Anda di halaman 1dari 14

PEKERJAAN TATA USAHA, ADMINISTRATIF, DAN KANTOR

MATA KULIAH PENGANTAR PERKANTORAN

Dosen Pembimbing :
ANDI YAHYA, S.Sos., M.Si.

Disusun Oleh :
ANDIKA PRATAMA AMRAN
NIM35119055

Kelas IC D3 Administrasi Bisnis

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
2020
A. Pekerjaan Tata Usaha
1. Pengertian Tata Usaha
"Tata Usaha" memiliki beberapa pengertian, tetapi semuanya hampir
memiliki arti yang sama yang mengarah pada pengaturan tata menulis dan cata
mencatat. Berikut beberapa pengertian tentang "Tata Usaha".
 Ditinjau dari asal katanya: "Tata Usaha" terdiri dari kata "Tata" dan
"Usaha", masing-masing memiliki perngetian: "Tata" adalah suatu
peraturan yang harus ditaati, dan "Usaha" ialah energi/tenaga yang
dikeluarkan untuk tercapainya suatu maksud/tujuan. Jadi menurut arti kata,
"Tata Usaha" ialah suatu peraturan yang terdapat dalam suatu proses
penyelenggaraan kerja.
 Dalam Kamus Bahasa Indonesia: "Tata Usaha" ialah penyelenggaraan
tulis menulis (keuangan dan sebagainya) di perusahaan, negara dan
sebagainya, sedangkan "penata usaha ialah" orang yang
menyelenggarakan tata usaha.
 The Liang Gie dalam buknya Administrasi Perkantoran Modern : "Tata
Usaha" ialah segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat,
mengelola, mengadakan, mengirim, dan menyimpan keterangan-
keterangan yang diperlukan dalam setiap usaha kerja.
 Dalam arti sempit, "Tata Usaha" juga dapat diartikan sebagai kegiatan
untuk mengadakan pencatatan dan penyusunan keerangan-keterangan,
sehingga keteranganketerangan tersebut dapat digunakan secara langsung
sebagai bahan informasi bagi pimpinan suatu organisasi yang
bersangkutan dan juga oleh siapa saja yang membutuhkannya.

2. Ciri-Ciri Tata Usaha


Ciri Utama Tata Usaha Dalam Pekerjaan Perkantoran
a. Bersifat pelayanan mempunyai fungsi memudahkan atau meringankan agar
pekerjaan-pekerjaan lain dapat berjalan lebih efektif (facilitating function –
servicework)
b. Bersifat merembes ke segenap bagian dalam organisasi tata usaha
diperlukan dimana-mana dan dilaksanakan dalam seluruh organisasi
c. Dilaksanakan oleh semua pihak dalam organisasi tata usaha dilakukan oleh
pejabat tertinggi sampai pegawai ditingkat bawah lainnya, bukan hanya
menjadi tugas pokok dari sekelompok pegawai saja
Tatausaha tidak dapat berjalan sendiri atau terlaksana dengan sendirinya.
Semua pekerjaan perkantoran harus direncanakan, diatur, disusun, diarahkan,
dikendalikan dan disempurnakan oleh seorang pejabat pimpinan yang memikul
tugas manajemen

3. Peranan Tata Usaha


Secara garis besar tatausaha ini mepunyai tiga peranan pokok sebagai berikut
a. Melayani pelaksanaan pekerjaan operatif untuk mencapai tujuian dari suatu
organisasi,
b. Menyediakan keterangan-keterangan bagi pimpinan organisasi
untuk membuat keputusan atau melakukaj tindakan yang tepat
c. Membantu kelancaran perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan
Pekerjaan perkantoran sama sekali tidak dapat dibandingkan dengan fungsi
produksi, penjualan, keuangan, teknik, pembelian, kepegawaian atau fungsi
lainnya yang mungkin perlu dalam suatu organisasi tertentu. Sebaliknya ini adalah
suatu proses atau sekelompok proses yang diperlukan guna melaksanakan salah
satu dari fungsi- fungsi tersebut, jadi dengan demikian sumbangan dari
pelaksanaan pekerjaan perkantoran akan sangat dibutuhkan untuk mendukung
aktivitas dari salah satu fungsi itu.

B. Pekerjaan Administratif
1. Pengertian Administrasi Perkantoran
Dalam arti sempit, administrasi perkantoran adalah semua kegiatan yang
bersifat teknis ketatausahaan dari suatu perkantoran yang mempunyai peranan
penting dalam pelayanan terhadap pelaksanaan pekerjaan operatif, penyediaan
keterangan bagi pimpinan, dan juga membantu dalam kelancaran perkembangan
organisasi.
Administrasi perkantoran atau manajemen kantor merupakan rangkaian
kegiatan merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan menyususn),
mengarahkan, mengawasi (melakukan kontrol), serta menyelenggarakan secara
tertib berbagai pekerjaan perkantoran atau pekerjaan ketatausahaan.
Tidak tertibnya administrasi perkantoran akan berakibat tidak tertibnya
pekerjaan ketatausahaan yang menghambat kelancaran pelaksanaan pekerjaan
operatif, menghambat pengambilan keputusan/kebijaksanaan oleh pimpinan, dan
menghambat perkembangan kemajuan organisasi.

2.Unsur-Unsur Administrasi Perkantoran


a. Unsur Pengorganisasian
Unsur Pengorganisasian merupakan sebuah rangkaian dari kegiatan untuk
menyusun suatu kerangka dari organisasi yang akan menjadi wadah atau
tempat untuk setiap kegiatan dalam usaha kerjasama mencapai segala
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Unsur Manajemen
Manajemen merupakan rangkaian kegiatan menggerakkan para karyawan
dan menggunakan seluruh fasilitas kerja sehingga tujuan kerjasama yang
telah ditetapkan bersama bisa benar benar tercapai.
c. Unsur Tata Hubungan
Tata hubungan merupakan salah satu dari 8 rangkaian kegiatan yang
berfungsi untuk menyampaikan warta/berita dari kedua belah pihak agar
terjalinnya proses kerjasama.
d. Unsur Kepegawaian
Kepegawaian merupakan rangkaian kegiatan yang berfungsi untuk
mengatur dan mengurus masalah tenaga kerja yang diperlukan dalam
usaha kerjasama/dalam sebuah kantor.
e. Unsur Keuangan
Keuangan merupakan rangkaian kegiatan mengelola segi-segi
pembelanjaan dalam usaha kerjasama.
f. Unsur Perbekalan
Perbekalan merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
pemakaian, mendaftar, mengadakan, mengatur dan memelihara sampai
dengan menyingkirkan/melenyapkan seluruh perlengkapan yang sudah
tidak dibutuhkan lagi dalam sebuah kantor.
g. Unsur Tata Usaha
Tata usaha merupakan rangkaian kegiatan menghimpun, mencatat,
mengolah, menggandakan, mengirim, dan menyimpan keterangan-
keterangan yang diperlukan dalam usaha kerjasama.
h. Unsur Perwakilan
Unsur Perwakilan merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang
berfungsi untuk menciptakan sebuah hubungan baik dan berusaha untuk
memperoleh banyak dukungan dari masyarakat sekitar tempat
usaha/perusahaan.

3.Tujuan Administrasi Perkantoran


Tujuan administrasi perkantoran secara umum adalah sebagai berikut:
1. Menerapkan dan mengembakan kemampuan berkomunikasi baik lisan
maupun tertulis dengan relasi dengan memperhatikan norma dan
lingkungan masyarakat.
2. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi informasi untuk
melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
3. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk merencanakan,
melaksanakan, mengorganisasi dan mengevaluasi tugas yang menjadi
tanggungjawabnya.
4. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam mengelola
surat/dokumen sesuai standar operasi dan prosedur untuk mendukung
tugas pokok lembaga.
5. Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terhadap relasi sehingga
diperoleh manfaat masing-masing pihak.
6. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan mengelola administrasi
keuangan sehingga segala aspek keuangan dapat dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan.

4.Fungsi Administrasi Perkantoran


Menurut Quible (2001), ada lima jenis fungsi pendukung administrasi
perkantoran, yaitu fungsi rutin, fungsi teknis, fungsi analisis, fungsi interpersonal,
dan fungsi manajerial. Untuk lebih jelasnya simak uraian berikut.
1. Fungsi Rutin
Fungsi rutin yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pemikiran
minimal mencakup pengarsipan dan penggandaan.
2. Fungsi Teknis
Fungsi teknis yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pendapat,
keputusan, dan keterampilan perkantoran yang memadai.
3. Fungsi Analisis
Fungsi analisis yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pemikiran
yang kritis dan kreatif desertai kemampuan mengambil keputusan, seperti
memuat keputusan pembelian barang.
4. Fungsi Interpersonal
Fungsi interpersonal yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan
penilaian dan analisis sebagai dasar pengambilan keputusan serta
keterampilan yang berhubungan dengan orang lain, seperti mengoordinasi
tim.
5. Fungsi Manajerial
Fungsi manajerial yaitu administrasi yang membutuhkan perencanaan,
pengorganisasian, pengukuran, dan pemotivasian.

5. Kegiatan Administrasi
Kegiatan administrasi perkantoran adalah bagian dari manajemen yang
memberikan informasi layanan bidang administrasi yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan secara efektif & memberi dampak kelancaran pada bidang
lainnya.
Kegiatan Administrasi Perkantoran antara lain :
1. Penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan kantor
2. Melakukan pengasrsipan data sehingga mudah untuk diakses oleh yang
membutuhkan
3. Pengadministrasian seluruh kegiatan
4. Menginventarisasi peralatan kantor

6. Sasaran Adminitrasi Perkantoran


Sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya adalah
pekerjaan perkantoran (0ffice work) Walaupun demikian, sasaran Administrasi
Perkantoran sebenarnya lebih luas lagi cakupannya. Seperti yang disusun oleh
Charles Libbey adalah sebagai berikut :
1. Ruang perkantoran (Office Space)
Ruang perkantoran meliputi perkiraan kebutuhan ruang, pemanasan dan
peredaran udara, pendinginan udara, pantulan suara, lukisan, fasilitas
kebersihan, ruang pertemuan, faktor keselamatan, pemindahan kantor,
perubahan-perubahan, pemeliharaan.
2. Komunikasi (Communication)
Komunikasi meliputi pengiriman surat, pelayanan pesuruh, telepon,
susunan kabel, sistem telepon antar kantor, papan pengumumman,
pelayanan terima tamu.
3. Kepegawaian Perkantoran (Office Personnel)
Kepegawaian Perkantoran meliputi pemilihan, perkenalan, latihan,
pengujian, kenaikan pangkat, pergantian, sistem saran, keterlambatan,
wawancara pemberhentian, fasilitas ruang, semangat kerjasama dan
disiplin.
4. Perabotan dan Perlengkapan (Furniture and Equipment)
Perabotan dan perlengkapan meliputi meja kerja, kursi, meja panjang,
perlengkapan arsip, ruang dan peti besi, perabotan fungsional, perabotan
gudang, pemeliharaan dan perbaikan, lemari perbekalan dan penempatan
rak dan perabotan perpustakaan.
5. Peralatan dan Mesin (Appliances and Machines)
Peralatan dan Mesin meliputi mesintik, mesin hitung, perlengkapan kirim
surat dan lain-lain perkantoran, perlengkapan kebersihan, pemeliharaan
dan perbaikan, penilaian peralatan dan mesin baru.
6. Perbekalan dan Keperluan Tulis (Supplies and Stationary)
Perbekalan dan keperluan tulis meliputi barang-barang keperluan tulis,
kertas surat, formulir, perbekalan kebersihan, perbekalan penggandaan,
penilaian perbekalan baru.
7. Metode
Metode meliputi pengolahan bahan keterangan, penyelidikan perkantoran,
pengukuran hasil kerja tulis, penjadwalan prosedur rutin.
8. Warkat (Records)
Warkat meliputi pengkoordinasian formulir, perancangan formulir,
pelayanan surat- menyurat, pola surat, peninjauan surat-menyurat, pusat
pengetikan, (Typing rools), metode pelaporan, jadwal penyimpanan,
praktek kearsipan dan penyimpanan.
9. Kontrol Pimpinan Pelaksana (Executive Controls)
Kontrol pimpinan pelaksana meliputi perencanaan organisasi, pemusatan
atau pemencaran pelayanan, perencanaan anggaran, perkiraan
(Forecasting), pedoman petunjuk kerja, latihan pemindahan tugas, dan
Analisis tugas pekerjaan.
Namun selain yang di atas, ada dua pandangan mengenai pengertian administrasi
yaitu administrasi sebagai ilmu dan pengertian administrasi sebagai seni.
Administrasi sebagai ilmu (Science) atau ilmu terapan, karena kemanfaatannya
dapat dirasakan apabila prinsip- prinsip, diterapkan untuk meningkatkan mutu
pembagai kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan administrasi
sebagai seni (Art) merupakan karya seseorang yang dipraktekkannya dengan baik
yang diperolehnya dari pengalaman tanpa sebelumnya mempelajari teori-teori
administrasi. la berhasil dan sukses melaksanakan tugasnya tanpa memperoleh
pendidikan tentang teori-teori dan asas-asas yang berkenaan dengan administrasi.
Walaupun demikian ia memperoleh kemahiran di dalam bidang administrasi
berdasarkan pengalaman di dalam melaksanakan tugasnya.

C. Pekerjaan Kantor
1. Pengertian Kantor
Secara etimologis kantor berasal dari Belanda: “kantoor”, yang maknanya:
ruang tempat bekerja, tempat kedudukan pimpinan, jawatan instansi dan
sebagainya. Dalam bahasa Inggris “office” memiliki makna yaitu: tempat
memberikan pelayanan (service), posisi, atau ruang tempat kerja.
Pengertian kantor dapat dibedakan menjadi 2, yaitu kantor dalam arti
dinamis dan kantor dalam arti statis.
 Kantor dalam arti dinamis merupakan proses penyelenggaraan kegiatan
pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian/
pendistribusian data/informasi. Atau dapat dikatakan kantor dalam arti
dinamis merupakan kegiatan ketatausahaan atau kegiatan administrasi
dalam arti sempit
 Sedangkan kantor dalam arti statis bisa berarti Ruang kerja, kamar kerja,
markas, biro, instansi, lembaga, jawatan, badan,  perusahaan, serta tempat
atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan,
pengolahan, penyimpanan penyampaian/pendistribusian data/informasi.
Selain pengertian-pengertian tersebut, ada beberapa pengertian kantor
secara statis menurut beberapa ahli diantaranya yaitu :
       Dari definisi diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa kantor dalam arti
dinamis adalah tempat diselenggarakannya kegiatan tata usaha di mana terdapat
ketergantungan system antara orang, teknologi, dan prosedur untuk menangani
data dan informasi mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan,
sampai menyalurkannya.

2. Fungsi Kantor
            Menurut Mills, tujuan kantor didefinisikan sebagai pemberi pelayanan
komunikasi dan perekaman. Dari definisi tersebut, Mills memperluas menjadi
fungsi kantor (pekerjaan yang dilakukan) yakni sebagai berikut:
a)    Menerima Informasi ( to receive information)         
       Menerima informasi dalam bentuk surat, panggilan telepon, pesanan, faktur
dan laporan mengenai berbagai kegiatan bisnis.
b) Merekam dan menyimpan data-data serta informasi( to record information)
Tujuan pembuatan rekaman adalah menyiapkan informasi sesegera mungkin
apabila manajemen meminta informasi tersebut. Beberapa rekaman
(record) diminta untuk disimpan menurut hukum, atau disimpan untuk
memenuhi kebutuhan manajemen dalam perencanaan dan pengendalian
perusahaan seperti rician negosiasi, transaksi, korespondensi, pesanan, faktur
atau ringkasan rincian seperti laporan keuangan, laporan persediaan, dll.
c)    Mengatur Informasi (to arrange information)
Informasi yang diakumulasi oleh kantor jarang dalam bentuk yang sama
layaknya ketika diberikan, seperti mengumpulkaninformasi dan sumber-
sumber yang berbeda dan membuat perhitungan/pembukuan. Kantor
bertanggungjawab memberikan informasi dalam bentuk terbaik dalam
melayani manajemen, seperti penyiapan faktur/kuitansi, penetapan harga,
akuntansi, laporan keuangan, dll.
d)     Memberi Informasi (to give information)
Bila manajemen diminta sejumlah informasi yang diperlukan, kantor
memberikan informasi tersebut dari rekaman yang tersedia. Sebagian
informasi yang diberikan bersifat rutin, sebagian bersifat khusus. Informasi-
informasi tersebut diberikan baik secara lisan maupun tulisan. Contoh
informasi tersebu adalah pesanan, anggaran, faktur/kuitansi, laporan
perkembangan, laporan keuangan, dll.
e)    Melindungi Aset( to safeguard assets)
Selain empat fungsi di atas, masih ada fungsi lain dari kantor yaitu
mengamati secara cermat berbagai kegiatan dalam perusahaan seperti
diperlihatkan di dalam rekaman dan mengantisipasi segala hal yang tidak
menguntungkan yang mungkin terjadi. Misalnya melaporkan adanya
kekurangan persediaan, melaporkan adanya sejumlah utang yang mungkin
tidak terbayar saat akan jatuh tempo, rekaman vital seperti kontrak besar
harus dilindungi secara tepat, uang tunai harus disimpan di dalam lemari besi
maupun di dalam bank. Kantor harus berhati-hati terhadap makna rekaman
dan memperhatikan dengan segera hal-hal yang memerlukan tindakan
manajemen.
            Kelima fungsi tersebut harus dilaksanakan dalam setiap organisasi. Di
dalam perusahaan kecil yang hanya dikendalikan oleh satu orang, pelayanan
kantor secara terpisah (desentralisasi) mungkin tidak diperlukan. Akan tetapi, di
dalam perusahaan besar dan kompleks, direktur pengelola tidak dapat menangani
secara pribadi semua fakta yang berhubungan dengan perusahaan sehingga kantor
besar atau kompleks harus memenuhi fungsi tersebut. Kantor adalah pelayanan
dari manajeman. Selain lima fungsi di atas kantor masih mempunyai empat fungsi
yaitu:
a)    Pusat syaraf administrasi dan perencanaan kebijaksanaan
Sebagai badan eksekutif , kantor harus bertindak sebagai pusat administrasi.
Administrasi dalam hal ini adalah segenap proses penyelenggaraan dalam
setiap usaha kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Unsur-unsur dari administrasi : pengorganisasian, personalia, keuangan,
komunikasi, tata usaha dan humas.
b) Perantara
Kantor bertindak sebagai pusat pelayanan yang menghubungkan
antarbagian dalam organisasi.
c)    Koordinator
Mengawasi dan mengkoordinasi seluruh kegiatan organisasi.
d)     Penghubung dengan publik
Mengadakan hubungan dengan pihak luar organisasi dan memberikan
dukungan terhadap organisasi.

3. Ciri-ciri Kantor Modern


             Modern dalam hal ini bukan berarti gedung mewah atau pegawai dengan
pakaian rapi. Modern yang dimaksud dalam hal ini dapat dilihat dari bagaimana
prinsip-prinsip pelaksanaan kerjanya. Suatu kantor disebut modern jika setiap
aktivitas telah diperhitungkan secara rasional sesuai kebutuhan kantor. Ciri-ciri
kantor modern dari segi aktivitasnya antara lain :
a)      Merupakan alat penyambung panca indera dan ingatan pimpinan.
b)      Membantu pimpinan dalam mengambil keputusan dan pengaturan
pekerjaan.
c)      Membantu pimpinan dalam penyederhanaan kerja dan penyederhanaan
system.
d)     Membantu efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan.
e)      Memiliki pegawai yang melaksanakan tugas dengan disiplin dan akuntabel
f)       Bekerja analitis, sistematis, rational, terbuka dan demokratis
g)      Memiliki sikap, cara berpikir, dan bertindak sesuai perkembangan  jaman 
h)      Pelaksanaan kerja mengutamakan profesionalisme sesuai dengan tuntutan
jaman
i)        Menggunakan teknologi baru dalam komunikasi, pengumpulan,
pengolahan dan pengelolaan data yang terus berkembang
j)        Organisasinya dibangun berdasarkan fungsi sehingga diharapkan dapat
menuntaskan segala macam pekerjaan tanpa harus khawatir tumpang tindih
dengan pekerjaan lainnya
k)      Tugas-tugas dibagi habis sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya
penumpukan kekuasaan di satu tangan
l)        Setiap pekerjaan dilengkapi dengan SOP (Standart Operating Procedure),
untuk memudahkan pelaksanaannya
4. Definisi  Manajemen Perkantoran
         Ada berbagai definisi atau batasan yang diberikan oleh para ahli tentang
manajemen kantor, beberapa diantaranya:
a)      Office management is the directing and controlling of an office in order to
achieve its specified purpose in the most economical way “Manajemen
perkantoran adalah pengarahan dan pengawasan sebuah kantor untuk
mencapai tujuannya yang khusus dengan cara yang sehemat-hematnya”
(J.C. Denyer, 1973)
b)      Office management can thus be defined as the organization of an office to
achieve a specified purpose and to make the best use of the personal by
uing the most appropriate machines and equipment, the best possible
methods, and by providing the most suitable envoronment “Manajemen
kantor dapat dirumuskan sebagai pengorganisasian suatu kantor untuk
mencapai suatu tujuan tertentu dan untuk memanfaatkan pegawai dengan
sebaik-baiknya dengan menggunakan mesin-mesin dan perlengkapan yang
paling cocok, metode-metode yang paling baik dan dengan memberikan
lingkungan yang sesuai (J.C. Denyer, 1973)
c)      Office management can be defined as the planning, controlling,
organizing of fice work and actuating those performing it so as to achieve
the determined objectives “Manajemen kantor dapat dirumuskan sebagai
perencanaan pengawasan, pengorganisasian pekerjaan kantor serta
menggerakkan mereka yang melaksanakan pekerjaan kantor tersebut untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu” (GR Terry,
1974).
d)     The term office management will be used in such a broad sense in this
book; it will be considered to encompass the management of office work
wherever and by whom ever performed. “Istilah manajemen perkantoran
akan dipergunakan dalam arti luas demikian dalam buku ini; manajemen
perkantoran akan dianggap meliputi manajemen daripada pekerjaan kantor
dimanapun dan oleh siapapun dilakukan.” (Littlefield dan Peterson, )
e)      Manajemen Perkantoran berkenaan dengan pengarahan dan pengawasan
pekerjaan perkantoran (Edwin Robinson. 1953).
f)       Manajemen kantor adalah seni membimbing personel kantor dalam
menggunakan sarana yang sesuai dengan lingkungan demi mencapai
tujuannya yang sudah ditentukan (Mills, 1990).
g)      Manajemen Perkantoran dapat di definisikan sebagai perencanaan,
pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta
penggerakan mereka yang melaksanakan agar mereka mencapai tujuan
yang telah ditentukan lebih dahulu. (The Liang Gie)
Inti yang dapat diperoleh adalah bahwa manajemen perkantoran
merupakan penerapan fungsi-fungsi manajemen pada kantor, yakni
perencanaan, pengorganisasin, penggerakan dan pengawasan kantor agar
tujuan kantor tersebut dapat tercapai, dimana tujuan kantor adalah
pemberian pelayanan informasi pada pihak-pihak yang memerlukan, yaitu:
pimpinan, para karyawan, konsumen dan masyarakat. Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa Manajemen Kantor adalah kegiatan yang
dilakukan untuk mengelola, merencanakan, dan mengontrol setiap
aktivitas kantor, dimana hasil akhir kegiatan kantor ini berujud pelayanan
informasi pada berbagai pihak.
Selain itu manajemen perkantoran juga dapat diartikan sebagai
pengarahan menyeluruh terhadap aktivitas-aktivitas ketatausahaan dari
sebuah kantor untuk mencapai tujuan dengan cara yang sehemat-hematnya
( seefisien mungkin).
DAFTAR PUSTAKA

http://tata-usaha.blogspot.co.id/2010/06/pengertian-tata-usaha.html
http://diluarpengetahuan.blogspot.co.id/2015/05/peran-dan-ciri-tatausaha-
dalamperkantoran.html
Soesanto Slamet. 1995. Administrasi Kantor. Jakarta.
http://www.manajemen-kantor2-salmia.blogspot.com/
http://www.laporpajak/berita/3101013.htm/

Anda mungkin juga menyukai