Anda di halaman 1dari 57

INTERNALISASI KURIKULUM SMK

JURUSAN MULTIMEDIA DENGAN


STANDAR KOMPETENSI KERJA
NASIONAL INDONESIA (SKKNI)
Hotel Selecta Batu, 14 Juni 2022
Nama : Haryanto, S.T., M.T.
No. HP/WA : 082140987194
email : haryanto@trunojoyo.ac.id
Pekerjaan :
Dosen Teknik Elektro UTM
Dosen LB ITATS 2006-2010
Dosen Univ. Narotama 2006-2009
Dosen LB Stikom 2006-2012
Dosen UT 2005 – 2014
Asesor BANSM 2016-2020
Asesor LSP ENAS P3 2016- Sekarang
Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No. 20 Sisdiknas Tahun 2003)

Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi


manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab

Spiritual Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


Sikap Berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
Sosial bertanggung jawab
Pengetahuan Berilmu
Keterampilan Cakap dan kreatif
Tujuan Pendidikan Kejuruan
(Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006)

Untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan peserta
didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya.

Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta mengembangkan


keahlian dan keterampilan, peserta didik harus memiliki stamina yang
tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan
dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu
berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya serta memiliki
kemampuan mengembangkan diri.
Kerangka Kompetensi Abad 21
Project analysis slide 7
Sumber : 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21 st Century, 2008

Kehidupan dan karir Pembelajaran dan Inovasi Informasi, Media dan


• Fleksibel dan adaptif • Kreatif dan inovasi Teknologi
• Berinisiatif dan mandiri • Berfikir kritis dan menyelesaikan • Melek informasi
• Keterampilan sosial dan budaya masalah • Melek Media
• Produktif dan akuntabel • Komunikasi dan kolaborasi • Melek TIK
• Kepemimpinan & tanggung jawab

Kerangka ini menunjukkan


bahwa berpengetahuan
[melalui core subjects] saja tidak
cukup, harus dilengkapi :
- Berkemampuan kreatif – kritis
- Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran, produktif,
adaptif,…]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan
informasi dan bekomunikasi.
Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran dan
Pemanfaatannya
Belajar
Bagaimana

Belajar
Mengapa

SIKAP
Belajar Apa
KETERAMPILAN

Pengetahuan Keterampilan Sikap PENGETAHUAN


(Skill) (Attitude)
(Knowledge)
Pembelajaran  K – S - A

Pemanfaatan  S – K – A
Standar Kompetensi Lulusan SMA/SMK
Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanyakan, mecoba, mengolah,
menyajikan, menalar, mencipta] kemampuan piker dan tindak yang
produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri [sesuai
dengan bakat dan minatnya] dari Berbagai sumber dengan sudut
pandang berbeda.
Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian
PENYELARASAN LULUSAN SMK DENGAN
INDUSTRI dan DUNIA KERJA
Sertifikasi Kompetensi adalah Keniscayaan…..
_________

Kita berkali-kali diingatkan bahwa Revolusi Industri ke


4 adalah sebuah silent revolution dan disebut juga
Economic Disruption, yang menuntut setiap individu
benar-benar kompeten dan berSertifikat untuk
Personnal Branding.

Dan jangan lupa, Inovasi merupakan bentuk


kemampuan adaptasi paling nyata dalam merespons
perubahan masa yang penuh ketidakpastian
DAMPAK REVOLUSI INDUSTRI 4.0 TERHADAP
SERTIFIKASI KOMPETENSI
TIGA PILAR PENGEMBANGAN
SDM BERBASIS KOMPETENSI

INDUSTRI

KKNI
SKKNI

COMPETENCY COMPETENCY
LEMBAGA BASED BASED BNSP/
DIKLAT TRAINING/ ASSESSMENT LSP
EDUCATION
SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL
 Tatanan keterkaitan komponen standardisasi kompetensi kerja nasional yang komprehensif dan
sinerjik dalam rangka mencapai tujuan standardisasi kompetensi kerja nasional di Indonesia;
• UU 13/2003
Pemberlakuan • PP 23/2004
• PP 31/2006
Akreditasi LDP • PERMENAKER 1/2016
Penerapan
Standar DIklat berbasis
kompetensi

Lisensi LSP

Sertifikasi SDM
Pengembangan
Kompetensi Profesional
Standar
MRA Kompeten
Kompetitif
Kerjasama
Harmonisasi
Standardisasi Notifikasi

Pembinaan dan Pengendalian


STANDAR
KOMPETENSI
KERJA
STANDAR KOMPETENSI KERJA SKKNI
______
SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang
mencakup aspek Pengetahuan, Keterampilan dan /
atau keahlian serta Sikap Kerja yang relevan dengan KKNI
pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Komite Standar Kompetensi adalah lembaga yang


dibentuk instansi teknis dalam rangka membantu
Skema
pengembangan SKKNI di sektor atau lapangan usaha Sertifikasi
yang menjadi tanggung jawabnya

PEMBERLAKUAN OLEH
SEKTOR / INSTANSI TEKNIS
JENIS STANDAR KOMPETENSI
(PP 31/2006 SISLATKERNAS)

Standar Kompetensi dibuat & diberlakukan


Kerja Nasional Indonesia secara nasional di
(SKKNI) Indonesia

Standar Kompetensi dibuat & diberlakukan untuk


kepentingan anggota
Internasional
organisasi internasional

dibuat dan diberlakukan


Standar Kompetensi untuk kepentingan sendiri
Khusus secara terbatas
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI)

 SKKNI diamanatkan dalam pasal 10 ayat (2)


Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
 Dikembangkan  melalui konsultasi dengan
industri terkait, untuk memastikan kesesuaian
kebutuhan di tempat kerja.
 Digunakan  terutama untuk merancang dan
mengimplementasikan pelatihan kerja,
melakukan asesmen (penilaian) keluaran
pelatihan, serta asesmen tingkat keterampilan
dan keahlian terkini yang dimiliki oleh seseorang.
 Ditetapkan  oleh Menteri Ketenagakerjaan.
 Dalam rangka mengurangi terjadinya kesenjangan kompetensi
antara lulusan pendidikan/pelatihan dengan kebutuhan pada sektor
industri di Indonesia  maka orientasi pendidikan/pelatihan yang
selama ini supply driven perlu diubah menjadi demand driven.

 SKKNI digunakan sebagai acuan untuk penyusunan program dan


kurikulum pendidikan/pelatihan berbasis kompetensi (sampai
dengan modul-modul pembelajarannya) 
 untuk proses pembelajaran pada lembaga pendidikan/pelatihan
serta
 digunakan pula sebagai acuan untuk penyusunan materi uji
kompetensi pada lembaga sertifikasi profesi (LSP)
SKKNI
KERANGKA KUALIFIKASI
NASIONAL INDONESIA
______ KKNI
KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi
kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan,
dan mengintegrasikan antara bidang Pendidikan dan
bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam Skema
rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai Sertifikasi
dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor

PEMBERLAKUAN OLEH
SEKTOR / INSTANSI TEKNIS
KKNI ( Perpres No. 08 Tahun 2012 )
SKKNI
BIDANG MULTIMEDIA
SKKNI Bidang Multimedia
Beberapa SKKNI Bidang Multidia antara lain :
• SKKNI Nomor 115 Tahun 2007 Sub bidang Jasa Multimedia
• SKKNI Nomor 107 Tahun 2018 Pokok Produksi Bidang
Multimedia
STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI
SKEMA STANDAR KOMPETENSI
SKKNI Bidang Multimedia
Terdiri atas:
 Tujuan Utama
 Fungsi Kunci
 Fungsi Utama
 Fungsi Dasar
Format Unit Kompetensi
• Kode Unit
Kode unit kompetensi berjumlah 12 (dua belas) digit
yang memuat : huruf pertamaKategori, 6 angka 
Golongan Pokok, Golongan, sub golongan, kelompok
lapangan usaha,
Penjabaran kelompok lapangan usaha (mengacu
pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia yang
diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik).
• Judul Unit :
Merupakan bentuk pernyataan terhadap
tugas/pekerjaan yang akan dilakukan, yang dituliskan
menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata
kerja aktif yang terukur.
• Deskripsi unit
Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk
melakukan suatu pekerjaan tertentu secara
kompeten, dalam kaitannya dengan unit kompetensi
• Elemen-elemen
Berisi deskripsi tentang tahap (step)
kegiatan yang harus dilakukan pekerjaan.
Kegiatan dimaksud biasanya disusun
dengan mengacu pada proses
pelaksanaan unit kompetensi
• Kriteria unjuk kerja
Berisi deskripsi tentang kriteria unjuk
kerja yang menggambarkan kinerja atau
langkah yang harus dicapai pada setiap
tahap kegiatan.
Kriteria unjuk kerja dirumuskan secara
kualitatif dan/atau kuantitatif, dalam
rumusan hasil pelaksanaan pekerjaan
yang terukur, yang dibuat dalam kata
kerja pasif
• Batasan variabel, mencakup :
Ruang lingkup dimana pekerjaan
tersebut yang akan dicapai, meliputi :
• Konteks variable,
• Peralatan dan perlengkapan,
• Peraturan yang diperlukan,
• Norma dan standar
• Panduan penilaian, mencakup :
Acuan bagaimana cara mengukur suatu
pekerjaan, meliputi :
• Konteks penilaian,
• Persyaratan kompetensi,
• Pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan,
• Sikap kerja yang diperlukan,
• Aspek kritis
• Berdasarkan Jenjang
kualifikasi KKNI
• Berdasarkan jabatan
• Berdasarkan Klaster
tea break
SKEMA
SERTIFIKASI
SKKNI
SKEMA SERTIFIKASI
______
Paket Kompetensi dan persyaratan spesifik yang KKNI
berkaitan dengan kategori jabatan atau
keterampilan tertentu dari seseorang

Skema
Sertifikasi

PEMBERLAKUAN OLEH
SEKTOR / INSTANSI TEKNIS
SKEMA SERTIFIKASI

Paket kompetensi (Pengetahuan, Keterampilan (Skill)


dan Sikap Kerja) dan persyaratan spesifik (kriteria
sertifikasi, metoda penilaian sertifikasi dan/atau
survailen, dan kriteria untuk pembekuan dan
pencabutan sertifikat) yang berkaitan dengan kategori
Kualifikasi leveling atau Jabatan (Okupasi) atau keterampilan
tertentu dari seseorang.
Peta Okupasi
Sebelum Sesudah

• Kurangnya pengetahuan tentang • Lebih banyak pilihan karir di Berbagai


jenjang karir, sehingga banyak bidang bidang, sehingga investasi pendidikan
pekerjaan yang kurang diminati. dapat dilakukan sejak awal sesuai
minat.
• Sulitnya menyusun skema sertifikasi,
sehingga banyak skema yang tidak • Lulusan pendidikan dan pelatihan
sesuai dengan kebutuhan industry dan vokasi akan sesuai dengan kebutuhan
belum ada personal branding untuk industry. Pelaku wisausaha dapat
wirausaha memiliki personal branding untuk
menambah daya jual.
• Kurikulum dan program pelatihan
tidak berbasis kompetensi, sehingga • Meningkatkan daya saing tenaga kerja
menghasilkan skill-mismatch
• Memperluas kesempatan kerja
JENIS SKEMA SERTIFIKASI

Skema Sertifikasi Skema Sertifikasi Skema Sertifikasi


Berdasarkan Kerangka Berdasarkan Berdasarkan
Kualifikasi Nasional Okupasi Nasional Pemaketan
Indonesia Kompetensi (Cluster)
Skema Sertifikasi Berdasarkan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
• Merupakan sertifikasi profesi berdasarkan kualifikasi nasional suatu
negara.

• Di Indonesia BNSP menerapkan 9 level sertifikasi pada setiap profesi.

• Sertifikasi jenis ini menekankan pada kompetensi yang harus dimiliki


sebuah fungsi, misalnya pelatihan, pengawasan, dll.

• Sertifikasi profesi ini sekaligus juga menjadi satu ukuran bagi seorang
karyawan mengenai tingkat kompetensinya secara nasional sekaligus pada
pasar kerja internasional.
Skema Sertifikasi Berdasarkan
Okupasi Nasional
• Sertifikasi ini menekankan pada kompetensi yang harus dimiliki
sebuah jabatan, misalnya, Penulis Skrip, Episode Director, Key
Animation, Animation Director, In-between Animator, Animator
Supervisor dll.

• Walaupun berasal dari industri yang berbeda, standar


kompetensi seseorang yang memegang sebuah jabatan bisa
diukur, misalkan seorang sales pada sebuah perusahaan alat
berat dan sales pada bisnis properti.
Skema Sertifikasi Berdasarkan
Pemaketan Kompetensi (Cluster)
• Sertifikasi profesi jenis ini lebih spesifik sesuai kebutuhan spesifik industri/
organisasi.

• Skema ini merupakan sertifikasi berdasarkan suatu klaster (paket)


pekerjaan pada sistem industri yang ditetapkan secara spesifk untuk tujuan
spesifik pula.

• Contoh dalam skema ini diantaranya Animation Director, In-between


Animator, Animator Supervisor dll
SKEMA
BIDANG MULIMEDIA
Daftar Unit Kompetensi

Anda mungkin juga menyukai