Anda di halaman 1dari 33

STUKTUR PASAR (5)

Pasar Monopoli
EKONOMIKA MIKRO TERAPAN
Karakteristik:
 Industri yang terdiri dari satu perusahaan
 Tidak mempunyai komoditas pengganti yang mirip (close substitute)
 Tidak dimungkinkan perusahaan-perusahaan lain masuk industri karena
adanya hambatan bersifat legal, undang-undang, teknologi, keuangan, dsb
 Merupakan satu-satunya perusahaan di pasar yang menentukan harga
 Promosi iklan kurang
Faktor-faktor yang menimbulkan Monopoli
1. Sumber daya yang unik
2. Skala ekonomis
3. Monopoli karena peraturan pemerintah
4. Paten dan hak cipta
5. Hak Usaha Ekskulusif
Sumber Daya Yang Unik

• Pasar monopoli dapat muncul bila suatu perusahaan


menguasai seluruh atau sebagian faktor produksi (tenaga
kerja, Modal, Teknologi, Bahan Baku, Entrepreneur yang
diperlukan untuk menghasilkan suatu komoditas tertentu
Skala Ekonomis
• Pada berbagai kegiatan ekonomi, tingkat teknologi yang digunakan
adalah sedemikian modernnya sehingga produksi yg efisien hanya
dapat dijalankan bila kuantitas produksinya sangat besar atau meliputi
hampir seluruh kuantitas yang diperlukan di pasar.
• Dalam hal ini perusahaan baru menikmati skala ekonomisnya yang
paling maksimal apabila tingkat produksinya sangat besar jumlahnya.
Rp
Keuntungan = (P – AC ). Q
SAC1
AC1 SAC2
SAC3 SAC5
SAC4
AC*
Q
Q1 Q2 Q3 Q*
Monopoli Karena Peraturan Pemerintah
Pemerintah melalui UU mampu menciptakan peraturan yang
menimbulkan monopoli
Paten dan Hak Cipta
• Secara umum perkembangan ekonomi yang pesat didukung oleh perkembangan
teknologi. Untuk mengembangkan teknologi diperlukan riset yang memakan
waktu lama dan biaya besar.
• Oleh karena itu pengembangan teknologi tidak akan dilakukan perusahaan bila
temuan mereka dengan mudah dijiplak oleh perusahaan pesaing
• Agar pengembangan teknologi dapat memberikan keuntungan kepada
perusahaan, maka pemerintah harus melarang dg memberikan hak paten kepada
perusahaan yg mengembangkan komoditas baru
Hak Usaha Eksklusif
• Bila skala ekonomis hanya dapat diperoleh perusahaan setelah mencapai
tingkat produksi yg sangat tinggi, maka masyarakat diuntungkan apabila
perusahaan diberi kesempatan untuk menikmati skala ekonomi, dan pada
wkt yg sama diharuskan menjual produksinya dg harga yg rendah. Untuk
itu pemerintah harus memberikan hak monopoli kpd perusahaan tertentu,
serta menentukan harga/tarif rendah terhadap komoditas yg dihasilkan
oleh perusahaan tersebut
• Tanpa hak usaha eksklusif, di pasar akan ada perusahaan yg tidak dapat
menikmati skala ekonomis secara maksimum, akan menyebabkan
harga/tarif yg tinggi, yg akan menimbulkan kerugian di masyarakat
Keuntungan Monopolis
P Monopolis akan menetukan harga (Price
MC Maker) pada saat MR = MC, dimana harga
jual/unit adalah P dan jumlah output adalah
P A Q
AC

AC
Keuntungan Monopolis
B
D
(TR-TC) = (P – AC ) . Q = AC.P.A.B
Q Q
MR
Keuntungan Monopolis (AC lebih rendah)
P
Monopolis akan menetukan harga (Price
MC
Maker) pada saat MR = MC, dimana harga
jual/unit adalah P dan jumlah output adalah
P A
AC
Q
AC
AC Keuntungan Monopolis
B
AC
K D (TR-TC) = (P – AC ) . Q = AC.P.A.K
Q Q
MR
Kasus:
PT Jujur adalah sebuah industry yang berada pasar Monopoli dengan fungsi
permintaan P = 40 – 0,0004Q dan MC = 10. Ditanyakan:
a. Besarnya output (Q) yang dihasilkan dan harga jual produk PT Jujur
b. Berapa besarnya keuntungan/profit maksimum yang diperoleh PT Jujur
c. Apakah PT Jujur selalu mendapatkan keuntungan? Berikan penjelasan
atas jawaban saudara.
Pembebanan Pajak tetap kepada Monopolis
P Monopolis akan menetukan harga (Price
MC Maker) pada saat MR = MC , dimana harga
jual/unit adalah P’ dan jumlah output adalah
AC pajak tetap
P’ A Q’
AC
AC’
D Keuntungan Monopolis
AC

D
(TR-TC) = (P’ – AC’ ) . Q’ =
AC’.P.’A.D
Q’ Q
MR
Pembebanan Pajak variable kepada Monopolis
P MC pajak variabel Monopolis akan menetukan harga (Price Maker)
pada saat MR = MC setelah pajak variable ,
MC
dimana harga jual/unit adalah P’’dan jumlah
P’’
A AC pajak variabel output adalah Q’’
AC
AC’’
D
Keuntungan Monopolis
(TR-TC) = (P’’ – AC’’ ) . Q’’ = AC’’.P.’’A.D
D
Q’’ Q
MR
Pembebanan Pajak variable kepada Monopolis
P MC pajak variabel Monopolis akan menetukan harga (Price Maker)
pada saat MR = MC setelah pajak variable ,
MC
dimana harga jual/unit adalah P’’dan jumlah
A AC pajak variabel output adalah Q’’
P P’’
AC
AC’’
D
Keuntungan Monopolis
AC
(TR-TC) = (P’’ – AC’’ ) . Q’’ = AC’’.P.’’A.D
D Ingat: Keuntungan = (P – AC) Q Keuntungan :
Q’’ Q - turun
MR Pajak per unit  AC naik (%) - tetap
P naik (%) - naik
Q turun (%)
Produsen Monopolis (plat merah)
P
MC AC

AC A
P

D
D

Q’ Q
MR
Produsen Monopolis
Reaksi monopolis untuk tetap mempertahankan/menaikkan tingkat
keuntungan dengan lakukan Diskriminasi Harga

Kebijakan pemerintah terhadap monopolis:


Penetapan harga produk monopolis
1. P = MC
2. P = AC
Diskriminasi Harga (DH)
Pengertian DH :
1. Penetapan Harga yang berbeda-beda untuk para pembeli barang
yang sama
2. Penetapan tingkat harga dimana perbandingan antara harga dan MC
berbeda-beda diantara para pembeli (Pj/MCj ≠ (Pi/MCi)
 pengertian yang memperhatikan bahwa adanya biaya pelayanan
bagi para pelanggan yang berbeda.
Tujuan Diskriminasi Harga (DH)

DH memungkinkan monopolis untuk memperoleh penerimaan


(Revenue) yang lebih banyak
DH dapat meningkatkan laba (keuntungan)
Derajad Diskriminasi Harga (DH)
1. First degree price discrimination
2. Second degree price discrimination
3. Third degree price discrimination
First degree price discrimination
First Degree Price Discrimination
P’ mencerminkan penentuan harga
tanpa diskriminasi
Monopolis akan menentapkan harga
berbeda utk masing-masing tahapan
produksi
0 – Q1 = P1; Q1 – Q2 = P2; dst
sampai harga pada P’
Monopolis berusaha utk
mendapatkan semua consumer
surplus
Second degree price discrimination
Second Degree Price Discrimination
 Harga awal monopolis adalah P1
 Harga bisa lebih rendah jika
konsumen membeli dlm kuantitas
besar
 Harga minimum dgn pembelian
maksimum adalah P3
 1st degree Vs 2nd degree:
• Monopolis hanya
mempertimbangkan kuantitas
pembelian konsumen
• Konsumer surplus yang didapat
monopolis lebih rendah daripada 1st
degree
Third degree price discrimination
Third Degree Price
Discrimination
Penentuan harga utk pasar
yang juga berbeda. Lebih
dikenal sebagai arbitrase
(arbitrage)
Dapat menjadi “kebalikan”
dari 1st dan 2nd degree price
discrimination. Ex: Harga
BBM yang berbeda di
setiap negara
Syarat-syarat efektivitas Diskriminasi Harga (DH)
• Karakteristik konsumen yang berbeda
• Mencakup semua segmen pasar
• Elastisitas permintaan yang berbeda

Contoh Diskriminasi Harga (DH) Monopolis

• PLN
• Telkom
Syarat-syarat efektivitas Diskriminasi Harga (DH)

Rp Rp
Pasar 1 Pasar 2

P2 P2
P1 P1
P*

D1
D2
Q
Q2 Q1 Q Q2 Q1
Kebijakan Pemerintah – Penetapan Harga

1. P = MC  keuntungan diatas normal 2. P = AC  keuntungan normal

Rp Rp
MC
MC

P Monopolis P Monopolis
P = MC AC
AC

P = AC

D
D Q
Q
Q* Q MR Q
MR
Kasus:
• Sebuah perusahaan monopoli memproduksi barang X memiliki struktur biaya produksi
yang ditunjukkan oleh persamaan; TC = 250 + 200Q – 10Q2 + Q3. Persamaan kurva
permintaan pasar terhadap produk (barang X) yang dihasilkan oleh perusahaan
monopoli tersebut adalah P = 500 – 10Q. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan:
a) Persamaan kurva permintaan individu perusahaan monopoli tersebut.
b) Harga dan jumlah barang X yang harus dipilih perusahaan monopoli agar
tercapai kondisi keseimbangan perusahaan monopoli (perusahaan tersebut
diperoleh laba maksimum/rugi minimum).
c) Laba maksimum/rugi minimum perusahaan monopoli tersebut.
d) Jika pemerintah menetapkan harga yang harus ditaati monopolis, yaitu P = MC
berapa harganya dan bagaimana dengan keuntungan monopolis (naik,
turun,tetap)?
Kasus:
• TC = 250 + 200Q – 10Q2 + Q3.
• P = 500 – 10Q.
a) Persamaan kurva permintaan individu perusahaan monopoli tersebut.
P = 500 – 10Q  jika Q = 0 maka P = 500
P = 0 maka Q = 50 P
P= 500 – 10 Q
10 Q = 500 – P
500 Q = 50 – 0,1 P
D  P= 500 – 10 Q
250

50
Q

b) Harga dan jumlah barang X yang harus dipilih perusahaan monopoli agar tercapai kondisi
keseimbangan perusahaan monopoli (perusahaan tersebut diperoleh laba maksimum/rugi
minimum).
Keseimbangan  MR = MC
P = 500 – 10Q  TR = 500 Q – 10 Q2  MR = 500 – 20 Q
TC = 250 + 200Q – 10Q2 + Q3.  MC = 200 – 20Q + 3Q2
Kasus:
• TC = 250 + 200Q – 10Q2 + Q3.
• P = 500 – 10Q.
b) Harga dan jumlah barang X yang harus dipilih perusahaan monopoli agar tercapai kondisi
keseimbangan perusahaan monopoli (perusahaan tersebut diperoleh laba maksimum/rugi
minimum).
Keseimbangan  MR = MC
P = 500 – 10Q  TR = 500 Q – 10 Q2  MR = 500 – 20 Q
TC = 250 + 200Q – 10Q2 + Q3.  MC = 200 – 20Q + 3Q2
Q = 10 AC = 250/Q + 200 – 10Q + Q2 = 25 + 200 – 100 + 100 = 225
P = 400
c) Laba = TR – TC = (P – AC ) Q = (400 – 225) . 10 = 1750 (keuntungan)
d) P = MC  500 – 10Q = 200 -20Q + 3Q2 200 -500 – 20Q +10Q + 3Q2
-300 -10Q + 3Q2  3Q2 -10Q -300 = 0  a = 3 ; b = -10; c = -300  rumus abc
= =
Kasus:
c) P = MC  500 – 10Q = 200 -20Q + 3Q2 200 -500 – 20Q +10Q + 3Q2
-300 -10Q + 3Q2  3Q2 -10Q -300 = 0  a = 3 ; b = -10; c = -300  rumus abc
= =
P = MC
Q = 11,80  P = 500 – 10Q = 500 – (10 x 11,8) = 382  P = 382

AC = 250/11,8 + 200 – 10 (11,8) + (11,8)2 = 242,42

Keuntungan = TR – TC = (P – AC ) Q = (382 – 242,42) . 11,8 = 1647,04


(keuntungan)
Kasus:
Suatu perusahaan monopoli menjual produk yang dihasilkan di dua pasar yang berbeda, yaitu pasar
I dan pasar II. Permintaan di pasar I dan pasar II ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut:
Pasar I: Q1 = 16 – 0,2P1P = 80 -5Q  TR1  MR 1
Pasar II:Q2 = 9 – 0,05P2P = 180 – 20Q  TR2  MR2
Biaya produksi bagi kedua pasar yang dilayani adalah TC = 20Q + 20  Q = Q1 + Q2.
TC = 20Q + 20  MC
a) Jika perusahaan monopoli menetapkan harga yang berbeda di dua pasar tersebut, tentukan
harga dan jumlah barang di pasar I dan harga dan jumlah barang di pasar II, agar perusahaan
monopoli tersebut memperoleh laba maksimum.
b) Bandingkan antara penerimaan total (TR) dengan kebijakan diskriminasi harga dan TR
tanpa diskriminasi harga.
•.
Kasus:
Pasar I: Q1 = 16 – 0,2P1P = 80 -5Q  TR1  MR 1
Pasar II:Q2 = 9 – 0,05P2P = 180 – 20Q  TR2  MR2
Biaya produksi bagi kedua pasar yang dilayani adalah TC = 20Q + 20  Q = Q1 + Q2. TC =
20Q + 20  MC
a) Jika perusahaan monopoli menetapkan harga yang berbeda di dua pasar tersebut, tentukan
harga dan jumlah barang di pasar I dan harga dan jumlah barang di pasar II, agar
perusahaan monopoli tersebut memperoleh laba maksimum.
Keseimbangan di pasar 1  MR1 = MC  P1 dan Q1
Keseimbangan di pasar 2  MR2 = MC  P2 dan Q2
Keuntungan DH = (TR1 + TR2) – TC = {(P1. Q1) + (P2 .Q2)} – TC = …..
Kasus:
Pasar I: Q1 = 16 – 0,2P1P = 80 -5Q Tanpa DH  P 1 = P2 dan Q = Q1+ Q2
Q= Q1 + Q2  Q = (16 – 0,2P) + (9 – 0,05P)
Pasar II:Q2 = 9 – 0,05P2P = 180 – 20Q
Biaya produksi bagi kedua pasar yang dilayani adalah TC = 20Q + 20  Q = Q1
+ Q2. TC = 20Q + 20  MC
b) Bandingkan antara penerimaan total (TR) dengan kebijakan diskriminasi
harga dan TR tanpa diskriminasi harga.
Tanpa
• . DH  P 1 = P2 dan Q = Q1+ Q2
Q= Q1 + Q2  Q = (16 – 0,2P) + (9 – 0,05P)  Q = 25 – 0,25P  P = 100 – 4 Q  TR = (100 – 4Q)
Q
TR = 100 Q – 4 Q2  MR = 100 – 8Q
TC = 20Q + 20  MC = 20
Keseimbangan tanpa DH  MR = MC  P dan Q
Bandingkan TR DH = (TR1 + TR2) TR tanpa DH = TR-TC
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai