Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN AUDIT

DAN
PROSEDUR ANALITIS
Pengauditan I
Kelompok 6 – Kelas A

A. Audirta Prasetia 210901500003


Difanita Nurul Wahda Irdian 210901502006
Yulianti Puspa Wulansari 210901502010
Rangga Fakhrurriza 210901502014
Nurmila 210901502015
Pahmi Rahayu 210901502018
Fadillah Shivasah Posangi 210901502020
PERENCANAAN AUDIT

Tiga alasan utama auditor harus merencanakan penugasan dengan tepat yaitu:

Untuk memungkinkan auditor

01 mendapatkan bukti yang tepat


dan mencukupi pada situasi
yang dihadapi
02 Untuk membantu menjaga
biaya audit tetap wajar

03
Untuk menghindar
kesalahpahaman dengan
klien
MENERIMA KLIEN DAN MELAKUKAN
PERENCANAAN AWAL
Sebelum menerima klien baru, kebanyakan KAP akan menyelidiki perusahaan tersebut
untuk menentukan akseptabilitasnya. Kantor akan melakukan dengan memeriksa,
sejauh memungkinkan, prospektif klien dalam komunitas bisnis, stabilitas keuangan,
dan hubungannya dengan kantor akuntan publik sebelumnya.

Perencanaan audit awal melibatkan empat hal:


 Auditor memustuskan apakah yang akan menerima klien baru atau terus melayani
klien yang ada sekarang
 Auditor mengidentifikasi mengapa klien menginginkan atau membutuhkan audit
 Untuk menghindari kesalahpahaman, auditor harus memahami syarat-syarat
penugasan yang ditetapkan klien
 Auditor mengembangkan strategi audit secara keseluruhan
MEMAHAMI BISNIS DAN INDUSTRI KLIEN

Auditor mengidentifikasi dan menilai resiko salah saji yang material, apakah karena
kecurangan atau kesalahan, berdasarkan pemahaman tentang entitas dan
lingkungannya, termasuk pengendalian internal.

Tiga alasan utama untuk mendapat pemahaman tentang industri dan


lingkungan eksternal:
1. Resiko yang berkaitan dengan industri tertentu dapat mempengaruhi penilaian
auditor atas resiko bisnis klien dan resiko audit yang dapat diterima
2. Resiko inheren tertentu sudah umum bagi semua klien dalam industri tertentu
3. Banyak industri memiliki persyaratan akuntansi yang unik yang harus dipahami
auditor untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan klien telah sesuai
dengan standar akuntansi.
MENILAI RISIKO
BISNIS KLIEN

Perhatian utama auditor tertuju pada risiko


salah saji yang material dalam laporan
keuangan yang disebabkan oleh risiko bisnis
klien. Manajemen adalah sumber utama untuk
mengidentifikasi risiko bisnis klien.
Manajemen harus melaksanakan evaluasi
yang menyeluruh atas resiko bisnis klien yang
relevan yang mempengaruhi pelaporan
keuangan agar mampu menyakinkan laporan
keuangan kuartalan dan tahunan.
MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS
PENDAHULUAN

Salah satu prosedur analitis pendahuluan yaitu


membandingkan rasio klien dengan benchmark industri atau
pesaing untuk mengindikasikan kinerja perusahaan.
Pengujian pendahuluan seperti itu dapat mengungkapkan
perubahan yang tidak biasa dalam rasio yang dibandinngkan
dengan tahun sebelumnya, atau dengan rata-rata industri,
sehingga membantu auditor mengidentifikasi area yang
mengalami kenaikan rasio salah saji yang membutuhkan
perhatian lebih lanjut selama audit.
PROSEDUR ANALITIS
Dalam PSA 22 (SA 329) Prosedur analitis adalah evaluasi atas laporan keuangan yang disusun
dengan mempelajari kemungkinan hubungan-hubungan antara data keuangan dan non keuangan
yang melibatkan perbandingan antara jumlah yang tercatat dengan ekspektasi yang
dikembangkan oleh auditor
Prosedur analitis dilakukan tiga kali selama penugasan kerja berlangsung:

3. Fase Penyelesaian
1. Fase Perencanaan
Review atas salah saji material dan
Menentukan sifat, keluasan, membantu auditor mengambil
dan waktu dalam prosedur “Pandangan Objektif” akhir pada
audit laporan keuangan yang telah di audit

2. Fase Pengujian

Pengujian substansif untuk


mendukung saldo akun
JENIS PROSEDUR ANALITIS
Dalam setiap kasus, auditor membandingkan data klien dengan:

Data Industri

Data periode sebelumnya yang serupa

Hasil yang diharapkan yang ditentukan klien

Hasil yang diharapkan yang ditentukan auditor

Hasil yang diharapkan dengan menggunakan


data nonkeuangan
RASIO KEUANGAN UMUM

Yaitu alat analisis keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja suatu
organisasi bisnis dan dilihat dari perbandingan data keuangan. Salah
satunya yaitu Rasio Kas

Rasio Kas =
CONTOH SOAL
Dari laporan pada perusahaan, diketahui bahwa terdapat:
• Kas dan Setara Kas = 100.727.141.756
• Total Kewajiban Jangka Pendek = 408..490.550.651

Berdasarkan data di atas, berapakah rasio kas yang dimiliki perusahaan tersebut?

Jawab:
Rasio Kas =
Rasio Kas =
Nilai rasio kas pada perusahaan tersebut adalah 0,246 atau 2,46%. Artinya, bahwa saat ini
kas perusahaan tersebut hanya mampu menutupi 24,6% dari total utang lancar yang
dimiliki
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai