SUDIRMAN
NIM : 20191147
2
pelaksanaan pekerjaan operatif,penyediaan keterangan bagi pimpinan dan juga
membantu dalam kelancaran perkembangan organisasi.
3
Pelayanan publik, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009, dimaknai sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan atas barang, jasa dan pelayanan administratif
yang disediakan penyelenggara pelayanan publik.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012, ruang lingkup
pelayanan publik meliputi pelayanan barang, jasa dan administratif. Pelayanan
barang dan jasa dimaknai sebagai pengadaan dan penyaluran barang dan jasa publik
oleh penyelenggara yang sebagian dan seluruh dananya bersumber dari anggaran
negara. Sementara pelayanan administratif dipahami sebagai pelayanan oleh
penyelenggara yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang
diperlukan masyarakat. Dokumen resmi tersebut bisa berupa dokumen perizinan
maupun non-perizinan. Inilah jenis pelayanan yang paling banyak diakses
masyarakat pada umumnya.
Adapun komponen standar pelayan publik dari UU NO.25 tahun 2009
a. Pesyaratan Layanan
b. Sistem dan mekanisme Layanan
c. Jangka waktu layanan
d. Biaya/ tarif
e. Produk pelayanan
f. Sarana, prasarana atau fasilitas Layanan
g. Maklumat pelayan
h. Pengelolah pengaduan
i. Sistem informasi pelayanan publik
j. Pelayanan khusus, dan
k. Atribut.
Semua perusahaan mempunyai administrasi kantor salah satu nya staf dan
Tata usaha SMA SMK sederajat yang ada di Kabupaten Barru, tetapi setiap
perusahaan/ organisasi pasti mempunyai tata cara administrasi yang berbeda. Tentu
saja setiap perusahaan mempunyai alasan yang berbeda dalam menyikapi
perbedaan prosedur dan tata cara administrasi. Administrasi kantor merupakan
suatu hal yang sangat vital bagi perusahaan karena untuk mengukur baik atau
tidaknya suatu perusahaan salah satunya dapat dilihat melalui administrasi kantor
khususnya pada Tata usaha SMA SMK sederajat Kabupaten Barru .Tariningini
bertujuan pelatihan kepada staf tata usaha agar supaya mwngerti dan memahami
fungsi dan peranan dalam menjalankan kegiatan administrasi. Untuk
memperlancar pengelolaan kegiatan pada Tata usaha SMA/SMK sederajat
Kabupaten Barru maka dibutuhkannya adanya training administrasi perkantoran .
4
Administrasi perkantoran pada Tata usaha SMA/SMK sederajat Kabupaten
Barru harus dapat berperan dengan baik dan lancar, sehingga diharapkan dapat
menjamin efisiensi kegiatan organisasi, membantu kelancaran perkembangan
organisasi serta dapat menyediakan keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh
kantor. Kegiatan yang biasanya dilakukan administrasi perkantoran pada Tata
Usaha SMA/SMK sederajat Kabupaten Barru adalah mengurus dan melaksanakan
administrasi perkantoran, diantaranya mempunyai fungsi merencanakan,
mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok
pada pengelolaan arsip, pengorganisasian surat masuk dan surat keluar,
penanganan alat-alat kantor seperti telepon, mesin fax, Administrasi Persediaan
Logistik dalam pendidikan.
SMK merupakan salah satu instansi public service di bidang pendidikan harus
mampu memberikan kepuasan pada pelanggan. Pelanggan dalam hal ini adalah
siswa yang bersekolah di tempat tersebut. Pemberi pelayanan di SMK terdapat dua
macam yaitu tenaga pendidik yang memberikan pembelajaran kepada siswa dan
tenaga kependidikan yang mendukung proses pembelajaran di sekolah. Staf dan
Tata usaha mendukung seluruh kegiatan Administrasi sebagai pelayanan rumah
tangga. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat tergantung pada kinerja
para aktor di lembaga pendidikan sekolah.Instansi sekolah tidak dapat maksimal
dalam menjalankan tujuannya jika tidak ada petugas administrasi/ tenaga
kependidikan. Bagaimanapun juga, administrasi sangat penting dalam menunjang
pembelajaran di sekolah. Kompetensi keahlian di SMK terdapat berbagai macam
seperti administrasi perkantoran, akuntansi, tata niaga, jasa boga, tata busana,
teknik permesinan, teknik audio,video, dan sebagainya.
Administrasi perkantoran mempunyai peran penting dalam pengelolaan sebuah
kantor terlebih kepada SMA / SMK yang mempunyai kompetensi keahlian
administrasi perkantoran. Administrasi perkantoran yang dilakukan oleh tenaga staf
dan tata usaha dapat menjadi acuan atau bahkan penilaian oleh siswa pada
kompetensi keahlian administrasi perkantoran. Sehingga diharapkan tenaga tata
usaha dapat menjadi teladan dalam pengelolaan kantor atau pengadministrasian.
Untuk itu kinerja pegawai harus didahului dari training administrasi. Karena
Training administrasi perkantoran dapat
menunjukkan baik buruknya kinerja pegawai, maka kinerja pegawai yang akan
melakukan pelayanan administrasi . Akan tetapi kinerja tenaga Staf dan Tata usaha
yang ada di Daerah Kabupaten barru belum menunjukkan kinerja yang baik karena
masih adanya tugas pokok untuk kompetensi teknis yang belum dilaksanakan
dengan baik.
5
Penelitian yang di lakukan mirna menemukan kinerja pegawai Tata Usaha
SMKN 1 Barru berdasarkan kompetensi teknis masuk dalam kategori kurang
dengan frekuensi sebanyak 89 atau sebesar 40,3% yaitu dalam hal kehumasan,
persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, manajemen layanan khusus, serta
penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada penelitian yang berbeda
yang dilakukan menunjukan bahwa kinerja tenaga adminsitrasi sekolah SMAN 3
BARRU melaksanakan administrasi kesiswaan, kepegawaian, keuangan,
hubungan masyarakat dan sekolah (Humas) dan kurikulum dengan baik sedangkan
pelaksanaan administrasi sarana prasarana dan persuratan masih belum maksimal
yaitu belum sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun
2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas penulis tertarik untuk memilih
judul :
PENGARUH TRAINING ADMINISTRASI PERKANTORAN TERHADAP
EFEKTIVITAS TATA USAHA SMA / SMK SEDERAJAT KABUPATEN
BARRU.
B.RUMUSAN MASALAH
6
b.mengetahui pengaruh penyelenggaraan training administrasi terhadap kinerja tata
usaha SMK/SMA sederajat kabupaten barru
D. MAMFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi mamfaat :
1. Mamfaat teoritis
7
II TINJAUAN PUSTAKA
1. Pelatihan Tim.
2. Melatih Keahlian Karyawan.
3. Cross Functional Training.
8
4. Pelatihan Teknologi Yang Berhubungan Gengan Perusahaan.
5. Melatih kreatifitas perusahaan.
6. Pelatihan Bahasa.
7. Pelatihan Ulang.
Tujuan training
Training juga bisa dilakukan ketika perusahaan memiliki target tertentu yang
membutuhkan adanya peningkatan kapasitas dan kualitas timnya.
Ketika satu tujuan atau target ditetapkan, hal yang sangat krusial untuk membuat
semuanya ada dalam frekuensi sama dalam mewujudkannya. Maka dari itu,
pelatihan perlu dilakukan.
3. Menyesuaikan tim dengan perubahan yang ada
Berupa training yang dilakukan di tempat kerja dan memang dikondisikan dengan
memanfaatkan berbagai kegiatan saat bekerja.
Untuk metode pertama ini, ada beberapa program yang bisa perusahaan lakukan:
9
a. Program magang
b. Program rotasi karyawan dari satu divisi ke divisi lain
c. Asistensi dari senior kepada junior
d. Coaching
e. Promosi sementara
Pada dasarnya, antara on job dan off job ada kelebihan dan kekurangan masing
masing. Perusahaan tentu bisa menimbang mana yang lebih cocok.
C. Administrasi perkantoran
Administrasi Perkantoran adalah serangkaian aktivitas rutin di dalam suatu
organisasi yang berhubungan dengan pengelolaan data dan informasi untuk
mencapai tujuan organisasi tersebut secara sistematik.
Secara etimologi kata Administrasi berasal dari bahasa Latin, yaitu Ad yang
artinya intensif dan ministrare atau dalam bahasa Indonesia berarti membantu,
melayani, atau memenuhi.
Definisi administrasi perkantoran dalam arti sempit adalah semua kegiatan
teknis dan punya peranan pokok dalam pelaksanaan kegiatan operatif, menyajikan
laporan pada direksi, serta berperan dalam menciptakan organisasi perusahaan yang
lebih efektif.
10
Sedangkan dalam arti luas, administrasi perkantoran dapat diartikan sebagai
aktivitas perencanaan, mengorganisir, mengarahkan, menyelenggarakan, serta
mengawasi berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan ruang lingkup di kantor
dan tata usaha yang tertib.
Menurut William Spriegel dan Ernest Daview, pengertian administrasi
perkantoran adalah pemberian yang tertuju pada semua kegiatan operasional seperti
transportasi, manufacturing, produksi, pengelolaan gudang, dan marketing.
11
Seorang administrator bertanggungjawab dalam perencanaan kerja bagi
pegawai, pengawasan pegawai, serta meminta pengadaan sarana dan prasarana
yang diperlukan atau perbaikan peralatan kantor yang sudah ada.
Berikut ini adalah Ruang Lingkup Administrasi Perkantoran selengkapnya:
1. Aktivitas Kantor
a. Lokasi kantor
b. Gedung
c. Peralatan
d. Interior
e. Mesin-Mesin Kantor
12
e. Fungsi Manajerial, yaitu fungsi administrasi yang memerlukan
perencanaan, pengorganisasian, pengukuran, memberikan motivasi.
D. Efektivitas kinerja
Efektivitas kinerja merupakan kemampuan berhasilnya suatu kerja yang
dilakukan manusia untuk memberikan sesuatu yang diharapkan, juga untuk
memilih tujuan yang tepat dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Kurniawan (2005), efektivitas kerja adalah kemampuan melaksanakan
tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) dari pada suatu organisasi atau
sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya.
Menurut Gibson (Bungkaes 2013:46), pengertian efektivitas adalah penilaian
yang dibuat sehubungan dengan prestasi individu, kelompok, dan organisasi.
Semakin dekat prestasi mereka terhadap prestasi yang diharapkan (standar), maka
mereka dinilai semakin efektif.
13
pegawai negeri sipil adalah keseluruhan upaya untuk meningkatkan efektivitas, dan
derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi dan kewajiban kepegawaian
yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan,
promosi, penggajian, kesejahteraan dan pemberhentian.
Bisa dinyatakan bahwa upaya peningkatan kualitas kinerja pegawai melalui
pendidikan dan pelatihan dapat menciptakan pelaksanaan tugas yang lebih baik
serta menciptakan efektivitas pencapaian sasaran tugas yang ditentukan bagi setiap
bagian dalam organisas
14
Menurut Martani dan Lubis (1987), kriteria yang digunakan untuk mengukur
efektivitas kerja adalah sebagai berikut:
b. Konsistensi (consistency).
Konsistensi (consistency) merupakan tingkat kesepakatan anggota organisasi
terhadap asumsi dasar dan nilai-nilai inti organisasi. Konsistensi menekankan pada
sistem keyakinan-keyakinan, nilai-nilai, dan simbol-simbol yang dimengerti dan
dianut bersama oleh para anggota organisasi serta pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang terkoordinasi. Adanya konsistensi dalam suatu organisasi ditandai oleh staf
merasa terikat; ada nilai-nilai kunci; kejelasan tentang tindakan yang dapat
dilakukan dan tidak dapat dilakukan. Konsistensi di dalam organisasi merupakan
dimensi yang menjaga kekuatan dan stabilitas di dalam organisasi. konsistensi
15
dapat dilihat dari tiga indikator yaitu nilai inti (core value), kesepakatan
(agreement), koordinasi dan integrasi (coordination and integration).
c. Adaptasi (adaptability) .
Kemampuan adaptasi merupakan kemampuan organisasi untuk menerjemahkan
pengaruh lingkungan terhadap organisasi. Adaptasi merupakan kemampuan
organisasi dalam merespon perubahan-perubahan lingkungan eksternal dengan
melakukan perubahan internal organisasi. Kemampuan adaptasi dapat dilihat dari
tiga indikator yaitu perubahan (creating change), berfokus pada pasien (customer
focus) dan keadaan organisasi (organizational learning).
d. Misi (mission)
Misi merupakan dimensi budaya yang menunjukkan tujuan inti organisasi yang
menjadikan
anggota organisasi teguh dan fokus terhadap apa yang dianggap penting oleh
organisasi. Organisasi yang kurang dalam menerapkan misi akan mengakibatkan
staf tidak mengerti hasil yang akan dicapai dan tujuan jangka panjang yang
ditetapkan menjadi tidak jelas. kemampuan adaptasi dapat dilihat dari tiga indikator
yaitu strategi yang terarah dan tetap (strategic direction and intent), tujuan dan
objektivitas (goals and objectif).
16
Evaluasi Kerja. Pimpinan memberikan dorongan, bantuan dan informasi kepada
bawahannya, sebaliknya pegawai harus melaksanakan tugas dengan baik dan
menyelesaikan untuk dievaluasi tugas terlaksana dengan baik atau tidak.
Pengawasan. Dengan adanya pengawasan maka kinerja pegawai dapat terus
terpantau dan hal ini dapat memperkecil resiko kesalahan dalam melaksanakan
tugas.
Lingkungan Kerja. Lingkungan Kerja adalah menyangkut tata ruang, cahaya alam
dan pengaruh suara yang mempengaruhi konsentrasi seseorang sewaktu bekerja.
Perlengkapan dan Fasilitas. Adalah suatu sarana dan peralatan yang disediakan
oleh pimpinan dalam bekerja. Fasilitas yang kurang lengkap akan mempengaruhi
kelancaran pegawai dalam bekerja.
Berdasar dari susunan organisasinya tata usaha dibagi dalam bermacam sub
bagian yang di mana tiap sub bagian memiliki perincian pekerjaannya masing-
masing. Berikut sejumlah pekerjaan tata usaha menurut sub bagiannya:
17
b. Membina dan peningkatan profesi karyawan tata usaha
c. Memberikan penilaian hasil kerja pegawai
d. Membuat program tata usaha
e. Menolong mengurus keuangan
f. Membagi pekerjaan tata usaha dan pembantu eksekutor
g. Membuat laporan penerapan aktivitas pengurusan ketatausahaan secara
periodik
Sie Kepegawaian
Pelayanan umum administrasi kepegawaian
18
a. Membuat DP3 tahunan
b. Membuat laporan kepegawaian seperti keinginan dinas atau secara periodik
c. Kumpulkan data kepegawaian
d. Masukkan data kepegawaian ke buku induk karyawan
e. Membuat SK pembagian pekerjaan pegawai
f. Membuat analisis keperluan pegawai
g. Membuat DUK tahunan
h. Membuat catatan statistik kehadiran pegawai
i. Membuat buku kontrol peningkatan pangkat dan upah periodik
j. Menyarankan peningkatan pangkat dan peningkatan upah periodik, dan
tanda penghargaan dedikasi.
k. Membuat perhitungan kedatangan pegawai
Dasar hukum tugas dari Tata Usaha Sekolah ada di dalam Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 260 dan 261 Tahun 1996 Tugas
Pokok Kepala Tata Usaha.
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
19
a. Menyusun program kerja tata usaha sekolah
b. Pengelolaan keuangan sekolah
c. Pengurusan adminstrasi ketenagaan dan siswa
d. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah
e.
f. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah
g. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah
h. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K
i. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan, pengurusan ketatausahaan
secara berkala
B. Kerangka Fikir
Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka penulis membuat kerangka fikir
sebagai berikut:
21
III. METODE PENELITIAN
A. Tipe penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif.
Metode penelitian Deskriptif Kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas. Metode ini
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu
(Sugiyono 2018:8)
Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian
yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum dengan berbagai macam
data yang dikumpul dari lapangan secara objektif, sedangkan dasar penelitiannya
adalah survey yaitu tujuan dari penelitian kuantitatif ini adalah menggambarakan
mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat mengenai Pengaruh Training
administrasi perkantoran terhadap efektivitas kinerja tata usaha SMK/SMA
sederajat Kabupaten Barru Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
22
yang diambil oleh penulis yaitu di Sekolah SMK/SMA sederajat Kabupaten Barru
yang di mulai dari bulan April sampai dengan Mei 2022.
c. Karyawan : 3 orang
23
banding guna mendukung data primer yang berasal dari peraturan perundang-
undangan, tulisan, makalah, buku-buku, dokumen atau arsip dan bahan
lainnya. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen. (Sugiyono 2019:296).D. Jenis Dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis Data yang digunakan oleh penulis yaitu adalah data kuantitatif.
Data kuantitatif adalah data informasi yang berupa simbol angka atau bilangan.
Berdasarkan simbol-simbol angka tersebut, perhitungan secara kuantitatif
dapat dilakukan untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku umum di
dalam suatu parameter.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Sumber data berupa data primer yang dikumpulkan sendiri langsung dari
informan tempat objek penelitian dilakukan. Data diperoleh langsung dari
penyebaran angket (quesioner).
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diambil sebagai penunjang atau bahan
banding guna mendukung data primer yang berasal dari peraturan perundang-
undangan, tulisan, makalah, buku-buku, dokumen atau arsip dan bahan
lainnya. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen. (Sugiyono 2019:296).
24
penelitian dengan cara non-partisipan artinya peneliti tidak terlibat dan hanya
sebagai pengamat independen. (Sugiyono.2018:146).
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,
sejarah kehidupan (life histories), ceriteria, biografi, peraturan, kebijakan.
Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan
lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat
berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. (Sugiyono 2018:240).
4. Wawancara
berikut :
- Pilihan Jawaban a : skornya 4
25
- Pilihan Jawaban b : skornya 5
- Pilihan Jawaban c : skornya 1
26
DAFTAR PUSTAKA
Kharisma, Noorma Putri, Persepsi Siswa Persepsi Siswa Tentang Kinerja Pegawai
Tata
Usaha Smk Negeri 1 Yogyakarta, UNY, 2014
Nawawi, Hadari, Administrasi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta, 1997
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Standar
Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah
Ponce, Juli, Good Administration and Administrative Procedures, Indiana Journal
of Global
27