PENDAHULUAN
1.1 Administrasi perkantoran adalah suatu kegiatan administratif yang dilakukan dalam organisasi
kantor dengan menggunakan alat-alat atau fasilitas yang ada dalam kantor yang
bersangkutan. Administrasi perkantoran merupakan sub sistem dalam organisasi kantor yang
berfungsi sebagai pendukung utama upaya pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan
dalam bentuk pelayanan ke dalam dan ke luar organisasi.
1) pelayanan terhadap pelaksanaan kegiatan operatif atau tugas pokok organisasi pada
umumnya, dan pelayanan manajemen pada khususnya,
2) pengumpulan, penyediaan dan penyajian keterangan-keterangan (data dan informasi)
bagi manajemen guna mengambil putusan,
3) membantu kelancaran tugas dan perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan.
Fungsi perkantoran secara umum adalah sebagai pusat pemikiran, pusat administrasi
(pelayanan) dan pusat data dan informasi. Dengan fungsi demikian itu maka perkantoran
berperan besar dalam membantu proses pencapaian tujuan organisasi.
Untuk melaksanakan fungsi perkantoran secara baik dan berdaya guna ada empat
macam kegiatan yang dilakukan dalam perkantoran. Empat kegiatan tersebut adalah kegiatan
pencatatan, kegiatan pengelompokan, kegiatan komunikasi dan kegiatan manipulasi. Kegiatan
pencatatan dan kegiatan pengelompokan bersifat kegiatan keterampilan yang dilakukan oleh
pegawai-pegawai golongan I dan II (pegawai negeri sipil), sedangkan kegiatan komunikasi
dan kegiatan manipulasi bersifat manajerial yang dilakukan oleh setiap manajer pada semua
tingkat. Meskipun demikian kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan untuk melayani
manajemen ke dalam dan ke luar kepada orang/badan/instansi yang berkepentingan.
Produk perkantoran yang akan menjadi barang berharga bagi penerima layanan adalah
surat-surat dalam segala bentuk dan jenis, formulir untuk berbagai macam keperluan sebagai
sarana kelancaran dalam tata-persatuan dan produk sampingan berupa arsip.
Arsip beserta data harus ditangani secara sungguh-sungguh karena sifatnya yang
senantiasa bertambah jumlahnya dan karena manfaatnya terhadap manajemen dalam rangka
pengambilan keputusan yang tepat. Klasifikasi arsip sehubungan dengan sistem
1
penyimpangan ada empat macam yaitu: tidak penting, bermanfaat, penting dan sangat
penting. Agar terdapat efektifitas dan efisiensi yang konsisten, perlu diadakan program
penyusutan arsip secara terpadu.
1.3 SASARAN
Ruang Lingkup Administrasi Perkantoran
Ruang lingkup administrasi perkantoran mencakup kegiatan kantor dan sarana fasilitas kerja
perkantoran.
1.3.1 Kegiatan Kantor
Kegiatan kantor di setiap kantor antara satu dengan lainnya. Semakin luas tujuan yang
ingin dicapai oleh sebuah perkantoran, akan semakin besar pula kegiatan perkantoran
yang dilakukan. Kegiatan pekerjaan kantor pada umumnya terdiri dari kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan perencanaan perkantoran (office
planning), pengoganisasian perkantoran (office organizing), pengarahan perkantoran
(office actuating), dan pengawasan perkantoran (office controlling) Untuk lebih jelasnya
simak uraian berikut ini :
1.3.2 Perencanaan Perkantoran (office planning)
a. Perencanaan gedung
b. Tata ruang kantor
c. Penerangan/cahaya
d. Ventilasi
e. Perlengkapan sarana prasarana
f. Anggaran (budgeting) perkantoran
g. Standar kualitas kerja,
h. Sistem informasi kesehatan (SIK)
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
g. Unsur Tata Usaha
Tata usaha merupakan rangkaian kegiatan merencanakan,menghimpun, mencatat,
mengolah, menggandakan, mengirim, dan menyimpan keterangan-keterangan yang
diperlukan dalam usaha kerjasama.
h. Unsur Koordinator
Unsur Perwakilan merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang berfungsi untuk
menciptakan sebuah hubungan baik dan berusaha untuk memperoleh banyak
dukungan dari masyarakat.
Menurut Quible (2001), ada lima jenis fungsi pendukung administrasi perkantoran, yaitu
fungsi rutin, fungsi teknis, fungsi analisis, fungsi interpersonal, dan fungsi manajerial.
Untuk lebih jelasnya simak uraian berikut.
1. Fungsi Rutin
Fungsi rutin yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pemikiran minimal mencakup
pengarsipan dan penggandaan.
2. Fungsi Teknis
Fungsi teknis yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pendapat, keputusan, dan
keterampilan perkantoran yang memadai.
3. Fungsi Analisis
Fungsi analisis yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pemikiran yang kritis dan
kreatif desertai kemampuan mengambil keputusan, seperti memuat keputusan
pembelian barang.
4
4. Fungsi Interpersonal
5. Fungsi Manajerial
Sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya adalah pekerjaan
perkantoran (0ffice work) Walaupun demikian, sasaran Administrasi Perkantoran
sebenarnya lebih luas lagi cakupannya. Seperti yang disusun oleh Charles Libbey adalah
sebagai berikut :
2. Komunikasi (Communication)
5
Perabotan dan perlengkapan meliputi meja kerja, kursi, meja panjang, perlengkapan
arsip, ruang dan peti besi, perabotan fungsional, perabotan gudang, pemeliharaan
dan perbaikan, lemari perbekalan dan penempatan rak dan perabotan perpustakaan.
Peralatan dan Mesin meliputi mesintik, mesin hitung, perlengkapan kirim surat dan
lain-lain perkantoran, perlengkapan kebersihan, pemeliharaan dan perbaikan,
penilaian peralatan dan mesin baru.
Perbekalan dan keperluan tulis meliputi barang-barang keperluan tulis, kertas surat,
formulir, perbekalan kebersihan, perbekalan penggandaan, penilaian perbekalan
baru.
7. Metode
8. Warkat (Records)
Namun selain yang di atas, ada dua pandangan mengenai pengertian administrasi yaitu
administrasi sebagai ilmu dan pengertian administrasi sebagai seni. Administrasi sebagai ilmu
(Science) atau ilmu terapan, karena kemanfaatannya dapat dirasakan apabila prinsip- prinsip,
diterapkan untuk meningkatkan mutu pelbagai kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
Sedangkan administrasi sebagai seni (Art) merupakan karya seseorang yang dipraktekkannya
dengan baik yang diperolehnya dari pengalaman tanpa sebelumnya mempelajari teori-teori
administrasi. la berhasil dan sukses melaksanakan tugasnya tanpa memperoleh pendidikan
tentang teori-teori dan asas-asas yang berkenaan dengan administrasi. Walaupun demikian ia
memperoleh kemahiran di dalam bidang administrasi berdasarkan pengalaman di dalam
melaksanakan tugasnya.
6
BAB III
STANDAR KETENAGAAN
3. Ketenagaan
Ketenagaan merupakan bagian penting yang perlu mendapat perhatian khusus dalam
meningkatkan pelayanan, khususnya pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas). Ketenagaan merupakan bagian pembahasan dalam manajemen Puskesmas.
Oleh karena itu, melalui kesempatan kali ini kami ingin membagikan informasi tentang Standar
Ketenagaan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) kepada para Mitra Kesehatan
Masyarakat yang ingin mengetahui tentang standar tersebut demi meningkatkan pelayanan di
Puskesmas.
Standar Ketenagaan yang kami bagikan ini di sadur dari Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Tabel 1
Jenis Ketenagaan Minimal sesuai
3. Bidan Orang
4. Perawat Orang
Jumlah
7
b. Sudah termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.
TAHUN 2017
JUMLAH
L P L P
3 Dokter Umum 1 0 0 0 1
4 Dokter Gigi 0 1 0 0 1
5 SKM 1 0 0 0 1
6 Asisten Apoteker 0 0 0 1 1
7 Perawat D3 1 3 1 4 9
8 Bidan D4 0 2 0 0 2
9 Bidan D3 0 15 0 1 16
10 Pelaksana Gizi 0 0 0 1 1
11 Analis Kesehatan 0 1 0 0 1
12 Admin 4 6 1 3 14
13 Pengemudi 1 0 1 0 2
14 Petugas Kebersihan 0 0 2 2 4
JUMLAH : 8 28 6 12 54
8
3.2 Tugas Pokok dan Fungsi Tenaga Kesehatan
A. Kepala Puskesmas
1. Mempunyai tugas pokok dan fungsi memimpin, mengawasi dan mengkoordinir
kegiatan Puskesmas.
2. Kegiatan Puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan
fungsional.
3. Mengkoordinir penyusunan perencanaan tingkat Puskesmas berdasarkan data
program Dinas Kesehatan.
4. Merumuskan kebijakan operasional dalam bidang pelayanan kesehatan
masyarakat.
5. Memberikan tugas kepada staf dan unit – unit, Puskesmas pembantu,
Ponkesdes.
6. Menilai prestasi kerja staf sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan
karier.
7. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan Puskesmas, berdasarkan realisasi
program kerja dan ketentuan perundang – undangan yang berlaku sebagai
bahan dalam menyusun program kerja berikutnya.
8. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi program puskesmas.
9. Memimpin pelaksanaan kegiatan di Puskesmas penyelenggaraan pertemuan
berkala (minilokakarya bulanan dan tribulanan)
10. Memberikan umpan balik hasil kegiatan kepada semua staf Puskesmas.
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten.Pasuruan
B. Ka Sub Bag TU
1. Menyusun rencana kegiatan urusan Tata Usaha berdasarkan data program
Puskesmas.
2. Menyusun rencana kegiatan urusan Tata Usaha berdasarkan data program
Puskesmas.
3. Membagi tugas kepada staf agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan.
4. Mengkoordinasikan para staf dalam menyusun program kerja Puskesmas agar
terjalin kerjasama yang baik.
5. Memberi petunjuk kepada staf dengan petunjuk kerja yang diberikan agar
tercapai keserasian dan kebenaran kerja
6. Mengkoordinasikan berbagai kegiatan administrasi dan menejemen di
Puskesmas. Untuk mendukung Kepala Puskesmas menjalankan tugas dan
fungsinya mengelola Puskesmas.
7. Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar.
8. Bertanggung jawab atas keberadaan sarana prasarana yang ada di Puskesmas
Rembang
9. Menyiapkan SP bendahara barang ,SP penanggung jawab pengelola barang,SP
penanggung jawab kendaraan.
9
10. Membuat perencanaan kebutuhan dan pemeliharaan barang unit.
11. Membuat data stok barang.
12. Menjaga kelengkapan alat-alat yang diperlukan.
13. Membuat data asset di masing-masing ruangan.
14. Melaksanakan up diting daftar inventaris sebagai bahan laporan.
15. Melaksanakan evaluasi perawatan alat kesehatan.
16. Melaporkan fungsi dan kondisi alat kesehatan.
17. Melaporkan seluruh inventaris alat kesehatan.
18. Melakukan evaluasi hasil kegiatan urusan Tata Usaha secara keseluruhan.
19. Menyediakan dan menyimpan data umum Puskesmas serta data kesehatan
yang diperlukan untuk kepentingan semua pihak yang membutuhkan :
20. Data pencapaian cakupan kegiatan pokok tahun lalu dan visualisasi datanya.
21. Data 10 penyakit terbanyak.
22. Data RKBU ( Rencana Kebutuhan Barang Unit ).
23. Data lain.
24. Membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggung jawaban kepada Kepala Puskesmas.
25. Melaksanakan pengelolaan urusan Kepegawaian, keuangan,
perlengkapan,surat menyurat hubungan masyarakat dan urusan
umum,perencanaan serta pencatatan dan pelaporan
26. Mempunyai tugas pokok dibidang kepegawaian :
27. Membuat struktur organisasi UPTD.
28. Membuat daftar / catatan kepegawaian petugas.
29. Membuat uraian tugas dan tangggung jawab setiap petugas.
30. Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap petugas sesuai dengan tugas
wewenang dan tanggung jawab.
31. Membuat penilaian DP3 tepat waktu berdasarkan konsultasi dengan Kepala
Puskesmas.
32. Melakukan file kepegawaian.
33. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas
C. Dokter Umum
1. Melakukan pelayanan Umum pasien rawat jalan umum (konsul Pertama)
2. Melakukan tinadakan medis dasar
3. Melakukan pemulihan kesehatan akibat penyakit
10
9. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
D. Dokter Gigi
1. Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut
2. Melakukan tindakan medis
3. Melakukan pemeriksaan gigi pada ibu hamil (k1, perorangan, PNS)
4. Menerima dan melakukan rujukan
5. Melaksanakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat dan
anak sekolah
6. Melakukan kegiatan screening
7. Melakukan tindak lanjut UKGS
8. Melakukan kegiatan demo sikat gigi massal
9. Pencatatan rekam medis pasien
10. Menulis resep
11. Melakukan pembinaan UKGM di Posyandu Balita dan Posyandu Lansia
12. Melaksanakan kegiatan inovasi poli gigi
13. Membantu bendahara PUMK
14. Melakukan PSN
15. Menghadiri Minlok dan Komin Puskesmas
16. Menghadiri rapat dinas
17. Mengikuti pelatihan/symposium/seminar
18. Tim Manajemen Komplain Akreditasi
11
19. Mencatat dan membuat notulensi kegiatan rapat dan komin di dalam dan di luar
gedung
20. Mengikuti apel pagi setiap Senin
21. Melaksanakan pemeriksaan posbindu prolanis dan lansia sehat
22. Melakukan Audit Internal
23. Membuat dokumen akreditasi
24. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas
E. Bidan
1. Menyusun rencana kerja tahunan
2. Melaksanakan pelayanan kesehatan promotif, preventif, tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif seperti: KIA, Kb, imunisasi dan penanggulangan
diare, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan.
3. Memberikan pelayanan asuhan kebidanan ibu hamil ( ANC )
4. Melakukan pelayanan kepada ibu post partum ( Pemeriksaan ibu nifas )
5. Memberikan pelayanan KB
6. Memberikan pelayanan konsultasi Kesehatan ibu dan anak
7. Memberikan pelayanan imunisasi TT
8. Memberikan pelayanan imunisasi kepada Balita
9. Melakukan pembinaan posyandu
10. Melakukan pemeriksaan pada bayi usia 0 – 7 hari (KN1) dan (KN2)
11. Melakukan pemantauan bumil resiko tinggi dan neonatal risti di wilayah kerja
12. Melakukan mapping bumil risti dan neonatal risti di wilayah kerja
13. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan kebidanan di
masyarakat
14. Melaksanakan pengelolaan inventaris/ peralatan medis, non medis dan
mengajukan kebutuhan obat
15. Melakukan pendataan dan rekap data bumil, bulin, bufas, bayi, imunisasi, PUS
dan WUS di wilayah kerja
16. Melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan di dalam gedung dan di luar gedung
17. Melakukan kegiatan kelas hamil, balita, bayi, dan kelas ibu pintar balita sehat
18. Melakukan pemberian vitamin A dan obat cacing
19. Melakukan skreening DDTK di dalam gedung dan PG/TK
20. Melakukan kegiatan Imunisasi BIAS dan PIN
21. Melakukan evaluasi hasil kerja
22. Memasukkan data ke kohort ( Kohort Ibu, Bayi, Anak, Apras, Buteki dan KB )
23. Melakukan kegiatan refresing kader posyandu
24. Mengikuti rapat atau pertemuan internal dan atau koordinasi lintas sektor
25. Melakukan kegiatan superfisi fasilitatif ke BPM
26. Memberikan pembinaan kepada mahasiswa praktek
27. Melakukan kegiatan PSJN
28. Melakukan kegiatan pembinaan posbindu
12
29. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Puskesmas
F. Perawat
1. Melakukan anamnese,pemeriksaan fisik,TTV+Askep
2. Membuat Catatan Medik Pasien Rawat jalan
3. Melakukan Perawatan dan Tindakan Medik Ringan (sedang dan berat sesuai
dengan advis dokter)
4. Melakukan Tindakan Kegawat daruratan Medik (Emergensi)
5. Melakukan Penjaringan Kasus Tuberkulosis
6. Melakukan Rujukan Pasien Rawat jalan Ke RS berjenjang
7. Pemberian Obat OAT ( TBC )
8. Melayani KIR Kesehatan
9. Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah haji (CJH)
10. Melakukan sterilisasi alkes
11. Melakukan Tes Kebugaran Calon Jamaah Haji
12. Melakukan CHN(home Care) Pasien Paliatif,TB,Geriatric,Jiwa , dan Pasien
dengan Penyakit Kronik lainnya.
13. Tugas P3K + TGC
14. Memberikan Pembinaan , Pelatihan dan penyuluhan kesehatan
15. Melakukan screening dan pemeriksaan berkala, ABAT SD, SMP, SMA di wilayah
kerja dan Pemberian Obat Cacing Di SD di Wilayah Kerja
16. Melakukan Pembagian Obat cacing
17. Melakukan Posbindu PTM + Haji
18. Melakukan Kegiatan Prolanis
19. Injeksi pasien TB kategori 2
20. Membuat Rujukan BPJS, SKM dan JKD
21. Pengabsahan SKM dan JKD
22. Melakukan Pemeriksaan Kematian di Rumah
23. Melakukan Pelacakan Dan Pemberian Obat-Obatan profilaksis bila ada KLB
24. Mengikuti Rapat Dinas
25. Melakukan Tugas delegasi untuk memberikan terapi medis
26. Melakukan Pertemuan Pemegang Program di DKK
27. Mengikuti Seminar atau Pelatihan
28. Melakukan imunisasi campak, DT, TD
29. Melakukan Imunisasi Dasar Di Puskesmas dan Posyandu Balita
30. Melakukan kegiatan Pusling
31. Melakukan Baksos Kesehatan
32. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas
13
1. Menyusun rencana kegiatan promosi kesehatan berdasarkan data program
puskesmas
2. Melakukan penyuluhan kesehatan
3. Melakukan pengembangan UKBM (Posyandu Balita, Posyandu Lansia,
Posbindu, PPT)
4. Mengembangkan Kelurahan Siaga Aktif
5. Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS
6. Melakukan evaluasi data promosi kesehatan
7. Melaksakan tugas lain yang diberikan oleh kepala puskesmas
8. Sebagai Koordinator UKM
9. Sebagai Koordinator Tim TPP
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas
I. Tenaga Gizi
1. Menyusun rencana kegiatan peningkatan gizi masyarakat berdasarkan
2. Data program Puskesmas
3. Melaksanakan pembinaan posyandu
4. Melaksanakan Operasi Timbang
5. Melaksanakan Monitoring Garam beryodium
6. Melakukan Survey ASI Eksklusif
7. Melaksanakan Kelas Ibu Pintar Balita Sehat
8. Melaksanakan Pos Gizi
9. Melakukan survey kadarzi
10. Melakukan Pelacakan Gizi Buruk
11. Melakukan Pemberian Vitamin A
12. Melakukan pemberian TTD pada remaja putri
13. Melakukan pengukuran anak PG/TK
14
14. Melakukan penyuluhan gizi
15. Membuat pencatatan dan pelaporan dan visualisasi data gizi
16. Melakukan evaluasi hasil kerja
17. Melakukan konseling gizi di dalam dan luar gedung
18. Melakukan pengukuran antropometri
19. Melakukan pemberian PMT Ibu Hamil dan Menyusui KEK
20. Melakukan pemberian PMT Pemulihan
21. Melakukan pemberian MP ASI Gakin
22. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas
J. Tenaga Kefarmasian
1. Melakukan pelayanan pharmaceutical care yang berbasis patient oriented di
pelayanan pagi dan sore
2. Melakukan pelayanan profesi pemberian informasi obat (PIO)
3. Melakukan Promosi kesehatan berbasis Pharmaceutical care
4. Membuat laporan (SPJ) obat JKN
5. Membuat laporan obat pasien paliatif
6. Membuat laporan keluhan pelanggan (jamkesmas)
7. Membuat laporan obat narkotika dan psikotropika
8. Menyusun perencanaan sediaan farmasi dari dana DAK, APBD dan JKN
tahunan
9. Melakukan Pengecekan stock sediaan farmasi yang datang dari Apotek Kris
(Obat Rujuk Balik) baik fisik dan tertulis setiap kali datang
10. Melakukan pengecekan stock baik fisik dan tertulis sediaan Obat Rujuk Balik
setiap akhir bulan (stok opname) dengan petugas Apotek Kris
11. Memberikan konsultasi obat kepada pasien mengenai kegunaan, efek samping
tentang obat yg diterima
15
23. Mengikuti pelatihan apoteker
24. Research dan Development jika ada mahasiswa praktek kerja Profesi Apoteker
25. Research dan Development jika ada siswa praktek kerja lapangan SMK farmasi
K. Tenaga Laboraturium
1. Memberikan pelayanan laboratorium sesuai SOP dan bertanggung jawab atas
perintah yang diberikan
2. Mengerjakan PMI (Pemantapan Mutu Internal)
3. Mengerjakan PME (Pemantapan Mutu Eksternal)
4. Mengusulkan Sarana dan Prasarana serta bahan habis pakai
5. Membuat Laporan Bulanan Laboratorium
6. Pelayanan Pasien Laboratorium
7. Melakukan inventaris Obat Laborat
8. Memantau ketersediaan dari barang habis pakai di Laboratorium
9. Membuat Laporan LPLR Non dan JKN
10. Membuat Laporan Rujukan Lab
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas
L. Tenaga Administrasi
1. Menyusun RPK tahunan dan bulanan kegiatan BOK
2. Menyusun Kegiatan BOK tahunan dan membreakdown dalam penjadwalan
kegiatan bulanan
3. Membuat, Merekap dan Pelaporan SPJ BOK
4. Mencatat dan melaporkan pencapaian kegiatan BOK dalam bentuk Laporan
MDG’s, Laporan Pemanfaatan Kegiatan dan Laporan Pemanfaatan Dana.
16
5. Membuat dan melaporkan kas dana BOK sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas
6. Membuat catatan bulanan uang masuk dan uang keluar dalam buku bantu kas
Bank, Buku Kas umum, dan Buku Bantu Pajak dana BOK
7. Melakukan evaluasi hasil kegiatan keuangan BOK
8. Mempunyai arsip daftar inventaris sarana dan peralatan puskesmas yang
digunakan untuk pelayanan maupun untuk penyelenggaraan Program
9. Menerima, menyimpan dan memelihara barang / asset Puskesmas
10. Membuat data asset di masing-masing ruangan.
11. Melaksanakan up dating daftar inventaris sebagai bahan laporan
12. Membuat perencanaan penyimpan barang baru dan lama
13. Perencanaan kebutuhan dan pemeliharaan barang unit
14. Melakukan pemeriksaan standart jumlah, jenis dan kondisi alat
15. Pencatatan dan merekap SPJ PMT Lansia
16. Merekap, Mengentry dan melaporkan pajak, dari SPJ PMT Lansia dan SPJ BOK.
17. Pendamping Penyuluhan.
18. Pembuatan, Pelaporan, dan pengarsipan SPJ PMT balita/penyuluhan.
19. Pembuatan, Pelaporan, dan pengarsipan SPJ Transport Kader posyandu balita
20. Pembuatan, Pelaporan, dan pengarsipan SPJ Jamkesda.
21. Pembuatan, Pelaporan, dan pengarsipan SPJ SKM.
22. Pembuatan, Pelaporan, dan pengarsipan SPJ Klaim Non Kapitasi
23. Pembuatan, Pelaporan, dan pengarsipan SPJ Jaspel Umum
24. Pencatatan, Pendistribusian, dan Pengarsipan surat masuk
25. Pembina posyandu
26. Melakukan tugas lain yang di berikan oleh kepala puskesmas
27. Setor uang karcis pengobatan
28. Mengantarkan surat-surat dinas
29. Mengantarkan SPJ
30. Mengantarkan Laporan Bulanan
31. Mengambil surat dinas dari Dinas Kesehatan
32. Mengantar surat dinas
33. Mengerjakan / pembenahan sarana prasarana yang rusak di Puskesmas
34. Menjaga kebersihan gedung dan lingkungan puskemas
35. Ikut menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan Puskesmas
36. Membantu mengambil kartu rekam medis
37. Mendistribusikan kartu rekam medis
38. Melakukan kegiatan yang bersifat umum
39. Pemeliharaan semua komputer dan printer yang ada di Puskesmas Rembang.
40. Menjaga atau memaintenance aplikasi Pcare dan Simpus.
41. Mengupdate semua software yang terinstall di setiap komputer yang ada di
Puskesmas Rembang.
42. Membuat laporan absen bulanan.
17
43. Mengerjakan SPJ SIHA.
44. Pemeliharaan jaringan dan koneksi internet yang ada di Puskesmas Rembang
45. Pembuatan laporan klaim KB.
46. Pengelola email yang masuk ke email Puskesmas Rembang.
47. Membuat laporan data karyawan Puskesmas Rembang.
48. Membuat laporan PITC dan IMS.
49. Pelaporan laporan bulan setiap pemegang program ke Dinkes ( Koordinator
SP2TP ).
50. Pelaporan laporan SIHA bulanan.
51. Pelaporan laporan bulanan data karyawan Puskesmas Rembang.
52. Sebagai operator komputer pada slide presentasi rapat.
53. Sebagai pengumpul foto laporan posyandu lansia.
54. Sebagai pengumpul foto laporan posyandu balita.
55. Membantu pembuatan SPJ lansia.
56. Membantu administrasi TU.
57. Pendampingan penyuluhan.
58. Melakukan kegiatan PSN / pemeriksaan jentik.
59. Menyiapkan ruangan pertemuan apabila ada pertemuan.
60. Petugas dokumentasi bila ada kegiatan di ruang pertemuan.
61. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh kepala puskesmas
18
20. Filling berkas rekam medis
21. Retrival berkas rekam medis
22. Mendistribusikan berkas rekam medis ke poli
23. Refrensi berkas rekam medis
24. Mengisi berkas RM secara lengkap
25. Menjaga kerahasiaan RM
26. Pencatatan dan pelaporan Kepesertaan Bulanan
27. Membantu pendokumentasian dan administrasi Nakes dalam penyuluhan
28. Entry data pasien sore di Simpus
29. Membantu kasir pembayaran dan memberikan stempel bagi pasien BPJS, SKM
30. Membuat laporan retribusi harian
31. Melayani semua pembayaran pasien di kasir
32. Membantu pendaftaran pasien
33. Pencatatan pasien KTP
34. Membuat Laporan setoran harian
35. Membuat laporan retribusi bulanan
36. Membuat permintaan retribusi
37. Pelaporan tahunan retribusi
38. Merekap laporan harian di komputer
39. Membantu pendokumentasian dan administrasi Nakes dalam penyuluhan
40. Entry data pasien Induk di Simpus
41. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas
N. Penjaga malam
1. Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan puskesmas Rembang
2. Melaksanakan kontrol di lingkungan puskesmas setiap 2 jam sekali
3. Membantu membuka dan mengunci pagar malam dan pagi hari
4. Membuat laporan keamanan dan ketertiban puskesmas
5. Memberi informasi kepada pengunjung puskesmas tentang pelayanan yang ada
di Puskesmas
6. Membantu menjaga kebersihan halaman puskesmas
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
O. Tenaga Sopir
1. Melaksanakan pengecakan kendaraan pusling rutin
2. Mempersiapkan mobil pusling dalam keadaan siap pakai
3. Melaksanakan Service berkala
4. Melaksanakan antar jemput petugas yang akan melaksanakan kegiatan di luar
gedung
5. Mengikuti kegiatan P3K
6. Mengantarkan pasien yang dirujuk ke RS
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas
19
P. Tenaga Kebersihan
1. Membersihkan seluruh halaman
2. Membersihkan gedung atas dan bawah Puskesmas
3. Membuang sampah Non Medis
4. Membuang sampah Medis
5. Membersihkan saluran-saluran air
6. Membersihkan ruangan TB
7. Membersihkan semua kaca ruangan
8. Membersihkan kamar mandi Atas Bawah
9. Membersihkan semua wastafel
10. Membantu petugas untuk foto copy
11. Membersihkan seluruh lingkungan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas
JAM KERJA
a. Setiap pegawai wajib mematuhi jam kerja sebagai mana tersebut di atas dengan
melakukan Fingger Print pada saat masuk dan pulang.
b. Pegawai yang akan meninggalkan Kantor pada jam kerja wajib memberi tahu dan
mendapatkan izin dari atasan langsung.
c. Daftar hadir adalah daftar fingger print pegawai/karyawan UPTD Puskesmas
Rembang.
d. Pada setiap akhir bulan daftar hadir di rekap setiap mingguan,bulanan dan tahunan di
sertai data dukungnya, dan di rekap untuk kemudian di sampaikan ke Dinas
20
Kesehatan Kabupaten Pasuruan, selambat-lambatnya tanggal 1 pada setiap awal
bulan dengan dilampiri dengan data dukung yang sakit,izin,cuti dan Dinas Luar
(pelatihan).
B. S A N K S I
a. Apabila berdasarkan rekapan hadir, ternyata PNS dan Tenaga Kontrak yang sering
terlambat masuk kerja dengan kumulatif 3 kali, tanpa alasan yang jelas,
meninggalkan tugas pada jam kerja tanpa izin atasan, maka ia akan di beri tindakan
atau di jatuhi hukuman disiplin sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 sebagai berikut :
1) Teguran Lisan I,II dan III
2) Teguran Tertulis I,II dan III
Bukti teguran di serahkan ke Dinas Kesehatan sebagai Upaya Tindak lanjut Semua
berkas daftar hadir dan teguran diarsipkan.
a. PNS
1) Hari Senin
a) PDH Pria :
i. Kemeja lengan pendek warna Keki, Celana panjang warna Keki untuk
semua karyawan
21
ii. Sepatu warna hitam
b) PDH Wanita :
i. Baju lengan panjang dan rok sepan panjang Keki untuk semua karyawati
b) Hari Selasa
PDH Pria :
c) PDH Wanita :
i. Baju lengan panjang batik warna merah dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasuruan dan rok sepan panjang warna hitam untuk semua karyawati
2) Hari Rabu
a) Hari Rabu
PDH Pria :
i. Kemeja lengan pendek warna Putih , Celana panjang warna Hitam untuk
semua karyawan
d) PDH Wanita :
i. Baju lengan panjang warna putih dan rok sepan panjang warna hitam
untuk semua karyawati
3) Hari Kamis
a) PDH Pria :
22
i. Kemeja lengan pendek Batik warna Hijau dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasuruan , Celana panjang warna Hitamt untuk semua karyawan
e) PDH Wanita :
i. Baju lengan panjang batik warna Hijau dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasuruan dan rok sepan panjang warna hitam untuk semua karyawati
f) Hari Jum’at
Untuk Karyawan dan karyawati berpakaian olah raga dan bersepatu olah raga
4) Sabtu
a) Batik Bebas tapi sopan ( pakaian batik adalah berupa kemeja lengan
panjang/pendek/sesiku bermotif batik dengan bawahan,celana panjang pria,
dan rok panjang bagi wanita dengan warna yang sesuaikan dan tidak
berbentuk jeans/semi jeans )
E. Tenaga Kontrak
2) Jum’at
a. Karyawan dan karyawati berpakaian olah raga dan bersepatu olah raga
3) Sabtu
a. Batik bebas tapi sopan ( pakaian batik adalah berupa kemeja lengan
panjang / pendek bermotif batik dengan bawahan celana panjang bagi pria
dan bawahan bagi wanita dengan warna yang sesuaikan dan tidak
berbentuk jeans / semi jeans )
23
c. Atribut Lengkap ( papan nama )
SANKSI :
1. Teguran lisan 1,2 dan 3 untuk karyawan yg tidak di siplin dalam berpakaian.
3. Jika sudah sampai 3x teguran tetap masih melanggar maka petugas tersebut wajib :
a. Melakukan penyuluhan tentang alur pelayanan dan hak kewajiban pasien di ruang
pendaftaran selama 3 hari berturut-turut.
1. APEL PAGI :
5. Penutup
2. Aturan Cuti
Karyawan – karyawati UPTD Puskesmas Rembang mempunyai hak untuk Cuti sebagai
berikut :
a. PNS
1. Cuti Tahunan
Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang – kurangnya 1 ( satu ) tahun
secara terus menerus berhak atas cuti, lamanya cuti tahunan 12 hari kerja, dan
tidak dapat di pecah – pecah hingga jangka waktu yang kurang dari 3 ( tiga ) hari
dan apabila cuti tahunan tidak di ambil dalam tahun tersebut,maka cuti tahunan
hangus.
24
2. Cuti Besar
Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang – kurangnya 6 ( enam ) tahun
secara terus menerus berhak cuti besar, lamanya 3 ( Tiga ) bulan, Pegawai
Negeri yang menjalani cuti besar tidak berhak lagi atas cuti tahunan dalam tahun
yang bersangkutan.
3. Cuti Sakit
Pegawai Negeri Sipil yang sakit selama 1 ( satu ) 2 ( dua ) hari berhak atas cuti
sakit, dengan ketentuan harus memberitahukan kepada atasannya, Pegawai
Negeri Sipil yang sakit lebih dari 2 ( dua ) hari sampai 14 ( empat belas ) hari
berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan bahwa PNS yang bersangkutan harus
mengajukan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang atas cuti dengan
melampirkan surat keterangan dokter selama – lamanya 1 ½ ( satu setengah )
bulan
4. Internal
a. Jika ijin tidak masuk karena sakit, tanpa surat keterangan dari dokter,maka
di anggap sama dg ijin tidak masuk karena alasan
b. Surat keterangan sakit dari dokter di puskesmas Rembang tidak berlaku jika
karyawan tersebut sudah tidak masuk karena sakit.
5. Cuti Bersalin
Untuk persalinan anak pertama, kedua dan ketiga pegawai wanita berhak atas
cuti bersalin, untuk persalinan yang ke empat dan seterusnya, kepada PNS
diluar tanggungan Negara, lamanya cuti 3 ( tiga ) bulan.
6. Cuti Karyawan
Alasan penting Yang dimaksud dengan cuti karena alasan penting adalah
karena :
a. Ibu, bapak, istri / suami, anak, kakak, mertua saat sedang sakit atau
meninggal dunia
b. Melangsungkan perkawinan yang pertama. Lamanya cuti karena alasan
penting ditentukan oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti untuk
paling lama 2 ( dua ) bulan
7. Cuti diluar
b. Tenaga Kontrak
1. Cuti melahirkan Untuk tenaga kontrak tidak berhak mendapat cuti melahirkan
selama 3 bulan, diijinkan resign selama 2 s/d 3 bulan dan tidak berhak
mendapatkan gaji dan tunjangan lain ( sesuai kesepakatan MOU )
2. Dispensasi
25
Tenaga kontrak berhak untuk mendapatkan dispensasi selama 12 hari kerja
dalam 1 tahun.
3. Menikah
Mendapat hak diberi ijin selama3 hari kerja diluar dispensasi
4. Ijin karena alasan Penting
Istri melahirkan / mengalami keguguran : 2 hari
Kerabat meninggal dunia ( Ayah, Ibu , Kakak , Adik , Mertua : 2 hari
BAB IV
1. KEUANGAN
Manajemen keuangan adalah ilmu dan seni mengelola uang, tepatnya bagaimana
mendapatkan uang dan bagaimana mengalokasikan uang dengan tepat. Sedangkan
puskesmas, menurut Keputusan Menteri Kesehatan no 128 tahun 2004, definisi dari
puskesmas adalah unit penyelenggara teknis dinas kesehatan kabupaten yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Lanjut bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah kesatuan organisasi
kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang
juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh
dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Upaya
kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan.
Terkait melancarkan pelayanan kesehatan, sebenarnya eksistensi puskesmas adalah
memainkan fungsi sebagai tempat bagi masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan
kesehatan. Oleh karena itu, agar mampu mamainkan fungsinya memerlukan pengelolaan
keuangan yang tepat. karena bagaimana pun untuk melaksanakan berbagai aktivitas
memerlukan uang sebagai media pembiayaan.Tidak hanya itu saja, seni mengelola uang
yang tepat di puskesmas akan mengarahkan pada tata tertib dan keteraturan dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
Terkait tujuan kedua yaitu kehadiran manajemen keuangan di puskesmas yang tepat
sasaran akan memudahkan dalam melaksanakan pelayanan, karena sudah tersedianya uang
sebagai sarana. Dan hal ini akan semakin memperkuat upaya petugas kesehatan di
puskesmas dalam mengeksekusi kegiatan-kegiatan pokok pelayanan kesehatan di
puskesmas.
Logika sederhanya seperti apabila sudah ada media/alat yang dapat digunakan maka
petugas kesehatan di puskesmas tidak perlu pusing lagi karena harus memikirkan
keuangan.yah seperti itulah kira-kira tujuan manajemen keuangan sebagai faktof motivasi
untuk bekerja dengan tulus iklas.
26
2. Sumber Pendanaan Operasional Puskesmas :
2.1. Dana BOK
A. Transport lokal :
a. Membiayai perjalanan petugas kesehatan melakukan kegiatan upaya
pelayanan kesehatan promotif dan preventif ke luar gedung
b. Membiayai perjalanan kader kesehatan petugas kesehatan dalam kegiatan
upaya pelayanan kesehatan promotif dan preventif ke luar gedung.
c. Membiayai perjalanan peserta rapat Lokakarya mini, Survei Mawas Diri (SMD),
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) .
d. Membiayai perjalanan petugas kesehatan untuk mengha-diri rapat-rapat,
konsultasi/koordinasi dan kegiatan lain yang terkait dengan BOK ke kabupaten.
e. Membiayai perjalanan kader kesehatan untuk menghadiri kegiatan
refreshing/penyegaran kader Kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas dan jaringannya beserta Poskesdes/Polindes, Posyandu dan
UKBM lainnya. Besaran biaya transport lokal yang dibiayai adalah sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan di kabupaten tersebut. Pada kondisi
tertentu, daerah dapat membayar biaya transport lokal berdasar at cost, sesuai
dengan besaran biaya transport lokal yang dikeluarkan, termasuk sewa sarana
transport bila diperlukan, karena tidak ada sarana transport regular dengan
bukti pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik/penyedia jasa transportasi.
B. Pembelian/Belanja Barang :
Membiayai pembelian/belanja barang untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
upaya kesehatan promotif dan preventif ke luar gedung, yang meliputi :
a. Pembelian bahan PMT penyuluhan/pemulihan
b. Pembelian konsumsi rapat, penyuluhan, refreshing
c. Pencetakan/penggandaan/penyediaan bahan untuk penyuluhan kepada
27
2.2.
Sebagai UPT Dinas Kesehatan, rencana pendapatan dan belanja puskesmas yang
bersumber dari dana kapitasi JKN harus dianggarkan dalam Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) Dinas Kesehatan.
28
2.4. Mekanisme Pelaksanaan dan Penatausahaan
2. Kepala daerah menetapkan Bendahara Dana Kapitasi JKN pada Puskesmas atas
usul Kepala Dinas Kesehatan melalui PPKD;
3. Bendahara Dana Kapitasi JKN pada Puskesmas membuka Rekening Dana Kapitasi
JKN, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah dan merupakan bagian dari Rekening
BUD;
5. BPJS Kesehatan membayar dana kapitasi JKN melalui Rekening Dana Kapitasi
JKN pada Puskesmas yang diakui sebagai pendapatan Puskesmas dan dapat
dipergunakan langsung untuk pelayanan peserta JKN pada Puskesmas;
Kepala Puskesmas bertanggung jawab secara formal dan material atas pendapatan
dan belanja dana kapitasi JKN. Pendapatan dan belanja dana kapitasi disajikan dalam
Laporan Keuangan Dinas Kesehatan dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Tata
cara dan format penyusunan laporan keuangan dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah.
29
2.6. Mekanisme Pengawasan
Penerimaan dan pemanfaatan dana kapitasi oleh Bendahara Dana Kapitasi JKN pada
puskesmas diawasi secara berjenjang oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala
Puskesmas. Selain itu, dilakukan juga pengawasan fungsional oleh Aparat Pengawas
Internal Pemerintah (APIP) sesuai ketentuan yang berlaku.
2.7. Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah
Besaran alokasi pemanfaatan dana kapitasi JKN yang diterima oleh puskesmas dari
BPJS ditetapkan setiap tahun dengan Keputusan Kepala Daerah atas usulan Kepala
Dinas Kesehatan dengan mempertimbangkan kebutuhan obat, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai; kegiatan operasional pelayanan kesehatan dalam rangka
mencapai target kinerja di bidang upaya kesehatan perorangan; dan besar tunjangan
yang telah diterima dari pemerintah daerah.
2. kehadiran.
2. tenaga apoteker atau tenaga profesi keperawatan (Ners), diberi nilai 100;
4. tenaga non kesehatan minimal setara D3, tenaga kesehatan setara D3, atau
tenaga kesehatan dibawah D3 dengan masa kerja lebih dari 10 tahun, diberi
nilai 40;
Tenaga yang merangkap tugas administratif sebagai Kepala FKTP, Kepala Tata
Usaha, atau Bendahara Dana Kapitasi JKN diberi tambahan nilai 30.
1. hadir setiap hari kerja, diberi nilai 1 poin per hari; dan
30
2. terlambat hadir atau pulang sebelum waktunya yang diakumulasi sampai
dengan 7 (tujuh) jam, dikurangi 1 poin.
Ketidak hadiran akibat sakit dan/atau penugasan ke luar kota oleh Kepala FKTP
dikecualikan dalam penilaian kehadiran.
Jumlah jasa pelayanan yang diterima oleh masing-masing tenaga kesehatan dan
tenaga non kesehatan dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:
Keterangan:
jumlah nilai diperoleh dari nilai variabel jenis ketenagaan dan/atau jabatan ditambah nilai variabel
kehadiran.
Alokasi dana kapitasi untuk dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan dimanfaatkan untuk:
1. obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang pengadaannya dapat dilakukan
melalui SKPD Dinas Kesehatan, dengan mempertimbangkan ketersediaan obat, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai yang dialokasikan oleh pemerintah dan
pemerintah daerah; dan
Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan peraturan menteri ini dilakukan oleh Kepala SKPD Dinas
Kesehatan Kabupaten dan Kepala FKTP secara berjenjang dan secara fungsional oleh Aparatur
Pengawas Instansi Pemerintah Kabupaten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Dalam hal dana kapitasi JKN tidak digunakan seluruhnya pada tahun anggaran berkenan, dana
kapitasi JKN tersebut digunakan untuk tahun anggaran berikutnya.
2.8. KESIMPULAN
Dana kapitasi adalah dana yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan kepada puskesmas
sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan bagi peserta JKN. Dana tersebut
dibayarkan dimuka setiap bulan tanpa memperhitungkan banyaknya pasien peserta
31
JKN yang berobat dan jenis pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas.
Tarif kapitasi suatu puskesmas ditentukan berdasarkan kriteria atau norma yang dinilai
melalui proses seleksi dan kredensial oleh pihak BPJS Kesehatan dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Alokasi dana kapitasi yang dibayarkan adalah sebesar
tarif kapitasi dikali jumlah peserta JKN yang terdaftar di puskesmas.
Dana kapitasi dimanfaatkan untuk jasa pelayanan dan biaya operasional pelayanan
kesehatan. Jasa pelayanan dimanfaatkan untuk pembayaran jasa pelayanan
kesehatan bagi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang melakukan
pelayanan, sedangkan biaya operasional pelayanan kesehatan digunakan untuk obat,
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, serta kegiatan operasional pelayanan
kesehatan lainnya. Pemanfaatan dana kapitasi tersebut harus direncanakan dalam
bentuk program dan kegiatan pada RKA-DPA SKPD Dinas Kesehatan dan
dianggarkan dalam APBD. Dalam hal dana kapitasi JKN tidak digunakan seluruhnya
pada tahun anggaran berkenan, dana kapitasi JKN tersebut digunakan untuk tahun
anggaran berikutnya.
32
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Saat ini ketika persaingan semakin ketat, pandangan yang menyederhanakan masalah
administrasi tidak bisa lagi dianut. Bagian administrasi di perkantoran memegang peranan
yang sama penting dibagian lainnya. Mereka harus dibekali dengan skill dan kemampuan
yang cukup di bagiannya. Selain itu mereka harus pula mempunyai pandangan yang positif
terhadap pekerjaan dan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerjanya menjadi terus lebih
baik.
33