Stroke Hemoragik
Stroke Hemoragik
HEMORAGIK
Herliana Widyantari
030.08.120
Latar Belakang
Stroke adalah penyebab kematian dan disabilitas utama.
Morbiditas yang lebih parah dan mortalitas yang lebih tinggi terdapat
pada stroke hemoragik dibandingkan stroke iskemik.
Tujuan Penulisan
Anatomi Otak
Telensefalon (endbrain)
korteks serebri, system limbic,
basal ganglia (nucleus kaudatum,
nucleus klaustrum dan amigdala)
Diensefalon (interbrain)
epitalamus, thalamus,
subtalamus, dan hipotalamus.
Mesensefalon (midbrain)
corpora quadrigemina kolikulus
superior dan kolikulus inferior
nucleus rubra dan
substansia nigra
Metensefalon (afterbrain),
pons dan medulla oblongata
Cerebellum
Pembuluh darah otak
Arteri Karotis Interna
.
Pembuluh darah otak
Arteri Vertebrobasilaris
Arteri Vertebralis kanan dan kiri Arteri Basilaris
Sirkulus willisi
Arteri karotis interna dan arteri vertebrobasilaris disatukan oleh
pembuluh-pembuluh darah anastomosis ya itu sirkulus arteriosus
willisi
Fisiologi Otak
• Fungsi-fungsi dari otak adalah otak
• pusat gerakan atau motorik,
• pusat sensibilitas,
• area broca atau pusat bicara motorik,
• area Wernicke atau pusat bicara sensoris,
• visuosensoris,
• Cerebellum yang berfungsi sebagai pusat koordinasi
• batang otak : tempat jalan serabut-serabut saraf ke target organ
Stroke
Stroke adalah suatu tanda klinis yang berkembang secara cepat
akibat gangguan otak fokal (atau global) dan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan
kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular.
(WHO)
Stroke Hemoragik
Perdarahan Subaraknoid
Pecahnya aneurisma atau malformasi pembuluh darah
Patofisiologi
• Penyumbatan Arteri Serebri Media
• Penyumbatan Arteri Serebri Anterior
• Penyumbatan Arteri Serebri Posterior
• Penyumbatan Arteri Basilaris
Gejala Klinis
Tingkat kesadaran yang berubah
Defisit neurologis fokal
Jika Cerebellum terlibat :
› ekstremitas ataksia,
› vertigo atau tinnitus,
› mual dan muntah,
› hemiparesis atau quadriparesis,
› hemisensori,
› gerakan mata yang mengakibatkan kelainan diplopia atau nistagmus,
› kelemahan orofaringeal atau disfagia,
› wajah ipsilateral dan kontralateral tubuh.[2]
Diagnosis
Berdasarkan Riwayat dan keluhan utama
Perdarahan Intracerebral pembagian berdasarkan
Luessenhop et al.
Sistem Gradding Perdarahan Subaraknoid
Hunt & Hess Grading of Sub-Arachnoid Hemorrhage
Grade Kriteria
I Asimptomatik atau minimal sakit keoala atau leher kaku
II Sakit kepala sedang hingga berat, kaku kuduk, tidak ada defisit
neurologis
III Mengantuk, kebingungan, atau gejala fokal ringan
IV Stupor, hemiparese sedang hingga berat, kadang ada gejala
deselerasi awal
V Koma
WFNS SAH grade
0
1 15 -
2 13-14 -
3 13-14 +
4 7-12 + or -
5 3-6 + or -
Pemeriksaan Penunjang
CT Scan Non Contras
untuk membedakan stroke iskemik dan stroke
hemoragik
MRI
Untuk mendeteksi stroke secara cepat
Pembacaan:
Skor > 1 : Perdarahan otak
< -1: Infark otak
Sensivitas : Untuk perdarahan:
89.3%.
Untuk infark: 93.2%.
Ketepatan diagnostic : 90.3%.
Penatalaksanaan
A. Penatalaksanaan di Ruang Gawat Darurat
1. Evaluasi cepat dan diagnosis
2. Terapi umum (suportif)
› stabilisai jalan napas dan pernapasan
› stabilisasi hemodinamik/sirkulasi
› pemeriksaan awal fisik umum
› pengendalian peninggian TIK
› penanganan transformasi hemoragik
› pengendalian kejang
› pengendalian suhu tubuh
› pemeriksaan penunjang
B. Penatalaksanaan Stroke Perdarahan Intra
Serebral (PIS)
Keputusan Operasi atau tidak
B. Penatalaksanaan Perdarahan Sub
Arakhnoid
1. Pedoman Tatalaksana
• 2. Tindakan untuk mencegah perdarahan ulang
setelah PSA 1
• Operasi clipping.
• Aneurisma yang incompletely clipped mempunyai resiko
yang tinggi untuk perdarahan ulang.
Komplikasi
• Tergantung pada
• Tingkat keparahan stroke
• Lokasi perdarahan
• Ukuran dari perdarahan.
Pencegahan