Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN

GLOMERULO NEFRITIS AKUT (GNA)

Anggota Kelompok:
1. Anisa Nur Cahyati (7319002)
2. Rani Sulistiani (7319023)
3. Silfina Isza Rokhmi (7319089)
DEFINISI

 Glomerulonefritis Akut (GNA) merupakan keadaan atau


manifefstasi utama gangguan sistemik dengan rentang
penyakit minimal sampai berat. Glomerulonefritis
poststreptokokal akut ( APSGN, acute poststreptokokal
glomerulonefritis) merupakan penyakit ginjal pasca
infeksi yang sering terjadi pada masa kanak-kanak dan
merupakan penyakit yang menyebabkan dapat ditegakan
pada sebagian besar kasus. dapat terjadi pada setiap
tingkatan usia tetapi terutama menyerang anak-anak pada
awal usia sekolah dengan kawitan paling sering terjadi
pada usia 6-7 tahun. Penyakit ini jarang dijumpai pada
anak-anak ,usia dibawah 2 tahun ( Donna L wong, 2009 ).
ETIOLOGI

Etiologi GNA :
Menurut Ngastiyah (2005) Glomerulonefritis akut didahului
oleh infeksi ekstra renal terutama di traktus respiratorius
bagian atas dan kulit oleh kuman streptococcus beta
hemoliticus golongan A tipe 12, 4, 16, 25, dan 29.
Hubungan antara glomerulonefritis akut dan infeksi
streptococcus dikemukakan pertama kali oleh Lohlein pada
tahun 1907 dengan alasan bahwa :
• Timbulnya glomerulonefritis akut setelah infeksi
skarlatina
• Diisolasinya kuman streptococcus beta hemoliticus
golongan A
• Meningkatnya titer anti- streptolisin pada serum pasien.
PATOFISIOLOGI
 Suatu reaksi radang pada glomerulus dengan sebutan lekosit dan proliferasi sel, serta

eksudasi eritosit, lekosit dan protein plasma dalam ruang Bowman. Gangguan pada

glomerulus ginjal dipertimbangkan sebagai suatu respon imunologi yang terjadi

dengan adanya perlawanan antibody dengan mikroorganisme yaitu streptokokus A.

Reaksi antigen dan antibody tersebut membentuk imun kompleks yang menimbulkan

respon peradangan yang menyebabkan kerusakan dinding kapiler dan menjadikan

lumen pembuluh darah menjadi mengecil yang mana akan menurunkan filtrasi

glomerulus, insuffisiensi renal dan perubahan permeabilitas kapiler sehingga molekul

yang besar seperti protein dieskresikan dalam urine (proteinuria).


GAMBAR
MANIFESTASI KLINIS
• Menurut Ngastiah (2005) Gambaran klinik dapat
bermacam-macam. Kadang- kadang gejala ringan tetapi
sering juga pasien datang sudah dalam keadaan payah.
Gejala yang sering ditemukan adalah hematuria
( kencing berwarna merah seperti air daging). Kadang
disertai edema ringan disekitar mata atau dapat juga
seluruh tubuh. Umumnya terjadi edema berat bila
terdapat oliguria dan gagal jantung.
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK

a) Pemeriksaan Urin
b) Tes Darah
c) Pemeriksaan kultur tenggorok
d) Pemeriksaan Serologis
e) Pemeriksaan Imunologi
f) Pemeriksaan Radiologi
g) ECG
PENATALAKSANAAN
KEPERAWATAN

 TIRAH BARING
 CAIRAN
 DIIT
 PENCATATAN TEKANAN DARAH
 UJI URINE HARIAN UNTUK DARAH DAN PROTEIN
 DUKUNGAN BAGI ORANG TUA
MEDIS

• Pemberian penisilin pada fase akut (baik secara oral atau intramuskuler).

• Pengobatan terhadap hipertensi. Pemberian cairan dikurangi, pemberian sedative untuk

menenangkan pasien sehingga dapat cukup beristirahat.

• Bila anuria berlangsung selama (5-7 hari) maka ureum harus dikeluarkan dari dalam darah.

Dapat dengan cara peritoneum dialysis, hemodialysis, tranfusi tukar dan sebagainya.

• Diurektium dulu tidak diberikan pada glomerulonofritis akut, tetapi akhir-akhir ini

pemberian furosamid (lasix) secara intravena (1 mg/kgBB/hari) dalam 5-10 menit tidak

berakibat buruk pada hemodinamika ginjal dan filtrasi glomerulus.

• Bila timbul gagal jantung, diberikan dialysis, sedativum dan oksigen.


DIAGNOSA
KEPERAWATAN

• Hypervolemia
• Deficit nutrisi
• Gangguan integritas kulit
• Intoleransi aktivitas
• Nyeri akut
• Ansietas
SEKIAN,
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai