Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Administrasi perkantoran adalah suatu kegiatan administratif yang dilakukan dalam organisasi
kantor dengan menggunakan alat-alat atau fasilitas yang ada dalam kantor yang
bersangkutan. Administrasi perkantoran merupakan sub sistem dalam organisasi kantor yang
berfungsi sebagai pendukung utama upaya pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan
dalam bentuk pelayanan ke dalam dan ke luar organisasi.

Administrasi perkantoran berbeda dengan tata-usaha perkantoran. Faktor pembedanya


adalah jenis kegiatan dan luas lingkup unit kerja sebagai tempat pelaksanaan kegiatan. Tata
usaha perkantoran adalah suatu kegiatan yang merupakan bagian dari administrasi
perkantoran, yang bergerak di setiap bagian yang paling kecil dari suatu organisasi kantor,
dengan sebutan tata-usaha, pada umumnya melibatkan pegawai rendah melalui
keterampilannya. Namun keduanya mempunyai peran sama dalam hal pelayanan yaitu:

1) pelayanan terhadap pelaksanaan kegiatan operatif atau tugas pokok organisasi pada
umumnya, dan pelayanan manajemen pada khususnya,
2) pengumpulan, penyediaan dan penyajian keterangan-keterangan (data dan informasi)
bagi manajemen guna mengambil putusan,
3) membantu kelancaran tugas dan perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan.

Administrasi perkantoran mempunyai hubungan erat dengan pelayanan timbal balik.


Ketertiban dan kelancaran dalam kegiatan administrasi perkantoran berpengaruh terhadap
ketertiban dan kelancaran pelayanan yang dampaknya adalah kepuasan bagi penerima
layanan.

Fungsi perkantoran secara umum adalah sebagai pusat pemikiran, pusat administrasi
(pelayanan) dan pusat data dan informasi. Dengan fungsi demikian itu maka perkantoran
berperan besar dalam membantu proses pencapaian tujuan organisasi.

Untuk melaksanakan fungsi perkantoran secara baik dan berdaya guna ada empat
macam kegiatan yang dilakukan dalam perkantoran. Empat kegiatan tersebut adalah kegiatan
pencatatan, kegiatan pengelompokan, kegiatan komunikasi dan kegiatan manipulasi. Kegiatan
pencatatan dan kegiatan pengelompokan bersifat kegiatan keterampilan yang dilakukan oleh
pegawai-pegawai golongan I dan II (pegawai negeri sipil), sedangkan kegiatan komunikasi
dan kegiatan manipulasi bersifat manajerial yang dilakukan oleh setiap manajer pada semua
tingkat. Meskipun demikian kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan untuk melayani
manajemen ke dalam dan ke luar kepada orang/badan/instansi yang berkepentingan.

Produk perkantoran yang akan menjadi barang berharga bagi penerima layanan adalah
surat-surat dalam segala bentuk dan jenis, formulir untuk berbagai macam keperluan sebagai
sarana kelancaran dalam tata-persatuan dan produk sampingan berupa arsip.

Arsip beserta data harus ditangani secara sungguh-sungguh karena sifatnya yang
senantiasa bertambah jumlahnya dan karena manfaatnya terhadap manajemen dalam rangka
pengambilan keputusan yang tepat. Klasifikasi arsip sehubungan dengan sistem

1
penyimpangan ada empat macam yaitu: tidak penting, bermanfaat, penting dan sangat
penting. Agar terdapat efektifitas dan efisiensi yang konsisten, perlu diadakan program
penyusutan arsip secara terpadu.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Pedoman ini disusun dengan maksud sebagai kebijakan dasar dan acuan dalam
pelaksanaan kegiatan Ketata Usahaan, sebagai landasan menyusun petunjuk teknis
mengambil langkah-langkah kebijakan, serta menunjang tertib administrasi, dengan tujuan
agar dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

1.3 SASARAN
Ruang Lingkup Administrasi Perkantoran
Ruang lingkup administrasi perkantoran mencakup kegiatan kantor dan sarana fasilitas kerja
perkantoran.
1.3.1 Kegiatan Kantor
Kegiatan kantor di setiap kantor antara satu dengan lainnya. Semakin luas tujuan yang
ingin dicapai oleh sebuah perkantoran, akan semakin besar pula kegiatan perkantoran
yang dilakukan. Kegiatan pekerjaan kantor pada umumnya terdiri dari kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan perencanaan perkantoran (office
planning), pengoganisasian perkantoran (office organizing), pengarahan perkantoran
(office actuating), dan pengawasan perkantoran (office controlling) Untuk lebih jelasnya
simak uraian berikut ini :
1.3.2 Perencanaan Perkantoran (office planning)

Perencanaan perkantoran adalah proses menentukan arah kegiatan kantor, dengan


cara meninjau kembali faktor-faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan kantor .

Perencanaan perkantoran, meliputi :

a. Perencanaan gedung
b. Tata ruang kantor
c. Penerangan/cahaya
d. Ventilasi
e. Perlengkapan sarana prasarana
f. Anggaran (budgeting) perkantoran
g. Standar kualitas kerja,
h. Sistem informasi kesehatan (SIK)

1.4 DASAR HUKUM


1. Undang Undang Republik Indonesia No 30 th 2014, tentang Administrasi Pemerintahan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2. Pengertian Administrasi Perkantoran


Dalam arti sempit, administrasi perkantoran adalah semua kegiatan yang bersifat teknis
ketatausahaan dari suatu perkantoran yang mempunyai peranan penting dalam pelayanan
terhadap pelaksanaan pekerjaan operatif, penyediaan keterangan bagi pimpinan, dan juga
membantu dalam kelancaran perkembangan organisasi.
Administrasi perkantoran atau manajemen kantor merupakan rangkaian kegiatan
merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan menyususn), mengarahkan, mengawasi
(melakukan kontrol), serta menyelenggarakan secara tertib berbagai pekerjaan perkantoran
atau pekerjaan ketatausahaan.
Tidak tertibnya administrasi perkantoran akan berakibat tidak tertibnya pekerjaan
ketatausahaan yang menghambat kelancaran pelaksanaan pekerjaan operatif, menghambat
pengambilan keputusan/kebijaksanaan oleh pimpinan, dan menghambat perkembangan
kemajuan organisasi.

2.1 Unsur-Unsur Administrasi Perkantoran


a. Unsur Pengorganisasian
Unsur Pengorganisasian merupakan sebuah rangkaian dari kegiatan untuk
menyusun suatu kerangka dari organisasi yang akan menjadi wadah atau tempat
untuk setiap kegiatan dalam usaha kerjasama mencapai segala tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
b. Unsur Manajemen
Manajemen merupakan rangkaian kegiatan menggerakkan para karyawan dan
menggunakan seluruh fasilitas kerja sehingga tujuan kerjasama yang telah ditetapkan
bersama bisa benar benar tercapai.
c. Unsur Tata Hubungan
Tata hubungan merupakan salah satu dari 8 rangkaian kegiatan yang berfungsi untuk
menyampaikan informasi dari kedua belah pihak agar terjalinnya proses kerjasama.
d. Kepegawaian merupakan rangkaian kegiatan yang berfungsi untuk mengatur dan
mengurus masalah tenaga kerja yang diperlukan dalam usaha
kerjasama/dalam sebuah kantor.
e. Unsur Keuangan
Keuangan merupakan rangkaian kegiatan mengelola segi-segi pembelanjaan dalam
usaha kerjasama.
f. Unsur Pengelola Barang
Pengelola barang merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk perencanaan,
pengadaan dan pendistribusian barang di poli dan unit, serta memelihara sampai
dengan menyingkirkan/memuaskan seluruh sarana prasarana yang sudah tidak
dibutuhkan lagi dalam sebuah kantor.

3
g. Unsur Tata Usaha
Tata usaha merupakan rangkaian kegiatan merencanakan,menghimpun, mencatat,
mengolah, menggandakan, mengirim, dan menyimpan keterangan-keterangan yang
diperlukan dalam usaha kerjasama.
h. Unsur Koordinator
Unsur Perwakilan merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang berfungsi untuk
menciptakan sebuah hubungan baik dan berusaha untuk memperoleh banyak
dukungan dari masyarakat.

2.2 Tujuan Administrasi Perkantoran


Tujuan administrasi perkantoran secara umum adalah sebagai berikut:
1. Menerapkan dan mengembakan kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis
dengan relasi dengan memperhatikan norma dan lingkungan masyarakat.
2. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi informasi untuk
melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
3. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan,
mengorganisasi dan mengevaluasi tugas yang menjadi tanggungjawabnya.
4. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam mengelola surat/dokumen
sesuai standar operasi dan prosedur untuk mendukung tugas pokok lembaga.
5. Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terhadap relasi sehingga diperoleh
manfaat masing-masing pihak.
6. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan mengelola administrasi keuangan
sehingga segala aspek keuangan dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan.

2.3 Fungsi Administrasi Perkantoran

Menurut Quible (2001), ada lima jenis fungsi pendukung administrasi perkantoran, yaitu
fungsi rutin, fungsi teknis, fungsi analisis, fungsi interpersonal, dan fungsi manajerial.
Untuk lebih jelasnya simak uraian berikut.

1. Fungsi Rutin

Fungsi rutin yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pemikiran minimal mencakup
pengarsipan dan penggandaan.

2. Fungsi Teknis

Fungsi teknis yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pendapat, keputusan, dan
keterampilan perkantoran yang memadai.

3. Fungsi Analisis

Fungsi analisis yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pemikiran yang kritis dan
kreatif desertai kemampuan mengambil keputusan, seperti memuat keputusan
pembelian barang.

4
4. Fungsi Interpersonal

Fungsi interpersonal yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan penilaian dan


analisis sebagai dasar pengambilan keputusan serta keterampilan yang berhubungan
dengan orang lain, seperti mengoordinasi tim.

5. Fungsi Manajerial

Fungsi manajerial yaitu administrasi yang membutuhkan perencanaan,


pengorganisasian, pengukuran, dan pemotivasian.

2.4 Kegiatan Administrasi

Kegiatan administrasi perkantoran adalah bagian dari manajemen yang


memberikan informasi layanan bidang administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan secara efektif & memberi dampak kelancaran pada bidang lainnya.

Kegiatan Administrasi Perkantoran antara lain :

1. Penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan kantor


2. Melakukan pengasrsipan data sehingga mudah untuk diakses oleh yang membutuhkan
3. Pengadministrasian seluruh kegiatan
4. Menginventarisasi peralatan kantor

2.5 Sasaran Adminitrasi Perkantoran

Sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya adalah pekerjaan
perkantoran (0ffice work) Walaupun demikian, sasaran Administrasi Perkantoran
sebenarnya lebih luas lagi cakupannya. Seperti yang disusun oleh Charles Libbey adalah
sebagai berikut :

1. Ruang perkantoran (Office Space)

Ruang perkantoran meliputi perkiraan kebutuhan ruang, pemanasan dan peredaran


udara, pendinginan udara, pantulan suara, lukisan, fasilitas kebersihan, ruang
pertemuan, faktor keselamatan, pemindahan kantor, perubahan-perubahan,
pemeliharaan.

2. Komunikasi (Communication)

Komunikasi meliputi pengiriman surat, pelayanan pesuruh, telepon, susunan kabel,


sistem telepon antar kantor, papan pengumumman, pelayanan terima tamu.

3. Kepegawaian Perkantoran (Office Personnel)

Kepegawaian Perkantoran meliputi pemilihan, perkenalan, latihan, pengujian,


kenaikan pangkat, pergantian, sistem saran, keterlambatan, wawancara
pemberhentian, fasilitas ruang, semangat kerjasama dan disiplin.

4. Perabotan dan Perlengkapan (Furniture and Equipment)

5
Perabotan dan perlengkapan meliputi meja kerja, kursi, meja panjang, perlengkapan
arsip, ruang dan peti besi, perabotan fungsional, perabotan gudang, pemeliharaan
dan perbaikan, lemari perbekalan dan penempatan rak dan perabotan perpustakaan.

5. Peralatan dan Mesin (Appliances and Machines)

Peralatan dan Mesin meliputi mesintik, mesin hitung, perlengkapan kirim surat dan
lain-lain perkantoran, perlengkapan kebersihan, pemeliharaan dan perbaikan,
penilaian peralatan dan mesin baru.

6. Perbekalan dan Keperluan Tulis (Supplies and Stationary)

Perbekalan dan keperluan tulis meliputi barang-barang keperluan tulis, kertas surat,
formulir, perbekalan kebersihan, perbekalan penggandaan, penilaian perbekalan
baru.

7. Metode

Metode meliputi pengolahan bahan keterangan, penyelidikan perkantoran,


pengukuran hasil kerja tulis, penjadwalan prosedur rutin.

8. Warkat (Records)

Warkat meliputi pengkoordinasian formulir, perancangan formulir, pelayanan surat-


menyurat, pola surat, peninjauan surat-menyurat, pusat pengetikan, (Typing rools),
metode pelaporan, jadwal penyimpanan, praktek kearsipan dan penyimpanan.

9. Kontrol Pimpinan Pelaksana (Executive Controls)

Kontrol pimpinan pelaksana meliputi perencanaan organisasi, pemusatan atau


pemencaran pelayanan, perencanaan anggaran, perkiraan (Forecasting), pedoman
petunjuk kerja, latihan pemindahan tugas, dan Analisis tugas pekerjaan.

Namun selain yang di atas, ada dua pandangan mengenai pengertian administrasi yaitu
administrasi sebagai ilmu dan pengertian administrasi sebagai seni. Administrasi sebagai ilmu
(Science) atau ilmu terapan, karena kemanfaatannya dapat dirasakan apabila prinsip- prinsip,
diterapkan untuk meningkatkan mutu pelbagai kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
Sedangkan administrasi sebagai seni (Art) merupakan karya seseorang yang dipraktekkannya
dengan baik yang diperolehnya dari pengalaman tanpa sebelumnya mempelajari teori-teori
administrasi. la berhasil dan sukses melaksanakan tugasnya tanpa memperoleh pendidikan
tentang teori-teori dan asas-asas yang berkenaan dengan administrasi. Walaupun demikian ia
memperoleh kemahiran di dalam bidang administrasi berdasarkan pengalaman di dalam
melaksanakan tugasnya.

6
BAB III
STANDAR KETENAGAAN

3. Ketenagaan

Ketenagaan merupakan bagian penting yang perlu mendapat perhatian khusus dalam
meningkatkan pelayanan, khususnya pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas). Ketenagaan merupakan bagian pembahasan dalam manajemen Puskesmas.
Oleh karena itu, melalui kesempatan kali ini kami ingin membagikan informasi tentang Standar
Ketenagaan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) kepada para Mitra Kesehatan
Masyarakat yang ingin mengetahui tentang standar tersebut demi meningkatkan pelayanan di
Puskesmas.
Standar Ketenagaan yang kami bagikan ini di sadur dari Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Tabel 1
Jenis Ketenagaan Minimal sesuai

No Jenis Ketenagaan Jumlah Tenaga

1. Dokter / Dokter Layanan Primer 1 Orang

2. Dokter Gigi 1 Orang

3. Bidan Orang

4. Perawat Orang

5. Tenaga Gizi 1 Orang

8. Tenaga Asisten Apoteker 1 Orang

9. Analis Kesehatan 1 Orang

10 Tenaga Administrasi Orang

11. Pengemudi 2 Orang

12 Petugas Kebersihan 1 Orang

13 Penjaga Malam 1 orang

Jumlah

Standar ketenagaan sebagaimana tersebut di atas:

a. Merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas dapat terselenggara


dengan baik.

7
b. Sudah termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.

DISTRIBUSI TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN PROFESI

DI UPTD PUSKESMAS REMBANG

TAHUN 2017

JUMLAH

NO. JENIS TENAGA KESEHATAN PNS NON PNS TOTAL

L P L P

3 Dokter Umum 1 0 0 0 1

4 Dokter Gigi 0 1 0 0 1

5 SKM 1 0 0 0 1

6 Asisten Apoteker 0 0 0 1 1

7 Perawat D3 1 3 1 4 9

8 Bidan D4 0 2 0 0 2

9 Bidan D3 0 15 0 1 16

10 Pelaksana Gizi 0 0 0 1 1

11 Analis Kesehatan 0 1 0 0 1

12 Admin 4 6 1 3 14

13 Pengemudi 1 0 1 0 2

14 Petugas Kebersihan 0 0 2 2 4

JUMLAH : 8 28 6 12 54

8
3.2 Tugas Pokok dan Fungsi Tenaga Kesehatan

A. Kepala Puskesmas
1. Mempunyai tugas pokok dan fungsi memimpin, mengawasi dan mengkoordinir
kegiatan Puskesmas.
2. Kegiatan Puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan
fungsional.
3. Mengkoordinir penyusunan perencanaan tingkat Puskesmas berdasarkan data
program Dinas Kesehatan.
4. Merumuskan kebijakan operasional dalam bidang pelayanan kesehatan
masyarakat.
5. Memberikan tugas kepada staf dan unit – unit, Puskesmas pembantu,
Ponkesdes.
6. Menilai prestasi kerja staf sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan
karier.
7. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan Puskesmas, berdasarkan realisasi
program kerja dan ketentuan perundang – undangan yang berlaku sebagai
bahan dalam menyusun program kerja berikutnya.
8. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi program puskesmas.
9. Memimpin pelaksanaan kegiatan di Puskesmas penyelenggaraan pertemuan
berkala (minilokakarya bulanan dan tribulanan)
10. Memberikan umpan balik hasil kegiatan kepada semua staf Puskesmas.
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten.Pasuruan

B. Ka Sub Bag TU
1. Menyusun rencana kegiatan urusan Tata Usaha berdasarkan data program
Puskesmas.
2. Menyusun rencana kegiatan urusan Tata Usaha berdasarkan data program
Puskesmas.
3. Membagi tugas kepada staf agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan.
4. Mengkoordinasikan para staf dalam menyusun program kerja Puskesmas agar
terjalin kerjasama yang baik.
5. Memberi petunjuk kepada staf dengan petunjuk kerja yang diberikan agar
tercapai keserasian dan kebenaran kerja
6. Mengkoordinasikan berbagai kegiatan administrasi dan menejemen di
Puskesmas. Untuk mendukung Kepala Puskesmas menjalankan tugas dan
fungsinya mengelola Puskesmas.
7. Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar.
8. Bertanggung jawab atas keberadaan sarana prasarana yang ada di Puskesmas
Rembang
9. Menyiapkan SP bendahara barang ,SP penanggung jawab pengelola barang,SP
penanggung jawab kendaraan.

9
10. Membuat perencanaan kebutuhan dan pemeliharaan barang unit.
11. Membuat data stok barang.
12. Menjaga kelengkapan alat-alat yang diperlukan.
13. Membuat data asset di masing-masing ruangan.
14. Melaksanakan up diting daftar inventaris sebagai bahan laporan.
15. Melaksanakan evaluasi perawatan alat kesehatan.
16. Melaporkan fungsi dan kondisi alat kesehatan.
17. Melaporkan seluruh inventaris alat kesehatan.
18. Melakukan evaluasi hasil kegiatan urusan Tata Usaha secara keseluruhan.
19. Menyediakan dan menyimpan data umum Puskesmas serta data kesehatan
yang diperlukan untuk kepentingan semua pihak yang membutuhkan :
20. Data pencapaian cakupan kegiatan pokok tahun lalu dan visualisasi datanya.
21. Data 10 penyakit terbanyak.
22. Data RKBU ( Rencana Kebutuhan Barang Unit ).
23. Data lain.
24. Membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggung jawaban kepada Kepala Puskesmas.
25. Melaksanakan pengelolaan urusan Kepegawaian, keuangan,
perlengkapan,surat menyurat hubungan masyarakat dan urusan
umum,perencanaan serta pencatatan dan pelaporan
26. Mempunyai tugas pokok dibidang kepegawaian :
27. Membuat struktur organisasi UPTD.
28. Membuat daftar / catatan kepegawaian petugas.
29. Membuat uraian tugas dan tangggung jawab setiap petugas.
30. Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap petugas sesuai dengan tugas
wewenang dan tanggung jawab.
31. Membuat penilaian DP3 tepat waktu berdasarkan konsultasi dengan Kepala
Puskesmas.
32. Melakukan file kepegawaian.
33. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas

C. Dokter Umum
1. Melakukan pelayanan Umum pasien rawat jalan umum (konsul Pertama)
2. Melakukan tinadakan medis dasar
3. Melakukan pemulihan kesehatan akibat penyakit

4. Membuat catatan medis pasien rawat jalan

5. Melayani konsultasi antar poli

6. Menguji kesehatan individu

7. Melakukan pemeliharan kesehatan bayi & balita

8. Melakukan pemeliharan kesehatan anak

10
9. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu

10. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan Calon jemaah haji

11. Mengikuti kegiatan peningkatan pengetahuan & ketrampilan seminar/workshop

12. Melakukan Baksos

13. Melalukan Posbindu PTM

14. Melakukan Pusling/ Posyandu Lansia

15. Melakukan PHN

16. Melakukan Prolanis

17. Melakukan P3K

18. Melakukan pemeriksaan kematian

19. Membantu Surveilance Epidemiolgis bila ada kasus

20. Melaksanakan BIAS

21. Melaksanakan pembinaan UKS

22. Melaksanakan Screening

23. Melakukan Bindu jemaah Haji

24. Melakukan bimbingan kepada siswa kerja praktek

25. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas

D. Dokter Gigi
1. Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut
2. Melakukan tindakan medis
3. Melakukan pemeriksaan gigi pada ibu hamil (k1, perorangan, PNS)
4. Menerima dan melakukan rujukan
5. Melaksanakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat dan
anak sekolah
6. Melakukan kegiatan screening
7. Melakukan tindak lanjut UKGS
8. Melakukan kegiatan demo sikat gigi massal
9. Pencatatan rekam medis pasien
10. Menulis resep
11. Melakukan pembinaan UKGM di Posyandu Balita dan Posyandu Lansia
12. Melaksanakan kegiatan inovasi poli gigi
13. Membantu bendahara PUMK
14. Melakukan PSN
15. Menghadiri Minlok dan Komin Puskesmas
16. Menghadiri rapat dinas
17. Mengikuti pelatihan/symposium/seminar
18. Tim Manajemen Komplain Akreditasi

11
19. Mencatat dan membuat notulensi kegiatan rapat dan komin di dalam dan di luar
gedung
20. Mengikuti apel pagi setiap Senin
21. Melaksanakan pemeriksaan posbindu prolanis dan lansia sehat
22. Melakukan Audit Internal
23. Membuat dokumen akreditasi
24. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas

E. Bidan
1. Menyusun rencana kerja tahunan
2. Melaksanakan pelayanan kesehatan promotif, preventif, tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif seperti: KIA, Kb, imunisasi dan penanggulangan
diare, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan.
3. Memberikan pelayanan asuhan kebidanan ibu hamil ( ANC )
4. Melakukan pelayanan kepada ibu post partum ( Pemeriksaan ibu nifas )
5. Memberikan pelayanan KB
6. Memberikan pelayanan konsultasi Kesehatan ibu dan anak
7. Memberikan pelayanan imunisasi TT
8. Memberikan pelayanan imunisasi kepada Balita
9. Melakukan pembinaan posyandu
10. Melakukan pemeriksaan pada bayi usia 0 – 7 hari (KN1) dan (KN2)
11. Melakukan pemantauan bumil resiko tinggi dan neonatal risti di wilayah kerja
12. Melakukan mapping bumil risti dan neonatal risti di wilayah kerja
13. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan kebidanan di
masyarakat
14. Melaksanakan pengelolaan inventaris/ peralatan medis, non medis dan
mengajukan kebutuhan obat
15. Melakukan pendataan dan rekap data bumil, bulin, bufas, bayi, imunisasi, PUS
dan WUS di wilayah kerja
16. Melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan di dalam gedung dan di luar gedung
17. Melakukan kegiatan kelas hamil, balita, bayi, dan kelas ibu pintar balita sehat
18. Melakukan pemberian vitamin A dan obat cacing
19. Melakukan skreening DDTK di dalam gedung dan PG/TK
20. Melakukan kegiatan Imunisasi BIAS dan PIN
21. Melakukan evaluasi hasil kerja
22. Memasukkan data ke kohort ( Kohort Ibu, Bayi, Anak, Apras, Buteki dan KB )
23. Melakukan kegiatan refresing kader posyandu
24. Mengikuti rapat atau pertemuan internal dan atau koordinasi lintas sektor
25. Melakukan kegiatan superfisi fasilitatif ke BPM
26. Memberikan pembinaan kepada mahasiswa praktek
27. Melakukan kegiatan PSJN
28. Melakukan kegiatan pembinaan posbindu

12
29. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Puskesmas

F. Perawat
1. Melakukan anamnese,pemeriksaan fisik,TTV+Askep
2. Membuat Catatan Medik Pasien Rawat jalan
3. Melakukan Perawatan dan Tindakan Medik Ringan (sedang dan berat sesuai
dengan advis dokter)
4. Melakukan Tindakan Kegawat daruratan Medik (Emergensi)
5. Melakukan Penjaringan Kasus Tuberkulosis
6. Melakukan Rujukan Pasien Rawat jalan Ke RS berjenjang
7. Pemberian Obat OAT ( TBC )
8. Melayani KIR Kesehatan
9. Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah haji (CJH)
10. Melakukan sterilisasi alkes
11. Melakukan Tes Kebugaran Calon Jamaah Haji
12. Melakukan CHN(home Care) Pasien Paliatif,TB,Geriatric,Jiwa , dan Pasien
dengan Penyakit Kronik lainnya.
13. Tugas P3K + TGC
14. Memberikan Pembinaan , Pelatihan dan penyuluhan kesehatan
15. Melakukan screening dan pemeriksaan berkala, ABAT SD, SMP, SMA di wilayah
kerja dan Pemberian Obat Cacing Di SD di Wilayah Kerja
16. Melakukan Pembagian Obat cacing
17. Melakukan Posbindu PTM + Haji
18. Melakukan Kegiatan Prolanis
19. Injeksi pasien TB kategori 2
20. Membuat Rujukan BPJS, SKM dan JKD
21. Pengabsahan SKM dan JKD
22. Melakukan Pemeriksaan Kematian di Rumah
23. Melakukan Pelacakan Dan Pemberian Obat-Obatan profilaksis bila ada KLB
24. Mengikuti Rapat Dinas
25. Melakukan Tugas delegasi untuk memberikan terapi medis
26. Melakukan Pertemuan Pemegang Program di DKK
27. Mengikuti Seminar atau Pelatihan
28. Melakukan imunisasi campak, DT, TD
29. Melakukan Imunisasi Dasar Di Puskesmas dan Posyandu Balita
30. Melakukan kegiatan Pusling
31. Melakukan Baksos Kesehatan
32. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas

G. Tenaga Kesehatan Masyarakat / Penyuluh

13
1. Menyusun rencana kegiatan promosi kesehatan berdasarkan data program
puskesmas
2. Melakukan penyuluhan kesehatan
3. Melakukan pengembangan UKBM (Posyandu Balita, Posyandu Lansia,
Posbindu, PPT)
4. Mengembangkan Kelurahan Siaga Aktif
5. Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS
6. Melakukan evaluasi data promosi kesehatan
7. Melaksakan tugas lain yang diberikan oleh kepala puskesmas
8. Sebagai Koordinator UKM
9. Sebagai Koordinator Tim TPP
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas

H. Tenaga Kesehatan Lingkungan


1. Menyusun rencana kegiatan Kesehatan Lingkungan berdasarkan data program
Puskesmas
2. Melakukan kegiatan pembinaan kesehatan Lingkungan yang meliputi
pengawasan dan pembinaan SAB, pengawasan dan pembinaan JAGA,
pengawasan dan pembinaan TTU ( Tempat tempat Umum) ,TPM (Tempat
Pengolahan Makanan), TP Pestisida, pelayanan Klinik Sanitasi, penyuluhan
Kesehatan Lingkungan dan koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait
sesuai dengan prosedur / SOP.
3. Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan kesehatan
lingkungan sebagai bahan informasi dan penanggung jawab kepada Kepala
Puskesmas
4. Melakukan evaluasi hasil kegiatan kesehatan lingkungan secara keseluruhan.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas

I. Tenaga Gizi
1. Menyusun rencana kegiatan peningkatan gizi masyarakat berdasarkan
2. Data program Puskesmas
3. Melaksanakan pembinaan posyandu
4. Melaksanakan Operasi Timbang
5. Melaksanakan Monitoring Garam beryodium
6. Melakukan Survey ASI Eksklusif
7. Melaksanakan Kelas Ibu Pintar Balita Sehat
8. Melaksanakan Pos Gizi
9. Melakukan survey kadarzi
10. Melakukan Pelacakan Gizi Buruk
11. Melakukan Pemberian Vitamin A
12. Melakukan pemberian TTD pada remaja putri
13. Melakukan pengukuran anak PG/TK

14
14. Melakukan penyuluhan gizi
15. Membuat pencatatan dan pelaporan dan visualisasi data gizi
16. Melakukan evaluasi hasil kerja
17. Melakukan konseling gizi di dalam dan luar gedung
18. Melakukan pengukuran antropometri
19. Melakukan pemberian PMT Ibu Hamil dan Menyusui KEK
20. Melakukan pemberian PMT Pemulihan
21. Melakukan pemberian MP ASI Gakin
22. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas

J. Tenaga Kefarmasian
1. Melakukan pelayanan pharmaceutical care yang berbasis patient oriented di
pelayanan pagi dan sore
2. Melakukan pelayanan profesi pemberian informasi obat (PIO)
3. Melakukan Promosi kesehatan berbasis Pharmaceutical care
4. Membuat laporan (SPJ) obat JKN
5. Membuat laporan obat pasien paliatif
6. Membuat laporan keluhan pelanggan (jamkesmas)
7. Membuat laporan obat narkotika dan psikotropika

8. Menyusun perencanaan sediaan farmasi dari dana DAK, APBD dan JKN
tahunan

9. Melakukan Pengecekan stock sediaan farmasi yang datang dari Apotek Kris
(Obat Rujuk Balik) baik fisik dan tertulis setiap kali datang

10. Melakukan pengecekan stock baik fisik dan tertulis sediaan Obat Rujuk Balik
setiap akhir bulan (stok opname) dengan petugas Apotek Kris

11. Memberikan konsultasi obat kepada pasien mengenai kegunaan, efek samping
tentang obat yg diterima

12. Mengecek laporan LPLPO sebelum dikirim

13. Melakukan monitoring resep

14. Bertanggung jawab atas penyimpanan dan pendistribusian obat

15. Bertanggung jawab atas seluruh aspek kefarmasian di Puskesmas

16. Menerima resep obat umum atau obat rujuk balik

17. Mengecek kelengkapan resep

18. Melayani pengambilan obat sesuai resep

19. Melakukan pengisian etiket obat

20. Meracik dan membuat obat resep puyer

21. Mengikuti seminar apoteker

22. Mengikuti rapat rutin apoteker

15
23. Mengikuti pelatihan apoteker

24. Research dan Development jika ada mahasiswa praktek kerja Profesi Apoteker

25. Research dan Development jika ada siswa praktek kerja lapangan SMK farmasi

26. Melakukan penyuluhan di luar dan dalam gedung

27. Membuat laporan penyuluhan

28. Anggota Tim PPHP

29. Anggota Tim Survey

30. Melakukan dan membuat laporan survey mingguan

31. Melakukan dan membuat laporan survey semesteran

32. Melakukan dan membuat laporan survey tahunan

33. Melaksanakan pelayanan sore hari

34. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh Kepala Puskesmas

K. Tenaga Laboraturium
1. Memberikan pelayanan laboratorium sesuai SOP dan bertanggung jawab atas
perintah yang diberikan
2. Mengerjakan PMI (Pemantapan Mutu Internal)
3. Mengerjakan PME (Pemantapan Mutu Eksternal)
4. Mengusulkan Sarana dan Prasarana serta bahan habis pakai
5. Membuat Laporan Bulanan Laboratorium
6. Pelayanan Pasien Laboratorium
7. Melakukan inventaris Obat Laborat
8. Memantau ketersediaan dari barang habis pakai di Laboratorium
9. Membuat Laporan LPLR Non dan JKN
10. Membuat Laporan Rujukan Lab
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas

L. Tenaga Administrasi
1. Menyusun RPK tahunan dan bulanan kegiatan BOK
2. Menyusun Kegiatan BOK tahunan dan membreakdown dalam penjadwalan
kegiatan bulanan
3. Membuat, Merekap dan Pelaporan SPJ BOK
4. Mencatat dan melaporkan pencapaian kegiatan BOK dalam bentuk Laporan
MDG’s, Laporan Pemanfaatan Kegiatan dan Laporan Pemanfaatan Dana.

16
5. Membuat dan melaporkan kas dana BOK sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas
6. Membuat catatan bulanan uang masuk dan uang keluar dalam buku bantu kas
Bank, Buku Kas umum, dan Buku Bantu Pajak dana BOK
7. Melakukan evaluasi hasil kegiatan keuangan BOK
8. Mempunyai arsip daftar inventaris sarana dan peralatan puskesmas yang
digunakan untuk pelayanan maupun untuk penyelenggaraan Program
9. Menerima, menyimpan dan memelihara barang / asset Puskesmas
10. Membuat data asset di masing-masing ruangan.
11. Melaksanakan up dating daftar inventaris sebagai bahan laporan
12. Membuat perencanaan penyimpan barang baru dan lama
13. Perencanaan kebutuhan dan pemeliharaan barang unit
14. Melakukan pemeriksaan standart jumlah, jenis dan kondisi alat
15. Pencatatan dan merekap SPJ PMT Lansia
16. Merekap, Mengentry dan melaporkan pajak, dari SPJ PMT Lansia dan SPJ BOK.
17. Pendamping Penyuluhan.
18. Pembuatan, Pelaporan, dan pengarsipan SPJ PMT balita/penyuluhan.
19. Pembuatan, Pelaporan, dan pengarsipan SPJ Transport Kader posyandu balita
20. Pembuatan, Pelaporan, dan pengarsipan SPJ Jamkesda.
21. Pembuatan, Pelaporan, dan pengarsipan SPJ SKM.
22. Pembuatan, Pelaporan, dan pengarsipan SPJ Klaim Non Kapitasi
23. Pembuatan, Pelaporan, dan pengarsipan SPJ Jaspel Umum
24. Pencatatan, Pendistribusian, dan Pengarsipan surat masuk
25. Pembina posyandu
26. Melakukan tugas lain yang di berikan oleh kepala puskesmas
27. Setor uang karcis pengobatan
28. Mengantarkan surat-surat dinas
29. Mengantarkan SPJ
30. Mengantarkan Laporan Bulanan
31. Mengambil surat dinas dari Dinas Kesehatan
32. Mengantar surat dinas
33. Mengerjakan / pembenahan sarana prasarana yang rusak di Puskesmas
34. Menjaga kebersihan gedung dan lingkungan puskemas
35. Ikut menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan Puskesmas
36. Membantu mengambil kartu rekam medis
37. Mendistribusikan kartu rekam medis
38. Melakukan kegiatan yang bersifat umum
39. Pemeliharaan semua komputer dan printer yang ada di Puskesmas Rembang.
40. Menjaga atau memaintenance aplikasi Pcare dan Simpus.
41. Mengupdate semua software yang terinstall di setiap komputer yang ada di
Puskesmas Rembang.
42. Membuat laporan absen bulanan.

17
43. Mengerjakan SPJ SIHA.
44. Pemeliharaan jaringan dan koneksi internet yang ada di Puskesmas Rembang
45. Pembuatan laporan klaim KB.
46. Pengelola email yang masuk ke email Puskesmas Rembang.
47. Membuat laporan data karyawan Puskesmas Rembang.
48. Membuat laporan PITC dan IMS.
49. Pelaporan laporan bulan setiap pemegang program ke Dinkes ( Koordinator
SP2TP ).
50. Pelaporan laporan SIHA bulanan.
51. Pelaporan laporan bulanan data karyawan Puskesmas Rembang.
52. Sebagai operator komputer pada slide presentasi rapat.
53. Sebagai pengumpul foto laporan posyandu lansia.
54. Sebagai pengumpul foto laporan posyandu balita.
55. Membantu pembuatan SPJ lansia.
56. Membantu administrasi TU.
57. Pendampingan penyuluhan.
58. Melakukan kegiatan PSN / pemeriksaan jentik.
59. Menyiapkan ruangan pertemuan apabila ada pertemuan.
60. Petugas dokumentasi bila ada kegiatan di ruang pertemuan.
61. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh kepala puskesmas

M. Tenaga Rekam Medis dan Pendaftaran


1. Melakukan penyambutan di ruang tunggu pasien
2. Melakukan pemanggilan pasien sesuai nomor antrian
3. Entri data pasien yang mendaftar pada Simpus
4. Menulis pada form data pasien serta tanda tangan pasien
5. Menulis pada form data pasien yang mempunyai Kartu Jamkesda serta tanda
tangan pasien
6. Menulis pada form data pasien yang mempunyai SKM serta tanda tangan pasien
7. Retrieval Berkas Rekam Medis
8. Filling Berkas Rekam Medis
9. Mendistribusikan berkas Rekam Medis ke poli yang dituju
10. Mengisi Berkas Rekam Medis secara lengkap dan cepat
11. Retensi Berkas Rekam Medis yang aktif dan non aktif
12. Pemusnahan Berkas Rekam Medis
13. Mengembalikan Berkas Rekam Medis pada rak
14. Membuat visualisasi data kunjungan pasien
15. Melakukan penyuluhan kesehatan di luar gedung
16. Membuat laporan penyuluhan
17. Entry data pasien di Simpus
18. Entry data pasien d Pcare
19. Meminta tanda tangan pasien KTP ,SKM

18
20. Filling berkas rekam medis
21. Retrival berkas rekam medis
22. Mendistribusikan berkas rekam medis ke poli
23. Refrensi berkas rekam medis
24. Mengisi berkas RM secara lengkap
25. Menjaga kerahasiaan RM
26. Pencatatan dan pelaporan Kepesertaan Bulanan
27. Membantu pendokumentasian dan administrasi Nakes dalam penyuluhan
28. Entry data pasien sore di Simpus
29. Membantu kasir pembayaran dan memberikan stempel bagi pasien BPJS, SKM
30. Membuat laporan retribusi harian
31. Melayani semua pembayaran pasien di kasir
32. Membantu pendaftaran pasien
33. Pencatatan pasien KTP
34. Membuat Laporan setoran harian
35. Membuat laporan retribusi bulanan
36. Membuat permintaan retribusi
37. Pelaporan tahunan retribusi
38. Merekap laporan harian di komputer
39. Membantu pendokumentasian dan administrasi Nakes dalam penyuluhan
40. Entry data pasien Induk di Simpus
41. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas

N. Penjaga malam
1. Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan puskesmas Rembang
2. Melaksanakan kontrol di lingkungan puskesmas setiap 2 jam sekali
3. Membantu membuka dan mengunci pagar malam dan pagi hari
4. Membuat laporan keamanan dan ketertiban puskesmas
5. Memberi informasi kepada pengunjung puskesmas tentang pelayanan yang ada
di Puskesmas
6. Membantu menjaga kebersihan halaman puskesmas
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.

O. Tenaga Sopir
1. Melaksanakan pengecakan kendaraan pusling rutin
2. Mempersiapkan mobil pusling dalam keadaan siap pakai
3. Melaksanakan Service berkala
4. Melaksanakan antar jemput petugas yang akan melaksanakan kegiatan di luar
gedung
5. Mengikuti kegiatan P3K
6. Mengantarkan pasien yang dirujuk ke RS
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas

19
P. Tenaga Kebersihan
1. Membersihkan seluruh halaman
2. Membersihkan gedung atas dan bawah Puskesmas
3. Membuang sampah Non Medis
4. Membuang sampah Medis
5. Membersihkan saluran-saluran air
6. Membersihkan ruangan TB
7. Membersihkan semua kaca ruangan
8. Membersihkan kamar mandi Atas Bawah
9. Membersihkan semua wastafel
10. Membantu petugas untuk foto copy
11. Membersihkan seluruh lingkungan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas

3.3 Peraturan Internal


A. Jam kerja Pegawai Negeri Sipil dan Kontrak pada UPTD :

JAM KERJA

a. Jam Kerja Pada Pelayanan Pagi

Senin - Kamis : Pkl 07.30 WIB - Pkl 14.00 WIB

Jum’at : Pkl 07.30 WIB - Pkl 11.00 WIB

Sabtu : Pkl 07.30 WIB – Pkl 12.30 WIB

a. Setiap pegawai wajib mematuhi jam kerja sebagai mana tersebut di atas dengan
melakukan Fingger Print pada saat masuk dan pulang.
b. Pegawai yang akan meninggalkan Kantor pada jam kerja wajib memberi tahu dan
mendapatkan izin dari atasan langsung.
c. Daftar hadir adalah daftar fingger print pegawai/karyawan UPTD Puskesmas
Rembang.
d. Pada setiap akhir bulan daftar hadir di rekap setiap mingguan,bulanan dan tahunan di
sertai data dukungnya, dan di rekap untuk kemudian di sampaikan ke Dinas

20
Kesehatan Kabupaten Pasuruan, selambat-lambatnya tanggal 1 pada setiap awal
bulan dengan dilampiri dengan data dukung yang sakit,izin,cuti dan Dinas Luar
(pelatihan).

B. S A N K S I
a. Apabila berdasarkan rekapan hadir, ternyata PNS dan Tenaga Kontrak yang sering
terlambat masuk kerja dengan kumulatif 3 kali, tanpa alasan yang jelas,
meninggalkan tugas pada jam kerja tanpa izin atasan, maka ia akan di beri tindakan
atau di jatuhi hukuman disiplin sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 sebagai berikut :
1) Teguran Lisan I,II dan III
2) Teguran Tertulis I,II dan III
Bukti teguran di serahkan ke Dinas Kesehatan sebagai Upaya Tindak lanjut Semua
berkas daftar hadir dan teguran diarsipkan.

b. SANKSI (POTONG JASPEL )


1. Sanksi keterlambatan dan pulang cepat petugas disesuaikan dengan permenkes
no. 21 tahun 2016
2. Jika petugas tidak masuk karena izin/cuti, tetapi tidak membuat surat izin/cuti
sampai dengan batas waktu pengumpulan absen ke Dinkes maka dihitung tidak
masuk kerja tanpa keterangan.
3. Jika petugas keluar gedung baik untuk dinas/pribadi selama jam kerja/dinas,
wajib diketahui oleh koordinasi poli/unit dan teman-teman kerja dan melaporkan
kepada Ka TU dan kepala Puskesmas.

C. Penghargaan Bagi Pegawai di Lingkungan Puskesmas


Penghargaan yang di berikan kepada karyawan tidak hanya dalam bentuk imbalan
jasa, tetapi juga dalam bentuk pengakuan kompetensi dan pemberian kewenangan untuk
diajukan sebagai berikut :
1. Mengusulkan kenaikan pangkat, dan gaji berkala apabila karyawan tersebut tidak
pernah melanggar peraturan Disiplin Pegawai.
2. Bekerja terus menerus selama 10 tahun, 20 tahun dsb akan diusulkan untuk
mendapatkan Satya Lancana yang dikeluarkan Kepresidenan.

D. Aturan Pakaian Dinas

a. PNS

1) Hari Senin

a) PDH Pria :

i. Kemeja lengan pendek warna Keki, Celana panjang warna Keki untuk
semua karyawan

21
ii. Sepatu warna hitam

i. Atribut lengkap (Papan Nama, Korpri, dan Keplek)

b) PDH Wanita :

i. Baju lengan panjang dan rok sepan panjang Keki untuk semua karyawati

ii. Sepatu warna hitam

iii. Atribut lengkap (Papan Nama, Korpri, dan Keplek)

b) Hari Selasa
PDH Pria :

i. Kemeja lengan pendek Batik warna Merah dari Dinas Kesehatan


Kabupaten Pasuruan , Celana panjang warna Hitamt untuk semua
karyawan

ii Sepatu warna hitam

iii Atribut lengkap (Papan Nama, Korpri, dan Keplek)

c) PDH Wanita :

i. Baju lengan panjang batik warna merah dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasuruan dan rok sepan panjang warna hitam untuk semua karyawati

ii. Sepatu warna hitam

iii. Atribut lengkap (Papan Nama, Korpri, dan Keplek)

2) Hari Rabu

a) Hari Rabu
PDH Pria :

i. Kemeja lengan pendek warna Putih , Celana panjang warna Hitam untuk
semua karyawan

ii.Sepatu warna hitam

iii.Atribut lengkap (Papan Nama, Korpri, dan Keplek)

d) PDH Wanita :

i. Baju lengan panjang warna putih dan rok sepan panjang warna hitam
untuk semua karyawati

ii. Sepatu warna hitam

iii. Atribut lengkap (Papan Nama, Korpri, dan Keplek)

3) Hari Kamis

a) PDH Pria :

22
i. Kemeja lengan pendek Batik warna Hijau dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasuruan , Celana panjang warna Hitamt untuk semua karyawan

iv. Sepatu warna hitam

i. Atribut lengkap (Papan Nama, Korpri, dan Keplek)

e) PDH Wanita :

i. Baju lengan panjang batik warna Hijau dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasuruan dan rok sepan panjang warna hitam untuk semua karyawati

ii. Sepatu warna hitam

iii. Atribut lengkap (Papan Nama, Korpri, dan Keplek)

f) Hari Jum’at

Untuk Karyawan dan karyawati berpakaian olah raga dan bersepatu olah raga

4) Sabtu

a) Batik Bebas tapi sopan ( pakaian batik adalah berupa kemeja lengan
panjang/pendek/sesiku bermotif batik dengan bawahan,celana panjang pria,
dan rok panjang bagi wanita dengan warna yang sesuaikan dan tidak
berbentuk jeans/semi jeans )

b) Sepatu warna hitam

c) Atribut lengkap ( Papan Nama, Korpri dan Keplek )

E. Tenaga Kontrak

1) Hari Senin s/d Kamis

a. Pakaian atasan putih bawahan hitam ( tidak boleh jeans )

b. Sepatu warna hitam

c. Atribut Lengkap ( papan nama )

2) Jum’at

a. Karyawan dan karyawati berpakaian olah raga dan bersepatu olah raga

b. Atribut Lengkap ( papan nama )

3) Sabtu

a. Batik bebas tapi sopan ( pakaian batik adalah berupa kemeja lengan
panjang / pendek bermotif batik dengan bawahan celana panjang bagi pria
dan bawahan bagi wanita dengan warna yang sesuaikan dan tidak
berbentuk jeans / semi jeans )

b. Sepatu warna hitam

23
c. Atribut Lengkap ( papan nama )

SANKSI :

1. Teguran lisan 1,2 dan 3 untuk karyawan yg tidak di siplin dalam berpakaian.

2. Temuan di share di grup WA puskesmas

3. Jika sudah sampai 3x teguran tetap masih melanggar maka petugas tersebut wajib :

a. Melakukan penyuluhan tentang alur pelayanan dan hak kewajiban pasien di ruang
pendaftaran selama 3 hari berturut-turut.

b. Menjadi notulen rapat bulanan dan membacakan kesimpulan di akhir rapat

1. APEL PAGI :

a. Apel pagi diikuti oleh seluruh karyawan-karyawati Puskesmas Rembang

b. Jam Apel : 07.15 – selesai

c. Susunan Acara Apel pagi

1. Menyanyikan lagu Indonesia Raya

2. Menyanyikan lagu Mars Puskesmas

3. Membaca Visi Misi

4. Arahan Kepala Puskesmas

5. Penutup

d. Sanksi untuk yg terlambat apel :

1. Petugas tidak masuk dalam barisan tetapi berdiri di depan

2. Di potong jaspel 25%

2. Aturan Cuti

Karyawan – karyawati UPTD Puskesmas Rembang mempunyai hak untuk Cuti sebagai
berikut :

a. PNS
1. Cuti Tahunan
Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang – kurangnya 1 ( satu ) tahun
secara terus menerus berhak atas cuti, lamanya cuti tahunan 12 hari kerja, dan
tidak dapat di pecah – pecah hingga jangka waktu yang kurang dari 3 ( tiga ) hari
dan apabila cuti tahunan tidak di ambil dalam tahun tersebut,maka cuti tahunan
hangus.

24
2. Cuti Besar
Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang – kurangnya 6 ( enam ) tahun
secara terus menerus berhak cuti besar, lamanya 3 ( Tiga ) bulan, Pegawai
Negeri yang menjalani cuti besar tidak berhak lagi atas cuti tahunan dalam tahun
yang bersangkutan.
3. Cuti Sakit
Pegawai Negeri Sipil yang sakit selama 1 ( satu ) 2 ( dua ) hari berhak atas cuti
sakit, dengan ketentuan harus memberitahukan kepada atasannya, Pegawai
Negeri Sipil yang sakit lebih dari 2 ( dua ) hari sampai 14 ( empat belas ) hari
berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan bahwa PNS yang bersangkutan harus
mengajukan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang atas cuti dengan
melampirkan surat keterangan dokter selama – lamanya 1 ½ ( satu setengah )
bulan
4. Internal
a. Jika ijin tidak masuk karena sakit, tanpa surat keterangan dari dokter,maka
di anggap sama dg ijin tidak masuk karena alasan
b. Surat keterangan sakit dari dokter di puskesmas Rembang tidak berlaku jika
karyawan tersebut sudah tidak masuk karena sakit.
5. Cuti Bersalin
Untuk persalinan anak pertama, kedua dan ketiga pegawai wanita berhak atas
cuti bersalin, untuk persalinan yang ke empat dan seterusnya, kepada PNS
diluar tanggungan Negara, lamanya cuti 3 ( tiga ) bulan.
6. Cuti Karyawan
Alasan penting Yang dimaksud dengan cuti karena alasan penting adalah
karena :
a. Ibu, bapak, istri / suami, anak, kakak, mertua saat sedang sakit atau
meninggal dunia
b. Melangsungkan perkawinan yang pertama. Lamanya cuti karena alasan
penting ditentukan oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti untuk
paling lama 2 ( dua ) bulan
7. Cuti diluar

Tanggungan Negara Kepada PNS yang telah bekerja sekurang – kurangnya 5


( lima ) tahun secara terus menerus karena alasan – alasan penting dan
mendesak dapat diberikan cuti diluar tanggungan Negara, PNS yang
bersangkutan tidak berhak mendapat penghasilan dari Negara, selama
menjalankan cuti diluar tanggungan Negara tidak diperhitungkan sebagai masa
kerja PNS

b. Tenaga Kontrak
1. Cuti melahirkan Untuk tenaga kontrak tidak berhak mendapat cuti melahirkan
selama 3 bulan, diijinkan resign selama 2 s/d 3 bulan dan tidak berhak
mendapatkan gaji dan tunjangan lain ( sesuai kesepakatan MOU )
2. Dispensasi

25
Tenaga kontrak berhak untuk mendapatkan dispensasi selama 12 hari kerja
dalam 1 tahun.
3. Menikah
Mendapat hak diberi ijin selama3 hari kerja diluar dispensasi
4. Ijin karena alasan Penting
Istri melahirkan / mengalami keguguran : 2 hari
Kerabat meninggal dunia ( Ayah, Ibu , Kakak , Adik , Mertua : 2 hari

BAB IV

1. KEUANGAN

Manajemen keuangan adalah ilmu dan seni mengelola uang, tepatnya bagaimana
mendapatkan uang dan bagaimana mengalokasikan uang dengan tepat. Sedangkan
puskesmas, menurut Keputusan Menteri Kesehatan no 128 tahun 2004, definisi dari
puskesmas adalah unit penyelenggara teknis dinas kesehatan kabupaten yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Lanjut bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah kesatuan organisasi
kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang
juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh
dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Upaya
kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan.
Terkait melancarkan pelayanan kesehatan, sebenarnya eksistensi puskesmas adalah
memainkan fungsi sebagai tempat bagi masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan
kesehatan. Oleh karena itu, agar mampu mamainkan fungsinya memerlukan pengelolaan
keuangan yang tepat. karena bagaimana pun untuk melaksanakan berbagai aktivitas
memerlukan uang sebagai media pembiayaan.Tidak hanya itu saja, seni mengelola uang
yang tepat di puskesmas akan mengarahkan pada tata tertib dan keteraturan dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
Terkait tujuan kedua yaitu kehadiran manajemen keuangan di puskesmas yang tepat
sasaran akan memudahkan dalam melaksanakan pelayanan, karena sudah tersedianya uang
sebagai sarana. Dan hal ini akan semakin memperkuat upaya petugas kesehatan di
puskesmas dalam mengeksekusi kegiatan-kegiatan pokok pelayanan kesehatan di
puskesmas.
Logika sederhanya seperti apabila sudah ada media/alat yang dapat digunakan maka
petugas kesehatan di puskesmas tidak perlu pusing lagi karena harus memikirkan
keuangan.yah seperti itulah kira-kira tujuan manajemen keuangan sebagai faktof motivasi
untuk bekerja dengan tulus iklas.

26
2. Sumber Pendanaan Operasional Puskesmas :
2.1. Dana BOK

Pemanfaatan dana BOK di Puskesmas adalah untuk operasional upaya pelayanan


kesehatan dan manajemen Puskesmas yang meliputi: :

A. Transport lokal :
a. Membiayai perjalanan petugas kesehatan melakukan kegiatan upaya
pelayanan kesehatan promotif dan preventif ke luar gedung
b. Membiayai perjalanan kader kesehatan petugas kesehatan dalam kegiatan
upaya pelayanan kesehatan promotif dan preventif ke luar gedung.
c. Membiayai perjalanan peserta rapat Lokakarya mini, Survei Mawas Diri (SMD),
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) .
d. Membiayai perjalanan petugas kesehatan untuk mengha-diri rapat-rapat,
konsultasi/koordinasi dan kegiatan lain yang terkait dengan BOK ke kabupaten.
e. Membiayai perjalanan kader kesehatan untuk menghadiri kegiatan
refreshing/penyegaran kader Kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas dan jaringannya beserta Poskesdes/Polindes, Posyandu dan
UKBM lainnya. Besaran biaya transport lokal yang dibiayai adalah sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan di kabupaten tersebut. Pada kondisi
tertentu, daerah dapat membayar biaya transport lokal berdasar at cost, sesuai
dengan besaran biaya transport lokal yang dikeluarkan, termasuk sewa sarana
transport bila diperlukan, karena tidak ada sarana transport regular dengan
bukti pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik/penyedia jasa transportasi.

B. Pembelian/Belanja Barang :
Membiayai pembelian/belanja barang untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
upaya kesehatan promotif dan preventif ke luar gedung, yang meliputi :
a. Pembelian bahan PMT penyuluhan/pemulihan
b. Pembelian konsumsi rapat, penyuluhan, refreshing
c. Pencetakan/penggandaan/penyediaan bahan untuk penyuluhan kepada

C. Membiayai pembelian/belanja barang untuk mendukung pelaksanaan manajemen


Puskesmas, manajemen pengelolaan keuangan BOK, SMD, MMD, yang meliputi:
a. Pembelian alat tulis/kantor untuk kegiatan pendukung BOK
b. Biaya administrasi perbankan, apabila sesuai ketentuan bank setempat,
memerlukan biaya administrasi dalam rangka membuka dan menutup rekening
bank Puskesmas, maka dapat menggunakan dana BOK dari kegiatan belanja
barang penunjang
c. Pembelian materai
d. Penggandaan/fotokopi laporan
e. Pengiriman surat/laporan
f. Pembelian konsumsi rapat

27
2.2.

22.Penggunaan Dana Kapitasi JKN

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2014 ,


tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa
Pelayanan Kesehatan Dan Dukungan Biaya Operasional Pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pratama Milik Pemerintah Daerah.
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) adalah fasilitas kesehatan yang
melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik untuk
keperluan observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau pelayanan
kesehatan lainnya. Menurut Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan, FKTP terdiri dari puskesmas atau yang setara,
praktik dokter, praktik dokter gigi, klinik Pratama atau yang setara termasuk FKTP milik
TNI/Polri, dan rumah sakit Kelas D Pratama atau yang setara.
Fasilitas kesehatan tingkat pertama milik pemerintah daerah pada umumnya berbentuk
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Kedudukan puskesmas berada di bawah
koordinasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan berstatus sebagai Unit Pelaksana Tugas (UPT).
Dana kapitasi JKN adalah dana yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan kepada
puskesmas sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan bagi peserta JKN. Sumber
dana kapitasi berasal dari hasil pengelolaan dan pengembangan dana iuran peserta
JKN oleh BPJS Kesehatan. Tarif kapitasi JKN untuk setiap puskesmas ditentukan oleh
BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan melalui mekanisme seleksi dan kredensial
dengan mengacu pada Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Norma Penetapan Besaran Kapitasi dan Pembayaran Kapitasi Berbasis Pemenuhan
Komitmen Pelayanan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Dana kapitasi JKN
dibayarkan dimuka setiap bulan tanpa memperhitungkan banyaknya pasien peserta
JKN yang berobat dan jenis pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas.
Dari dana kapitasi inilah pemerintah daerah, melalui puskesmas, memperoleh dana
untuk pelayanan kesehatan kepada pasien peserta program JKN.

2.3. Mekanisme Penganggaran

Sebagai UPT Dinas Kesehatan, rencana pendapatan dan belanja puskesmas yang
bersumber dari dana kapitasi JKN harus dianggarkan dalam Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) Dinas Kesehatan.

Kepala Puskesmas menyampaikan rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi


JKN (RPBDK) tahun berjalan kepada Kepala Dinas Kesehatan. RPBDK tersebut
mengacu pada jumlah peserta yang terdaftar di puskesmas dan besaran kapitasi JKN,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. RPBDK dianggarkan
dalam RKA-SKPD Dinas Kesehatan. Tata cara dan format penyusunan RKA-SKPD
Dinas Kesehatan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang pengelolaan keuangan daerah.

28
2.4. Mekanisme Pelaksanaan dan Penatausahaan

Mekanisme pelaksanaan dan penatausahaan dana kapitasi JKN pada Puskesmas


dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Kepala Dinas Kesehatan menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)


berdasarkan peraturan daerah tentang APBD tahun anggaran berkenaan dan
peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD tahun anggaran berkenaan;

2. Kepala daerah menetapkan Bendahara Dana Kapitasi JKN pada Puskesmas atas
usul Kepala Dinas Kesehatan melalui PPKD;

3. Bendahara Dana Kapitasi JKN pada Puskesmas membuka Rekening Dana Kapitasi
JKN, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah dan merupakan bagian dari Rekening
BUD;

4. Kepala Puskesmas menyampaikan Rekening Dana Kapitasi JKN kepada BPJS


Kesehatan;

5. BPJS Kesehatan membayar dana kapitasi JKN melalui Rekening Dana Kapitasi
JKN pada Puskesmas yang diakui sebagai pendapatan Puskesmas dan dapat
dipergunakan langsung untuk pelayanan peserta JKN pada Puskesmas;

6. Bendahara Dana Kapitasi JKN pada Puskesmas mencatat dan menyampaikan


realisasi pendapatan dan belanja setiap bulan kepada Kepala Puskesmas;

7. Kepala Puskesmas menyampaikan laporan realisasi pendapatan dan belanja


tersebut kepada Kepala Dinas Kesehatan dengan melampirkan surat pernyataan
tanggung jawab. Dalam hal pendapatan dana kapitasi tidak digunakan seluruhnya
pada tahun anggaran berkenaan, dana kapitasi tersebut digunakan untuk tahun
anggaran berikutnya;

8. Berdasarkan laporan realisasi pendapatan dan belanja yang disampaikan oleh


Kepala Puskesmas, Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan Surat Permintaan
Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP3B) Puskesmas kepada PPKD. SP2B
FKTP tersebut termasuk sisa dana kapitasi yang belum digunakan pada tahun
anggaran berkenaan;

9. Berdasarkan SP3B Puskesmas, PPKD selaku BUD menerbitkan Surat Pengesahan


Pendapatan dan Belanja (SP2B) Puskesmas. PPK-SKPD dan PPKD melakukan
pembukuan atas pendapatan dan belanja Puskesmas berdasarkan SP2B.

2.5. Mekanisme Pertanggungjawaban

Kepala Puskesmas bertanggung jawab secara formal dan material atas pendapatan
dan belanja dana kapitasi JKN. Pendapatan dan belanja dana kapitasi disajikan dalam
Laporan Keuangan Dinas Kesehatan dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Tata
cara dan format penyusunan laporan keuangan dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah.

29
2.6. Mekanisme Pengawasan

Penerimaan dan pemanfaatan dana kapitasi oleh Bendahara Dana Kapitasi JKN pada
puskesmas diawasi secara berjenjang oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala
Puskesmas. Selain itu, dilakukan juga pengawasan fungsional oleh Aparat Pengawas
Internal Pemerintah (APIP) sesuai ketentuan yang berlaku.

2.7. Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah
Besaran alokasi pemanfaatan dana kapitasi JKN yang diterima oleh puskesmas dari
BPJS ditetapkan setiap tahun dengan Keputusan Kepala Daerah atas usulan Kepala
Dinas Kesehatan dengan mempertimbangkan kebutuhan obat, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai; kegiatan operasional pelayanan kesehatan dalam rangka
mencapai target kinerja di bidang upaya kesehatan perorangan; dan besar tunjangan
yang telah diterima dari pemerintah daerah.

1. Jasa Pelayanan Kesehatan

Alokasi dana kapitasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan dimanfaatkan


untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan bagi tenaga kesehatan dan tenaga
non kesehatan yang melakukan pelayanan pada Puskesmas.

Pembagian jasa pelayanan kesehatan tersebut ditetapkan dengan


mempertimbangkan variabel:

1. jenis ketenagaan dan/atau jabatan; dan

2. kehadiran.

Variabel jenis ketenagaan dan/atau jabatan dinilai sebagai berikut:

1. tenaga medis, diberi nilai 150;

2. tenaga apoteker atau tenaga profesi keperawatan (Ners), diberi nilai 100;

3. tenaga kesehatan setara S1/D4, diberi nilai 60;

4. tenaga non kesehatan minimal setara D3, tenaga kesehatan setara D3, atau
tenaga kesehatan dibawah D3 dengan masa kerja lebih dari 10 tahun, diberi
nilai 40;

5. tenaga kesehatan dibawah D3, diberi nilai 25; dan

6. tenaga non kesehatan dibawah D3, diberi nilai 15.

Tenaga yang merangkap tugas administratif sebagai Kepala FKTP, Kepala Tata
Usaha, atau Bendahara Dana Kapitasi JKN diberi tambahan nilai 30.

Variabel kehadiran dinilai sebagai berikut:

1. hadir setiap hari kerja, diberi nilai 1 poin per hari; dan

30
2. terlambat hadir atau pulang sebelum waktunya yang diakumulasi sampai
dengan 7 (tujuh) jam, dikurangi 1 poin.

Ketidak hadiran akibat sakit dan/atau penugasan ke luar kota oleh Kepala FKTP
dikecualikan dalam penilaian kehadiran.

Jumlah jasa pelayanan yang diterima oleh masing-masing tenaga kesehatan dan
tenaga non kesehatan dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:

jumlah nilai yang diperoleh oleh seseorang


jumlah dana jasa pelayanan
jumlah nilai seluruh tenaga x

Keterangan:

jumlah nilai diperoleh dari nilai variabel jenis ketenagaan dan/atau jabatan ditambah nilai variabel
kehadiran.

1. Biaya Operasional Pelayanan Kesehatan

Alokasi dana kapitasi untuk dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan dimanfaatkan untuk:

1. obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang pengadaannya dapat dilakukan
melalui SKPD Dinas Kesehatan, dengan mempertimbangkan ketersediaan obat, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai yang dialokasikan oleh pemerintah dan
pemerintah daerah; dan

2. kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya, yang meliputi:

1) upaya kesehatan perorangan berupa kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan


rehabilitatif lainnya;
2) kunjungan rumah dalam rangka upaya kesehatan perorangan;
3) operasional untuk puskesmas keliling;
4) bahan cetak atau alat tulis kantor; dan/atau
5) administrasi keuangan dan sistem informasi.

Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan peraturan menteri ini dilakukan oleh Kepala SKPD Dinas
Kesehatan Kabupaten dan Kepala FKTP secara berjenjang dan secara fungsional oleh Aparatur
Pengawas Instansi Pemerintah Kabupaten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Dalam hal dana kapitasi JKN tidak digunakan seluruhnya pada tahun anggaran berkenan, dana
kapitasi JKN tersebut digunakan untuk tahun anggaran berikutnya.

2.8. KESIMPULAN

Dana kapitasi adalah dana yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan kepada puskesmas
sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan bagi peserta JKN. Dana tersebut
dibayarkan dimuka setiap bulan tanpa memperhitungkan banyaknya pasien peserta

31
JKN yang berobat dan jenis pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas.
Tarif kapitasi suatu puskesmas ditentukan berdasarkan kriteria atau norma yang dinilai
melalui proses seleksi dan kredensial oleh pihak BPJS Kesehatan dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Alokasi dana kapitasi yang dibayarkan adalah sebesar
tarif kapitasi dikali jumlah peserta JKN yang terdaftar di puskesmas.

Pengelolaan dana kapitasi meliputi kegiatan penganggaran, pelaksanaan,


penatausahaan, dan pertanggungjawaban. Bagi puskesmas yang belum menerapkan
PPK-BLUD, maka pengelolaan dana kapitasi dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah. Meskipun
demikian, pelaksanaan belanja daerah yang bersumber dari dana kapitasi tidak perlu
menggunakan mekanisme penerbitan SPP, SPM dan SP2D. Puskesmas dapat
menggunakan (memanfaatkan) secara langsung dana kapitasi yang telah dibayarkan
oleh pihak BPJS Kesehatan melalui rekening Bendahara Dana Kapitasi JKN di
Puskesmas. Pendapatan dan belanja yang bersumber dari dana kapitasi dikelola oleh
Bendahara Dana Kapitasi JKN pada Puskesmas. Realisasi pendapatan dan belanja
dana kapitasi dicatat dan dilaporkan oleh Bendahara Dana Kapitasi JKN kepada
Kepala Puskesmas, untuk kemudian disampaikan oleh Kepala Puskesmas kepada
Kepala Dinas Kesehatan. Pengakuan pendapatan dan belanja dalam laporan realisasi
anggaran dilakukan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) pada Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setelah memperoleh Surat Pengesahan Pendapatan dan
Belanja (SP2B) Puskesmas dari PPKD selaku BUD.

Dana kapitasi dimanfaatkan untuk jasa pelayanan dan biaya operasional pelayanan
kesehatan. Jasa pelayanan dimanfaatkan untuk pembayaran jasa pelayanan
kesehatan bagi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang melakukan
pelayanan, sedangkan biaya operasional pelayanan kesehatan digunakan untuk obat,
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, serta kegiatan operasional pelayanan
kesehatan lainnya. Pemanfaatan dana kapitasi tersebut harus direncanakan dalam
bentuk program dan kegiatan pada RKA-DPA SKPD Dinas Kesehatan dan
dianggarkan dalam APBD. Dalam hal dana kapitasi JKN tidak digunakan seluruhnya
pada tahun anggaran berkenan, dana kapitasi JKN tersebut digunakan untuk tahun
anggaran berikutnya.

32
BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan

Administrasi perkantoran atau manajemen kantor merupakan rangkaian kegiatan


merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan menyususn), mengarahkan, mengawasi
(melakukan kontrol), serta menyelenggarakan secara tertib berbagai pekerjaan perkantoran
atau pekerjaan ketatausahaan.

Administrasi perkantoran mempunyai hubungan erat dengan pelayanan timbal balik.


Ketertiban dan kelancaran dalam kegiatan administrasi perkantoran berpengaruh terhadap
ketertiban dan kelancaran pelayanan yang dampaknya adalah kepuasan bagi penerima
layanan.

Tidak tertibnya administrasi perkantoran akan berakibat tidak tertibnya pekerjaan


ketatausahaan yang menghambat kelancaran pelaksanaan pekerjaan operatif, menghambat
pengambilan keputusan/kebijaksanaan oleh pimpinan, dan menghambat perkembangan
kemajuan organisasi.

2. Saran

Saat ini ketika persaingan semakin ketat, pandangan yang menyederhanakan masalah
administrasi tidak bisa lagi dianut. Bagian administrasi di perkantoran memegang peranan
yang sama penting dibagian lainnya. Mereka harus dibekali dengan skill dan kemampuan
yang cukup di bagiannya. Selain itu mereka harus pula mempunyai pandangan yang positif
terhadap pekerjaan dan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerjanya menjadi terus lebih
baik.

33

Anda mungkin juga menyukai