Anda di halaman 1dari 13

KESETARAAN GENDER

Hj. Rangkayo Rasuna Said

Kelompok 4
LATAR BELAKANG

Secara jenis kelamin memang


berbeda, tetapi hak dan kewajiban
sebagai makhluk sosial tidak ada
bedanya. Kaum perempuan harus
diberikan peluang yang sama dengan
laki-laki dalam kehidupan sosial.
Perempuan tidak selalu terpimpin,
sebaliknya perempuan juga dapat
menjadi pemimpin.
na Sa i d da la m
n gk ay o R as u
p e r anH j . R a
Bag a i m a n a n e si a?
e nd er d i I n do
ke s e t a r aa n g
PROFIL
 Nama Lengkap : Rasuna Said / Hajjah Rangkayo Rasuna
Said /HR Rasuna Said
 Profesi : Pahlawan Nasional. Seorang orator,
pejuang (srikandi) kemerdekaan Indonesia
 Agama : Islam
 Tempat Lahir : Maninjau, Agam, Sumatera Barat
 Tanggal Lahir : Kamis, 15 September 1910
 Warga Negara : Indonesia

 Wafat : Jakarta, 2 November 1965


BIOGRAFI

Hj. Rangkayo Rasuna Said adalah seorang


pejuang kemerdekaan Indonesia yang telah
menerima penghargaan sebagai pahlawan
nasional Indonesia dari pemerintah. Ia
merupakan pejuang yang dengan gigih
memperjuangkan persamaan hak antara laki-
laki dan perempuan, sama seperti perjuangan
yang dilakukan oleh Ibu Kartini.
Selepas dari Sekolah Dasar, Rasuna dikirim ayahnya
untuk belajar di pesantren:
Ar Rasyidiyah. Ia pernah menjadi satu-satunya santri
perempuan. Ia dikenal sebagai siswi cerdas, tangkas,
dan pemberani. Kemudian, ia pindah ke sekolah di
sekolah Diniyah, Padang. Di sinilah ia bertemu dengan
seorang guru bernama Zainuddin Labai el-Junusiah,
seorang tokoh gerakan Thawalib.
Rasuna Said sangat memperhatikan kemajuan
dan pendidikan bagi kaum perempuan. Ia menilai
bahwa perjuangan tersebut tidak hanya bisa
dilakukan melalui jalur pendidikan, namun bisa
dilakukan juga dengan perjuangan politik.
Kemudian, ia memulai perjuangannya untuk
membela kaum perempuan dengan bergabung di
Sarekat Rakyat sebagai sekretaris cabang.
Pada tahun 1932, sebagian tokoh-tokoh
gerakan Thawalib mendirikan organisasi
baru bernama Persatuan Muslim Indonesia
(PERMI). Rasuna Said bergabung dengan
PERMI. PERMI mengambil garis politik
sangat anti-kolonialisme.
Dia seorang orator yang sering kali
mengecam tajam kekejaman dan ketidakadilan
pemerintah Belanda. Dia tak gentar kendati
akibatnya harus ditangkap ditangkap dan di
penjara pada tahun 1932 di Semarang
Pada masa penjajahan Jepang, Rasuna Said
merupakan salah satu pendiri organisasi pemuda
Nippon Raya. Dalam karier politiknya, HR Rasuna
Said pernah menjabat sebagai DPR RIS dan
kemudian menjadi anggota Dewan Pertimbangan
Agung sejak tahun 1959 hingga meninggal.
Pahlawan nasional Indonesia ini
wafat di Jakarta, 2 November 1965
dimakamkan di TMP Kalibata,
Jakarta. Seorang puteri terbaik bangsa
yang tak hanya sekadar
memperjuangkan adanya persamaan
hak antara pria dan wanita.
Rasuna Said diangkat sebagai salah satu pahlawan
nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden R.I. No.
084/TK/Tahun 1974 tanggal 13 Desember 1974. Untuk
mengenang jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia, nama HR Rasuna Said diabadikan sebagai salah
satu nama jalan protokol di kawasan Kuningan, Jakarta
Selatan.
A K A SI H
TERIM

Anda mungkin juga menyukai