Anda di halaman 1dari 32

Pedoman Penataan Perangkat Daerah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016

Tentang Perangkat Daerah (JUDUL)


PENDAHULUAN
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah membawa perubahan yang signifikan
terhadap pembentukan Perangkat Daerah, yakni dengan prinsip tepat fungsi dan tepat ukuran (rightsizing)
berdasarkan beban kerja yang sesuai dengan kondisi nyata di masing-masing Daerah. Hal ini juga sejalan
dengan prinsip penataan organisasi Perangkat Daerah yang rasional, proporsional, efektif, dan efisien.
Dalam UU Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, kepala
daerah dibantu oleh perangkat daerah yang terdiri dari :
1.Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas membantu kepala daerah dalam penyusunan kebijakan dan
pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif;
2.Sekretariat DPRD yang mempunyai tugas:
1. menyelenggarakan administrasi kesekretariatan;
2. menyelenggarakan administrasi keuangan;
3. mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD; dan
4. menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan
fungsinya sesuai dengan kebutuhan.
3.Inspektorat Inspektorat Daerah mempunyai tugas membantu kepala daerah membina dan mengawasi
pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat
Daerah.

1
4. Dinas Daerah yang dibentuk untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;
5. Badan Daerah dibentuk untuk melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah meliputi:
a. perencanaan;
b. keuangan;
c. kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan;
d. penelitian dan pengembangan; dan
e. fungsi lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. Kecamatan dibentuk untuk meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan,


pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat Desa/kelurahan; dan
7.Satuan polisi pamong praja yang dibentuk untuk menegakkan Perda dan Perkada,
menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman, serta menyelenggarakan pelindungan
masyarakat

2
Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang bersifat wajib, diselenggarakan oleh seluruh pemerintah
daerah, sedangkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat pilihan hanya dapat diselenggarakan oleh
daerah yang memiliki potensi unggulan dan kekhasan daerah. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi dan
memunculkan sektor unggulan masing-masing daerah sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya
daerah dalam rangka mempercepat proses peningkatan kesejahteraan rakyat.

Dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah tersebut dijelaskan bahwa Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, membawa perubahan yang signifikan terhadap pembentukan perangkat daerah,
dengan prinsip tepat fungsi dan tepat ukuran (rightsizing) berdasarkan beban kerja yang sesuai dengan kondisi
nyata di masing-masing daerah. Hal ini juga sejalan dengan prinsip penataan organisasi perangkat daerah
yang rasional, proporsional, efektif dan efisien.
Pengelompokan organisasi Perangkat Daerah didasarkan pada konsepsi pembentukan organisasi yang terdiri
atas 5 (lima) elemen, yaitu :

3
Seperti telah kita ketahui bersama bahwa baru-baru ini telah diundangkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 Tentang Perangkat Daerah pada tanggal 19 Juni 2016 yang mencabut dan menyatakan tidak berlaku Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah ini memberikan arah
dan pedoman yang jelas kepada Daerah dalam menata Perangkat Daerah secara efisien, efektif, dan rasional sesuai
dengan kebutuhan nyata dan kemampuan Daerah masing-masing serta adanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi serta komunikasi kelembagaan antara Pusat dan Daerah.

Dasar utama pembentukan perangkat daerah adalah adanya urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah
dan menjadi kewenangan daerah, yang terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib dibagi atas
urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar, dan urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan
dasar.

4
1.Strategic Apex (Kepala Daerah);
2.Middle Line (Sekretaris Daerah);
3.Operating Core (Dinas Daerah);
4.Technostructure (Badan/Fungsi Penunjang); dan
5.Supporting Staff (Staf Pendukung).
Dinas Daerah merupakan pelaksana fungsi inti (operating core) yang melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pembantu
kepala Daerah dalam melaksanakan fungsi mengatur dan mengurus sesuai bidang Urusan Pemerintahan yang diserahkan
kepada Daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan. Badan Daerah melaksanakan fungsi penunjang
(technostructure) yang melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pembantu kepala Daerah dalam melaksanakan fungsi
mengatur dan mengurus untuk menunjang kelancaran pelaksanaan fungsi inti (operating core).

Dalam rangka mewujudkan pembentukan Perangkat Daerah sesuai dengan prinsip desain organisasi, pembentukan
Perangkat Daerah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini didasarkan pada asas efisiensi, efektivitas, pembagian
habis tugas, rentang kendali, tata kerja yang jelas, fleksibilitas, Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah, dan intensitas Urusan Pemerintahan dan potensi Daerah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kepala Daerah dibantu oleh
Perangkat Daerah yang terdiri dari unsur staf, unsur pelaksana, dan unsur penunjang. Unsur staf diwadahi dalam
sekretariat Daerah dan sekretariat DPRD. Unsur pelaksana Urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah
diwadahi dalam dinas Daerah.
5
6
Unsur pelaksana fungsi penunjang Urusan Pemerintahan Daerah diwadahi dalam badan Daerah. Unsur
penunjang yang khusus melaksanakan fungsi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah diwadahi dalam inspektorat. Di samping itu, pada Daerah kabupaten/kota dibentuk kecamatan
sebagai Perangkat Daerah yang bersifat kewilayahan untuk melaksanakan fungsi koordinasi kewilayahan
dan pelayanan tertentu yang bersifat sederhana dan intensitas tinggi.

Kepala dinas, kepala badan, sekretaris DPRD, kepala inspektorat dan camat atau nama lain di kabupaten/kota
bertanggung jawab kepada kepala Daerah melalui sekretaris Daerah. Fungsi sekretaris Daerah dalam
pertanggungjawaban tersebut hanyalah fungsi pengendalian administrasi untuk memverifikasi kebenaran administrasi
atas pertanggungjawaban yang disampaikan oleh kepala dinas, kepala badan, sekretaris DPRD, inspektur, kepala
satuan polisi pamong praja dan camat atau nama lain kepada kepala Daerah.

7
Dasar utama pembentukan Perangkat Daerah, yaitu adanya Urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah
yang terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib dibagi
atas Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan
dengan pelayanan dasar.
Berdasarkan pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah
kabupaten/kota sebagaimana dimuat dalam matriks pembagian Urusan Pemerintahan konkuren, Perangkat
Daerah mengelola unsur manajemen yang meliputi sarana dan prasarana, personil, metode kerja dan
penyelenggaraan fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengoordinasian, penganggaran, pengawasan, penelitian dan pengembangan, standardisasi, dan pengelolaan
informasi sesuai dengan substansi urusan pemerintahannya.

Pembentukan Perangkat Daerah mempertimbangkan faktor luas wilayah, jumlah penduduk, kemampuan
keuangan Daerah serta besaran beban tugas sesuai dengan Urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada
Daerah sebagai mandat yang wajib dilaksanakan oleh setiap Daerah melalui Perangkat Daerah.

8
9
10
Peraturan Pemerintah ini menetapkan Perangkat Daerah dalam 3 (tiga) tipe, yaitu sekretariat Daerah, sekretariat DPRD
dan inspektorat tipe A; sekretariat Daerah, sekretariat DPRD dan inspektorat tipe B; dan sekretariat Daerah, sekretariat
DPRD dan inspektorat tipe C; dinas tipe A, dinas tipe B, dan dinas tipe C; badan tipe A, badan tipe B, dan badan tipe C;
serta kecamatan dalam 2 (dua) tipe, yaitu kecamatan tipe A dan kecamatan tipe B. Penetapan tipe Perangkat Daerah
didasarkan pada perhitungan jumlah nilai variabel beban kerja. Variabel beban kerja terdiri dari variabel umum dan
variabel teknis. Variabel umum, meliputi jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah anggaran pendapatan dan belanja
Daerah dengan bobot sebesar 20% (dua puluh persen) dan variabel teknis yang merupakan beban utama dengan bobot
sebesar 80% (delapan puluh persen). Pada tiap-tiap variabel, baik variabel umum maupun variabel teknis ditetapkan 5
(lima) kelas interval, dengan skala nilai dari 200 (dua ratus) sampai dengan 1.000 (seribu).

Pembinaan dan pengendalian Perangkat Daerah dalam Peraturan Pemerintah ini dimaksudkan dalam rangka penerapan
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi antar Daerah dan antar sektor, sehingga masing-masing Pemerintah
Daerah taat asas dan taat norma dalam penataan kelembagaan Perangkat Daerah. Menteri atau gubernur selaku wakil
Pemerintah Pusat dapat membatalkan Perda tentang pembentukan Perangkat Daerah yang bertentangan dengan
ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini.

Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar, agar kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi secara optimal. Oleh karena itu, Perangkat
Daerah yang melaksanakan Urusan Pemerintahan wajib berkaitan dengan pelayanan dasar diwadahi dalam
bentuk dinas utama minimal tipe C.
11
12
Dalam pelaksanaan pembinaan dan pengendalian penataan Perangkat Daerah, Pemerintah Pusat melakukan fasilitasi melalui
asistensi, pemberian arahan, pedoman, bimbingan, supervisi, pelatihan, dan kerja sama, sehingga sinkronisasi dan simplifikasi
dapat tercapai secara optimal dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Peraturan Pemerintah ini memberikan arah dan pedoman yang jelas kepada Daerah dalam menata Perangkat Daerah secara
efisien, efektif, dan rasional sesuai dengan kebutuhan nyata dan kemampuan Daerah masing-masing serta adanya koordinasi,
integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi serta komunikasi kelembagaan antara Pusat dan Daerah. Berikut ini beberapa hal
penting yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah yang dibentuk berdasarkan
pendelegasian kewenangan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 232 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.

13
14
Pembentukan Perangkat Daerah
Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah ditetapkan dengan Perda. Perda Pembentukan dan susunan Perangkat
Daerah berlaku setelah mendapat persetujuan dari Menteri bagi Perangkat Daerah provinsi dan dari gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat bagi Perangkat Daerah kabupaten/kota. Persetujuan Menteri atau gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat diberikan berdasarkan pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan.
Menteri atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat menyampaikan jawaban menyetujui seluruhnya atau
menyetujui dengan perintah perbaikan Perda kepada gubernur atau bupati/wali kota paling lambat 15 (lima belas) Hari
sejak diterimanya Perda. Dalam hal Menteri atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat menyetujui seluruhnya atas
Perda, Kepala Daerah mengundangkan Perda dalam lembaran Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Apabila dalam waktu 15 (lima belas) Hari, Menteri atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat tidak memberikan
jawaban, Perda dianggap telah mendapat persetujuan. Dalam hal Menteri atau gubernur sebagai wakil Pemerintah
Pusat menyetujui dengan perintah perbaikan Perda, Perda tersebut harus disempurnakan oleh kepala Daerah bersama
DPRD sebelum diundangkan. Dalam hal kepala Daerah mengundangkan Perda yang tidak mendapat persetujuan dari
Menteri bagi Perangkat Daerah provinsi dan dari gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat bagi Perangkat Daerah
kabupaten/kota atau Perda tidak disempurnakan oleh kepala Daerah bersama DPRD, Menteri atau gubernur
membatalkan Perda tersebut.

15
Jenis Perangkat Daerah
Perangkat Daerah provinsi terdiri atas:
1.sekretariat Daerah;
2.sekretariat DPRD;
3.inspektorat;
4.dinas; dan
5.badan.
Perangkat Daerah kabupaten/kota terdiri atas:

sekretariat Daerah;
sekretariat DPRD;
inspektorat;
dinas;
badan; dan
kecamatan.
Kriteria Tipelogi Perangkat Daerah

Kriteria tipelogi Perangkat Daerah u


16
17
MISI KOTA TARAKAN
MENINGKATKAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG AMANAH, PROFESIONAL,
1 EFEKTIF DAN EFESIEN YANG BERBASIS PADA SISTEM PENGANGGARAN YANG PRO-
RAKYAT
MENINGKATKAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG AMANAH, PROFESIONAL,
2 EFEKTIF DAN EFISIEN YANG BERBASIS PADA SISTEM PENGANGGARAN YANG PRO
RAKYAT

3 MENINGKATKAN DAN MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR


PUBLIK YANG CEPAT, MUDAH, MURAH, ADIL, DAN TRANSPARAN

MENGEMBANGKAN EKONOMI DAERAH YANG BERORIENTASI KEPADA KEPENTINGAN


4 RAKYAT (EKONOMI PRO RAKYAT) MELALUI SEKTOR PERDAGANGAN, JASA, INDUSTRI,
PARIWISATA DAN PERTANIAN DALAM ARTI LUAS

MENINGKATKAN PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI


5 PENINGKATAN NILAI TAMBAH YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN DENGAN MEMANFAATKAN
TEKNOLOGI TEPAT GUNA, KREATIF DAN INOVATIF BEDASARKAN ILMU PENGETAHUAN

MENINGKATKAN PEMBANGUNAN AKHLAK DAN MORAL SESUAI KEARIFAN LOKAL


6 SERTA MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN
BERWIBAWA 18
18
POHON KINERJA
(Keterkaitan antaran RPJMD dengan Renstra Perangkat Daerah)

KEPALA DAERAH SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH


RPJMD DAERA
(Impact) Dalam RPJMD H

SASARAN STRATEGIS RENSTRA SKPD


KEPALA SKPD/RENSTRA
(outcome )
SKP
D
SASARAN PROGRAM SASARAN PROGRAM
ESELON III
(outcome) (outcome)

SASARAN KEGIATAN SASARAN KEGIATAN SASARAN KEGIATAN SASARAN KEGIATAN


ESELON IV
(output) (output) (output) (output)

Proses
Proses Proses Proses Proses Proses Proses Proses Proses
Pencapaian
Output
Sumberdaya
Yang input input input input input input input input input input input input input input input input
Digunakan
CASCADING KINERJA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2020 DALAM RANGKA MENDUKUNG PENCAPAIAN VISI-MISI
RPJMD KOTA TARAKAN TAHUN 2019-2024

1 Terwujudnya Tarakan sebagai Kota Maju dan Sejahtera


VISI RPJMD

Misi II : Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang amanah, profesional, efektif dan efisie
MISI RPJMD pro-rakyat
WALIKOTA/WAKIL WALIKTA

3
(KEPALA DAERAH)
RPJMD KOTA

4 Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan pemerintahan


TUJUAN RPJMD

5 Sasaran 4 : Terwujudnya birokrasi yang Terwujudnya Birokrasi Yang Bersih dan Akuntabel , Indik
SAKIP/ Tingkat Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Taeget 2020 62,00/B
SASARAN RPJMD

6
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN :

02. 03.
01. Pemantauan
Pemantauan Pemantauan
Sasaran
Program Kegiatan
Strategis
Bappeda Bappeda
Bappeda Tahun
Tahun 2020 Tahun 2020
2020
PEMANTAUAN SASARAN STRATEGIS BAPPEDA SAMPAI DENGAN TRIWULAN II /SEMESTER I TAHUN AANGGARAN 2020
4 SASARAN RENSTRA MENINGKATNYA KUALITAS PERENCANAAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI
MENJAWAB TUJUAN 2 DAN PEMBANGUNAN, DENGAN INDICATOR :
SASARAN 4 RPJMD 1. Persentase capaian program daerah di RKPD 2020
2. Konsistensi Program RKPD 2021 dengan RPJMD Tahun II
3. Konsistensi Program Renstra PD Tahun II dengan RPJMD Tahun II
01 4.
5.
Konsistensi Program Renja PD 2021 dengan Renstra PD Tahun II
Konsistensi Program Renja PD 2021 dengan RKPD 2021
6. Persentase penyelesaian Dokumen perencanaan daerah yang disampaikan tepat waktu

MENINGKATNYA PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN


4
SASARAN
02 DAERAH
7. Persentase data/informasi pembangunan yang dibutuhkan dapat tersedia dan tepat waktu
RENSTAR
A
BAPPEDA

03 MENINGKATNYA KUALITAS SUMBER DAYA APARATUR PERENCANAAN


8. Persentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencanaan

MENINGKATNYA TATA KELOLA PERANGKAT DAERAH


04 9. Nilai / Predikat AKIP oleh APIP
10. Presentase Temuan yang Ditindaklanjuti
SASARAN 1 : MENINGKATNYA KUALITAS PERENCANAAN, PENGENDALIAN DAN
EVALUASI PEMBANGUNAN, DENGAN INDICATOR :
INDIKATOR TARGET REALISASI SEMESTER
PERSENTASE
I CAPAIAN

01 Persentase capaian program daerah di RKPD Tinggi (76,00%


< 90,99%)
Sangat Rendah
(38,66%)
50,87%

02 Konsistensi Program RKPD dengan


RPJMD
100% 98,85% 98,85%

03 Konsistensi Program Renstra PD


dengan RPJMD
100% 97,95% 98,46%

Konsistensi Program Renja PD dengan


04 Renstra PD
100% 100% 100%

Konsistensi Program Renja PD dengan


05 RKPD
100% 100% 100%

Persentase penyelesaian Dokumen perencanaan


06 daerah yang disampaikan tepat waktu
100% 50,00% 50,00%
SASARAN 2 : MENINGKATNYA PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI
PEMBANGUNAN DAERAH, DENGAN INDICATOR :
INDIKATOR TARGET REALISASI SEMESTER
PERSENTASE
I CAPAIAN
Persentase data/informasi pembangunan yang
07 dibutuhkan dapat tersedia dan tepat waktu
75% 50% 66,67%

SASARAN 3 : Meningkatnya kualitas Sumber Daya Aparatur Perencanaan, DENGAN


INDICATOR :
INDIKATOR TARGET REALISASI SEMESTER
PERSENTASE
I CAPAIAN
Persentase aparatur yang mempunyai 50%
08 kompetensi perencanaan
10% 5%

SASARAN 4 : MENINGKATNYA TATA KELOLA PERANGKAT DAERAH, DENGAN


INDICATOR :
INDIKATOR TARGET REALISASI SEMESTER
PERSENTASE
I CAPAIAN

09 Nilai / Predikat AKIP oleh APIP 73 (BB) - 0%

10 Presentase Temuan yang Ditindaklanjuti 100,00% 95% 95%


PEMANTAUAN PROGRAM BAPPEDA TA 2020 PERSENTAS
I CAPAIAN
PERSENTASE
CAPAIAN
PROGRAM INDIKATOR KINERJA ANGGARAN
SEMESTER SEMESTER 1
1
Program perencanaan Persentase Konsistensi RPJMD, RKPD,
99,70% 9,85%
pembangunan ekonomi Renstra, dan Renja OPD Bidang Ekonomi

Program pengendalian dan


Persentase Konsistensi RPJPD, RPJMD dan
evaluasi perencanaan RKPD Kota Tarakan
99,33% 0,00%
pembangunan daerah

Program perencanaan Persentase ketersediaan dokumen


50,00% 24,26%
pembangunan daerah perencanaan daerah yang tepat waktu

Program pengembangan Persentase data/informasi yang


100,00% 79,64%
data/informasi dikembangkan

Program perencanaan sosial Persentase Konsistensi RPJMD, RKPD,


99,21% 0,36%
budaya Renstra, dan Renja OPD Bidang PKSDM

Persentase Konsistensi RPJMD, RKPD,


Program perencanaan prasarana
Renstra, dan Renja bidang prasarana 99,34% 63,80%
wilayah dan sumber daya alam wilayah dan sumber daya alam
PEMANTAUAN PROGRAM BAPPEDA TA 2020 PERSENTAS
I CAPAIAN
PERSENTASE
CAPAIAN
KINERJA ANGGARAN
PROGRAM INDIKATOR SEMESTER SEMESTER 1
1

Persentase OPD yang


Program Pengembangan
terfasilitasi untuk mendapatkan 100,00% 20,56%
Perencanaan dan Anggaran bantuan keuangan daerah

Program peningkatan
Persentase pegawai yang
kapasitas kelembagaan
meningkat kapasitas 100,00% 22,94%
perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan
daerah

Program pelayanan Persentase pemenuhan layanan


51,00% 41,76%
administrasi perkantoran administrasi perkantoran

Program peningkatan disiplin


Persentase ASN yang disiplin 97,67% 0,00%
aparatur
PEMANTAUAN KEGIATAN BAPPEDA TA 2020 PERSENTA PERSENTASE
SI CAPAIAN CAPAIAN
KINERJA ANGGARAN
KEGIATAN INDIKATOR SEMESTER SEMESTER 1
1
Jumlah Koordinasi Perencanaan
Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi 13,33% 9,85%
Pembangunan Bidang Ekonomi

Evaluasi RKPD Jumlah Dokumen Evaluasi RKPD 0,00% 0,00%

Jumlah Dokumen Ranhir RKPD dan


Penyusunan rancangan RKPD 50,00% 0,00%
Ranhir RKPD Perubahan

Pengumpulan dan Pengelolaan Data SIPD Jumlah dok SIPD 0,00% 0,00%

Jumlah sistem informasi yang dibuat dan


Penyusunan sistem perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah 100,00% 99,55%
dikembangkan
Jumlah Koordinasi perencanaaan bidang
Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya 7,69% 0,72%
PKSDM
Jumlah Dokumen Perencanaan
Koordinasi perencanaan kesejahteraan masyarakat 16,67% 0,00%
Kesejahteraan Masyarakat
Jumlah koordinasi perencanaan
Koordinasi perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam pembangunan bidang infrastruktur dan 23,53% 17,10%
SDA yang dilaksanakan
Jumlah Laporan dokumen PPSP yang
Review percepatan pembangunan sanitasi perkotaan 100,00% 99,73%
direview
Jumlah dokumen Renstra DAK
Penyusunan Renstra DAK Infrastruktur 100,00% 74,56%
Infrastruktur
Jumlah Fasilitasi Bantuan Keuangan
Fasilitasi bantuan keuangan daerah 24,58% 20,56%
Daerah
PEMANTAUAN KEGIATAN BAPPEDA TA 2020 PERSENTA PERSENTASE
SI CAPAIAN CAPAIAN
KINERJA ANGGARAN
KEGIATAN INDIKATOR SEMESTER SEMESTER 1
1
Penyelenggaraan Musrenbang RKPD Jumlah Kegiatan Forum dan Musrenbang
100,00% 36,39%
RKPD

Koordinasi perencanaan pembangunan


Jumlah koordinasi 93,75% 22,94%
daerah

Penyediaan jasa surat menyurat Jumlah Materai 66,87% 45,80%

Penyediaan jasa surat menyurat Jumlah Paket Pengiriman 54,67% 0,00%

Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan Jumlah peralatan dan perlengkapan


60,00% 41,67%
kantor kantor yang tersedia

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan Jumlah kendaraan dinas/ operasional


66,67% 18,21%
kendaraan dinas/operasional yang pajak kendaraannya terbayarkan

Jumlah ASN yang mendapatkan


Penyediaan jasa administrasi keuangan tunjangan administrasi keuangan 53,33% 33,33%

Jumlah bahan dan peralatan kebersihan


Penyediaan jasa kebersihan kantor kantor yang tersedia
60,00% 54,37%

Penyediaan Alat Tulis Kantor Jumlah ATK yang tersedia 51,36% 35,50%

Penyediaan barang cetakan dan


Jumlah barang cetakan 53,33% 40,69%
penggandaan
PEMANTAUAN KEGIATAN BAPPEDA TA 2020 PERSENTA
SI CAPAIAN
PERSENTASE
CAPAIAN
KINERJA ANGGARAN
KEGIATAN INDIKATOR SEMESTER SEMESTER 1
1
Penyediaan barang cetakan dan
Jumlah penggandaan yang tersedia 50,55% 0,00%
penggandaan
Jumlah komponen instalasi
Penyediaan komponen instalasi
listrik/penerangan bangunan kantor yang 100,00% 100,00%
listrik/penerangan bangunan kantor tersedia
Penyediaan peralatan dan perlengkapan Jumlah penyediaan peralatan dan
96,67% 84,51%
kantor perlengkapan kantor
Jumlah penyediaan peralatan rumah
Penyediaan peralatan rumah tangga tangga
81,00% 54,48%
Jumlah tenaga pendukung
Pendukung penyelenggaraan administrasi
penyelenggaraan administrasi 52,00% 21,38%
pemerintahan pemerintahan
Jumlah pengadaan perlengkapan gedung
Pengadaan peralatan gedung kantor kantor
0,00% 0,00%

Pengadaan Mebeleur Jumlah pengadaan mebeleur 86,67% 64,16%

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor


Jumlah gedung kantor yang dipelihara 100% 88,57%

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan


Jumlah BBM yang diadakan 54,35% 19,02%
dinas/operasional
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung Jumlah peralatan gedung kantor yang
100,00% 93,52%
kantor dipelihara
Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Jumlah pengadaan pakaian khusus hari-
0,00% 0,00%
Tertentu hari tertentu
KENDALA DAN PERMASALAHAN
KEY FACTOR

MEMBANGUN KOMITMEN
KEPALA DAERAH BESERTA JAJARANNYA
Pomp m en n
a Angg n lita
u
uk Moinapo
M

Bekantan

Terima Kasih
• Tim Bappeda,
bappeda.trk@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai