Anda di halaman 1dari 10

EFISIENSI ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KANTOR CAMAT MALALAYANG

KOTA MANADO

SRI YULAN ASI ALI


MASJE PANGKEY
FEMMY TULUSAN

ABSTRACT: The efficiency of the administrative offices at the district office Manado city Malalayang
indication has not been effective. Moving on from the problems encountered is the lack of utilization of
human resources employee, inadequate facilities and budget are still minimal. The purpose of this study
was to determine how the efficiency of office administration at the sub-district office Malalayang City
Research using qualitative methods. The informants as many as eight employees in the District
Government Officials namely Subscript Head, Secretary of Sub district Head, Head of Divisions, 2 Head
of Section , and 2 Staff / implementers. Collecting data with interview techniques; while the data were
analysed using qualitative analysis techniques interactive model of Miles and Hubernann.
Based on the results of the study it can be concluded: (1) The efficiency of the administrative offices
at sub-district Office Malalayang Manado City are generally good, but not maximum views of the realization
of the achievements of the realization of the budget, the utilization of human resource potential employees
as competence, use of facilities / infrastructure and equipment and supporting facilities, and the
mechanisms and procedures for the implementation of an office job. (2) Programs and activities of the work
/ office administration services that have been defined in the planning of the work / performance at each
fiscal year can generally be carried out and the realization of the results is good / satisfactory, but not
optimally. This means that the use of resources in the implementation of the work / office administration
services can provide good work / unsatisfactory.

Keywords: efficiency, administrative offices.

PENDAHULUAN dalam rangka asas dekonsentrasi, berubah


Sebagaimana diketahui bahwa statusnya menjadi “perangkat daerah” dalam
kebijakan otonomi daerah dalam Undang- kerangka asas desentralisasi. Sebagai
Undang Nomor 32 Tahun 2004 secara perangkat daerah, kecamatan (Camat)
eksplisit memberikan otonomi yang seluas- mendapat pelimpahan kewenangan dari dan
luasnya kepada pemerintah daerah untuk bertanggung jawab kepada bupati/walikota;
mengurus dan mengelola berbagai dalam hal ini mendapatkan pelimpahan
kepentingan dan kesejahteraan masyarakat kewenangan yang bermakna urusan
daerah. Melalui kebijakan tersebut pemerintah pelayanan masyarakat yang meliputi aspek
daerah dan masyarakat di daerah lebih perizinan, rekomendasi, koordinasi,
diberdayakan sekaligus diberi tanggung jawab pembinaan, pengawasan, fasilitasi, penetapan,
yang lebih besar untuk mempercepat laju penyelenggaraan, dan kewenangan lain yang
pembangunan daerah. dilimpahkan. Selain itu, kecamatan
Sejalan dengan hal tersebut, maka mengemban tugas penyelenggaraan tugas
implementasi kebijakan otonomi daerah telah umum pemerintahan. Dalam hal ini Camat
mendorong terjadinya perubahan, baik secara berperan sebagai kepala wilayah (wilayah
struktural, fungsional maupun kultural dalam kerja, namun tidak memiliki daerah dalam arti
tatanan penyelenggaraan pemerintahan daerah kewenangan), karena melaksanakan
daerah. Salah satu perubahan yang sangat tugas umum pemerintahan di kecamatan
esensial yaitu menyangkut kedudukan, tugas khususnya tugas-tugas atribut dalam bidang
pokok dan fungsi kecamatan yang koordinasi pemerintahan terhadap seluruh
sebelumnya merupakan perangkat wilayah instansi pemerintah di wilayah kecamatan,

1
penyelenggaraan ketenteraman dan dari 3 sub-bagian yaitu: Subbagian Keuangan
ketertiban, penegakan peraturan perundang- dan Pelaporan, Subbagian Kepegawaian,
undangan, pembinaan penyelenggaraan Subbagian Umum dan Perlengkapan.
pemerintahan desa dan/atau kelurahan, serta Mengingat pentingnya administrasi
pelaksanaan tugas pemerintahan lainnya yang perkantoran dalam mendukung pelaksanaan
belum dilaksanakan oleh pemerintahan tugas dan fungsi pemerintah kecamatan maka
desa/kelurahan, serta pelaksanaan tugas administrasi perkantoran harus
pemerintahan lainnya yang belum diselenggarakan dengan efisien. Namun dari
dilaksanakan oleh pemerintah desa/kelurahan studi pendahuluan yang dilakukan di kantor
dan/atau instansi pemerintah lainnya di Camat Malalayang, nampaknya ada beberapa
wilayah kecamatan (Peraturan Pemerintah kelemahan dalam administrasi perkantoran
Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan). antara lain : (1) Adanya keterbatasan sumber
Dari amanat UU.No. 32 Tahun 2004 daya aparatur/pegawai pelaksana baik secara
dan PP.No.19 Tahun 2008 tersebut jelas kuantitas maupun kualitas dilihat dari jumlah
bahwa kecamatan merupakan perangkat seluruh pegawai yang ada di kantor
daerah kabupaten/kota terdepan dalam kecamatan adalah 23 orang, pegawai yang
penyelenggaraan otonomi daerah, terutama ditempatkan di sekretariat kecamatan (sub-
dalam memberikan pelayanan publik. Dalam bagian) belum memadai dilihat dari jumlah
hal ini kecamatan merupakan perangkat sumber daya pelaksana hanya 2 orang di
daerah kabupaten/kota sebagai pelaksana setiap subbagian yang ada untuk pelaksanaan
teknis kewilayahan. pekerjaan administrasi perkantoran secara
Penyelenggaraan pemerintahan efisien. Kualitas SDM pegawai pada sub-
kecamatan harus didukung oleh administrasi bagian yang ada dilihat dari segi tingkat
perkantoran. Sebagaimana diketahui bahwa pendidikan sudah cukup baik, pegawai yang
administrasi perkantoran adalah rangkaian berpendidikan sarjana 14 orang dan
aktivitas merencanakan, mengorganisasi pendidikan SMA 9 orang namun kurangnya
(mengatur dan menyusun), mengarahkan kesadaran dari pegawai untuk memanfaatkan
(memberikan arah dan petunjuk) mengawasi, potensi dan meningkatkan kinerja dalam
dan mengendalikan sampai pelaksanaan pekerjaan perkantoran; (2) sarana
menyelenggarakan secara tertib pekerjaan dan prasarana kantor serta fasilitas pendukung
perkantoran (office work) dalam menunjang pelaksanaan tugas masih terbatas untuk
pencapaian tujuan organisasi (Gie, 1998). mendukung pelaksanaan pekerjaan
Administrasi perkantoran pada administrasi perkantoran secara efisien; dan
Kantor Camat diselenggarakan oleh (3) Anggaran yang dialokasikan ke Sekretariat
Sekretariat Kecamatan. Sebagaimana Kecamatan dirasakan masih kurang untuk
diketahui, Sekretariat Kecamatan merupakan menyelenggarakan pekerjaan perkantoran.
“unsur staf” yang mempunyai tugas Beberapa kelemahan tersebut tentu dapat
membantu Camat dalam melaksanakan tugas menyebabkan pekerjaan administrasi
penyelenggaraan pemerintahan dan perkantoran pada kantor Camat untuk
memberikan pelayanan administrasi kepada mendukung penyelenggaraan tugas dan fungsi
seluruh perangkat/aparatur kecamatan. Untuk pemerintah kecamatan menjadi tidak atau
menyelenggarakan tugas tersebut organisasi kurang efisien.
sekretariat kecamatan terdiri dari beberapa Indikasi permasalahan tersebut
sub-bagian yaitu paling banyak tiga sub mendorong untuk melakukan penelitian
bagian (PP.41/2007 dan PP.19/2008). Dalam tentang Efisiensi Administrasi Perkantoran di
susunan organisasi Kecamatan Malalayang Kantor Camat Malalayang Kota Manado.
Kota Manado, Sekretariat Kecamatan terdiri

2
TINJAUAN PUSTAKA sedemikian rupa sehingga tujuan dan
A. Konsep Administrasi Perkantoran berbagai sasaran yang telah ditentukan
1. Pengertian Administrasi dapat dicapai dengan efisien dan
Istilah “administrasi” yang dikenal di efektif.
Indonesia sebenarnya berasal dari dua istilah (2) Organisasi: yaitu suatu bentuk ikatan
yang berbeda. Istilah administrasi yang formal antara dua orang atau lebih yang
pertama ialah berasal dari bahasa Belanda secara sukarela sepakat untuk berusaha
yaitu “administratie” yang dalam Bahasa bersama mencapai tujuan dan sasaran
Indonesia disebut administrasi. Istilah tertentu yang telah ditentukan
administratie ini ialah berasal dari kata Latin sebelumnya. Ikatan formal tersebut
“administrare” yang berarti membantu, melahirkan hubungan kerja yang
melayani, atau memenuhi. Istilah administrasi sifatnya hierarkis.
yang berasal dari bahasa Belanda (3) Kegiatan operasional: yaitu
(administratie) dikenal dengan pengertian pelaksanaan dari rencana dan program
“administrasi dalam arti sempit”, yaitu setiap kerja yang sudah ditetapkan untuk
penyusunan keterangan-keterangan secara mencapai tujuan. Kegiatan operasional
sistematis dan pencatatannya secara tertulis ini merupakan titik sentral dari seluruh
dengan maksud untuk memperoleh ikhtisar proses administrasi.
mengenai keterangan-keterangan itu dalam 2. Pengertian dan Fungsi Administrasi
keseluruhannya dan dalam hubungannya satu Perkantoran
sama lain (Gie, 1998); atau menurut Haryadi Dalam literatur istilah administrasi
(2009) administrasi dalam arti sempit adalah perkantoran (office administration) sering
kegiatan penyusunan dan pencatatan data dan juga disebut dengan manajemen perkantoran
informasi secara sistematis dengan tujuan (office management). Menurut Gie (1998)
untuk menyediakan keterangan, serta bahwa administrasi perkantoran dan
memudahkan memperolehnya kembali secara manajemen perkantoran mengandung
keseluruhan dan dalam satu hubungan satu pengertian dan makna yang sama. Hal itu
sama lain. Istilah administrasi dalam arti menurut Gie (1996) terlihat dari definisi yang
sempit ini sering juga disebut dengan tata diberikan para ahli terhadap kedua istilah
usaha. tersebut, antara lain sebagai berikut:
Istilah administrasi yang kedua (1) Administrasi perkantoran adalah fungsi
adalah berasal dari bahasa Inggris disebut yang menyangkut manajemen dan
“administration” yang juga di Indonesiakan pengarahan semua tahap operasi
menjadi administrasi. Pengertian istilah organisasi mengenai pengolahan bahan
administrasi (administration) inilah yang di keterangan, komunikasi dan ingatan
Indonesia dikenal sebagai pengertian organisasi (W.H. Evans dalam Gie
administrasi dalam arti luas (Akadun, 2009; (1998).
Haryadi, 2009). (2) Manajemen perkantoran adalah fungsi
Menurut Siagian (1999), administrasi tata penyelenggaraan terhadap
dalam arti luas mengandung tiga komponen komunikasi dan pelayanan warkat dari
utama yaitu: manajemen, organisasi, dan suatu organisasi (Arthur Grager dalam
kegiatan operasional, seperti yang dijelaskan Haryadi, 2009).
sebagai berikut: (3) Manajemen perkantoran adalah
(1) Manajemen: yaitu merupakan berkenaan dengan pengarahan dan
serangkaian usaha untuk memperoleh pengawasan terhadap pekerjaan
hasil tertentu melalui pengendalian perkantoran (Edwin Robinson dalam
kegiatan-kegiatan orang lain Haryadi, 2009).

3
(4) Administrasi perkantoran dalam arti B. Konsep Efisiensi Administrasi
lebih luas dapat mencakup tidak hanya Perkantoran
fungsi-fungsi pelayanan perkantoran 1. Pengertian Efisiensi
yang telah diterima pada umumnya, Efisiensi (efficiency) adalah suatu
melainkan juga bidang-bidang istilah yang menggambarkan perbandingan
mengenai pengawasan fungsional dan (ratio) antara masukan (input) dan keluaran
pengarahan administrasi terhadap atau output (Gibson, dkk, 2002); dengan kata
kebanyakan pekerjaan kertas dan tulis lain efisiensi adalah suatu asas dasar tentang
(Gie, 1998). perbandingan terbaik antara usaha dengan
(5) Manajemen perkantoran adalah hasilnya (Gie, 1998).
perencanaan, pengendalian, dam Konsepsi efisiensi sebagai
pengorganisasian pekerjaan perbandingan terbaik antara usaha dan
perkantoran serta penggerakan mereka hasilnya itu dapat diterapkan dalam berbagai
yang melaksanakannya agar mencapai bidang. Apabila diterapkan dalam bidang
tujuan yang telah ditentukan (George R. kerja apapun, maka terdapatlah apa yang
Terry dalam Gie, 1998). disebut “efisiensi kerja”. Menurut Ensiklopedi
(6) Administrasi perkantoran adalah Administrasi (Gie, dkk, 2000), efisiensi dalam
cabang ilmu administrasi/manajemen pekerjaan atau efisiensi kerja adalah
yang memfokuskan pada pelayanan perbandingan atau rasio terbaik antara suatu
untuk mendapatkan, mencatat, dan kerja dengan hasil yang dicapai oleh kerja itu.
menganalisis informasi, baik Perbandingan atau rasio itu dapat dilihat dari
merencanakan maupun 2 segi yaitu : (1) segi hasil; bahwa suatu
mengkomunikasikannya untuk pekerjaan dikatakan efisien kalau dengan
mengamankan asset organisasi, serta “usaha” tertentu memberikan “hasil” yang
mempromosikan pelayanan maksimal, baik mengenai mutu/kualitas
administrasi itu sendiri untuk mencapai maupun jumlah/kuantitas satuan hasil itu; (2)
tujuan organisasi. segi usaha; bahwa suatu pekerjaan dikatakan
Berdasarkan definisi para ahli efisien kalau suatu “hasil” tertentu tercapai
kemudian Gie (1998) menyimpulkan bahwa dengan “usaha” yang minimal. Pengertian
pada pokoknya administrasi/manajemen “usaha” disini dapat dikembalikan kepada 5
perkantoran merupakan rangkaian aktivitas unsur yaitu: pikiran, tenaga jasmani, waktu,
merencanakan, mengorganisasi (mengatur ruang, dan benda, termasuk uang.
dan menyusun), mengarahkan (memberikan 2. Efisiensi Dalam Administrasi Perkantoran
arah dan petunjuk) mengawasi, dan Pekerjaan perkantoran dapat
mengendalikan sampai menyelenggarakan dijalankan dengan sistem sentralisasi,
secara tertib pekerjaan perkantoran (office desentralisasi, atau gabungan kedua-duanya.
work) dalam menunjang pencapaian tujuan Dalam sistem sentralisasi, pekerjaan kantor
organisasi. dijalankan oleh satu kantor pusat atau satu unit
Menurut Gie (1998) bahwa tertentu. Namun jika organisasi mencakup
pengertian pekerjaan perkantoran maupun banyak bidang atau bagian, diperlukan
fungsi kantor tersebut dapat disebut dengan desentralisasi, sehingga sebagian pekerjaan
istilah “tata usaha” yaitu segenap rangkaian kantor dilaksanakan oleh unit administrasi
aktivitas menghimpun, mencatat, mengolah, masing-masing bagian. Di banyak organisasi,
mengganda, mengirim, dan menyimpan prinsip sentralisasi dan desentralisasi sering
keterangan-keterangan (information) yang digabungkan. Hal-hal administratif yang
diperlukan dalam organisasi. khusus dan berkaitan langsung dengan
pekerjaan unit tertentu dijalankan oleh bagian

4
administrasi unit yang bersangkutan, yang berlangsung di lapangan; data
sedangkan hal-hal yang umum ditangani oleh dituangkan secara deskriptif dalam bentuk
kantor pusat. Yang terpenting dalam laporan dan uraian.
administrasi perkantoran adalah pekerjaan
kantor harus dikelola seefektif dan seefisien B. Obyek Penelitian
mungkin (Haryadi, 2009). Obyek dalam penelitian ini adalah
Konsepsi tentang efisiensi sebagai efisiensi administrasi perkantoran. Yang
perbandingan terbaik antara input dengan dimaksud dengan efisiensi administrasi
output atau antara suatu usaha dengan perkantoran adalah rasio atau perbandingan
hasilnya atau antara suatu kerja dengan hasil antara hasil-hasil yang dicapai dalam
yang dicapai oleh kerja itu dapat diterapkan pekerjaan dan pelayanan perkantoran dengan
juga dalam bidang pekerjaan administrasi sumber-sumber (pikiran, tenaga, waktu,
perkantoran. Dalam hal ini menurut Gie bahan/peralatan, dan biaya) yang digunakan
(1998), bahwa sejalan dengan adanya lima dalam mencapai hasil tersebut.
unsur usaha atau sumber kerja dalam konsep C. Informan Penelitian
efisiensi (pikiran, tenaga, waktu, ruang, Jenis data yang dikumpulkan untuk
benda/uang), maka pelaksanaan efisiensi pada dianalisis dalam penelitian ini ialah data
macam-macam pekerjaan administrasi primer atau data yang bersumber langsung
perkantoran dapat digolong-golongkan dari informan/responden yang ditentukan.
menurut penggunaan masing-masing sumber Selain data primer juga dikumpulkan data
kerja itu, yakni : (a) Pikiran – untuk mencapai sekunder yang dianggap perlu dan berkaitan
cara yang termudah; (b) tenaga – untuk dengan obyek penelitian; data sekunder hanya
mencapai cara yang teringan, (c) waktu – berfungsi sebagai pelengkap data primer.
untuk mencapai cara yang tercepat, (d) ruang Salah satu sifat penelitian kualitatif
– untuk mencapai cara yang terdekat, dan (5) ialah tidak mementingkan jumlah sumber
benda – untuk mencapai cara yang termurah. data/informan, tetapi yang lebih dipentingkan
ialah content, relevansi, dan sumber yang
METODOLOGI PENELITIAN benar-benar dapat memberikan informasi,
A. Metode Penelitian baik mengenai orang, peristiwa atau hal. Oleh
Jenis penelitian dapat dikelompokkan karena itu teknik pengambilan sampel
menurut tujuan, pendekatan, tingkat informan yang cocok digunakan adalah teknik
eksplanasi, dan jenis data. Sesuai dengan purposive yaitu teknik pengambilan
tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui informan/sumber data secara sengaja atau
efisiensi administrasi perkantoran, maka berdasarkan tujuan tertentu.
metode yang cocok digunakan dalam Adapun informan dalam penelitian ini
penelitian ini adalah metode kualitatif. diambil dari unsur pimpinan dan unsur
Moleong (2009) mengemukakan staf/pelaksana pada Kantor Camat
bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian Malalayang Kecamatan. Jumlah seluruh
yang bermaksud untuk memahami fenomena informan dalam penelitian sebanyak 8 orang
tentang apa yang dialami oleh subyek dengan perincian sebagai berikut :
penelitian (misalnya perilaku, persepsi, 1) Camat : 1 orang;
tindakan, dan lainnya), secara holistik, dan 2) Sekretaris Kecamatan : 1 orang
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata 2) Kepala Seksi : 2 orang;
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang 3) Kepala Subbagian : 2 orang;
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai 4) Staf/Pelaksana : 2 orang.
metode alamiah. Dalam penelitian kualitatif,
peneliti berpijak dari realitas atau peristiwa

5
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan dilakukan dengan menghimpun dan
Data menelaah data yang telah tersedia di
Salah satu ciri dari penelitian kantor Camat Malalayang Kota
kualitatif ialah peneliti sendiri merupakan Manado yang berkaitan dengan
instrumen utamanya atau key instrument. objek yang diteliti.
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif
ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya ialah E. Teknik Analisis Data
data tambahan seperti dokumen dan lain-lain Penelitian ini merupakan penelitian
(Moleong, yang bersifat kualitatif, sehingga data yang
2009). terkumpul dalam penelitian ini diolah dan
dianalisis secara kualitatif dengan
menggunakan kata-kata yang disusun ke
dalam teks yang diperluas. Dalam hal ini
Atas dasar pendapat di atas maka teknis analisis kualitatif yang digunakan ialah
dalam penelitian ini yang menjadi instrumen model analisis interaktif dari Miles dan
utama pengumpulan data yaitu peneliti Hubernann.
sendiri, sedangkan teknik pengumpulan data Menurut Miles dan Hubermann
yang digunakan ialah wawancara dan (dalam Rohidi dan Mulyarto, 1992), analisis
dilengkapi dengan teknik observasi dan model interaktif memungkinkan seorang
dokumentasi. Metode pengumpulan data peneliti melakukan kegiatan analisis secara
tersebut digunakan dengan pertimbangan : (1) longgar tanpa harus melalui proses yang kaku
menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah dari pengumpulan data, dilanjutkan ke reduksi
apabila berhadapan dengan kenyataan jamak; data, penyajian data dan berakhir pada
(2) metode ini bertujuan menyajikan secara penarikan kesimpulan dan verifikasi. Adapun
langsung hakekat hubungan antara peneliti langkah-langkah analisis data yang
dan responden, dan (3) metode ini lebih peka dimaksudkan yaitu terdiri dari: pengumpulan
dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan data (data collection), dilanjutkan dengan
banyak penajaman pengaruh bersama reduksi data (data reduction), penyajian data
terhadap pola-pola nilai yang dihadapi (data display), dan berakhir pada penarikan
(Moleong, 2009). kesimpulan dan verifikasi (conclust drawing
(1) Wawancara; digunakan untuk and verification). Model analisis data
mengumpulkan data primer dari interaktif diformulasikan oleh Miles dan
informan yang terpilih. Dalam Hubermann (dalam Rohidi dan Mulyarto,
melakukan wawancara ini 1992
digunakan pedoman wawancara Langkah-langkah proses analisis data
yang telah dipersiapkan terlebih model interaktif dari Miles dan Hubernann
dahulu. tersebut dijelaskan sebagai berikut:
(2) Observasi; yaitu melakukan 1. Pengumpulan Data (data collection);
pengamatan secara langsung yaitu dilakukan dengan teknik
peristiwa yang berkaitan dengan wawancara berpedoman pada
objek/variabel/fokus yang diteliti, pedoman wawancara yang telah
guna melengkapi data primer hasil dipersiapkan terlebih dahulu, dan
wawancara. dibantu dengan teknik observasi
(3) Studi dokumentasi; yaitu melakukan (pengamatan) dan studi dokumentasi.
mengumpulkan data sekunder 2. Reduksi data (data reduction); ialah
sebagai pelengkap data primer. proses pemilihan, pemusatan
Teknik pengumpulan data ini perhatian pada penyederhanaan,

6
pengabstaksian, dan transformasi data pendukung administrasi dalam perkantoran,
kasar yang muncul dari catatan- yaitu : (1) Fungsi rutin; yaitu fungsi
catatan tertulis di lapangan. Kegiatan administrasi perkantoran yang membutuhkan
reduksi data ini berlangsung secara pemikiran minimal mencakup pengarsipan
terus menerus selama penelitian dan penggandaan. Biasanya, fungsi ini
berlangsung, dan dilanjutkan setelah dilaksanakan oleh staf administrasi yang
data terkumpul dengan membuat bertanggung jawab atas kegiatan administrasi
ringkasan, menelusuri tema dan sehari-hari. (2) Fungsi teknis; yaitu fungsi
menggolongkannya ke dalam suatu administrasi yang membutuhkan pendapat,
pola yang lebih jelas. keputusan, dan keterampilan perkantoran
3. Penyajian data (data display); data yang memadai, seperti bisa menggunakan
yang telah direduksi kemudian beberapa program aplikasi computer. Fungsi
disajikan dalam bentuk teks naratif. ini biasanya dilaksanakan oleh staf
Menurut model analisis ini, agar administrasi yang tergabung dalam bagian
dapat melihat gambaran secara teknologi informasi. (3) Fungsi analisis; yaitu
keseluruhan atau bagian tertentu dari fungsi yang membutuhkan pemikiran yang
penelitian, maka penyajian data harus kritis dan kreatif, disertai kemampuan untuk
diusahakan secara sistematis. mengambil keputusan, seperti membuat dan
4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi menganalisis laporan. Fungsi ini biasanya
(conclust drawing and verivication). dilakukan oleh seorang manajer yang
Kesimpulan dalam penelitian bertanggung jawab men-support keputusan
kualitatif adalah merupakan temuan yang akan dibuat oleh atasan atau
baru, yang dapat berupa deskripsi pimpinannya. (4) Fungsi interpersonal; yaitu
data suatu objek. fungsi yang membutuhkan penilaian dan
analisis sebagai dasar pengambilan keputusan,
PEMBAHASAN serta keterampilan yang berhubungan dengan
orang lain, seperti mengorganisasikan tim
Sebagaimana telah diuraikan dalam
kerja; dan (5) Fungsi manajerial; yaitu fungsi
tinjauan pustaka bahwa administrasi
yang membutuhkan perencanaan,
perkantoran merupakan rangkaian aktivitas
pengorganisasian, pengukuran/penilaian, dan
merencanakan, mengorganisasi (mengatur
pemotivasian, seperti pembuatan anggaran
dan menyusun), mengarahkan (memberikan
dan pengevaluasian pegawai. Betapa
arah dan petunjuk) mengawasi, dan
pentingnya peran dan fungsi administrasi
mengendalikan sampai menyelenggarakan
perkantoran maka pekerjaan perkantoran
secara tertib pekerjaan perkantoran (office
harus dikelola seefektif dan seefisien mungkin
work) dalam menunjang pencapaian tujuan
(Haryadi, 2009).
organisasi. Tiga peranan atau fungsi utama
Dalam kaitan dengan efisiensi
dari pekerjaan administrasi perkantoran yaitu:
administrasi perkantoran maka konsepsi
(1) Melayani pelaksanaan pekerjaan-
umum tentang efisiensi sebagai
pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan
“perbandingan terbaik antara input dengan
organisasi; (2) Menyediakan keterangan-
output, atau antara suatu usaha dengan
keterangan bagi pimpinan organisasi untuk
hasilnya, atau antara suatu kerja dengan hasil
membuat keputusan atau melakukan tindakan
yang dicapai oleh kerja itu” dapat juga
yang tepat; dan (3) Membantu kelancaran
diterapkan dalam bidang pekerjaan
perkembangan organisasi secara keseluruhan
administrasi perkantoran. Dalam hal ini
(Gie, 1998). Dalam hal ini menurut Guible
menurut Gie (1998), bahwa sejalan dengan
(dalam Haryadi, 2009) ada lima jenis fungsi
adanya lima unsur usaha atau sumber kerja

7
dalam konsep efisiensi (pikiran, tenaga, khusus menangani pekerjaan administrasi
waktu, ruang, benda/uang), maka pelaksanaan perkantoran; (3) anggaran yang dialokasikan
efisiensi pada macam-macam pekerjaan untuk administrasi perkantoran pada setiap
administrasi perkantoran dapat digolong- tahun anggaran; (4) banyaknya pegawai yang
golongkan menurut penggunaan masing- ditempatkan atau ditugaskan untuk pekerjaan
masing sumber kerja itu, yakni : (a) Pikiran – administrasi perkantoran; (5) kompetensi
untuk mencapai cara yang termudah; (b) yang dimiliki pegawai pelaksana
tenaga – untuk mencapai cara yang teringan, pekerjaan/pelayanan administrasi perkantoran
(c) waktu – untuk mencapai cara yang dan pemanfaatan/penggunaannya; (6)
tercepat, (d) ruang – untuk mencapai cara sarana/prasarana serta bahan dan peralatan
yang terdekat, dan (5) benda – untuk kerja yang tersedia untuk menyeleggarakan
mencapai cara yang termurah. Untuk pekerjaan atau pelayanan administrasi
mewujudkan efisiensi pekerjaan administrasi perkantoran; (7) Mekanisme atau SOP untuk
perkantoran maka dalam mengelola pekerjaan administrasi perkantoran; (8)
administrasi perkantoran perlu menerapkan Tingkat capaian atau realisasi dari
beberap asas yaitu : (1) Asas perencanaan; program/kegiatan administrasi perkantoran
bahwa semua pekerjaan perkantoran harus yang sudah ditetapkan pada setiap tahun
direncanakan terlebih dahulu untuk mencapai anggaran. Kedelapan aspek tersebut secara
tujuan tertentu. (2) Asas penyederhanaan; keseluruhan dapat mengungkapkan secara
bahwa semua pekerjaan perkantoran harus konkrit konsep efisiensi administrasi
diupayakan dijalankan dengan cara yang perkantoran sebagai “perbandingan terbaik
sederhana dan semudah mungkin. (3) Asas antara “input/usaha/sumber kerja (pikiran,
penghematan, yaitu mencegah pemakaian tenaga, waktu, ruang, benda/uang)” dengan
benda-benda secara berlebih-lebihan sehingga “output/hasil” yang dicapai oleh kerja
biaya pekerjaan yang bersangkutan lebih administrasi perkantoran itu.
mahal; (4) Asas penghapusan; bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa
langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan efisiensi administrasi perkantoran di kantor
dalam pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang Camat Malalayang Kota Manado sudah cukup
tidak perlu atau tidak berhubungan dengan baik. Hal itu dapat ditunjukkan dengan
hasil kerja yang ingin dicapai harus dihapus beberapa fakta seperti : kegiatan
atau dihilangkan.; dan (5) Asas pekerjaan/pelayanan administrasi perkantoran
penggabungan; bahwa semua pekerjaan yang yang selalu ada dalam perencanaan
memiliki persamaan atau berkaitan erat kerja/kinerja pada setiap tahun anggaran, yang
sebaiknya digabung atau didekatkan penyelenggaraannya dilaksanakan oleh
(Gie;1998; Haryadi (2009). sekretariat kecamatan; adanya penataan
Penelitian tentang efisiensi anggaran yang dituangkan dalam dokumen
administrasi perkantoran di kantor Camat pelaksanaan anggaran (DPA) dan capaian
Malalayang Kota Manado seperti yang telah realisasinya cukup baik pada setiap tahun;
dideskripsikan di atas adalah berlandaskan pemanfaatan potensi SDM pegawai sesuai
pada konsep efisiensi administrasi kompetensinya untuk pelaksanaan
perkantoran yang dikemukakan oleh Gie pekerjaan/pelayanan administrasi perkantoran
(1998) dan Haryadi (2009) tersebut. Sehingga cukup optimal; penggunaan sarana/prasarana
itu aspek-aspek yang menjadi fokus dan peralatan kerja cukup optimal untuk
penelitian/pengamatan dalam penelitian ini pelaksanaan pekerjaan/pelayanan
adalah : : (1) perencanaan program/kegiatan administrasi perkantoran; dan pelaksanaan
administrasi perkantoran pada setiap tahun pekerjaan/pelayanan pekerjaan administrasi
anggaran; (2) unit/satuan organisasi yang

8
perkantoran berjalan lancer sesuai SOP yang baik/memuaskan, namun belum
sudah ditetapkan. maksimal. Ini artinya bahwa
Penelitian ini juga menunjukkan penggunaan sumber-sumber kerja
bahwa hasil kerja administrasi perkantoran di dalam pelaksanaan
kantor Camat Malalayang pada setiap tahun pekerjaan/pelayanan administrasi
anggaran sudah baik/memuaskan namun perkantoran di kantor Camat
belum maksimal. Ini dapat menunjukkan Malalayang dapat memberikan hasil
bahwa efisiensi administrasi perkantoran di kerja yang baik/memuaskan.
kantor Camat Malalayang sudah cukup baik
dilihat dari rasio atau perbandingan antara B. Saran
hasil kerja dan sumber-sumber yang Berdasarkan kesimpulan hasil
digunakan untuk mencapai hasil kerja itu. penelitian tersebut maka perlu
Oleh karena belum maksimal maka dikemukakan beberapa saran sebagai
perlu upaya peningkatannya di masa depan berikut :
dalam hal penggunaan sumber-sumber kerja 1. Sumber-sumber kerja terutama
yang ada secara optimal. Dalam kaitan itu kompetensi SDM pegawai,
maka asas-asas efisiensi administrasi dana/anggaran, serta sarana/prasarana
perkantoran seperti asas perencanaan, asas dan peralatan kerja masih perlu
penyederhanaan, asas penghematan, asas ditingkatkan di kantor Camat
penghapusan, dan asas penggabungan perlu Malalayang untuk meningkatkan
dilakukan secara lebih efektif dalam efisiensi administrasi perkantoran.
penyelenggaraan administrasi perkantoran di 2. Asas-asas dalam efisiensi
kantor Camat Malalayang Kota Manado. administrasi perkantoran (yaitu asas
perencanaan, asas penyederhanaan,
PENUTUP asas penghematan, asas penghapusan,
A. Kesimpulan asas penggabungan) hendaklah
Berdasarkan hasil penelitian ini diterapkan dengan efektif untuk
ditarik kesimpulan sebagai berikut : meningkatkan efisiensi administrasi
1. Efisiensi administrasi perkantoran di perkantoran.
kantor Camat Malalayang Kota
Manado secara umum sudah baik
namun belum maksimal dilihat dari DAFTAR PUSTAKA
realisasi capaian realisasi anggaran,
Akadun, 2009, Teknologi Informasi
pemanfaatan potensi SDM pegawai
Administrasi, Bandung, Alfabeta.
sesuai kompetensi, penggunaan
sarana/prasarana dan peralatan serta Gie, The Liang, dkk, 2000, Ensiklopedi
fasilitas pendukung, dan mekanisme Administrasi, Gunung Agung, Jakarta..
dan prosedur penyelenggaraan
pekerjaan perkantoran. Gie The Liang, 1998, Adninistrasi
2. Program dan kegiatan Perkantoran Modern, Liberty,
pekerjaan/pelayanan administrasi Yogyakarta.
perkantoran yang sudah ditetapkan
dalam perencanaan kerja/kinerja Gibson L.J.,dkk, Organization, terjemahan,
pemerintah Kecamatan Malalayang Erlangga, Jakarta.
pada setiap tahun anggaran secara
umum dapat dilaksanakan dan Haryadi, H. 2009, Administrasi Perkantoran,
mencapai realisasi hasil yang Visi Media, Jakarta.

9
Moleong, 2006, Metode Penelitian Kualitatif,
Remaja Redoskarya, Bandung.

Rohidi,R dan Mulyarto,T., 1992, Analisis


Data Kualitatif, Jakarta : UI-Press.

Siagian, S.P. 1999, Analisis serta Perumusan


Kebijaksanaan dan Strategi
Organisasi, Gunung Agung,
Jakarta.

Sumber Lain:
Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah.

Peraturan Pemerintah RI. Nomor 41 Tahun


2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah.

10

Anda mungkin juga menyukai