi yang layak muat akan diterbitkan pada
Jurnal Teknik Elektro volume 8, nomor 1, Maret 2008.
antara dua ujung terdapat beda tegangan.
68
Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral dan Losses pada Trafo Distribusi
[Julius Sentosa Setiadji, et al]
PERHITUNGAN ARUS BEBAN PENUH kedua syarat keadaan seimbang tidak terpenuhi.
TRANSFORMATOR Kemungkinan keadaan tidak seimbang ada 3 yaitu:
• Ketiga vektor sama besar tetapi tidak
Daya transformator bila ditinjau dari sisi tegangan
membentuk sudut 120º satu sama lain.
tinggi (primer) dapat dirumuskan sebagai berikut:
• Ketiga vektor tidak sama besar tetapi
S = √3 . V . I (1) membentuk sudut 120º satu sama lain.
dimana: • Ketiga vektor tidak sama besar dan tidak
S = daya transformator (kVA) mem-bentuk sudut 120º satu sama lain.
V = tegangan sisi primer transformator
(kV) I = arus jala-jala (A) IS IT
120o
Sehingga untuk menghitung arus beban penuh
(full load) dapat menggunakan rumus :
IFL = S (2)
3.V
dimana: 120o 120o
`
IN
RN = tahanan penghantar netral trafo (Ω)
`
69
Jurnal Teknik Elektro Vol. 7, No. 2, September 2007: 68 - 73
[I S ] = b [ I ] (6)
[I T ] = c [ I ]
dengan IR , IS dan IT berturut-turut adalah arus di
LA
fasa R, S dan T.
70
Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral dan Losses pada Trafo Distribusi
[Julius Sentosa Setiadji, et al]
Tabel 1. Hasil Pengukuran Trafo Distribusi 200 kVA Analisa Pembebanan Trafo
Fasa S Vp-n I Cos ϕ S = 200 kVA
(kVA) (V) (A) V = 0,4 kV phasa - phasa
Pengukuran pada siang hari I = S = 200000 = 288,68 Ampere
R 50,42 226 223,1 0,95 FL 3 ×V 3 × 400
S 37,34 226 165,0 0,94 I 223,1+165,0 + 90,6
T 20,56 227 90,6 0,95
I +I +I
= R S T =
IN 118,6 A rata siang 3 3
IG 62,1 A
= 159,67 Ampere
RG 3,8 Ω
I = I R + I S + IT = 303,6 +187,7 +165,4
Pengukuran pada malam hari
R 68,22 225 303,6 0,91
rata malam
S 42,42 226 187,7 0,92 3 3
T 37,38 226 165,4 0,94 = 218,90 Ampere
IN 131,7 A
IG 58,9 A Persentase pembebanan trafo adalah:
RG 3,8 Ω • Pada siang hari:
I = 159.67 = 55.31 %
ratasiang
Ukuran kawat untuk penghantar netral trafo
I 288.68
adalah 50 mm2 dengan R = 0,6842 Ω / km, FL
sedangkan untuk kawat penghantar fasanya
• Pada malam hari:
adalah 70 mm2 dengan R = 0, 5049 Ω / km. I = 218.90 = 75.83 %
ratamalam
IR = 223,1 A I 288.68
FL
I T 90,6
IS = 187,7 A IT = c . I maka : c = I = 159,67 = 0,57
71
Jurnal Teknik Elektro Vol. 7, No. 2, September 2007: 68 - 73
72
Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral dan Losses pada Trafo Distribusi
[Julius Sentosa Setiadji, et al]
mengalir ke tanah (IG) dan losses trafo tiang [3] James J.Burke, Power Distribution
semakin besar. Engineering– Fundamentals And Applications,
New York: Marcel Dekker Inc., 1994.
Salah satu cara mengatasi losses arus netral adalah [4] Sudaryatno Sudirham, Dr., Pengaruh
dengan membuat sama ukuran kawat netral dan fasa. Ketidak-seimbangan Arus Terhadap Susut
Daya pada Saluran, Bandung: ITB, Tim
Pelaksana Kerja-sama PLN-ITB, 1991.
DAFTAR PUSTAKA [5] Sulasno, Ir., Teknik Tenaga Listrik,
Semarang : Satya Wacana, 1991.
[1] Abdul Kadir, Distribusi dan Utilisasi Tenaga
[6] Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, Bandung: ITB,
Listrik, Jakarta: UI - Press, 2000.
1991.
[2] Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
[7] Abdul Kadir, Transformator, Jakarta: PT.
(PUIL 2000), Jakarta: Badan Standarisasi
Elex Media Komputindo, 1989.
Nasional, 2000.
73