Anda di halaman 1dari 17

Praktikum Pelaksanaan

Bangunan Pantai
Dosen : Wakhidatik Nurfaida

Studi Kasus : Pelabuhan Baai Bengkulu


Kelompok 6

1. Fitria Suzannah 21/483692/SV/20451


2. Ghina Rohmita 21/483397/SV/20199
3. Annisa Akbar Nur Cahyani 21/483716/SV/20475
4. Cahyu Triwidia 21/483727/SV/20486
5. Aninda Rizky Fhrastika P 21/483719/SV/20478
Pelabuhan Baai Bengkulu
Pelabuhan vital yang digunakan sebagai satu-satunya jalur pengangkutan laut beberapa komoditi dan barang
kebutuhan pokok baik yang masuk maupun keluar Bengkulu serta sarana Pelabuhan ikan dan pengangkutan laut
yang berpotensi sebagai Pelabuhan pengangkut batubara untuk keperluan dalam dan luar negeri.

Letak geografis Pelabuhan Pulau Baai berada di laut Barat Sumatra dan berhadapan
langsung dengan Samudera Hindia yang terletak di kecamatan Selebar Kota Bengkulu,
berada di posisi 03°47’30’’ LS dan 102°15’04’’ BT
Permasalahan
Sedimen terbawa arus sejajar
pantai

Masuk mulut Pelabuhan dan


terbawa arus pasang surut

Berbenturan dengan arus


pelabuhan

Stagnasi

Sedimentasi

SEDIMENTASI PADA ALUR PELAYARAN


Laju sedimentasi : 49.363,82 mg/cm2/tahun (2016)
Penyempitan alur pelayaran
Tekstur/Jenis Sedimen : Pasir, presentase 99,8 % dan
lanau 0,2 %
Solusi Permasalahan

Sumber: Adhyaksa Persada Indonesia

Jadi, untuk mengatasi permasalahan sedimentasi pada alur pelayaran Pelabuhan Baai akan dibangun Jetty Panjang dengan material
batu, sesuai dengan tujuan/fungsinya yaitu untuk menahan transport sedimen di sepanjang pantai, sehingga tidak terjadi
gelombang pecah dan masuknya sedimen pada alur pelayaran serta berdasarkan pertimbangan mengenai keunggulan dari material
batu, yaitu settlement yang terjadi dapat dikurangi oleh material penyusunnya, perbaikan mudah apabila terjadi kerusakan, dan
material penyusun dapat menyerap energi gelombang.
Data-Data yang digunakan
• Rekap data gelombang periode 10 tahun (ERA 5)

Digunakan:
• Perencanaan elevasi dan perhitungan konstruksi Jetty
• Periode gelombang
• Gelombang rencana kala ulang
• Data Angin

Sumber :https://www.bmkg.go.id
• Data analisis Wind Rose

WRPLOT VIEW

Gambar Wind Speed


• Data analisis Wave Rose

Digunakan:

• Perhitungan sedimen transpor


• Data pasang surut (15 hari)

Data di atas merupakan sebagian data pasang surut dari 20 Oktober – 5 November 2021

Sumber : iPASOET | Sea Level Monitoring


Digunakan:
• Menetapkan tinggi elevasi jetty
• Merencanakan elevasi alur pelayaran
• Penempatan posisi gelombang pecah
Analisis Gelombang Rencana
Metode Gumbel
• Tabel Rekap Perhitungan Metode Gumbel
no Hsm P ym Hsm.Ym ym² (hsm - hsm)² hsm Hsm - hsm Hsm rerata = 2.592
1 2.98 0.944664032 2.86600421 8.540693 8.21398 0.151 2.920718 0.059
2 2.84 0.845849802 1.787288636 5.0759 3.194401 0.062 2.73069 0.109
A = 0.1761613
3 2.76 0.747035573 1.232226632 3.400946 1.518382 0.028 2.632909 0.127
B = 2.4158387
4 2.64 0.648221344 0.835810287 2.206539 0.698579 0.002 2.563076 0.077
5 2.54 0.549407115 0.512634666 1.302092 0.262794 0.003 2.506145 0.034
6 2.49 0.450592885 0.22666093 0.564386 0.051375 0.010 2.455768 0.034
7 2.48 0.351778656 -0.043780608 -0.10858 0.001917 0.013 2.408126 0.072
8 2.48 0.252964427 -0.318094689 -0.78887 0.101184 0.013 2.359803 0.120
9 2.43 0.154150198 -0.625846364 -1.52081 0.391684 0.026 2.305589 0.124
10 2.28 0.055335968 -1.062754397 -2.42308 1.129447 0.097 2.228622 0.051
Jumlah 25.92 5 5.410149305 16.24922 15.56374      

Tinggi Gelombang Kala Ulang Tinggi gelombang pada periode


Kala Ulang (T) yr 
T (Hsr) 50 tahun adalah 3.103 m
2 0.36651292 2.480404084
5 1.49993999 2.680070085
Maka Pada perencanaan struktur
10 2.25036733 2.812266351
digunakan,
25 3.19853426 2.979296683
Hsr = 3.103209326 m =
50 3.90193866 3.103209326
100 4.60014923 3.226207017
3.2 m
Metode Weibull

• Tabel Rekap Perhitungan Metode Weibull


m Hsm P ym Hsm.Ym ym² (Hsm - hsm)² hsm Hsm - hsm
Hsm rerata = 2.592
1 2.98 0.953349 4.452306787 13.26787 19.8230 0.15054 3.09217 -0.112165
2 2.84 0.857798 2.437038587 6.92119 5.9392 0.06150 2.80020 0.039804
3 2.76 0.762246 1.620872571 4.47361 2.6272 0.02822 2.68195 0.078049
A = 0.1448785
4 2.64 0.666695 1.133715335 2.99301 1.2853 0.00230 2.61137 0.028628 B = 2.4471215
5 2.54 0.571144 0.800928561 2.03436 0.6415 0.00270 2.56316 -0.023159
6 2.49 0.475592 0.557847777 1.38904 0.3112 0.01040 2.52794 -0.037942
7 2.48 0.380041 0.373847142 0.92714 0.1398 0.01254 2.50128 -0.021284
8 2.48 0.284490 0.232439659 0.57645 0.0540 0.01254 2.48080 -0.000797
9 2.43 0.188938 0.12435601 0.30219 0.0155 0.02624 2.46514 -0.035138
10 2.28 0.093387 0.045206689 0.10307 0.0020 0.09734 2.45367 -0.173671
Jumlah 25.92 5.233680 11.77855912 32.98793 30.83871      

Tinggi Gelombang Kala Ulang T Tinggi gelombang pada periode


Kala Ulang (T) yr  (Hsr) 50 tahun adalah 3.34016 m
2 0.613433 2.53599
5 1.886104 2.72038 Maka Pada perencanaan struktur
10 3.040565 2.88763 digunakan,
25 4.752684 3.13568 Hsr = 3.34016 m = 3.4
50 6.164084 3.34016 m
100 7.661743 3.55714
Analisis Longshore Sediment
H T P Didapat Hb = 1.24 x 2.38 3. Menghitung total angkutan sedimen
3.4 14.32 97.7% = 2.95 m
𝐻′0 S = p x A x Ho² x Co x Krbr^2 x sin(abr) x cos (abr)
= 0.0015 (grafik)
1. Tinggi gelombang H.34 𝐿𝑜
= 39766758.49 m3/tahun
𝑑𝑏 = 1.27
Ho= 3.4 m 𝐻𝑏
T = 14.32 s db = 1.27 x 2.95
P = 97.7 % = 0.977 = 3.748024 m
m = 1 : 100
𝑑𝑏
arah gelombang pada perairan = 60°
𝐿𝑜 = 0.0117
𝑔𝑇 ² 2π 𝑑
L0 = 1.56 x T² Lb = tanh
2π 𝐿
= 1.56 x 14.32²
= 319.90 m = 23.053 m
ϴ = 62°
C0= 1.56 x T
= 1.56 x 14.32 2. Hukum Snell
= 22.3392 m/s
𝐿𝑏
sin ɑb = 𝐿𝑜 𝑠𝑖𝑛𝑎 0
Taksir Krbr= 0.7
H’0 = Krbr x H = 23.503
sin (62° )
= 0.7 x 3.4 319.9
= 2.38 m ɑb = 3.1
sehingga,
𝐻′0 kontrol = 0.5

𝐿𝑜 = 0.0074 (grafik)
𝐻𝑏 = 0.686 ≠ 0.7
′ = 1.24 Krbr = 0.693
𝐻0
Analisis Desain Rencana
Perencanaan Pembangunan Jetty Pelabuhan Pulau Baai
Tinggi Gelombang Rencana = 3.4 m
Arah Angin = W ddd
Kecepatan Angin = 4 knot
Kelembaban = 0 %
Lama Penyinaran = 5.9 jam
Temperatur = 26.7 °C
Pasang surut = 1 m
Kedalaman tepi pantai = 6 m
Kedalaman alur = 5 LWS
Periode = 14.32 m

1. Panjang gelombang di laut dalam


2. Perhitungan analisis alur pelayaran
L0 = 1.56 T2
Kapal barang = draft = 10 m
= 1.56 x 14.3222
Kedalaman alur nominal = 10 m
= 320 m
Gerakan kapal dan ruang bebas = 50 %
Cepat rambat gelombang
a. Menentukan kedalaman alur pelayaran
C0 = = 22.9
320 m/d
14.32
El = LLwL – dn = 5 m
dn = df + gl + rb = 15 m
Untuk kedalaman 5 m
𝑑 = 5
= 0.0156
𝐿𝑜 320 b. Menentukan lintas kedalaman alur pelayaran’
lebar alur = 80 m (berdasarkan jurnal)
𝑑 B = 26.4 m
𝐿 = 0.0817
Wn = > 4.8 B
= 126.72 (hasil perencanaan)
L = 61.17 m
C = 4.27 m/d
3. Perencanaan Pemasangan dan Dimensi Jetty

a. Menentukan kedalaman alur pelayaran


Tampang El Dasar HD KD W1
Rumus Hudson
ɤ𝑟 Kepala bangunan 0 3.4 1.1 0.821
𝐾𝐷 ( 𝑆𝑅 −1 )3 cot (ϴ) Lengan Bangunan 0 3.4 1.2 0.753
W =
W = berat batu lapis luar (ton) Rekap Perhitungan Dimensi Jetty
KD = koefisien stabilitas batu
ɤr = berat jenis batu = 1.6 ton/m3 (batu pecah PERENCANAAN BANGUNAN JETTY
ϴ= sudut lereng bangunan Proyek : Pembangunan Jetty  
Lokasi : Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu  
W1 = 0.753 ton        
W2 = 0.821 ton REKAP DIMENSI JETTY
PARAMETER HASIL SATUAN
b. Menghitung lebar bangunan jetty Gelombang Pecah
d 5 meter
HHWL = 1.8 m L 61.17 meter
R = 3.4 m C 4.27 meter/detik
elevasi puncak Analisis Alur Pelayaran
El. Mercu= HHWL + R Draft Kapal 10 meter
= 1.8 + 3.4 Kedalaman nominal alur 10 meter
= 5.2 m kedalaman alur pelayaran 15 meter
Lebar alur 80 meter
Lebar puncak Jetty = n x kΔ x (W/ɤr)1/3 lebar kapal, B 26.4 meter
= 2 x 1.2 x (0.753/1.6)1/3 Wn 126.72 meter
= 1.8867 ≈ 2 m Dimensi Perencanaan Jetty
Berat Lapis Lindung, w1 0.75 ton
Berat Lapis Lindung, w2 0.82 ton
Tebal lapisan 1&2 = n x kΔ x (W/ɤr)1/3
Lebar Jetty 2.00 meter
= 2 x 1.2 x (0.753/1.6)1/3
Panjang Jetty 320 meter
= 1.8867 ≈ 2 m
tebal lapis lindung 2.00 meter
HHWL 1.8 meter
Panjang Jetty = 1.56 x T2 R 3.4 meter
= 1.56 x 14.322 El. Puncak mercu 5.2 meter
= 320 m
Siteplan
Desain Bangunan Jetty
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai