Anda di halaman 1dari 11

STUDI BUDAYA OTRGANISASI DI KANTOR CAMAT RAHONG UTARA,

KABUPATEN MANGGARAI

Yohani Theresia Supardi1, David B.W. Pandie, Ms.2, Made N.D. Andayana, SH. M.Si3

supardiyohani@gmail.com

ABSTRAK

Yohani Theresia Supardi. ”Studi Budaya Organisasi di Kantor Camat Rahong Utara
Kabupaten Manggarai”. Di bimbing oleh David B.W. Pandie dan Made N.D. Andayana
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan budaya organisasi di
Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai.
Teknik pengambilan subjek penelitian atau informan adalah purposive sampling, dengan
kriteria informan yang dipilih sebanyak delapan orang yang berlatar belakang profesi terkait
dengan budaya organisasi di Kantor Camat Rahong Utara, dan terkait dengan pelayanan
publik di Kantor Camat Rahong Utara. Dengan teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara, serta teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif
dengan metode interaktif. Pada akhirnya, pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah
triangulasi sumber. Dari delapan informan, diketahui bahwa salah satu informan menjadi
triangulasi sumber adalah Bapak Gerardus Tanggung S.Sos selaku Camat Rahong Utara,
karena mempunyai latar belakang profesi yang sangat berkaitan dengan budaya budaya
organisasi di Kantor Camat Rahong Utara, Kabupaten Manggarai.

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi budaya organisasi
di Kantor Camat Rahong Utara meliputi:1) Terkait inovasi dan pengambilan risiko di Kantor
Camat Rahong Utara, Kabupaten Manggarai sangat-sangat buruk. Pegawai tidak diberikan
kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas dan berinovasi dalam setiap
tugasnya.2)Terkait perhatian kerincian ini sangat kurang diperhatikan oleh pimpinan
kecamatan. Tidak adanya perhatian pada setiap pekerjaan yang bersifat spesifik, dan semua
pekerjaan dilakukan sendiri oleh Camat tanpa melibatkan para pegawai dalam
menyelasikannya. 3)Terkait dengan orientasi hasil, pihak kecamatan kurang
memperhatikannya. Ini dibuktikan dari kurangnya melakukan evaluasi kerja, sehingga para
pegawai tidak mengetahui sejauh mana kinerja dan pencapaian kerja dari tiap orang.4)Terkait
orientasi orang di Kantor Camat Rahong Utara kurang diperhatikan dengan sungguh-
sungguh. Ini diakibatkan karena sistem rangkap pekerjaan yang dilakukan oleh Camat dan
Sekretaris Camat sendiri.5)Karakteristik orientasi tim dalam budaya organisasi Kantor Camat
Rahong Utara, bahwa tidak adanya perhatian yang serius dari pemimpin kecamatan sampai
dengan stafnya dalam menjaga dan menjunjung tinggi orientasi tim.6)Untuk karakteristik
keagresifan ini tidak terlalu nampak terasa dalam pelayanan. Dikarenakan kurangnya
pegawai yang bekerja.7)Terkait dengan kemantapan di Kantor Camat Rahong Utara tidak
terlalu banyak yang berubah sejak dari dulu sampai dengan sekarang.
Kata kunci :Budaya organisasi, faktor yang mempengaruhi budaya organisasi.
PENDAHULUAN “daerah Kabupaten/Kota membentuk
Kecamatan dalam rangka
A. Latar Belakang Penelitian meningkatkan koordinasi
penyelenggaraan pemerintahan,
Kecamatan adalah bagian
pelayanan publik, dan pemberdayaan
wilayah dari daerah kabupaten/kota
masyarakat Desa/Kelurahan.
yang dipimpin oleh camat.
Kecamatan diatur sesuai dengan Sebagai perangkat daerah,
ketentuan Pasal 1 ayat 24 Undang- Camat melaksanakan sebagian
Undamg Nomor 23 Tahun 2014 kewenangan Bupati/Walikota yang
tentang Pemerintahan Daerah yang dilimpahkan dan sebagai
menyatakan bahwa “ Kecamatan penyelenggara pemerintahan umum,
atau yang disebut nama lain adalaha Camat secara berjenjang
bagian wilayah dari Daerah melaksanakan tugas pemerintahan
kabupaten/kota yang dipimpin oleh pusat di wilayah kecamatan. Camat
Camat ”. adalah perangkat daerah
Kabupaten/Kota dan bukan lagi
Berdasarkan pernyataan di
wilayah administrasi pemerintahan,
atas, pengertian kecamatan memiliki
dengan demikian camat bukan lagi
konteks kewilayahan. Kecamatan
penguasa tunggal yang berfungsi
juga di pandang sebagai perangkat
sebagai administrator pemerintahan,
daerah dari kabupaten/kota
pembangunan dan kemasyarakatan,
(perangkat daerah adalah unsur
akan tetapi pelaksana sebagian
pembantu kepala daerah dan DPRD
wewenang yang dilimpahkan oleh
dalam penyelenggaraan urusan
Bupati/Walikota. Tugas Camat
pemerintahan yang menjadi
diatur pada Pasal 225 Nomor 23
kewenangan daerah), berdasarkan
Tahun 2014 sebagaai berikut:
ketentuan pasal 209 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1. Menyelanggara urusan
2014 Tentang Pemerintahan Daerah pemerintahan umum
yang menyatakan bahwa “perangkat 2. Mengoordinasikan kegiatan
daerah kabupaten/kota terdiri dari (a) pemberdayaan masyarakat
Sekretariat Daerah, (b) Sekretariat 3. Mengoordinasikan upaya
DPRD, (c) Inspektorat, (d) Dinas, (e) penyelenggaraan
Badan dan, (f) Kecamatan. ketenteraman dan ketertiban
umum
Jadi berdasarkan uraian-
4. Mengoordinasikan penerapan
uraian tersebut, dapat dipahami
dan penegakan Perda dan
bahwa dalam sistem
Perkada
penyelenggaraan pemerintahan di
5. Mengoordinasikan
Negara Republik Kesatuan Indonesia
pemeliharaan prasarana dan
posisi kecamatan berkedudukan
saranaa pelayanan umum
sebagai perangkat daerah
6. Mengoordinasikan
kabupaten/kota sekaligus
penyelenggaraan kegiatan
penyelenggara pemerintahan umum.
pemerintahan yang dilakukan
Maksud dari dibentuknya kecamatan
oleh perangkat daerah di
dalam sistem penyelenggaraan
Kecamatan
pemerintahan diatur dalam Pasal 221
7. Membina dan mengawasi
ayat (1) Undang-Undang Nomor 23
penyelenggaraan kegiatan
Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Desa dan/Kelurahan
Daerah yang menyatakan bahwa
8. Melaksanakan urusan Ketenteraman dan Tata Terib,
pemerintahan yang menjadi Kepala Seksi Pemberdayaan
kewenangan Kabupaten/Kota Masyarakat, Kepala Seksi Pelayanan
yang tidak dilaksanakan oleh Umum, dan Kepala Seksi
unit kerja perangkat daerah Kesejahteraan Sosial, serta 3 Orang
Kabupaten/Kota yang ada di Kepala Sub Bagian golongan III,
Kecamatan
9. Melaksanakan tugas lain Adapun visi dan misi dari
seusai dengan ketentuan Kecamatan Rahong Utara
perundang-undangan merupakan visi dan misi dari
Kabupaten Manggarai. Visinya ialah
Selain tugas tersebut di “Manggarai yang maju, makmur,
atas, Camat juga mendapat sejahtera, adil dan merata, dan
pelimpahan wewenang. Hal ini diridhoi Tuhan Yang Maha Esa”.
diatur pada Pasal 226 Nomor 23 Sedangkan misinya ialah (1)
Tahun 2014, yaitu dari meningkatkan perekonomian
Bupati/Walikota kepada Camat Manggarai dengan mengoptimalkan
misalnya kebersihan di kecamatan, pemanfaatann sumber daya, (2)
pemadam kebakaran di kecamatan, memajukan derajat kesejahteraan
dan pemberian izin untuk masyarakat yang berkualitas dan
mendirikan bangunan dengan luasan merata, (3) memajukan pendidikan
tertentu. Semua pendanaan dari yang demokratis, bermutu, dan
pelimpahan wewenang tersebut akuntabel, (4) mewujudkan
berasal dari APBD Kabupaten/Kota. pengelolaan lingkungan hidup yang
berwawasan ekosistem dan berbasis
Kecamatan Rahong Utara, tata ruang, (5) mewujudkan
merupakan salah satu kecamatan di supremasi hukum, kesetaraan gender
Kabupaten Manggarai, yang dan hak asasi manusia.
berbatasan bagian utara dengan
Kecamatan Cibal, bagian selatan Dalam organisasi
dengan Kecamatan Ruteng, bagian pemerintahan, penyelenggaraan
timur dengan Kecamatan Wae Rii, kegiatan pemerintahan dalam
dan bagian barat dengan Kabupaten pembangunan, sangat ditentukan
Manggarai. Kecamatan Rahong oleh kedudukan dan peranan
Utara memiliki luas wilayah 62,95 pegawai. Hal ini disebabkan karena
km2. Kantor Camat Rahong Utara pegawai negeri merupakan aparatur
berlokasi di Purang, berjarak 25 km negara yang melaksanakan aktivitas
dari Ibukota Kabupaten serta pemerintahan dan pembangunan
memiliki 12 Desa di dalam usaha pencapaian tujuan
dalamnya.(sumber: Badan Pusat nasional. Hal ini juga dijelaskan
Statistik Kab. Manggarai). dalam Undang-Undang Nomor 43
Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok
Kantor Camat Rahong Utara Kepegawaian yang dalam
memiliki pegawai sebanyak 28 orang penjelasannya menyatakan bahwa
dan tidak memiliki pegawai wanita kelancaran penyelenggaraan tugas
di antaranya 1 orang Camat pemerintah dan pembangunan
golongan IV, 1 orang Sekretaris nasional sangat tergantung pada
Camat golongan IV, 5 orang Kepala kesempurnaan aparatur negara
Seksi masing-masing golongan III khususnya pegawai negeri.
diantaranya Kepala Seksi Birokrasi merupakan sebuah
Pemerintahan, Kepala Seksi organisasi dalam pemerintahan yang
mempunyai rantai administrasi untuk Budaya organisasi
mendukung pencapaian tujuan merupakan pola karakteristik
pemerintah itu sendiri,yaitu organisasi untuk mengelola masalah
pelayanan kepada masyarakat. dan keadaan sekitarnya. Budaya
Organisasi yang baik, efektif, dan organisasi dianggap sebagai alat
efisien, harus didasarkan pada asas- untuk menentukan arah organisasi,
asas yang diterapkan dalam mengarahkan apa yang dilakukan,
organisasi tersebut. Berikut mengarahkan bagaimana
merupakan asas-asas yang baik mengalokasikan sumber dayanya,
menurut Serdamayanti (2009: 277) mengelola sumber daya organisasi
sebagai berikut: (a) dan SDM, dan sebagai alat untuk
mengikutsertakan semua menghadapi masalah dan peluang
masyarakat, (b) transparansi dan dari lingkungan (Petrock,1990).
bertanggung jawab, (c) efektif dan Penelitian yang dilakukan
adil, (d) menjamin adanya supremasi Kotter dan Hesket (1992),
hukum, (e) menjamin prioritas- menjelaskan bahwa budaya
prioritas sosial,politik,dan ekonomi organisasi yang kuat dapat
seusai dengan konsensus berkolerasi positif terhadap
masyarakat, (f) memperhatikan peningkatan kinerja atau keunggulan
kepentingan mereka yang miskin dan organisasi dalam kurun waktu yang
lemah dalam proses pengambilan panjang. Disebutkan bahwa budaya
keputusan termasuk menyangkut organisasi yang kuat akan
alokasi sumber daya pembangunan. meningkatkan kinerja organisasi
Setiap organisasi memiliki dalam tiga hal yaitu:
ciri khas yang membedakannya 1) Budaya organisasi yang kuat
dengan organisasi lain. Ciri khas akan menyebabkan terjadinya
inilah yang dinamakan budaya penyesuaian antar kelompok
organisasi. Budaya organisasi dalam perusahaan
mengacu pada hubungan yag unik 2) Budaya organisasi yang kuat
dari norma-norma, nilai-nilai, berpengaruh pada kinerja
kepercayaan dan cara berperilaku bisnis
yang menjadi ciri bagaimana 3) Budaya organisasi yang kuat
kelompok dan individu akan menciptakan kontrol
menyelesaikan sesuatu. Budaya dan sturktur bagi organisasi
organisasi harus mengandung nilai- berdasarkan nilai-nilai yang
nilai yang harus dipahami, dijiwai diyakini bersama dan norma-
dan dipraktikan bersama oleh semua norma yang hidup di
individu/kelompok yang terlibat di organisasi tidak perlu lagi
dalamnya. Budaya berhubungan menyandarkan diri pada
dengan bagaimana organisasi birokrasi formal yang kaku
membangun komitmen untuk
mewujudkan visi, memenangkan hati Budaya organisasi
pelanggan, memenangkan dibedakan dalam dua dimensi,
persaingan dan membangun yaitu dimensi yang tidak tampak
kekuatan perusahaan. Menurut (intangiable) meliputi: spirit/nilai-
Ilungtington, budaya menentukan nilai, keyakinan, dan ideologi yang
kemajuan setiap organisasi, tidak dimanifestasikan dan dimensi yang
peduli apapun jenis organisasi tampak. Sedangkan (tangiable)
tersebut. (Juneta Zebua, 2008) meliputi: kalimat, baik tertulis
maupun lisan yang digunakan,
perilaku yang ditampilkan, perilaku yang baik bagi setiap
bangunan, fasilitas, serta benda organisasi tersebut, sehingga setiap
yang digunakan di sekolah anggota organisasi mampu
(Calldwell dan Spinks, 1993). memecahkan masalah, mampu
beradaptasi dan mampu bekerja
Wujud budaya organisasi sama guna mencapai tujuan
pada tingkatan values adalah nilai organisasi.
yang dijadikan acuan dalam segala
keputusan dan tindakan anggota Berdasarkan pengamatan yang
organisasi serta yang peneliti lakukan serta hasil
mencerminkan tujuan, identitas, wawancara dari beberapa
dan standar penilaian terhadap masyarakat, ditemukan beberapa
segala sesuatu. sedang wujud masalah pelayanan publik dan
budaya organisasi pada tingkatan kinerja pegawai yang berkaitan
assumption merupakan pandangan dengan budaya organisasi. Adapun
anggota organisasi mengenai beberapa masalah yang terjadi
dirinya dan orang lain yang seperti, masih banyak pegawai atau
mengarahkan pada hubungan karyawan yang bekerja di Kantor
antara dirinya dengan orang lain Camat Rahong Utara yang
tempat ia berada. berperilaku tidak ramah terhadap
masyarakat. Seperti masyarakat
Budaya organisasi juga pernah dimarahi bahkan dibentak
menunjukkan perilaku keagresifan. hanya karena hal sepele dalam hal
Agresif yang ditunjukkan melalui penggunaan toilet umum di Kantor
kemampuan yang tinggi dari Camat tersebut dan hal sepele
karyawan untuk bersikap proaktif lainnya seperti masyarakat tidak
dalam menangani masalah. menggunakan pakaian yang rapi,
Karyawan mendapatkan sejumlah hanya menggunakan baju kaos dan
pelatihan terkait managemen celana pendek saja. Tindakan
konflik yang berhubungan dengan seperti ini tentunya tidak
bidang yang mereka kerjakan. menunjukkan wujud budaya
Budaya yang kuat ditandai oleh organisasi pada tingkatan nilai-nilai
nilai-nilai yang dipegang teguh dan budaya dalam organisasi
disepakati secara luas dalam kecamatan. Tindakan seperti ini
sebuah organisasi semakin banyak juga sudah menyimpang dari
anggota-anggota yang menerima budaya orang Manggarai yang
nilai-nilai inti dan semakin besar tersirat dalam nilai “titong dan
komitmen terhadap nilai-nilai toing” ( mengarahkan dan
tersebut dan semakin kuat memberitahukan). Adapun
budayanya. (Robbins,1994) permasalahan lain yang serupa
yang didapatkan peneliti dari hasil
Dari pengertian di atas, secara
pengamatan dan wawancara
jelas diketahui bahwa suatu
dengan masyarakat setempat
organisasi dapat berjalan baik,
adalah: misalnya, masyarakat yang
dapat beradaptasi dengan
pergi ke Kantor Camat untuk
lingkungan dan dapat
mengurus keperluaan mereka
meningkatkan kinerjanya, apabila
seperti mengurus surat domisili
didukung dengan budaya
atau surat untuk penerimaan
organisasi yang baik. Dengan
bantuan sering dilayani dengan
demikian, suatu budaya organisasi
tidak baik, seperti masyarakat yang
yang baik dapat membentuk
tidak berpendidikan atau yang lainnya seperti pegawai yang ada
belum mengerti tentang pelayanan tidak memiliki inisiatif ataupun ide
terkadang dilepas begitu saja dan kreatif dalam menyelesaikan
tidak dihiraukan dari pegawai pekerjaan sehingga dalam
sehingga warga tersebut menunggu melakukan pekerjaan masih
tanpa ada kepastian di kantor camat menunggu perintah dari atasan
dan kebanyakan pegawai bersifat yang mengakibatkan pekerjaan
tidak peduli pada kondisi warga makin menumpuk dan terhambat.
yang datang ke kantor tersebut. Hal
lain dari perilaku tidak ramah dari Bila masalah ini terus terjadi,
pegawai di kantor tersebut ialah maka ini menjadi kebiasaan buruk
warga yang datang ke kantor ada yang makin lama akan tertanam
yang dibentak karena mereka dalam proses pelayanan publik dan
merasa mengganggu aktivitas kerja akan menjadi budaya dari Kantor
mereka. Beberapa masalah lainnya Camat itu sendiri. masalah tersebut
seperti ketidakdisiplinan para dapat berpengaruh pada pelayanan
pegawai dalam hal waktu yang publik seperti ketidakmampuan
membuat pelayanan kepada para pegawai di Kantor Camat
masyarakat makin terhambat. Rahong Utara dalam memberikan
Masyarakat harus menunggu pelayanan yang baik terhadap
dengan waktu yang lama untuk masyarakat dan masyarakat harus
mengurus keperluan mereka. Dan membuang waktu bahkan juga
praktek pungli yang terjadi dalam membuang biaya pula untuk
organisasi pun masih sering terjadi, memenuhi kebutuhan mereka. Oleh
misalnya masyarakat masih harus karena itu peneliti tertarik untuk
membayar untuk mendapatkan melakukan penelitian dengan judul
tanda tangan dari Camat yang “Studi Budaya Organisasi di
bersangkutan. Masalah ini bukan Kantor Camat Rahong Utara,
hanya sekali terjadi namun selalu Kabupaten Manggarai”
berulang kali dan menjadi
B. Rumusan Masalah Penelitian
kebiasaan yang buruk dalam
organisasi tersebut. Hal ini akan Dari latar belakang yang
berpengaruh pada kinerja dari telah dipaparkan di atas, maka yang
organisasi itu sendiri. Ini menjadi masalah pokok dalam
membuktikan bahwa pelayanan penelitian ini adalah
pada Kantor Camat Rahong Utara “Bagaimanakah studi budaya
masih jauh dari yang diharapkan, organisasi di Kecamatan Rahong
sehingga pelayanan kepada Utara, Kabupaten Manggarai.”
masyarakat pun tidak maksimal.
Sebagai salah satu organisasi C. Tujuan Penelitian
birokrasi, seharusnya pegawai di
Kantor Camat Rahong Utara lebih Agar dapat mengetahui dan
mengutamakan pelayanan terhadap mendeskripsikan studi budaya
masyarakat, akan tetapi pegawai organisasi di Kecamatan Rahong
yang ada di Kantor Camat Rahong Utara, Kabupaten Manggarai.
Utara belum mampu menghadapi D. Manfaat Penelitian
komplain masyarakat secara baik a) Manfaat teoritis
dan belum mampu memberikan Penelitian ini diharapkan dapat
pekaian yang baik kepada memberikan manfaat sebagai
masyarakat. Adapula masalah pengembangan ilmu pengetahuan
bagi pembaca khususnya bagi kemampuan imajinasi,
peneliti sendiri berupa fakta-fakta berbagai stimulan, dan
temuan di lapangan yang individu yang mengelilinginya
membantu menguji analisis peneiti dalam menghasilkan produk
dalam menemukan sesuaotu yang baru, baik bagi dirinya sendiri
menambah pengetahuan bagi ataupun lingkungannya.
peneliti dari peneliti tersebut. Berdasarkan dari hasil
b) Manfaat praktis wawancara dan penelitiam
Penelitian ini diharapkan dapat yang peneliti lakukan, maka
memberikan wawasan ilmiah dapat disimpulkan bahwa di
tentang budaya organisasi yang ada Kantor Camat Rahong Utara,
di Kantor Camat Rahong Utara, Kabupaten Manggarai aspek
Kabupaten Manggarai kepada inovatif tidak dikembangkan
masyarakat di Kecamatan Rahong secara baik dan sangat buruk.
Utara. Hal ini disebabkan karena
E. Metode Penelitian kurangnya tenaga kepegawaian
Ditinjau dari jenis datanya sehingga untuk
pendekatan penelitian yang mengembangkan aspek
digunakan dalam penelitian ini inovatif sangatlah susah.
adalah pendekatan kualitatif. Oleh 2. Mampu mengambil resiko
karena itu, deskripsi hasil Pengambilan resiko adalah
penelitian ini berupa hasil hal yang wajar dalam
observasi, wawancara dan merealisasi potensi diri sebagai
dokumentasi. Penulis anggota organisasi. Mengambil
mendeskripsikan tentang studi risiko dapat didefenisikan
budaya organisasi di Kantor Camat sebagai suatu keberanian
Rahong Utara, Kabupaten dalam menerima semua akibat
Manggarai secara kualitatif dan dari apa yang dilakukan atau
penelitian ini berdasarkan pada dengan kata lain berani
model pendekatan Robbins. bertanggung jawab untuk
sebuah keputusan yang
HASIL PENELITIAN DAN diambil. Robbins (2005), juga
PEMBAHASAN menyatakan bahwa
pengambilan resiko yang
Budaya organisasi adalah dilakukan oleh pegawai dapat
sebuah sistem makna bersama yang dianut membangkitkan ide dari
oleh para anggota yang membedakan pegawai tersebut. Akan tetapi,
suatu organisasi dari organisasi-organisasi di Kantor Camat Rahong
lainnya. Sistem makna bersama ini adalah Utara, pengambilan resiko
sekumpulan karakteristik kunci yang masih sangat rendah dan
dijunjung tinggi oleh organisasi. sangat buruk. Hal ini tentunya
Ada beberapa hal yang menjadi menjadi sesuatu yang sangat
indikator dalam mengetahui budaya mengecewakan bagi
organisasi yang diterapkan di Kantor masyarakat
Camat Rahong Utara, antara lain B. Perhatian Kerincian
A. Inovasi dan Pengambilan Risiko Perhatian kerincian
1. Inovatif berkaitan dengan sejauh mana para
Secara etimologis inovatif anggota organisasi diharapkan
adalah usaha seseorang dengan menjalankan analisis dan perhatian
mendayagunakan pemikiran, pada hal-hal kecil.
1. Kecermatan oleh dalam menyelesaikan
Kecermatan berkaitan permsalahan yang ada dan dalam
dengan ketelitian, proses pelayanan kepada
kesaksamaan dalam masyarakat pimpinan kecamatan
melakukan tiap tugas dan sendirilah yang selalu turun
pelayanan dalam organisasi. langsung dalam
Adapun beberapa hal yang menyelesaiakannya sehingga para
berkaitan dengan ketelitian pegwai tidak punya kesempatan
dalam melakukan pelayanan untuk memperhatikan secara detail
yang terjadi di Kecamatan atau spesifik pekerjaan yang
Rahong Utara, Kabupaten sepatutnya dilakukan oleh para
Manggarai hanya dilakukan pegawai pada umumnya. Pegawai.
oleh seorang camat yang Kurangnya perhatian tersebut
sering turun langsung ke setiap tentunya akan melemahkan posisi
desa yang ada di kecamatan setiap pegawai kantor kecamatan.
tersebut. Sedangkan didalam C. Orientasi Hasil
kantor kecamatan itu sendiri Orientasi hasil merupakan
kurang mendapat perhatian, sebuah upaya tentang sejauh mana
baik bagi staf kantor manajemen berfokus lebih pada
kecamatan maupun pelayanan hasil ketimbang pada teknik dan
kepada public. proses yang digunakan untuk
2. Analisis mencapai hasil tersebut maka
Analisis berkaitan dengan peneliti dapat menyimpulkan
penyelidikan atau kontrol terhadap bahwa pihak kecamatan sangat
setiap pekerjaan untuk mengetahui kurang memperhatikan hasil dari
keadaan yang sebenarnya dari pelayanan mereka. Karena evaluasi
setiap pekerjaan tersebut. dapat kerja pun jarang dilakukan
disimpulkan bahwa analisis sehingga pegawai Kantor Camat
pekerjan tidak dilakukan secara Rahong Utara tidak tahu sudah
baik di Kantor Camat Rahong sampai sejauh mana hasil atau
Utara. Selain itu, kontrol dari kinerja dari setiap pekerjaan yang
Camat maupun para pegawai dilakukan.
terhadap tiap pekerjaan tidak D. Orientasi Orang
dilakukan sama sekali dikarenakan Orientasi Orang merupakan
sistem rangkap jabatan yang proses memperkenalkan orang
berlaku di Kantor tersebut. kepada pekerjaan, rekan kerja,
3. Perhatian pada rincian tanggung jawab dan tempat
Robbins memaparkan kerjanya maka peneliti
beberapa karakteristik budaya menyimpulkan bahwa di Kantor
organisasi salah satunya ialah Kecamatan Rahong Utara budaya
perhatian kerincian,yang artinya organisasi terkait poin orientasi
bahwa tiap pegawai atau staf harus orang kurang diperhatikan dengan
memperhatikan hal-hal secara sungguh-sungguh. Kurangnya
detail dan lebih terperinci atau perhatian tersebut tentu akan
lebih spesifik. maka peneliti dapat menurunkan kualitas pelayanan
menyimpulkan bahwa budaya dari kantor tersebut.
organisasi terkait aspek perhatian E. Orientasi Tim
pada rincian ini sangat kurang
diperhatikan oleh pimpinan Karakteristik ini berkaitan
kecamatan. Hal ini disebabkan dengan sejauh mana kegiatan kerja
diorganisasikan sekitar tim-tim sendiri yang membuat aspek
kerja bukan kepada individu- keagresifan ini sangat rendah dan
individu. maka peneliti pun dapat bahkan tidak bampak.
menyimpulkan bahwa karakteristik
orientasi tim dalam budaya Budaya organisasi
organisasi Kecamatan Rahong keagresifan yang rendah ini
Utara Kabupaten Manggarai, tentunya akan berpengaruh pula
bahwa tidak adanya perhatian yang pada kepuasan dan kinerja
serius dari pemimpin kecamatan pelayanan kecamatan yang rendah
sampai dengan stafnya dalam pula.
menjaga dan menjunjung tinggi
G. Kemantapan.
orientasi tim dalam menjaga
budaya organisasi yang baik. Kemantapan merupakan
keadaan suatu hal, gejala, atau
F. Keagresifan
masyarakat yang seimbang dan
1. Bersifat Agresif
tidak banyak berubah karena
Agresif berkaitan dengan pengaruh, baik dari dalam maupun
bagaimana anggota organisasi dari luar. dapat disimpulkan bahwa
merespon dengan cepat dan Kantor Camat Rahong Utara, dapat
cekatan dalam menyelesaikan suatu mempertahakan keberlangsunga
pekerjaan. Mencermati pengertian lembaganya dengan baik. karena
dari karakteristik keagresifan dan sejauh ini baik dari proses
memahami situasi dan kondisi di pelayanan, kinerja pegawai,
Kantor Camat Rahong Utara, yang maupun keberlangsungan lainnya
mana kebanyakan para staf kantor masih terlihat tidak ada jauh
kecamatan jarang hadir dikantor, berbeda dari tahun ke tahunnya.
maka terkait sikap agresif dari
pegawai di kantor camat sangatlah
rendah bahkan tidak nampak, ini PENUTUP
dikarenakan oleh proses pelayanan
yang lambat dan tidak didukung A. Kesimpulan
dengan informasi bahwa adanya Berdasarkan analisis hasil
pelayanan online sehingga proses penelitian yang peneliti lakukan
pelayanan sangat terhambat. terkait budaya organisasi di kantor
Kecamatan Rahong Utara
2. Memiliki Sikap Kompetitif Kabupaten Manggarai, maka
peneliti dapat menyimpulkan
Sikap kompetitif berkaitan bahwa budaya organisasi di Kantor
dengan kemampuan anggota-
Camat Rahong Utara masih jauh
anggota organisasi untuk bersaing
dari kata baik, ini dilihat dari hal-
dalam hal yang baik demi
hal sebagai berikut:
menyelesaikan pekerjaan. maka
1. Terkait Inovasi dan
dapat diketahui bahwa sikap agresif
pengambilan risiko di Kantor
dan sikap kompetitif dari para
Camat Rahong Utara,
pegawai di Kantor Camat Rahong
Kabupaten Manggarai sangat-
Utara belum nampak dan sangat
sangat buruk. Pegawai tidak
rendah. Ini sangat terlihat jelas
diberikan kesempatan untuk
dalam melakukan pelayanan yang
mengembangkan kreatifitas dan
sangat lambat dan kurang adanya
berinovasi serta mencoba
sikap kompetitif dari para pegawai
mengambil risiko-risiko di
dalam setiap tugasnya.Hal ini dan sikap berdisiplin di Kantor
tentunya menjadi sesuatu yang Camat Rahong Utara.
sangat mengecewakan bagi Kurangnya perhatian tersebut
masyarakat Kecamatan Rahong tentu akan menurunkan kualitas
Utara dalam hal pelayanan pelayanan dari kantor tersebut.
administrasi kecamatan. 5. Karakteristik orientasi tim
2. Budaya organisasi terkait dalam budaya organisasi
perhatian kerincian ini sangat Kantor Camat Rahong Utara,
kurang diperhatikan oleh Kabupaten Manggarai, bahwa
pimpinan kecamatan. Tidak tidak adanya perhatian yang
adanya perhatian pada setiap serius dari pemimpin
pekerjaan yang bersifat kecamatan sampai dengan
spesifik, dan semua pekerjaan stafnya dalam menjaga dan
dilakukan sendiri oleh Camat menjunjung tinggi orientasi tim
tanpa melibatkan para pegawai dalam menjaga budaya
dalam menyelasikannya. organisasi yang baik. Ini
Kurangnya perhatian tersebut dikarenakan tidak adanya
tentunya akan melemahkan pembagian kerja dalam tim-tim
posisi setiap staf kantor yang diberikan, sehingga tidak
kecamatan. ada kerja sama antara pegawai
3. Pihak kecamatan sangat kurang dan setiap pekerjaan hanya
memperhatikan hasil dari dilakukan oleh satu orang saja
pelayanan mereka. Ini dan tidak diberikan kesempatan
dibuktikan dari kurangnya pegawai lain bahkan membuat
melakukan evaluasi kerja, tim kerja agar dapat
sehingga anggota organusasi menyelesaikan suatu tugas
Kantor Camat Rahong Utara tersebut.
sendiri tidak mengetahui sejauh 6. Untuk karakteristik keagresifan
mana kinerja dan pencapaian ini tidak terlalu nampak terasa
kerja dari tiap orang. Akan dalam pelayanan. Karena tidak
tetapi beberapa pegawai Kantor adanya pemberian tugas yang
Camat Rahong Utara sudah spesifik dan tidak ada pekerjaan
merasa cukup puas dengan yang bisa diselesaikan tuntas
hasil yang mereka dapat sampai oleh tiap pegawai maka sikap
sekarang, dan merasa baik-baik agresif dan kompetitif dari tiap
saja sekalipun system yang pegawai otomatis sangat
mereka terapkan menimbulkan rendah, dan tanpa disadari para
permasalahan secara internal di pegawai di Kantor Camat
kantor kecamatan. Rahong Utara mulai meraka
4. Terkait orientasi orang di bergantung pada Camat sendiri
Kantor Camat Rahong Utara yang sering menyelessikan
kurang diperhatikan dengan setiap tugas dan pelayanan di
sungguh-sungguh, dikarenakan Kantor Camat Rahong Utara.
Camat sebagai atasan belum Budaya organisasi keagresifan
melaksanakan kontrol pegawai yang rendah ini tentunya akan
secara baik bahkan interaksi berpengaruh pula pada
antara para pegawai dan atasan kepuasan dan kinerja pelayanan
dan pegawai dengan pegawai kecamatan yang rendah pula.
belum terlalu nampak sehingga 7. Terkait dengan kemantapan di
dirasa kurangnya keharmonisan Kantor Camat Rahong Utara,
ini tidak terlalu banyak yang Journal,Oktober,120-122
berubah sejak dari dulu sampai
dengan sekarang. Dikarenakan Axelrod, A. 2003. “Patton on Leadership:
baik pelayanan terhadap Strategic Lesson for
masyarakat mauoun
CorporateWarfare”. Jakarta
penyelasian masalah di wilayah
:Balitbang Depdiknas.
Kecamatan tidak ada perubahan
dantetap berjalan seperti biasa. Hallriegar, Don & Slocum Jr. Jhon
B. Saran W.1989, “Management”. 5thEd..New
Berdasarkan beberapa kesimpulan York :
penelitian yang sudah dipaparkan
diatas, maka saran yang dapat Addison- Wesley Publ .Co.
dibuat adalah sebagai berikut:
1. Bagi Pemerintah Kabupaten How, Lim. 2005. “Seeds of Personal
Manggarai. Victory: Meraih Kesuksesan dalam Bisnis
Alangkah baiknya penempatan dan Kehidupan”. Jakarta: Bhuana
pegawai dan penunjukkan Ilmu Populer.
pegawai di lingkup kecamatan
Kabupatan Manggarai lebih Kreitner, Robert & Angelo Kinicki. 2003.
diperhatikan terkait “Perilaku Organisasi”. Terjemahan
kedisiplinan dan etos kerja
pegawai, sehingga Erly Suandy. Salemba Empat.
menghasilkan pelayanan public Jakarta.
yang prima.
Lembaga Administrasi Negara. 2014.
2. Bagi Pemerintah Kecamatan
“Standar Pelayanan Publik”.
Rahong Utara
Jakarta: Pusat
Pemerintah Kecamatan Rahong
Kajian Manajemen Pelayanan
Utara sebaiknya lebih
LAN 2009
memperhatikan lagi terkait
Lukman, Mediya. 2013. “Badan Layanan
pembagian tugas kerja dan
Umum”. Jakarta: Bumi
kedisiplinan para staf serta
Aksara.
lebih meningkatkan lagi
Lupiyoadi, Rambat. 2001. “Manajemen
hubungan yang lebih harmonis
Pemasaran Jasa”. Jakarta:
antar pegawai/staf didalam
Salemba
kantor agar terciptanya iklim
Empat,
organisasi yang aman dan
nyaman.

DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Alo Liliweri.1997.”Sosiologi Organisasi”.
PT. Citra Aditya Bakti. Bandung
Ambrawati Arie.2018. “Perilaku dan
Teori Organisasi”. Media Nusa Creative.

Malang :Bukit Cenara Tidar


Anderson, JS.1987. “Mission Statements
Bond Carporate Culture”. Personal

Anda mungkin juga menyukai