Anda di halaman 1dari 30

PERAN KECAMATAN DALAM

TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA MELALUI MODEL


PENGUATAN PEMBINA TEKNIS PEMERINTAHAN DESA (P-
PTPD)

MISRAN, SH.MM.
CAMAT NUSAWUNGU
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mengetahui dan memahami dasar hukum pembinaan dan


pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa.
2. Memahami kedudukan kecamatan dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa.
3. Memahami Konsepsi Pembina Teknis Pemerintahan Desa (PTPD)
4. Memahami Perubahan Peran kecamatan setelah uji coba P-PTPD
dalam tata kelola desa (hasil studi)
OUTLINE PRESENTASI

1. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan


desa.
2. Kedudukan kecamatan dalam penyelenggaraan pemerintahan
desa.
3. Konsepsi Pembina Teknis Pemerintahan Desa (PTPD)
4. Studi Perubahan Peran kecamatan setelah uji coba P-PTPD
dalam tata kelola desa
CURAH PENDAPAT
menceritakan pengalaman dan
pendapatnya tentang pembinaan
penyelenggaraan pemerintahan
desa setelah terbitnya UU No.6
tahun 2014!
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

DASAR HUKUM
• Pasal 18, pasal 19, pasal 23, pasal 112, pasal 113, pasal 114 dan pasal 115.
Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
• Pasal 209 dan Pasal 225. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
• Pasal 10, pasal 11, pasal 12. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018
tentang Kecamatan
• Pasal 128, pasal 129, pasal 130 dan pasal 131 serta pasal 154Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
Dapat didelegasikan kepada
Pemerintah,Pemprov,Pemkab Kecamatan sebagai
perangkat daerah
Binwas Penyelenggaraan Pemdes perangkat daerah Pasal 209 Tugas :
Pasal 112 (2)
Pasal 112 (1) (2f) Pasal 10-12
UU 6/2014
UU 6/2014) UU 23/2014 PP 17/2018

1. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum

2. Mengkoordinasikan Pasal 50
a. Keg. Pemberdayaan masy. PP 18/2016
b. Upaya penyelenggaraan tramtibum
c. Penerapan dan penegakan perda dan perkada
d. Penyelenggaraan keg. Pemerintahan oleh
perangkat daerah di Kecamatan
UU 6/2014
Jenis 3. Binwas penyelenggaraan desa Binwas desa oleh Camat
UU 6/2014
(Bidang Kewenangan Desa) Kewenangan Desa Pasal 154
(Pasal 19) 4. Melaksanakan urusan pemerintahan yang PP 43/2014
Pasal 18 Pasal 23 menjadi kewenangan Kab./Kota yang tidak
UU 6/2014 Pembina Teknis dilaksanakan olehu nit perangkat daerah
1. Penyelenggaran Pemdes 1. Berdasarkan hak asal-usul
Pemerintahan Desa Kab./Kota yang ada di Kecamatan
2. Pelaks. Pembangunan desa 2. Lokal berskala desa
Diselenggarakan oleh pemerintah (PTPD)
3. Pembina kemasyarakatan desa 3. Ditugaskan
desa (Kades dan perangkat desa) 5. Melaksanakan tugas lain sesuai ketentuan
4. Pemberdayaan masyarakat Pemerintah/Pemprov/Pemkab
desa 4. Kewenangan lain yang
ditugaskan Tugas Camat
Pemerintah/Pemprov/Pemkab
UU 23/2014
Pasal 225 (1)

Mengkoordinasi kan

Pem, Pemprov/, Pemkab


memberdayakan masyarakat desa Melalui pendampingan dalam Pendamping masyarakat.
perencanaan, pelaksanaan
Pasal 112 (3) pembangunan desa dan kawasan Pasal 128-131
UU 6/2014 perdesaan PP 43/2015

Pelatihan dan binwas


KEDUDUKAN KECAMATAN DALAM BINWAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DESA

Tugas : Camat
Pasal 10-12
PP 17/2018 (Kecamatan)

Pasal 50
1. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum PP 18/2016 (Perangkat Daerah)

2. Mengkoordinasikan
a. Keg. Pemberdayaan masy.
b. Upaya penyelenggaraan tramtibum
c. Penerapan dan penegakan perda dan perkada
d. Penyelenggaraan keg. Pemerintahan oleh
perangkat daerah di Kecamatan
Pasal 154 PP 43/2014
Kecamatan sebagai perangkat
3. Binwas penyelenggaraan desa (Perubahan atas PP 43 Tahun 2014 ttg
daerah Pasal 209 (2f)
Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Tahun
UU 23/2014
4. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi 2014 ttg Desa
kewenangan Kab./Kota yang tidak dilaksanakan
olehu nit perangkat daerah Kab./Kota yang ada di
Kecamatan

5. Melaksanakan tugas lain sesuai ketentuan

Tugas Camat

UU 23/2014
Pasal 225 (1)
TIPE KECAMATAN

 Kecamatan tipe A untuk mewadahi pelaksanaan tugas


kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (3)
dengan beban kerja yang besar

 Kecamatan tipe B untuk mewadahi pelaksanaan tugas


kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (3)
dengan beban kerja yang kecil
SOTK KECAMATAN

 Kecamatan tipe A terdiri atas 1 (satu) sekretariat dan paling


banyak 5 (lima) seksi, sekretariat paling banyak terdiri atas 2
(dua) subbagian

 Kecamatan tipe B terdiri atas 1 (satu) sekretariat dan paling


banyak 4 (empat) seksi, sekretariat paling banyak terdiri
atas 2 (dua) subbagian
BINWAS DESA OLEH CAMAT

FASILITASI
 Penyusunan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa
 Administrasi Tata Pemerintahan Desa
 Pengelolaan Keuangan Desa dan Pendayagunaan Aset Desa
 Penerapan dan Penegakan Peraturan Perundang-undangan
 Pelaksanaan Tugas Kades dan Perangkat Desa
 Pelaksanaan Pil Kades
 Pelaksanaan Tugas dan Fungsi BPD
 Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembangunan Desa
 Penetapan Lokasi Pembangunan Kawasan Pedesaan
 Penyelenggaraan Trantibum
 Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Kewajiban Lembaga Kemasyarakatan
 Penyusunan. Perencanaan Pembangunan Partisipatif
 Kerjasana Antar Desa dan Kerjasama desa dengan Pihak Ketiga
 Penataan, Pemanfaatan dan Pendayagunaan Ruang, serta Penetapan dan Penegasan Batas Desa
 Penyusunan Program dan Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Desa
BINWAS DESA OLEH CAMAT (Lanjutan)

KOORDINASI
Pendampingan Desa diwilayahnya
Pelaksanaan pembangunan Kawasan perdesaan diwilayahnya

REKOMENDASI
Pengankatan dan Pemberhentian Perangkat Desa
RANCANGAN INDUK
STRATEGI PENGEMBANGAN
KAPASITAS APARATUR
DESA

sebagai
Arah Kebijakan dan Strategi
Pengembangan Kapasitas
Aparatur Desa
PENGERTIAN PENGEMBANGAN KAPASITAS

Kapasitas:
 penguasan pengetahuan dan informasi maupun keterampilan dalam menerapkan instumen kebijakan dan program
untuk menjalankan fungsi-fungsinya secara efektif dan efisien.
 merupakan prakarsa untuk melakukan inovasi atau pembaharuan terhadap pengelolaan pembangunan,
pemerintahan dan kemasyarakatan agar desa berkembang lebih dinamis dan maju mencapai visi dan misi yang
digariskan (leba:2015)

Pengembangan kapasitas :
suatu proses untuk melakukan serangkaian gerakan perubahan multi-level didalam individu, kelompok organisasi dan
sistem dalam rangka untuk memperkuat penyesuaian individu dan organisasi, sehingga dapat tanggap terhadap
perubahan lingkungan yang ada (Morison;2014)

Fokus Pengembangan Kapasitas


a.Developing of the human resources (pengembangan SDM)
b.Strengthening of organization (penguatan organisasi)
c. Reforming of institution (penataan kelembagaan). (Merilee S.Grindle; 2014)
KONSEPSIPENGEMBANGANKAPASITAS

ORGANISASI &
TATA LAKSANA
(Sumber daya, struktur organisasi, SISTEM & PROSEDUR SUMBER DAYA MANUSIA
tata laksana, manajemen informasi (Peraturan Perundang-undangan dan (Pengetahuan, keterampilan dan
dan mekanisme pengambilan kebijakan pendukung lainnya) sikap, etika)
keputusan)
4 Pilar 15 Strategi

Penguatan Pengetahuan, Penguatan Organisasi Penguatan Sistem dan Pengembangan Sistem


Keterampilan dan Sikap dan Kelembagaan Prosedur Pendukung Informasi dan
Aparatur Desa Pemerintahan Desa Pemerintahan Desa Koordinasi PKAD
• Strategi 1: Pelaksanaan proses dan • Strategi 6: Penyiapan peraturan dan • Strategi 9: Harmonisasi struktur dan • Strategi 13: Pengembangan database
kegiatan belajar aparatur desa di prosedur internal desa untuk institusi Pembina pemerintahan desa dan sistem informasi PKAD yang
desa sesuai dengan kapasitas dan mendukung penyelenggaraan di berbagai tingkatan pemerintahan bersifat menyeluruh dan terintegrasi
karakter belajar aparatur desa pemerintahan desa yang berkualitas untuk meningkatkan efektifitas dengan kerangka monitoring dan
• Strategi 2: Revitalisasi peran • Strategi 7: Penerapan regulasi terkait dukungan dan pembinaan terhadap evaluasi PKAD, evaluasi perkembangan
desa desa, dan sistem penilaian kinerja
Kecamatan sebagai agen dan poros dengan standard dan mutu
strategis pengembangan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan desa aparatur
• Strategi 10: Perumusan dan
aparatur desa lainnya melalui fasilitasi, harmonisasi kebijakan dan regulasi di • Strategi 14: Pengembangan dan
• Strategi 3: Penguatan peran pendampingan, pemantauan dan berbagai tingkatan pemerintahan untuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi
Kabupaten sebagai motor evaluasi yang berkesinambungan mendorong efektifitas PKAD PKAD secara berkala dan pemanfaatan
• Strategi 8: Pengembangan dan hasilnya sebagai umpan-balik bagi
perencanaan, penyelenggaraan dan • Strategi 11: Penyediaan dan mobilisasi
pemangku-kepentingan PKAD
pemantauan kegiatan pengembangan pelaksanaan sistem penilaian kinerja anggaran dari berbagai sumber untuk
kapasitas aparatur desa aparatur pemerintahan desa mendukung pelaksanaan PKAD • Strategi 15: Pengembangan platform
• Strategi 4: Pengembangan dan komunikasi, koordinasi dan
• Strategi 12: Pengkajian dan
penyiapan standardisasi mutu belajar kerjasama antar pemangku
pengembangan sistem kepentingan di berbagai tingkatan
aparatur desa insentif/disinsentif bagi seluruh terkait dengan penyelenggaraan
• Strategi 5: Pengembangan materi dan pemangku kepentingan dalam lingkup pemerintahan dan pelaksanaan
alat belajar yang bersifat inovatif serta PKAD pembangunan desa
mendukung dan memampukan proses
belajar mandiri
PENGEMBANGAN
KAPASITAS APARATUR
DESA TERPADU

sebagai
Program dan Kegiatan
Pengembangan Kapasitas
Aparatur Desa
Konsep Dasar PKAD Terpadu

PKAD Terpadu : suatu program pengembangan kapasitas bagi aparatur desa yang ditujukan kepada seluruh
aparatur desa dan aparatur pemerintahan supra-desa yang turut memberikan pengaruh
signifikan terhadap tingkat perkembangan kapasitas aparatur desa, dengan sasaran akhir berupa
tercapainya pengembangan kapasitas aparatur desa secara masif dan dalam waktu singkat

Tujuan PKAD Terpadu : pelaksanaan dan penyelenggaraan upaya PKAD yang bersifat menyeluruh,
masif dan sinergis, dengan berlandaskan pada pemahaman atas: kedudukan dan dinamika interaksi
antara aparatur desa dan aparatur pemerintahan supra-desa, karakteristik kapasitas sistemik,
serta prinsip-prinsip pengembangan kapasitas yang efektif

PKAD Terpadu merupakan upaya peningkatan dan penyempurnaan program-program PKAD yang
telah dijalankan sebelumnya (di 2015 dan 2016)
RI-SPKAD

PKAD TERPADU
(PUPD, PbMAD, P-PTPD, PKAK & PKAPP)
Pembina Teknis Pemerintahan Desa (PTPD)

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di kantor kecamatan yang dibekali dengan pengetahuan ,
keterampilan dan sikap kerja melalui pelatihan khusus untuk menggerakkan perubahan dilingkungan
pemerintahan desa dan melaksanakan pendampingan kepada pemerintah desa dalam proses
pelaksanaan tata kelola pemerintahan desa

Maksud adanya PTPD

 Membantu camat dalam pelaksanaan fungsi binwas penyelenggaraan pemerintahan desa


 Membangtu camat menjadi coordinator pendamping desa
 Membantu mempertemukan kepentingan antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah desa
 Menjadi pendamping bagi pemerintah desa dalam pelaksanaan tata Kelola pemerintahan desa yang
efektof dan efisien berdasarkan kewenangan desa
Aparatur Kecamatan sebagai PTPD
Tugas PTPD

 Mengoordinasikan proses pengembangan kapasitas aparatur desa oleh instansi pemerintah, instansi
non pemerintah dan lembaga pengembangan kapasitas lainnya berdasarkan kebutuhan desa
 Memfasilitasi proses Pembelajaran Mandiri Aparatur Desa (PbMAD), yang dilaksanakan sesuai
dengan PTO PbMAD
 Mengoordinasikan kegiatan rapat koordinasi bulanan di kecamatan dalam rangka pelaksanaan
pemerintahan desa
 Melaksanakan monev rutin dan berkala terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan desa
 Mengoordinasikan proses penerbitan peraturan di desa sebagaimana diamanatkan regulasi di
atasnya, maupun peraturan inisiatif desa lainnya
 Mengawasi implementasi peraturan yang sudah disusun, maupun regulasi yang diterbitkan oleh
pemerintah supra desa untuk mendukung pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan desa
 Mengoordinasikan kepastian anggaranyang bersumber dari Pemerintah
 Mengoordinasikan usulan pembangunan desa melalui perencanaan pembangunan desa di tingkat
kecamatan dan kabupaten
 Mengoordinir pendampingan desa di kecamatan.
Tugas PTPD

Memfasilitasi :

 Penyusunan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa


 Administrasi Tata Pemerintahan Desa
 Pengelolaan Keuangan Desa dan Pendayagunaan Aset Desa
 Penerapan dan Penegakan Peraturan Perundang-undangan
 Pelaksanaan Tugas Kades dan Penagkat Desa
 Pelaksanaan Pil Kades
 Pelaksanaan Tugas dan Fungsi BPD
 Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembangunan Desa
 Penetapan Lokasi Pembangunan Kawasan Pedesaan
 Penyelenggaraan Trantibum
 Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Kewajiban Lembaga Kemasyarakatan
 Penyusunan. Perencanaan Pembangunan Partisipatif
 Kerjasana Antar Desa dan Kerjasama desa dengan Pihak Ketiga
 Penataan, Pemanfaatan dan Pendayagunaan Ruang, serta Penetapan dan Penegasan Batas Desa
 Penyusunan Program dan Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Alur Implementasi PTPD

Pembentukan
Bimtek Klinik Desa,
Pelatihan Penetapan
Rekrutmen Pelaksanaan
Dsaar Tim PTPD Tematik PBMAD dan
Binwas Desa
Metodologi Study

Tujuan
• Memahami bagaimana model P-PTPD dapat meningkatkan peran kecamatan
dalam membantu pemerintah desameningkatkan kapasitas mereka dalam tata
Kelola pemerintahan desa
• Memahami seperti apa PTPD yang berfungsi dengan baik dan faktor-faktor utama
apa yang mempengaruhnya

Pertanyaan Studi
• Bagaimana perubahan peran kecamatan setelah P-PTPD dimplementasikan,
terutama yang berkaiatan dengan penguatan tata kelola desa?
• Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya?
• Bagaiama perspektif desa, kecamatan dan kabupaten terhadapap peran PTPD
dalam mendudkung tata Kelola desa?
Metodologi Study

Lokasi dan waktu


Studi dilakukan di 5 kecamatan dan 9 desa di 3 Kabupaten, dengan kriteria yang sudah di tetapkan
(Bantaeng, Pekalongan dan Bima)

Teknis Pengambilan Data


• Studi menggunakan metode kualitatif,
• pengumpiulan data primer dilakukan melali wawancara mendalam dengan berbagai pemangku
kepentingan yang merupakan informan kunci.
• Informan lainnya diidentifikasi melalui metode snowballing.
• Selain itu juga dikumpulkan data sekunder, yang dianggap relevan dengan topik kajian, yang
digunakan untuk finalisasi pedoman atau instrument wawancara dan juga untukverifikasi atau
periksa silang informasi yang diperoleh melalui wawancara.
Metodologi Study

Lokasi dan waktu


Studi dilakukan di 5 kecamatan dan 9 desa di 3 Kabupaten, dengan kriteria yang sudah di tetapkan
(Bantaeng, Pekalongan dan Bima)

Teknis Pengambilan Data


• Studi menggunakan metode kualitatif,
• pengumpiulan data primer dilakukan melali wawancara mendalam dengan berbagai pemangku
kepentingan yang merupakan informan kunci.
• Informan lainnya diidentifikasi melalui metode snowballing.
• Selain itu juga dikumpulkan data sekunder, yang dianggap relevan dengan topik kajian, yang
digunakan untuk finalisasi pedoman atau instrument wawancara dan juga untukverifikasi atau
periksa silang informasi yang diperoleh melalui wawancara.
Pola Perubahan Peran Kecamatan

Pertama, kecamatan melakukan lebih banyak peran binwas dalam tata kelola
pemerintahan desa, jika dibanding dengan sebelum adanya PTPD, (terjadi
peningkatan kuantitas pembinaan dan pengawasan desa)
Kedua, kecamatan melakukan kegiatan binwas desa yang sama, namun dengan
kualitas yang lebih baik, (terjadi peningkatan kualitas pembinaan dan
pengawasan desa)
Ketiga, tidak ada perubahan dalam peran kecamatan dalam binwas desa

Perubahan pertama dan kedua ditemukan dikecamatan dampingan program,


meskipun belum terindikasinapakah perubahan ini dapat berkelanjutan,
sefdangkan pola perubahanketiga ditemukan dilokasi replikasi.
Faktor-Faktor yang memengaruhi Implementasi P-PTPD

a.Reguilasi, belum ada regulasi dan petunjuk yang memperjelas posisi, fungsi dan peran PTPD
b.Anggaran, belum tersedianya anggaran karena belum adanya dasar hukum PTPD
c.Kepemimpinan Camat, ketergantungan kepada figure pemimpin masih sangat kuat, apalagi dengan status formal yang
masih rendah
d.Dukungan Kabupaten, dukungan pemerintah kabupaten masih terbatas karena belum adanya pola pembinaan yang
menyeluruh, ketersedian anggaran dan panduan teknis yang juga terbatas.
e.Mutasi dan Penguatan Kapaitas, pergantian staf yang cukup sering dan staf penganti tidak memperoleh pembekalan
yang cukup untuk menggantikan peran PTPD
f.Manfaat atau Insentif menjalankan P-PTPD,:

 Bagi PTPD, menjadi PTPD meruopakan tugas atau keharusan, namun pengembangan kapasitas yang dimiliki
membuat mereka lebih dihargai oleh desa
 Bagi Kecamatan, PTPD meningkatkan peran dan membantu kecamatan dalam binwas pemerintahan desda
 Bagi UPTD yang ikut dalam Tim PTPD mereka dapat mendorong program sector mereka dalam perencanaan
pembanguna desa
 Bagi Kabupaten, PTPD membantu mengawal proses administrasi dei desa, yang tidak banyak berimplikasi
pendanaan
Pandangan Desa, Kecamatan dan Kabupaten terhadap Model P-PTPD

a.Desa,, PTPD belum bisa memenuhi semua kebutuhan desa yang beragam
sesuai dengan kemajuan tiap-tiap desa
b.Kecamatan, PTPD meningkatkan marwah dan peran kecamatan, yang
sebelumnyaposisi kecamatan “tidak dianggap” oleh desa. PTPD juga berfungsi
mengawasi pengelolaan dana desa untuk meminimalkan terjadinya temuan oleh
Inspektorat
c.Kabupaten, PTPD membantu memperpendek jarak jangkau pembinaan,
terutama untuk kabupaten yang jumlah desanya banyak dan jaraknya berjauhan,
namun belum semuanya berjalan dengan baik karena keterbatasan kapasitas
PTPD
Terima Kasih

S U M AT E R A
K A L IM A N TA N

IR IA N J AYA

J AVA

Anda mungkin juga menyukai