Anda di halaman 1dari 34

ADAPTASI BIOFISIK DAN

PSIKOSOSIAL PADA
MASA POSTNATAL

OLEH:
Weni Apriyani,S.Kep.,Ns,M.Kep
KONSEP POST PARTUM
 Definisi :

Masa setelah persalinan berakhir hingga


pulihnya kembali semua sistem tubuh
terutama organ reproduksi (eksternal dan
internal) seperti keadaan sebelum hamil,
membutuhkan waktu sampai 6 minggu.
Periode Post Partum :

Immediate post partum : 24 jam


pertama post partum
Early post partum : minggu pertama
post partum
Late post partum : minggu ke 2 - 6
post partum
A. DAPTASI BIOFISIK PADA PERIODE
POSTPARTUM

I. SIstem Reproduksi
 Uterus
 Terjadi proses involusi yaitu
kembalinya uterus ke keadaan
seperti sebelum hamil (posisi,
bentuk, ukuran dan fungsi).
 Pada akhir kala III  TFU 2 cm di bawah
umbilikus, berat 1000 gr. Kemudian
fundus akan turun 1cm/hari.
 Hari ke 6-7 fundus berada di
pertengahan umbilikus dan symphisis.
 Minggu ke-2 tidak teraba di abdomen
 Minggu ke-6 uterus kembali normal
seperti keadaan sebelum hamil.
 Minggu I PP  berat uterus 500 gr
 Minggu II PP  berat uterus 350 gr
 Minggu ke-6  60-80 gr

 Subinvolusi:
gagalnya uterus untuk
mengecil kembali seperti keadaan
sebelum hamil.
Nyeri postpartum disebut “after
pain”: Terjadi akibat kontraksi
dan relaksasi otot uterus.
Afterpain dapat meningkat
karena:
Distensi uterus yang berlebihan
(pada kehamilan multipel, bayi
besar, dan hidramnion)
Menyusui
Pemberian oksitosin dari luar
 Lochea
Adalah secret yang berasal dari kavum uteri
dan keluar melalui vagina pada masa nifas.
Jenis lochea :
1. Lochea Rubra (awal post partum) : 3 hari
Cirinya : Warna merah terang
- Berupa bekuan dan darah
- Mengandung desidua dan trofoblas
- Bau amis, normal seperti menstruasi
Pada saat menyusui jumlahnya banyak
2. Lochea serosa ( terjadi pada hari ke 4
sampai 10 postpartum)
Cirinya : Warna merah muda sampai
coklat
- Bau normal seperti menstruasi
- Jumlah mulai sedikit
- Mengandung serum, leukosit dan
jaringan mati serta sedikit sel epitel.
Abnormal : bau busuk, jumlah
banyak.
3. Lochea alba (setelah hari ke 10
sampai 6 minggu post partum)
Cirinya : Warna kuning sampai
putih bening
Abnormal :Mengandung leukosit,
bau busuk, jumlah sangat banyak,
warna merah.
 Vagina, vulva dan perineum

◦ Pada awal post partum: edema, luka ;


kebiruan, laserasi, rugae (menipis).
◦ Luka episiotomi : perineum akan
sembuh kembali pada minggu ke 5 –
6. nyeri luka episiotomi : tergantung
pada bentuk insersi, proses
penyembuhan, lamanya kala II,
efektifnya penanganan.
2. Sistem Kardiovaskuler

Volume darah:
 Perubahan volume darah tergantung
pada Jumlah kehilangan darah selama
persalinan. Darah yang hilang ±500 ml
pd persalinan pervaginam dan 1000 ml
pd persalinan SC.
3. Sistem pencernaan
 Biasanya ibu akan merasa lapar setelah PP
 Defekasi spontan dapat terjadi 2-3 hari
postpartum.

Konstipasi dapat terjadi karena :


 Penurunan tonus otot abdomen
 Kehilangan cairan  dehidrasi
 Rasa nyeri pada perineum, penggunaan enema,
dan hemoroid
 Takut jahitan pada perineum lepas
4. Sistem perkemihan :

Selama proses persalinan vesika


urinaria dapat mengalami trauma
akibat tekanan, menimbulkan
edema.

Edema  obstruksi  retensi 


resiko infeksi.
5. Sistem endokrin
Setelah placenta lahir, estrogen dan
progesteron menurun, prolaktin dan oksitosin
meningkat.

Menstruasi biasanya kembali setelah 4-6


minggu setelah melahirkan bagi ibu tidak
menyusui. Pada ibu yang menyusui  ovulasi
dan menstruasi ditentukan oleh durasi dan
frekuensi menyusui.
6. Sistem integumen
 Hiperpigmentasi pada muka,
areola mamae dan linea nigra
mungkin tidak akan menghilang
sepenuhnya setelah melahirkan.
7. Abdomen
 Hari-hari I setelah melahirkan
abdomen akan menonjol dan
tampak seperti masih hamil.

 Otot dinding abdomen akan


terpisah yang disebut diastasis
rektus abdominis.
B. Adaptasi Psikologis Post Partum
Proses Adaptasi menjadi Orang Tua:
 Tanggung jawab terhadap adanya peran baru
 Penyesuaian hubungan dengan anggota

keluarga yang lain


 Secara biologik dimulai sejak pertemuan

ovum dan sperma.


Proses menjadi orang tua (Steele &
Pollack) :
Cognitif motor skills
 Berkaitan dengan perawatan bayi :
menyusui, menggendong, memakaikan
baju, memandikan dsb.Kemampuan
tersebut tidak timbul otomatis
dipengaruhi oleh budaya dan pengalaman
individu. Beberapa orang tua perlu belajar
melaksanakan tugas perawatan bayi,
keteman, tetangga, buku, nenek.
Perawatan Post Partum
 Teknik Menyusui yang benar dan ASI Ekslusif
a. Menurut Susanti (2020). Penerapan Teknik Menyususi Yang Benar dapat
Mengatasi Putting Susu Lecet pada Ibu Post Partum.
b. Peneliatian Arly Febrianti (2020), menyatakan bahwa pemberian asi ekslusif
dapat meningkatkan hidup sehat seseorang dan gizi bayi sehingga anak dapat
memiliki daya tahan tubuh yang tinggi
 Perawatan Tali Pusat
Penelitian yang dilakukan Weni Apriyani & Dyah Ayu Anggraeni. (2021) menunjukkan
bahwa perawatan tali pusat terbuka dapat mempercepat waktu pelepasan tali pusat
bayi baru lahir.
 Perawatan luka perineum
Susanti, M.Yamin, & Azizah Nurcahyani (2022) menyatakan bahwa penerapan
rebusan air daun binahong dapat mempercepat penyembuhan luka perineum pada
ibu post partum.
 Pijat Oksitosin
Penelitian yang dilakukan Dwi Apriani (2019) menunjukkan bahwa ada pengaruh pijat
oksitosin terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu post partum
Lanjut…Proses menjadi orang tua
(Steele & Pollack) :
Cognitif affective skills

 Aspek kecintaan menerima figure sebagai


orang tua mencakup sikap
kehalusan/kelembutan, kesadaran dan
perhatian terhadap kebutuhan bayi,
berpengaruh terhadap lingkungan bayi.
Sensual responses (respon yang memberi
kepuasan) pada bayi:

 Touch (raba)
 Eye-to eye contact (kontak mata)
 Voice (suara)
 Odor (bau)
Tugas dan tanggung jawab orang tua :

 Menerima anak apa adanya (kondisi fisik,


seks, temperamen)

 Meyakini bahwa bayi sebagai orang yang


terpisah dari dirinya sehingga memerlukan
ketergantungan dan perlu pemeliharaan.

 Perlu mengadaptasi dalam perawatan bayi


Penyesuaian ibu (maternal adjustment)
menurut Rubin’s :

1. Fase Dependent (taking In)

- Terjadi hari ke 1 – 2 post partum


- Ketergantungan sangat dominan
- Focus hanya pada diri sendiri
- Verbalisasi : butuh tidur dan
makan
Melepas tanggung jawabnya,
mempercayakan pada orang lain
untuk memenuhi kebutuhan rasa
nyaman/istirahat
Kegembiraan yang berlebihan
Menceritakan pengalaman kehamilan
dan melahirkan, rasa tidak nyaman
karena episiotomi, hemoroid after
pain.
2. Fase Dependent – Independent
(taking hold)

 Ibu mulai ingin mandiri, terjadi


setelah hari ke 2 – 3 focus meluas
ke bayinya, mulai antusias dalam
perawatan bayi. Mulai terbuka
untuk belajar tentang perawatan
diri dan bayi. Pada periode ini
perlu mendapatkan support.
3. Fase Independent ( Letting
go)

 Peningkatan kemampuan
mandiri. Penerimaan adanya
bayi sebagai bagian dari
dirinya.
Adaptasi Ayah :
Ayah mulai melibatkan diri dalam
perawatan bayi
Ayah terpikat pada bayi
Sering mengadakan kontak dan
sentuhan atau kontak mata
Merasa meningkat harga dirinya
Merasa lebih besar, lebih matur dan
lebih tua
Merasa bangga sebagai laki-laki
(peran ayah).
Adaptasi Sibling :
 Memperkenalkan bayi pada keluarga (saudara-

saudaranya) :
 Orang tua harus mampu membagi kasih

sayang, perhatian pada semua anak.


 Reaksi cemburu sering kali terjadi pada

kakaknya, terutama jika bayi menyita waktu


atau perhatian.
Tugas orang tua dalam mengurang
sibling rivalry :
 Upayakan anak yang besar “sibling”

merasa tetap dicintai dan diperhatikan


 Monitor perilaku sibling dari

kemungkinan melakukan perilaku


agresif
 Atur waktu dan ruang dalam perawatan

anak.
 Perkenalkan sibling dengan anggota

keluarga baru “bayi” sejak dalam


kandungan.
POSTPARTUM BLUES
Perubahan emosi mendadak, biasanya
pada ibu primipara.
Ditandai dengan: menangis, irritable,
tidak mau makan, insomnia
Kemungkinan disebabkan karena
fluktuasi hormonal, harapan ibu tidak
sesuai kenyataan dan kurangnya support
keluarga.

Anda mungkin juga menyukai