Anda di halaman 1dari 46

PERAN CAMAT DALAM KOORDINASI ADMINISTRASI

(STUDI KASUS: DI KECAMATAN MUARA WAHAU


KABUPATEN KUTAI TIMUR)

Tabrodi, Suhardiman, S.Sos, M.Si dan Drs. H.Maskan AF, M.Si


Ilmu Admnistrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 75234, Indonesia
e-mail: Tabrodi @untag-smd.ac.id

RINGKASAN

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menggambarkan


bagaimana Peran Camat dalam Koordinasi Adminstrasi di Kecamatan Muara
Wahau Kabupaten Kutai Timur.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Untuk


memperoleh data penelitian, khususnya dengan teknik wawancara peneliti
menggunakan metode Purposive Sampling, kemudian untuk mendapatkan data
yang valid, maka peneliti melakukan triangulasi sumber yang memungkinkan bagi
peneliti untuk melakukan pengecekan ulang serta dapat melengkapi informasi dari
berbagai sumber.

Dari hasil penelitian dapat disimpulan bahwa Peran Camat dalam


Koordinasi Adminstrasi di Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur
baik bersifat vertikal dengan instansi terkait maupun koordinasi administrasi
horisontal dengan kepala seksi-seksi yang ada di Kantor Kecamatan Barong
Tongkok. Dari hasil penelitian tersebut, Koordinasi pelayanan administrasi
pemerintah Kecamatan dalam memberikan pelayanan administrasi kepada
masyarakat terdapat faktor penghambat yaitu kurang tersedianya sarana dalam
kelancaran proses administrasi seperti sistem administrasi yang masih panjang,
kurang profesionalnya staf dalam menjalankan tugas serta terdapat satu Kelurahan
yang memiliki jarak yang jauh dengan Kantor Kecamatan. Faktor pendukung
dalam memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat ialah tersedianya
anggaran didalam proses meningkatkan pelayanan administrasi dan terdapatnya
fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung dalam proses pelayanan
administrasi kepada masyarakat

Kata kunci: Koordinasi Adminstrasi.

BAB I PENDAHULUAN
2

budaya dan dibidang penyelenggaraan


1.1 Latar belakang administrasi pemerintahan.
Negara Kesatuan Republik Atas dasar hal tersebut maka
Indonesia dibagi atas daerah-daerah perlunya pelaksanaan koordinasi oleh
Provinsi dan daerah Provinsi itu dibagi pemerintahan dalam upaya
atas Kabupaten dan Kota, yang tiap- memadukan, menyerasikan,
tiap Provinsi, Kabupaten dan Kota itu menyelaraskan dan keterpaduan baik
mempunyai pemerintahan daerah yang perencanaan maupun pelaksanaan
diatur dengan undang-undang. tugas serta semua kegiatan baik yang
Hubungan wewenang antara bersifat vertikal maupun yang bersifat
pemerintah pusat dan pemerintah horisontal yang saling berkaitan dalam
daerah Provinsi, Kabupaten/Kota atau rangka mencapai tujuan dan sasaran
antara pemerintah Provinsi dan bersama.
Kabupaten/Kota, diatur dengan Hal ini perlu adanya
undang-undang dengan penyesuaian segala kegiatan dan
memperhatikan kekhususan dan penyatuan terhadap bagian masing-
keberagaman daerah. Selain itu masing antara satu dengan yang
Negara mengakui dan menghormati lainnya dan penyelarasan usaha-usaha
satuan-satuan masyarakat hukum adat atau kegiatan pemerintahan, sehingga
beserta hak-hak tradisionalnya kegiatan tersebut saling mengisi dan
sepanjang masih hidup dan sesuai terarah untuk mencapai tujuan pokok.
dengan perkembangan masyarakat dan Kebutuhan akan adanya koordinasi ini
prinsip Negara Kesatuan Republik sebagai akibat dari kegiatan-kegiatan
Indonesia. yang corak dan ragamnya sangat
Negara Kesatuan Republik banyak jumlahnya sering kali
Indonesia dalam penyelenggaraan kelihatan, bahwa penyelengaraan
pemerintahnya berada disentral paling tugas seperti berlainan satu sama
depan untuk menciptakan efektifitas lainnya, sedangkan objeknya adalah
dan efesiensi sesuai dengan tujuan masyarakat.
Negara dan Nasional yang menganut Administrasi selalu berkaitan
asas desentralisasi, dekonsentrasi dan pada kondisi, situasi, waktu, dan
tugas pembantuan. Prinsip tempat. Sebagai proses dalam
penyelenggaraan desentralisasi adalah penyelengaraan administrasi
otonomi seluas-luasnya dalam arti terkandung dalam pemikiran yang
daerah diberikan kewenangan sangat mendasar yaitu bahwa semakin
mengatur dan mengurus semua urusan lama proses administrasi itu
pemerintahan di luar yang menjadi berlangsung, harus diupayakan agar
urusan pemerintah. Daerah memiliki dapat mencapai tingkat dan mutu yang
kewenangan membuat kebijakan tinggi dan berkualitas serta mencapai
daerah untuk memberikan pelayanan, tujuan.
peningkatan peran serta, prakarsa dan Administrasi juga memiliki
pemberdayaan masyarakat yang unsur-unsur tertentu yaitu adanya dua
bertujuan pada peningkatan orang atau lebih dan orang-orang
kesejahteraan rakyat yang memadai di tersebut bekerjasama dalam hubungan
bidang ekonomi, politik, sosial, yang sifatnya formal dan hirarkis,
adanya tugas-tugas yang harus
3

dilaksanakan dan tersedianya sarana serempak, penyatuan dan penyelarasan


dan prasarana tertentu. Dan dalam kegiatan-kegiatan pemerintahan
pengertian modern kerja sama yang sehingga tidak berjalan sendiri-sendiri.
dilakukan itu dilaksanakan secara Camat senantiasa harus dapat
sadar, rasional, terencana dan dengan melakukan koordinasi sehingga tidak
organisasi yang teratur. terjadi kesenjangan disegala bidang.
Camat adalah pemimpin dan Sekalipun pada umumnya
koordinator penyelenggaraan telah didasari tentang pentingnya
pemerintahan diwilayah kerja koordinasi dalam pelaksanaan
Kecamatan dalam pelaksanaan administrasi dan manajemen
tugasnya memperoleh pelimpahan pemerintah, tetapi kenyataanya dalam
kewenangan serta bertanggung jawab prakteknya tidak jarang terdapat
kepada Kepala Daerah yaitu Bupati berbagai kendala yang mengakibatkan
atau Walikota yang bersangkutan. pelaksanaan koordinasi tidak berjalan
Camat bertugas menetapkan semestinya seperti kinerja
pelaksanaan dan penyelengaraan aparat/pegawai di Kecamatan Muara
pembangunan kemasyarakatan serta Wahau Kabupaten Kutai Timur
menangani sebagian urusan daerah, rendah, pengawasan yang dilakukan
dan penyelenggaraan tugas umum oleh Camat pada bidang pekerjaan
pemerintahan. belum berjalan sebagaimana mestinya,
Dalam hal ini Camat didalam penyelesaiaan tugas-tugas
bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaannya para pegawai tidak dapat
urusan pemerintahan, pembangunan, menyelesaikan tepat waktu, masing
dan kemasyarakatan dalam wilayah tingginya tingkat absensi jam kerja
pemerintah Kecamatan pada para pegawai sehingga, pencapaian
khususnya dan Kelurahan pada tujuan dan sasaran tidak berjalan
umumnya dalam lingkup wilayah dengan lancar. Hal ini disebabkan
kerjanya sebagai Kepala Kecamatan adanya kendala yaitu sebagai berikut :
yang mengawasi seluruh Kelurahan 1. Masih kurangnya koordinasi
tugas Camat sangat kompleks sebagai yang dilakukan oleh Camat
perangkat daerah. terhadap pelaksanaan
Untuk kelancaran roda administrasi di lingkup
pemerintahan administrasi, Camat wilayah Kecamatan Muara
harus selalu mengadakan koordinasi Wahau Kabupaten Kutai
dengan pemerintah tingkat Timur.
dibawahnya dalam hal ini adalah 2. Belum adannya kerjasama
seluruh staf dilingkungan wilayah yang baik antara Camat
Kecamatan dan seluruh staf dengan instansi-instansi
dilingkungan Kelurahannya masing- terkait.
masing serta didalam hal ini Camat Dengan demikian untuk
harus melakukan koordinasi dengan mengatasi kendala tersebut perlu
para aparat atau pejabat di tingkat adanya koordinasi yang menyeluruh
atasanya dan aparat yang setingkat yang dilakukan oleh camat agar
dalam tingkat organisasi, dengan pelaksanaan administrasi
adanya koordinasi yang baik maka pemerintahan di Kecamatan Muara
dapat mewujudkan suatu tujuan yang Wahau Kabupaten Kutai Timur dapat
4

berjalan dan sesuai dengan tujuan Sejalan dengan tujuan


yang telah ditetapkan dan perlu penelitian ini, maka manfaat yang
diadakan peningkatan kerja sama yang diharapkan dari hasil penelitian yang
baik antar Camat dengan instansi- penulis lakukan ini antara lain :
instansi terkait. 1. Segi Teoritis
a. Menyediakan bahan informasi
bagi semua pihak yang
Berdasarkan keterangan berkepentingan dan yang
diatas, maka penulis tertarik untuk membutuhkan sebagai bahan
mengadakan penelitian dengan judul : referensi dalam melaksanakan
“ Peran Camat Dalam Koordinasi dan menyusun penelitian di
Administrasi Di Kecamatan Muara Kecamatan Muara Wahau
Wahau Kabupaten Kutai Timur” Kabupaten Kutai Timur.
b. Sebagai upaya memberikan
1.2 Perumusan masalah dan menyumbangkan
Berdasarkan latar belakang pemikiran bagi pembangunan
masalah diatas, maka perumusan dan pengembangan ilmu
masalah dalam penelitian ini adalah : pengetahuan, khususnya
“ Bagaimana Peran Camat berkaitan dengan ilmu
Didalam Koordinasi Administrasi administrasi.
Pemerintahan di Kecamatan Muara c. melatih diri penulis secara
Wahau Kabupaten Kutai Timur? “ sistematis dan ilmiah serta
kritis terhadap suatu masalah.
1.3 Tujuan Penelitian 2. Segi Praktis
Setiap penelitian pada a. Hasil penelitian ini dapat
dasarnya mempunyai beberapa tujuan menjadi masukan bagi
yang ingin dicapai, hal ini dimaksud pemerintah Kutai Timur,
untuk memberikan arahan kepada khususnya Pemerintah
seorang peneliti dalam melakukan Kecamatan Muara Wahau
pekerjaan dan dapat menentukan Kabupaten Kutai Timur untuk
kemana seharusnya berjalan dan mewujudkan kualitas
berbuat. Sejalan dengan permasalan koordinasi administrasi
yang dirumuskan, maka penelitian ini pemerintahan.
bertujuan : b. Sebagai bahan referensi bagi
1. Untuk mengetahui peran Camat peneliti selanjutnya yang
dalam Koordinasi Administrasi berminat terhadap masalah
Pemerintahan di Kecamatan Muara koordinasi administrasi
Wahau Kabupaten Kutai Timur. pemerintahan.
2. Untuk mengetahui dan BAB II
mendapatkan gambaran tentang KERANGKA DASAR TEORI
penyelenggara kegiatan
administrasi Pemerintahan di 2.1 Teori dan Konsep
Kecamatan Muara Wahau Teori adalah alur logika atau
Kabupaten Kutai Timur. penalaran, yang merupakan perangkat
konsep, definisi,dan proposisi yang
1.4 Manfaat Penelitian disusun secara sistematis jadi teori
5

memuat konsep, definisi dan Timur, penulis akan menyajikan teori-


proposisi. Secara umum fungsi dari teori pendukung yang berhubungan
teori adalah untuk : dengan penelitian ini.
1. Menjelaskan (explanation)
ruang lingkup variabel- 2.1.1 Peran Camat dalam Koodinasi
variabel yang akan diteliti. Dengan tercapainya tujuan
2. Meramalkan (prediction), pokok seorang pemimpin adalah
yaitu menyusun hipotesis dan sebagai koordinator, dalam arti sejauh
menyusun instrumen mana ia sebagai seorang pemimpin
penelitian. dapat menggerakan serta
3. Pengendalian (control), yaitu mengkoordinasikan orang-orang, alat-
membahas hasil penelitian alat, bahan-bahan, serta hal lain guna
dan memberikan saran. mencapai tujuan yang dikehendaki.
Menurut Husain Usman dan Sebelum menguraikan
Purnomo Setiady Akbar (2003:8) tentang koordinasi lebih jauh penulis
mengatakan bahwa teori ialah sebuah akan menjelaskan pengertian peran.
set konsep yang berhubungan satu Peran menurut Veithzal
dengan yang lainya, suatu set dari Rivai (2003:148) ialah perilaku yang
proposisi yang mengandung suatu diatur dan diharapkan dari seseorang
pandangan sistematis dari gejala. dalam posisi tertentu. pemimpin
Sarana pokok untuk mengatakan didalam organisasi mempunyai peran,
hubungan sistematis antara gejala setiap pekerjaan membawa serta
sosial maupun gejala alam antara teori harapan bagaimana penanggung peran
yaitu rangkaian yang logis dari satu berperilaku. Peran kepemimpinan
proposisi atau lebih. dapat diartikan sebagai seperangkat
Konsep menurut Husain perilaku yang diharapkan dilakukan
Usman dan Purnomo Setiady Akbar oleh seseorang sesuai dengan
(2003:8) mengatakan bahwa konsep kedudukanya sebagai seorang
dipakai oleh peneliti untuk pemimpin.
menggambarkan abstraksi suatu gejala Peran merupakan aspek
sosial atau gejala alamiah. Konsep dinamis dari kedudukan yaitu
dapat juga disebut sebagai generalisasi seseorang yang melaksanakan hak-hak
dari kelompok gejala tertentu sehingga dan kewajiban. Artinya apabila
dapat dipakai untuk menggambarkan seseorang melaksanakan hak dan
berbagai gejala yang sama. kewajibanya sesuai dengan
Dengan demikian jelaslah kedudukannya, maka seseorang
bahwa dalam setiap penelitian sebagai tersebut telah menjalankan suatu
perwujudan dari penulisan ilmiah peran.
harus didasari atau dilandasi teori dan Suatu peran mencakup 2 hal berikut
konsep untuk memberikan arah dan yaitu :
tujuan, agar nilai ilmiahnya dapat 1. Peran meliputi norma-
dipertanggung jawabkan. norma yang dihubungkan
Berkaitan dengan judul dengan posisi atau tempat
skripsi ini yaitu Peran Camat Dalam seseorang dalam organisasi
Koordinasi Adminisrasi di Kecamatan 2. Peran merupakan suatu
Muara Wahau Kabupaten Kutai konsep perihal apa yang
6

didapat dilakukan oleh mengkoordinasikan unsur-unsur


individu dalam masyarakat manajemen (6M) dan pekerjaan-
sebagai organisasi. pekerjaan para bawahan dalam
Peran yang melekat pada diri mencapai tujuan organisasi.
seseorang harus dibedakan dengan Koordinasi seperti yang di
posisi dalam pergaulan organisasi. kemukakan oleh Anomin yang dikutip
Posisi dalam organisasi merupakan oleh Husain Usman (2006:362)
unsur statis yang menunjukan tempat mendefiniskan koordinasi ialah suatu
individu dalam organisasi. Peran lebih sistem dan proses interaksi untuk
banyak menunjukan pada fungsi, mewujudkan keterpaduan, keserasian
penyesuain diri dan sebagai aspek dan kesederhanaan berbagai kegiatan
proses jadi, seseorang menduduki inter dan antar institusi-institusi
suatu posisi dalam organisasi serta dimasyarakat melalui komunikasi dan
menjalankan suatu peran. dialog-dialog antar berbagai individu
Untuk melaksanakan peran dengan menggunakan sistem informasi
tersebut seseorang harus bisa manajemen dan teknologi informasi.
melakukan suatu koordinasi dengan Koordinasi itu mutlak perlu
orang lain untuk bisa mendapatkan dalam suatu organisasi karena
yang baik dan tujuan yang ingin merupakan serangkaian kegiatan
dicapai. untuk dapat memahami menyusun, menghubung-hubungkan,
tentang koordinasi maka dibawah ini menjelaskan, menyatu padukan orang-
akan dijelakan tentang koordinasi. orang dalam pekerjaan dan aktifitas
Koordinasi harus sehingga semua unit berjalan secara
direncanakan, dikembangkan, terpadu dan harmonis guna mencapai
dipelihara, dan dikembangkan secara tujuan bersama, dengan adanya
terus menerus oleh pihak pimpinan, koordinasi dihindari terjadinya
dan diperlukan secara mutlak dalam konflik, kesimpang siuran dalam
kegiatan bersama atau yang melaksanakan kegiatan, serta
mempunyai hubungan manfaat bagi perbedaan pendapat dalam pencapaian
banyak orang sehingga tercapai tujuan sasaran dan tujuan organisasi.
organisasi khususnya dalam
memajukan kesejahteraan umum dapat
dapat terlaksana dengan baik.
Menurut Hani Handoko T
(2003:196) koordinasi adalah sebuah
proses saling mengerti antara dua
orang atau lebih untuk melaksanakan
suatu hal. Proses yang harus dijalani
agar suatu kegiatan dapat dilaksanakan
dengan lancar ataupun jika ada
masalah tidak akan terlalu banyak
kesulitan untuk mengatasinya.
Koordinasi menurut Malayu
S.P (2003:85) koordinasi adalah
kegiatan mengarahkan,
mengintegrasikan dan
7

Pada hakekatnya organisasi dan bagian-bagian tidak akan dapat


adalah proses kerja sama yang saling melihat peran mereka dalam
membantu dan menghargai atau organisasi.
menghayati tugas dan fungsi serta Tujuan dari koordinasi
tanggung jawab masing-masing. Menurut Malayu S.P (2003:86) ialah
semakin banyak pekerjaan individu- sebagai berikut:
individu atau unit-unit yang berlainan 1. Untuk mengarahkan dan
tetapi erat hubungannya, semakin menyatukan semua tindakan
besar pula kemukinan terjadinya serta pemikiran ke arah
masalah koordinasi. tercapainya sasaran
Oleh karena itu koordinasi perusahaan/ organisasi.
sangat diperlukan, bahwa kurangnya 2. Untuk menjuruskan
koordinasi baik daerah maupun di keterampilan spesialisasi ke
pusat dapat mengakibatkan kesaratan, arah sasaran
kemacetan dan pemborosan. perusahaan/organisasi.
Koordinasi dilaksanakan untuk 3. Untuk menghindari
meningkatkan efisiensi dan efiktifitas kekosongan dan tumpang
selain itu kebutuhan akan adanya tindih perusahaan/organisasi.
koordinasi adalah sebagai akibat dari 4. Untuk menghindari
adanya kekuatan-kekuatan yang kekacauan dan
memancar dan hidup dalam penyimpangan tugas dari
lingkungan dinas-dinas umum yang sasaran.
banyak jumlahnya dan corak 5. Untuk mengintegrasikan
ragamnya yang sering kelihatan bahwa tindakan dan pemanfaatan
dalam penyelengaraan tugasnya 6M ke arah sasaran
seperti berlawanan antara satu dengan organisasi atau perusahaan.
yang lainnya. 6. Untuk menghindari tindakan
Orang-orang banyak dan overlapping dari sasaran
pekerja yang beraneka ragam perusahaan atau organisasi.
semuanya berlangsung dengan tertib Jadi ringkasnya, suatu
dan seirama menuju kearah koordinasi akan lebih baik, jika
tercapainya tujuan organisasi tanpa memperoleh dukungan, partisipasi dari
terjadinya kekacauan, pertentangan, bawahan, dan pihak-pihak yang terkait
duplikasi, pekerjaan, atau kehampaan yang akan melakukan pekerjaan
tindakan. diikutsertakan dalam proses
Jadi koordinasi adalah usaha- pengambilan keputusan supaya
usaha kegiatan-kegiatan tiap jabatan, mereka antusias dalam
pimpinan dalam setiap tindakan melaksanakannya.
hirarkis untuk menghimpun atau Menurut Malayu S.P
mengarahkan atau menjuruskan (2003:86) terdapat 2 (dua) tipe-tipe
kegiatan orang-orang (para spesialis), koordinasi, yaitu :
uang, material, bahan-bahan, metode, 1. Koordinasi vertikal (Vertical
mesin-mesin serta lainya guna Coordination) adalah
mencapai tujuan dari pada organisasi kegiatan-kegiatan penyatuan,
secara efektif dan efisien. Tanpa pengarahan yang dilakukan
adanya koordinasi, individu-individu oleh atasan terhadap kegiatan
8

unit-unit, kesatuan-kesatuan sulit diatur sebab


kerja yang ada dibawah kedudukannya
wewenang dan tanggung setingkat.
jawabnya. Koordinasi vertikal adalah
2. Koordinasi horisontal koordinasi yang dilakukan oleh
(Horizontal Coordination) seorang Camat yang melaksanakan
adalah mengkoordinasikan kegiatan pembangunan antar dinas
tindakan-tindakan atau maupun antar pimpinan dinas-dinas
kegiatan-kegiatan dalam lain, seperti rapat staf, aparat kerja dan
tingkat organisasi (aparat) rapat pimpinan.
yang setingkat. Koordinasi Koordinasi horisontal dimana
horisontal ini dibagi atas Camat senantiasa berhubungan dengan
Interdisciplinary dan dinas-dinas lain yang dianggap ada
Interrelated. kaitanya atau hubunganya dengan
a. Interdisciplinary masalah-masalah pembangunan yang
adalah suatu dilaksanakan didalam wilayah
koordinasi dalam kerjanya.
rangka mengarahkan,
menyatukan Cara-cara mengadakan
tindakan-tindakan, koordinasi yang baik menurut Malayu
mewujudkan, dan S.P (2003:88) ialah dengan cara :
menciptakan disiplin 1. Memberikan keterangan
antara unit yang satu langsung dan secara
dengan unit yang bersahabat. Keterangan
lainnya secara intern mengenai pekerjaan saja
maupun secara tidak cukup, karena tindakan-
ekstern pada unit-unit tindakan yang tepat harus
yang sama tugasnya. diambil untuk menciptakan
b. Interrelated adalah dan menghasilkan koordinasi
koordinasi antarbadan yang baik.
(instansi) ; unit-unit 2. Mengusahakan agar
yang fungsinya pengetahuan dan penerimaan
berbeda, tetapi tujuan yang akan dicapai
instansi yang satu oleh anggota, tidak menurut
dengan yang lain masing-masing individu
saling bergantungan anggota dengan tujuannya
atau mempunyai sendiri-sendiri. Tujuan itu
kaitan baik, cara adalah tujuan bersama.
intern yang levelnya 3. Mendorong para anggota
setaraf. Koordinasi untuk bertukar pikiran,
horisontal ini relatif mengemukakan ide, saran-
sulit dilakukan, saran, dan lain sebagainya.
karena Koordinator 4. Mendorong para anggota
tidak dapat untuk berpartisipasi dalam
memberikan sanksi tingkatan perumusan dan
kepada pejabat yang penciptaan sasaran.
9

5. Membina human relation yang berbeda


yang baik antar sesama mengembangkan pandangan
anggota. mereka sendiri tentang
6. Manajer sering melakukan bagaimana cara mencapai
komunikasi informal dengan kepentingan organisasi yang
para bawahan. baik
Sifat-sifat Koordinasi 2. Perbedaan dalam orientasi
(Coordination Characteristics) adalah waktu. Pimpinan produksi
sebagai berikut : akan lebih memperhatikan
1. Koordinasi adalah dinamis masalah-masalah yang harus
bukan statis. dipecahkan segera atau
2. Koordinasi menekankan dalam periode waktu pendek.
pandangan pada menyeluruh Biasanya bagian penelitian
oleh seorang koordinator dan pengembangan lebih
(Manajer) dalam rangka terlibat dengan masalah-
mencapai sasaran. masalah jangka panjang.
3. Koordinasi hanya meninjau 3. Perbedaan dalam formalitas
suatu pekerjaan secara struktur. Setiap tipe satuan
keseluruhan dalam organisasi mukin
mempunyai metode-metode
Asas Koordinasi adalah asas dan standar yang berbeda
skala (scalar principle = hierarki) untuk mengevaluasi program
artinya koordinasi itu dilakukan terhadap tujuan dan untuk
menurut jenjang-jenjang kekuasaan balas jasa bagi karyawan.
dan tanggung jawab yang disesuaikan 4. Perbedaan dalam orientasi
dengan jenjang-jenjang yang berbeda- antar-pribadi. Kegiatan
beda satu sama lain. Tegasnya, asas produksi memerlukan
hierarki ini bahwa setiap atasan komunikasi dan pembuatan
(koordinator) harus mengkoordinasi keputusan yang cepat agar
bawahanya langsung. prosesnya lancar, sedang
Masalah-masalah dalam bagian penelitian dan
koordinasi terjadi akibat peningkatan pengembangan mukin dapat
spesialisasi yang akan menaikan lebih santai dan setiap orang
kebutuhan koordinasi. Tetapi semakin dapat mengemukakan
besar derajat spesialisasi, semakin sulit pendapat serta berdiskusi
bagi pimpinan untuk satu dengan yang lainnya.
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan Koordinasi hanya mungkin
khusus dari satuan yang berbeda. Hani dilakukan apabila terdapat kesadaran
Handoko (2003: 197) dan kesediaan sukarela dari individu-
mengungkapkan 4 (empat) tipe individu didalam unit organisasi yang
perbedaan dalam sikap dan cara kerja memiliki pekerjaan yang saling
yang mempersulit tugas bergantung. Dengan demikian dalam
pengkoordinasian, yaitu : koordinasi dilakukan hubungan 2 atau
1. Perbedaan dalam orientasi lebih individu atau unit organisasi,
terhadap tujuan tertentu. Para sehingga dalam koordinasi sangat
anggota dari departemen dibutuhkan peran komunikasi. Dengan
10

adanya komunikasi yang efektif 1. Camat melakukan koordinasi


diharapkan tidak akan timbul kesalah- dengan Kecamatan
pahaman diantara pelaku-pelaku disekitarnya.
koordinasi. 2. Camat mengkoordinasikan
Dengan demikian unit kerja di wilayah kerja
komunikasi sangat penting Kecamatan dalam rangka
keberadaannya dalam suatu penyelenggaraan kegiatan
koordinasi, sebab komunikasi pemerintahan untuk
merupakan jalinan yang dapat meningkatkan kinerja
menimbulkan pengertian antar pihak Kecamatan.
yang satu dengan yang lainnya 3. Camat melakukan koordinasi
(komunikator dan komunikan), dengan satuan kerja
sehingga apapun yang disampaikan perangkat daerah di
baik berupa perintah, saran maupun lingkungan pemerintah
petunjuk dapat dipahami dan Kabupaten/Kota dalam
dilaksanakan. rangka penyelenggaraan
Koordinasi adalah suatu kegiatan pemerintahan
proses yang mengatur agar pembagian Kecamatan.
kerja atau kegiatan (aktifitas) dari Sedangkan Camat menurut
berbagai orang atau kelompok dapat Peraturan Pemerintah No 19 2008
tersusun menjadi suatu kebulatan yang pasal 28 menjelaskan tentang
terintegrasi dengan cara efisien. hubungan kerja Camat sebagai
Dengan cara Koordinasi berikut :
yang baik maka setiap pekerjaan yang 1. Hubungan kerja Kecamatan
dilakukan setiap bawahanya akan dengan perangkat daerah
berjalan sesuai apa yang diinginkan Kabupaten/Kota bersifat
oleh yang mengkoordinasikannya. Koordinasi teknis fungsional
Berdasarkan pendapat diatas dan teknis operasional.
maka dapat dikatakan bahwa 2. Hubungan kerja Kecamatan
koordinasi itu sangat diperlukan oleh dengan instansi vertikal di
setiap pimpinan. Dimana koordinasi wilayah kerjanya, bersifat
merupakan salah satu alat yang Koordinasi teknis fungsional.
penting bagi pimpinannya. Karena 3. Hubungan kerja Kecamatan
koordinasi bertujuan mempersatukan dengan swasta, lembaga
tujuan yang akan dicapai, bahwa swadaya masyarakat, partai
koordinasi itu dilaksanakan oleh politik, dan organisasi
pimpinan organisasi. Sebagai kemasyarakatan lainnya di
koordinator pimpinan organisasi wilayah kerja Kecamatan
melaksanakan kegiatan untuk bersifat Koordinasi dan
menjamin bahwa suatu rencana dan fasilitasi.
tindakan telah terkoordinir. Dapat diketahui bahwa
Menurut Peraturan koordinasi adalah suatu cara yang
Pemerintah No 19 Tahun 2008 pasal dilakukan oleh Camat sebagai
27 menjelaskan tentang tata kerja pimpinan di Kecamatan untuk
Camat yaitu sebagai berikut : melaksanakan tugas utama agar dapat
menyesuaikan bagian-bagian yang
11

sangat kompleks dan bagian-bagian menggunakan sarana dan


yang berbeda sehingga dapat tersusun prasarana tertentu pula.
menjadi suatu kebulatan yang Berdasarkan pengertian
terintegrasi khususnya pelaksanaan diatas maka dapat diketahui bahwa
administrasi. ciri-ciri umum dari administrasi
Peran Camat dalam sebagai berikut :
koordinasi adalah sebagai koordinator 1. Harus adanya tujuan.
dalam menggerakan dan 2. Adanya sekelompok orang.
mengkoordinasikan orang-orang, alat- 3. Terdapatnya suatu kerja
alat, bahan-bahan serta hal lain dalam sama.
pelaksanaan administrasi dimana perlu 4. Adanya fasilitas yang
adanya kerja sama yang baik agar apa mendukung.
yang ingin dicapai sesuai dengan Administrasi sebagai proses
tujuan yang telah ditetapkan. kerja sama karena administrasi
sesungguhnya timbul bersamaan
2.1.2 Administrasi Pemerintahan dengan peradaban manusia.
Kecamatan Administrasi juga memiliki unsur-
Untuk itu penulis juga unsur tertentu yang makna
memberikan penjelasan mengenai relevansinya hanya ada apabila
pengertian administrasi menurut terdapat dua orang atau lebih yang
beberapa sumber sebagai bahan terlibat satu sama lain karena proses
pendukung dari pembahasan mengenai administrasi terjadi apabila ada
koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan tertentu yang hanya bisa
administrasi oleh Camat di Kecamatan terlaksana dengan melibatkan
Muara Wahau Kabupaten Kutai beberapa orang, dengan tidak bekerja
Timur. sendirian.
Sondang P (2001:267) Menurut Sondang P
mengutarakan pendapat bahwa (2001:39) Administrasi dapat pula
administrasi memiliki pengertian didalami dengan melihat, membahas
dalam arti sempit dan dalam arti luas : dan memahami prosesnya. Berbuat
1. Administrasi dalam arti demikian berarti menganalisis
sempit adalah kegiatan- langkah-langkah yang harus diambil
kegiatan ketatausahaan yang dalam proses administrasi pada
menyangkut korespondensi, dasarnya terdiri dari :
sekretariatan, penyusunan 1. Perumusan dan penentuan
laporan dan kearsiapan. tujuan akhir.
2. Administrasi dalam arti luas 2. Penyusunan, perumusan dan
adalah keseluruhan proses penentuan strategi dasar yang
penyelengaraan kegiatan- akan ditempuh.
kegiatan yang didasarkan 3. Penyusunan dan penetapan
pada rasional tertentu pada rencana sebagai rincian
dua orang atau lebih dalam strategi.
rangka pencapaian suatu 4. Penyusunan dan penentuan
tujuan yang telah ditentukan program kerja sebagai
sebelumnya dengan penjabaran rencana.
12

5. Pemelihan struktur dan tipe 3. “Human Skill” sebagai inti


organisasi yang dianggap pengambilan keputusan.
paling tepat. Bahwa dalam pengambilan
6. Penggerakan para anggota keputusan, pentingnya unsur
organisasi. manusia selaku pelaksana
7. Penyelenggaraan kegiatan- keputusan yang diambil tidak
kegiatan operasional. boleh dilupakan.
8. Pengawasan. 4. Manusia sebagai inti
9. Penilaian hasil yang dicapai. “Human Skill”.
10. Penciptaan dan penggunaan Tidak ada intervensi lain
sistem umpan balik yang yang mukin dapat dibuat
handal. kalau dikatakan manusia
Cara lain yang dapat merupakan pusat segala-
digunakan untuk memahami galanya dalam seluruh proses
administrasi secara kompleks menurut administrasi, proses
Sondang P ( 2001:144 ) adalah administrasi diciptakan dan
dengan melihat aspek-aspek dilalui oleh manusia dan
administrasi dengan alur pemikiran untuk manusia sesungguhnya
yang logis, alur tersebut menyoroti : mengandung kebenaran yang
1. Manajemen Sebagai inti dari sangat logis.
administrasi.
Titik tolak yang paling tepat Administrasi Kecamatan
untuk mengatakan bahwa adalah bukan semata-mata tugas
manajemen merupakan inti ketatausahaan akan tetapi merupakan
Administrasi adalah definisi keseluruhan tugas-tugas sebagai akibat
“ klasik “ manajemen yang hukum timbulnya ikatan-ikatan atau
mengatakan bahwa ketetapan-ketetapan status atau
manajemen merupakan seni pengakuan yang berlaku umum atau
dan kemampuan untuk khusus dan adanya sangsi-sangsi dari
memperoleh hasil kegiatan pada pelaksanaan tugas-tugas
melalui kegiatan orang lain eksekutif.
dalam rangka pencapain Pengertian Kecamatan
tujuan yang telah ditetapkan menurut Undang-Undang No 32
sebelumnya. Tahun 2004, Tentang Otonomi
2. Pengambilan keputusan Pemerintah Daerah yaitu :
sebagai inti kepemimpinan. 1. Kecamatan dibentuk
Dengan demikian dapat diwilayah Kabupaten/Kota
dinyatakan bahwa ukuran dengan peraturan daerah
efektifitas seorang berpedoman peraturan
pemimipin dalam pemerintah.
menjalankan tugas-tugas 2. Kecamatan sebagaimana
kepemimpinannya adalah dimaksud pada ayat (1)
kemampuan mengambil dipimpin oleh Camat yang
keputusan. dalam pelaksanaan tugasnya
diperoleh pelimpahan
sebagai wewenang
13

Bupati/Walikota untuk teknis pemerintahan dan


menangani sebagian urusan memenuhi persyaratan sesuai
otonomi daerah. dengan peraturan perundang-
3. Selain tugas sebagaimana undangan.
dimaksud pada ayat (2) 5. Camat dalam menjalankan
Camat juga tugas-tugasnya sebagaimana
menyelenggarakan tugas dimaksud pada ayat (2) dan
umum pemerintah meliputi : (3) dibantu oleh perangkat
a. Mengkoordinasikan kecamatan dan bertanggung
kegiatan pemberdayaan jawab kepada Bupati atau
masyarakat. Walikota melalui Sekretaris
b. Mengkoordinasikan Daerah Kabupaten atau Kota.
upaya penyelenggaraan 6. Perangkat Kecamatan
ketentraman dan sebagaimana dimaksud pada
ketertiban umum. ayat (5) bertanggung jawab
c. Mengkoordinasikan kepada Camat.
penerapan dan 7. Pelaksanaan ketentuan
penegakan peraturan sebagaimana dimaksud pada
perundang-undangan. ayat (2), (3), (4), (5) dan (6)
d. Mengkoordinasikan ditetapkan dengan peraturan
pemeliharaan prasarana Bupati atau Walikota dengan
dan fasilitas pelayanan berpedoman kepada
umum. Peraturan Pemerintah.
e. Mengkoordinasikan Menurut Undang-Undang
penyelengaraan No.32 Tahun 2004 Tentang
pemerintahan ditingkat Kecamatan Menjelaskan tentang
kecamatan. Tugas Pokok dan Fungsi Camat adalah
f. Membina sebagai berikut
penyelenggaraan 1. Tugas Pokok Camat
pemerintahan desa dan
atau kelurahan. Tugas pokok adalah
g. Melaksanakan melaksanakan
pelayanan masyarakat kewenangan Pemerintah
yang menjadi ruang yang dilimpahkan oleh
lingkup tugasnya dan Bupati dan tugas
atau yang belum dapat pemerintahan lainnya
dilaksanakan berdasarkan peraturan
pemerintahan desa dan perundang-undangan.
atau kelurahan.
4. Camat sebagaimana 2. Fungsi Camat
dimaksud pada ayat (2)
diangkat oleh Bupati atau Untuk menyelenggarakan
Walikota atas usul Sekretaris tugas, Camat mempunyai
Daerah Kabupaten atau Kota fungsi sebagai berikut :
dari pegawai Negeri sipil
yang menguasai pengetahuan
14

1. Mengkoordinasi Penyusunan peraturan


kegiatan Desa.
pemberdayaan
masyarakat. 9. Pelaksanaan
2. Mengkoordinasikan Administrasi
upaya Kependudukan.
penyelenggaraan
10. Pelaksanaan
ketentraman dan
inventaris aset daerah
ketertiban umum,
atau kekayaan daerah
pembinaan kesatuan
lainnya yang ada di
bangsa, kerukunan
wilayahnya.
hidup antar umat
beragama dan 11. Pemberian
perlindungan rekomendasi dan
masyarakat. perizinan tertentu.
3. Mengkoordinasikan 12. Pertimbangan
penerapan dan pengangkatan Kepala
penegakan peraturan Desa.
daerah dan peraturan
perundang-undangan 13. Pembinaan dan
yang lain. pengembangan serta
pemantauan kegiatan
4. Mengkoordinasikan perindustrian,
pemeliharaan Perdagangan,
prasarana dan fasilitas pertambangan,
pelayanan umum. kepariwisataan,
perkoperasian, UKM,
5. Mengkoordinasikan
golongan ekonomi
kegiatan unit
lemah, peternakan,
pelaksana teknis
pertanian,
instansi pemerintah di
perkebunan,
wilayah kerjanya.
perikanan dan
6. Melakukan penilaian kelautan.
atas laporan
14. Pelaksanaan
pertanggung jawaban
pencegahan atas
Kepala desa.
pengambilan sumber
7. Fasilitas daya alam tanpa izin
penyelenggaraan dan dapat
kerja sama antar Desa mengganggu serta
dan penyelesaian membahayakan
perselisihan antar lingkungan hidup.
Desa.
15. Pengkoordinasian
8. Fasilitas Penataan pelaksanaan
Desa/Kelurahan,
15

pembangunan lembaga adat dan


swadaya masyarakat. suku terasing.
16. Memfasilitasi 21. Pengawasan atas
penyelenggaraan tanah-tanah negara
pemilihan Kepala dan tanah asset
desa dan Badan pemerintah daerah di
Permusyawaratan wilayah kerjanya.
desa di wilayah
kerjanya. 22. Pencegahan dan
penanggulangan
17. Mengkoordinasikan bencana alam dan
penyelenggaraan pengungsi serta
pembangunan, masalah sosial
pengembangan pelaksanaan
perekonomian dan monitoring dan
penanggulangan inventarisasi terhadap
terjadinya setiap kegiatan yang
pencemaran serta berkaitan dengan
kerusakan penggunaan tanah
lingkungan. terlantar, tanah
negara bebas, tanah
18. Mengkoordinasikan timbul di wilayah
pelaksanaan pungutan kerjanya.
pajak dan retribusi
daerah sesuai Sedangkan menurut
kewenangan yang Kebijakan Pemerintah Provinsi
telah dilimpahkan Kaltim Tahun 2008 Kecamatan kini
oleh Bupati. bukan lagi merupakan wilayah
administrasi pemerintahan dalam
19. Mengkoordinasikan
rangka dekonsentralisasi, melainkan
penyelenggaraan
sebagai lingkungan kerja dengan
Pendidikan,
konsekuensi Camat bukan lagi sebagai
pelayanan kesehatan,
Kepala Wilayah administrasi tetapi
keluarga berencana,
sebagai perangkat daerah (UU
pencegahan dan
22/1999 maupun UU 32/2004). Hal ini
penanggulangan
berarti Kecamatan merupakan wilayah
penyalahgunaan obat,
kerja Camat, dan Camat berfungsi
narkotika,
sama dengan perangkat kerja lainnya
psikotropika, zat
yaitu merupakan unsur pendukung
adiktif dan bahan
tugas Kepala Daerah yang bertugas
berbahaya.
memberikan pelayanan tertentu
20. Pembinaan dan kepada masyarakat dalam wilayah
pengembangan kerja tertentu.
ketenaga kerjaan, Kecamatan dalam
organisasi sosial penyelenggaraan tugas umum
kemasyarakatan, pemerintahan diperlukan pelayanan
16

administrasi di Kecamatan, hal ini e. Pelaksanaan kegiatan


karena : pelayanan administrasi,
1. Untuk mendekatkan rumah tangga,
pelayanan kepada perlengkapan dan
masyarakat. kepegawaian seluruh
2. Secara geografis wilayah internal kantor.
NKRI ada perbedaan antara f. Pelaksanaan koordinasi
daerah yang satu dengan dalam penghimpunan
yang lainnya, antara data sebagai sistem
Kecamatan yang satu dengan informasi, hubungan
Kecamatan yang lainnya. masyarakat dan
3. Mempromosikan Camat keprotokolan.
dalam pelayanan kepada g. Pengkoordinasiaan
masyarakat. penyelenggaraan tugas-
tugas Seksi.
Didalam pelaksanaan h. Penyelenggara
administrasi kecamatan menurut pengadaan perlengkapan,
Peraturan Daerah Kabupaten Kutai pemeliharaan dan
Timur No.49/2008 terdapat bagian- inventarisasi.
bagian yang khusus dijalankan i. Memfasilitasi dan
administrasi Kecamatan, yaitu : mengkoordinasi kegiatan
1. Di bidang Sekretaris Kecamatan dengan
Kecamatan mempunyai instansi terkait.
fungsi : j. Pengusulan program
a. Perencanaan program pendidikan dan pelatihan
kerja bidang aparatur internal kantor.
kesekretariatan dan k. Pelaksanaan evaluasi dan
keuangan. monitoring
b. Penyiapan bahan kesekretariatan dan
petunjuk teknis keuangan.
kesekretariatan dan l. Pelaporan dan konsultasi
keuangan. pelaksanaan tugas kepada
c. Penyelenggaraan atasan.
pelaksanaan kegiatan m. Pelaksanaan konsultasi
kesekretariatan, dan koordinasi secara
kepegawaian, horisontal, vertikal dan
perencanaan program dan diagonal sesuai dengan
keuangan. kewenangannya.
d. Penyelenggaraan n. Pemberiaan saran dan
koordinasi program kerja pertimbangan kepada
dan pengelolaan atasan.
kepegawaian, keuangan, o. Pelaksanaan tugas
rumah tangga dan kedinasan yang diberikan
perlengkapan internal atasan.
kantor.
17

2. Di bidang Seksi Pelayanan 3. Di bidang Seksi Tata


Umum mempunyai fungsi : Pemerintahan mempunyai
a. Merencanakan kegiatan fungsi :
sub bagian umum. a. Menghimpun dan
b. Menyiapkan bahan mempelajari peraturan
petunjuk teknis perundang-undangan,
administrasi umum. pedoman serta bahan-
c. Mengumpulkan, bahan lainya yang
menyusun dan menilai berhubungan dengan
rencana kebutuhan kantor tugas-tugas seksi Tata
sesuai standarisasi yang Pemerintahan.
berlaku. b. Mengelolah data
d. Menyelenggarakan informasi,
administrasi kepegawaian menginventarisasi
dan rumah tangga. permasalahan-
e. Menyusun data dan permasalahan serta
laporan kepegawaian. melaksanakan
f. Mengajukan usulan untuk pemecahan permasalahan
penghapus barang-barang yang berhubungan
milik Negara berdasarkan dengan tugas-tugas Seksi
ketentuan perundang- Tata Pemerintahan.
undangan yang berlaku. c. Menyusun rencana kerja
g. Mengatur urusan dan anggaran Seksi Tata
kehumasan dan Pemerintahan.
keprotokolan internal d. Melakukan hubungan
kantor. kerja dan koordinasi
h. Melaksanakan evaluasi dengan instansi terkait.
dan monitoring sub e. Menyiapkan bahan
bagian umum. pembinaan pemerintahan
i. Melaksanakan konsultasi Kelurahan.
dan Koordinasi secara f. Melaksanaakan tugas
horisontal, vertikal dan administrasi
diagonal sesuai kependudukan.
kewenangannya. g. Melaksanakan tugas
j. Membuat laporan dan administrasi pertanahan
konsultasi pelaksanaan dan pemecahan
tugas kepada atasan. permasalahan dilingkup
k. Memberikan saran dan tugasnya.
pertimbangan kepada h. Melakukan monitoring
atasan baik secara lisan dan evaluasi pembayaran
maupun tertulis sesuai PBB.
dengan bidang tugasnya. i. Menyiapkan bahan
l. Melaksanakan tugas kegiatan pemilu dengan
kedinasan lain yang instansi terkait.
diberikan oleh atasan. j. Melakukan inventarisasi
dan pengawasan terhadap
18

tanah Negara serta tanah peternakan, dan


aset pemerintah daerah. kehutanan.
k. Melaporkan pelaksanaan g. Pengawasan kegiatan izin
tugas kepada atasan. pengarapan perkebunan
l. Memberikan saran dan oleh masyarakat.
pertimbangan kepada h. Inventarisasi potensi
atasan baik secar lisan angkatan kerja.
maupun tertulis sesuai i. Pemantauan
dengan bidang tugasnya. pengeksplotasi hutan
m. Melaksanakan tugas bakau, terumbu karang,
kedinasan lain yang dan plasma spesifik lokal
diberikan oleh atasan. yang ada di wilayahnya.
j. Rekomendasi izin usaha
4. Di bidang Seksi Ekonomi eksplorasi dan eksploitasi
dan Pembangunan kekayaan laut yang ada di
mempunyai fungsi : wilayahnya.
a. Menghimpun dan k. Memfasilitasi kegiatan
mempelajari peraturan kemetrologian.
perundangan-undangan, l. Memfasilitasi monitoring
pedoman dan petunjuk harga kebutuhan bahan
teknis serta bahan-bahan pokok dan barang
lainnya yang strategis menjelang bulan
berhubungan dengan puasa, hari raya (Idul
tugas-tugas bidang Fitri, Natal) dan tahun
Ekonomi dan baru.
Pembangunan. m. Melakukan penyusunan
b. Merencanakan kegiatan data profil Kecamatan.
Seksi Ekonomi dan n. Menyiapkan dan
Pembangunan. memberikan data/bahan
c. Melaksanakan hubungan bidang penanaman
kerja dan Koordinasi modal, perindustrian dan
dengan unit kerja terkait. perdagangan,
d. Memfasilitasi perkoperasian dan
pelaksanaan kegiatan pembinaan pengusaha
musrenbang. kecil di Kecamatan serta
e. Melakukan inventarisasi usaha ekonomi produktif.
dan pengelolaan data o. Memproses pembuatan
lokasi pusat Surat Rekomendasi Izin
perekonomian, tempat- Usaha, HO, SITU dan
tempat wisata, industri IMB.
kecil/industi rumah p. Menyiapkan bahan
tangga ataupun lembaga pembinaan terhadap
perekonomian kelurahan. Pedagang Kaki Lima
f. Memfasilitasi kegiatan (PKL) dan para
pendataan bidang pengusaha kecil di
pertanian, perkebunan, wilayah Kecamatan.
19

q. Melakukan evaluasi dan Kesejahteraan Sosial di


penyusunan laporan Wilayah Kecamatan dan
pelaksanaan tugas Seksi melakukan koordinasi
Ekonomi dan dengan instasi terkait.
Pembangunan. e. Menyiapkan bahan
r. Melaporkan pelaksanaan pembinaan terhadap
tugas kepada atasan. lembaga/badan sosial dan
s. Memberikan saran dan keagamaan di Wilayah
pertimbangan kepada Kecamatan.
atasan baik secara lisan f. Menyiapkan bahan
maupun tertulis sesuai pembinaan
dengan bidang tugasnya. pengembangan dan
t. Melaksanakan tugas peningkatan kehidupan
tugas kedinasan lain yang beragama di Kecamatan.
diberikan oleh atasan. g. Menyiapkan bahan
pembinaan dalam rangka
5. Di bidang Seksi pengembangan dan
Pemberdayaan Masyarakat peningkatan pendidikan
dan Kesejahteraan Sosial masyarakat.
mempunyai fungsi : h. Memfasilitasi dan
a. Menghimpun dan Koordinasi bidang
mempelajari peraturan kebudayaan.
perundang-undangan, i. Menyiapkan bahan
pedoman dan petunjuk pembinaan dalam rangka
teknis serta bahan-bahan pemberdayaan generasi
lainnya yang muda dan olahraga di
berhubungan dengan Kecamatan.
tugas-tugas bidang j. Menyiapkan bahan
Pemberdayaan pembinaan kesehatan dan
Masyarakat dan lingkungan.
Kesejahteraan Sosial k. Pembinaan dalam rangka
sebagai pedoman dan peningkatan kebersihan
landasan kerja. dan kesehatan
b. Merencanakan program masyarakat, usaha
kerja dan anggaran kesehatan sekolah dan
Pemberdayaan kebersihan lingkungan di
Masyarakat dan Seksi Kecamatan.
Kesejahteraan Sosial. l. Menyiapkan bahan
c. Melaksanakan hubungan pembinaan dalam rangka
kerja dan koordinasi pengembangan program
dengan unit terkait. keluarga berencana dan
d. Menyiapkan bahan pembangunan keluarga
pembinaan terhadap sejahtera.
permasalahan m. Melaakukan
Pemberdayaan pengawasan/penanggung
Masyarakat dan
20

jawab kegiatan posyandu b. Merencanakan kegiatan


di Wilayahnya. Seksi Ketentraman dan
n. Melakukan pencatatan, Ketertiban.
pelaporaan dan c. Melakukan hubungan dan
pemutakhiran data KB mengadakan koordinasi
dan keluarga di dengan unit terkait dalam
wilayahnya. rangka kelancaran
o. Memfasilitasi pelaksanaan tugas.
pelaksanaan advokasi dan d. Memfasilitasi dalam
KIE (Komunikasi pencegahan dan
informasi dan Edukasi) penanggulangan bencana.
Keluarga Berencana dan e. Membina ketentraman
Keluarga Sejahtera. dan ketertiban Kelurahan.
p. Memfasilitasi dan f. Memfasilitasi daalam
Koordinasi masalah pengkoordinasian
pengaguran di Wilayah kegiatan ketentraman dan
Kecamatan. ketertiban dengan
q. Menyusun bahan dan instansi terkait.
mensosialisasikan dalam g. Melaksanakan
rangka operasionalisasi pengawasan dan tindakan
Gerakan Nasional Orang pembinaan (non yustisia)
Tua Asuh (GN-OTA) di terhadap ketataan
Kecamatan. masyarakat untuk
r. Melaporkan pelaksanaan mematuhi Peraturan
tugas kepada atasan. Daerah, Keputusan
s. Memberikan saran dan Walikota dan peraturan
pertimbangan kepada perundang-undangan.
atasan baik secara lisan h. Melakukan pemantauan
maupun tertulis sesuai kegiatan kegiatan yang
dengan bidang tugas. diadaakan oleh organisasi
t. Melaksanakan tugas politik dan organisasi
kedianasan lain yang kemasyarakatan.
diberikan oleh atasan. i. Melakukan pengamanan
bersama dengan instansi
6. Di bidang Seksi Ketentraman terkait terhadap kejadian
dan Ketertiban mempunyai kebakaran, orang bunuh
fungsi : diri, kecelakaan,
a. Menghimpun dan kematian yang tidak
mempelajari peraturan sewajarnya dan
perundang-undangan, penemuan mayat di
pedoman dan petunjuk Wilayah Kecamatan.
teknis serta bahan-bahan j. Melakukan komunikasi,
lainnya yang konsultasi, dan kerja
berhubungan dengan sama dengan instansi
tugas-tugasnya. pemerintah dan instansi
lainnya di bidang
21

keamanan, ketentraman kegiatan pemerintahan di


dan ketertiban umum. tingkat Kecamatan.
k. Memberikan pelayanan f. Membina
rekomendasi SKCK dan penyelenggaraan
izin keramaian. pemerintahan kelurahan.
l. Melakukan evaluasi dan g. Melaksanakan pelayanan
penyusunan laporan masyarakat yang menjadi
pelaksanaan tugas. ruang lingkup tugasnya
m. Melaporkan pelaksanaan dan atau yang belum
tugas kepada atasan. dapat dilaksanakan oleh
n. Memberikan saran dan pemerintahan lelurahan.
pertimbangan kepada h. Mengkoordinasikan
atasan baik sacara lisan pelaksanaan kegiatan
maupun tertulis sesuai seluruh unit kerja di
dengan bidang tugasnya. lingkungan Camat.
o. Melaksanakan tugas
kedinasan lain yang 2.2 Definisi Konsepsional
diberikan oleh atasan. Berdasarkan uraian tentang
Jadi dalam pelaksanaan konsep dan teori yang berkenaan
administrasi pemerintahan diperlukan dengan masalah yang diteliti dalam
koordinasi yang baik oleh Camat agar penelitian ini, maka disusunlah
sesuai dengan tujuan yang telah definisi konsep sebagai berikut.
ditetapkan sebelumnya agar dalam Adapun konsep-konsep
menjalankan pelayanan administrasi dalam penelitian ini adalah Peran
pemerintahan dapat terlaksana. Camat dalam Koordinasi dan
Dimana koordinasi Administrasi pemerintahan
pelaksanaan administrasi Kecamatan.
pemerintahan oleh Camat, berupa : Peran Camat dalam
a. Mengkoordinasikan koordinasi administrasi pemerintahan
kegiatan pemberdayaan adalah melaksanakan tugas dan
masyarakat. pekerjaan dengan cara menyatukan
b. Mengkoordinasikan unit-unit kerja, bagian-bagian dalam
upaya penyelenggaraan administrasi pemerintahan sesuai
ketentraman dan dengan peraturan yang berlaku.
ketertiban umum. Administrasi Kecamatan
c. Mengkoordinasikan dapat diartikan sebagai suatu proses
penerapan dan penegasan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga
peraturan perundang- atau aparat guna melaksanakan
undangan. kebijakan Kecamatan yang telah
d. Mengkoordinasikan ditetapkan oleh Camat dalam rangka
pemeliharaan prasarana pencapaian tujuan.
dan fasilitas pelayanan BAB III
umum. METODE PENELITIAN
e. Mengkoordinasikan
penyelenggaraan 3.1 Jenis Penelitian
22

Dalam penelitian ini penulis 3. Koordinasi pelayanan


menggunakan jenis penelitian administrasi pemertintahan
deskriptif. Yaitu suatu penelitian yang Kecamatan
bertujuan untuk menggambarkan 4. Faktor penghambat dan faktor
secara nyata dan sistematis terhadap pendukung dalam memberikan
fakta atau karakteristik populasi atau pelayanan administrasi kepada
bidang tertentu dengan secara cermat masyarakat.
dan faktual. Dengan kata lain peneliti Sesuai dengan judul skripsi ini
ini bertujuan untuk menggambarkan yaitu Studi Tentang Peran Camat
secara tepat dan akurat terhadap Dalam Koordinasi Administrasi di
fenomena yang ada dilapangan, tanpa Kecamatan Muara Wahau Kabupaten
melakukan pengujian hipotesis. Kutai Timur. Populasi dalam
Jadi peneliti menggambarkan penelitian ini adalah pegawai
dan menjelaskan secara nyata dan Kecamatan Muara Wahau Kabupaten
sistematis mengenai Koordinasi Kutai Timur berjumlah 33 orang
Pelakanaan Administrasi. dengan menggunakan informan
sebagai sumber untuk memperoleh
3.2. Informan/ Narasumber data dalam melengkapi penulisan ini.
Sebelum penulis menjelaskan Pemelihan informan didasarkan pada
lebih jauh tentang fokus yang diteliti. subyek yang memiliki informasi
Akan dijelaskan terlebih apa yang dalam permasalahan yang akan diteliti
dimaksud dengan fokus penelitian dan bersedia memberikan data.
menurut Sugiyono (2005:32) adalah Menurut Tika ( 2006:57-58 )
batasan masalah dalam penelitian yang sumber data terbagi menjadi dua
berisi pokok masalah yang masih bagian yaitu sebagai berikut :
bersifat umum. 1. Data primer adalah data yang
Dalam penelitian kualitatif diperoleh langsung dari responden
penentu dalam penelitian lebih atau objek yang akan diteliti atau
didasarkan pada tingkat kebaruan ada hubungannya dengan obyek
informasi yang akan diperoleh dari yang akan diteliti. Data primer
situasi sosial lapangan. Oleh karena itu penulis peroleh dari narasumber
maka fokus penelitian dalam skripsi atau informan dengan cara
ini adalah sebagai berikut : melakukan tanya jawab atau
Sesuai dengan penjelasan wawancara secara langsung dan
dalam teori dan konsep yang telah dipandu melalui pedoman
dijelaskan maka penelitian ini kepada : wawancara sesuai dengan fokus
1. Peran koordinasi yang penelitian yang penulis teliti.
dilakukan oleh Camat 2. Data sekunder adalah data yang
a. Koordinasi Vertikal. telah lebih dahulu dikumpulkan dan
b. Koordinasi Horisontal. dilaporkan oleh orang atau instansi
2. Keikusertaan staf Kecamatan diluar dari penelitian sendiri,
mengikuti rapat koordinasi walaupun yang dikumpulkan itu
dalam sesungguhnya adalah data asli. Data
a. Memecahkan masalah. sekunder, penulis memperoleh
b. Memberikan saran. melalui sumber informan, melalui
dokumen-dokumen, arsip, laporan
23

hasil evaluasi yang ada dikantor pertanyaaan tertulis yang diberikan


Kecamatan Muara Wahau kepada responden dengan
Kabupaten Kutai Timur. dilengkapi petunjuk jawaban.
c. Dokumentasi, yaitu penelitian
Jumlah narasumber sebanyak terhadap catatan yang
13 orang dalam penentu pemilihan berhubungan dengan masalah yang
informan dengan menggunakan teknik diteliti.
Proposive Sampling. sebagai langkah 3.4. Teknik Analisis Data
pertama, penulis memilih key Analisis data yang penulis
informan yang terdiri dari Kepala gunakan dalam penelitian ini adalah
Kecamatan, Sekretaris Kecamatan, analisis data model interaktif
sedangkan yang menjadi informan sebagaimana yang dikemukakan oleh
dalam penelitian ini adalah Kepala Matthew B.Milles, dan Michael
Seksi Pelayanan Umum, Kepala Seksi Huberman yang dikutip oleh
Tata Pemerintahan, Kepala Seksi Sugiyono (2005:92) bahwa dalam
Ekonomi dan Pembangunan, Kepala analisis data deskriptif mencakup :
Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan 1. Pengumpulan data, yaitu data
Kesejahteraan Sosial, Kepala Seksi pertama atau data mentah
Ketentraman dan Ketertiban Serta dikumpulkan dalam suatu
sebanyak 6 Kepala Desa dilingkungan penelitian.
Kecamatan Muara Wahau Kabupaten 2. Penyederhanaan data (data
Kutai Timur yang penulis anggap Reduction), adalah proses memilih,
dapat memberikan informasi atau mengfokuskan, menyederhakan
keterangan yang berkaitan dengan dengan membuat abstraksi
permasalahan yang penulis teliti. mengubah data mentah yang
dikumpulkan dari penelitian
3.3. Teknik Pengumpulan Data kedalam catatan yang telah disortir
Untuk pengumpulan data atau diperiksa. Tahap ini
dalam penelitian maka penulis merupakan tahap analisis data
mengunakan teknik sebagai berikut : yang mempertajam atau
1. Library Research, atau penulisan memusatkan, membuat dan
data dengan menggunakan data sekaligus dapat dibuktikan.
dan mempelajari bahan-bahan 3. Penyajian data (data display),
keperpustakaan yang ada sebagai kumpulan informasi
kaitannya dengan penulisan skripsi tersusun yang memberikan
2. Fieldwork Research, yaitu kemukinan adanya penarikan
pengumpulan data langsung kesimpulan atau pengambilan
kelapangan dengan cara sebagai tindakan. Pengambilan data ini
berikut : membantu untuk memahami
a. Observasi, mengumpulkan data peristiwa yang terjadi dan
dengan cara melakukan mengarahkan pada analisa atau
pengamatan langsung ditempat tindakan lanjut berdasarkan
penelitian. pemahaman.
b. Daftar wawancara, yaitu penelitian 4. Penarikan kesimpulan (conclution
yang dilakukan dengan cara darwing), adalah merupakan
mengunakan serangkaian daftar langkah terakhir meliputi makna
24

yang telah disederhanakan, Jelaslah bahwa data kualitatif


disajikan dalam bentuk pengujian merupakan analisis yang terdiri
data dengan cara mencatat dari reduksi atau penyederhanaan
keteraturan, pola-pola penjelasan data dan penarikan kesimpulan
secara logis metodologis, yang dapat diperhatikan pada
konfigurasi yang memukinkan gambar berikut ini :
diperidiksi hubungan sebab akibat
melalui hukum-hukum empiris.

GAMBAR 1

KOMPONEN-KOMPONEN DATA MODEL INTERAKTIF

Penyajian Data

Reduksi Data Penarikan Data


25

Sumber : Matthew B Muilles dan Huberman (2005: 92)

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian


4.1.1. Kondisi Geografis
1. Kecamatan Muara Wahau terletak pada Lintang: Bujur
2. Batas wilayah Sebelah Utara: Kabupaten Berau Sebelah Timur : Kecamatan
Kongbeng Sebelah Selatan : Kecamatan Telen Sebelah Barat: Kab. Kutai
Kartanegara dan Kab. Bulungan
3. Luas wilayah 5724.32 km 2
Kecamatan Muara Wahau adalah bagian dari Wilayah Kabupaten Kutai
Timur dengan luas wilayah 5724.32km2. Keseluruhan wilayah Kec. Muara
Wahau yang cukup luas terdapat di daratan dan tidak berbatasan langsung dengan
laut. Ini berarti Kec. Muara Wahautidak memiliki pantai. Beberapa wilayahnya
dibelah oleh anak sungai dan sungai, sedangkan transportasi hampir seluruhnya
melalui jalan darat yang merupakan sarana utama bagi masyarakatnya.
Di sebagian besar wilayahnya udara terasa panas karena dipengaruhi oleh
angin laut yang datangnya dari Selat Makassar, ditambah lagi dengan adanya
pembukaan hutan untuk lahan perkebunan kelapa sawit. Sedangkan pada daerah
pegunungan udaranya terasa lebih sejuk.Curah hujan yang terbanyak terjadi di
bulan sekitar 460 mm, dan curah hujan terkecil terjadi pada bulan Februari yaitu
sekitar 53mm.
Dataran rendah dan dataran tinggi terdapat disekitar sungai besar dan agak kehulu
dengan bentuk bergelombang, sedang dipedalaman sudah bergunung-
gunung.Kecamatan Muara Wahau Dalam Angka 2016
4.1.2. Potensi Kecamatan Muara Wahau
1. Agrobisnis & Tambang
Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur bidang pertanian berupa padi
sawah, ladang, palawija, sayur mayur bidang perikanan berupa luas area
penangkapan ikan sngai adalah 125 ha, dan danau 14 ha bidang peternakan berupa
sapi dan babi bidang pertambangan berupa emas, batu kapur, tambang bahan
galiangolongan C bidang perkebunan berupa Karet, lada, kopi, kelapa, coklat dan
kelapa sawit
2. Parawisata
Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur memiliki wisata budaya suku
Daya Kayan dan desa kerajinan Long Noran.

Visi dan Misi Kantor Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur
Visi merupakan cara pandang jauh kedepan kemana Kecamatan Muara
Wahau Kabupaten Kutai Timur akan diarahkan dan apa yang akan dicapai
26

maupun diperoleh. Sejalan dengan Visi Pemerintah Kabupaten Kutai Timur maka,
Kantor Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur menetapkan visi
sebagai berikut : “ Pembangunan Kecamatan yang bertunpu pada pembangunan
yang berkeadilan menuju masyarakat kecamatan Muara Wahau yang sejahtera
dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan menjadikan
sebagai pusat agribisnis dan agroindustri”.
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi
pemerintah agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil baik. Misi
merupakan penjabaran dari Visi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan Visi
Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur sebagaimana yang telah
digariskan di atas, maka dipandang perlu pula untuk menggariskan beberapa Misi
yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran Kecamatan Muara Wahau
Kabupaten Kutai Timur yaitu sebagai berikut :
Dengan adanya pernyataan Misi, diharapkan seluruh anggota organisasi
dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta
Peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara.
Kantor Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur menetapkan
Misi yang diembannya, sebagai berikut :
1. Mewujudkan kesejahteraan rakyat ditandai oleh meningjatnya kualitas
kehidupan yang layak dan bermartabat dan tercukupinya kebutuhan dasar
dan memberikan memberikan perlindungan dan jaminan sosial terutama
bagi masyarakat miskin.
2. Pemberdayaan masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dengan sumber
daya manusia yang beriman, taat beribadah, berakhlak mulia, berbudi
pekerti luhur, cerdas dan terampil..
3. Meningkatkan mutu pendidikan masyarakat sehingga cerdas, berdisiplin,
memiliki etos kerja yang tinggi dan terampil.
4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, menyediakan jaringan
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan dapat diakses masyarakat secara
proporsional..

4.3.3 Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Muara Wahau Kabupaten


Kutai Timur

Pengorganisasian merupakan proses penentu, pengelompokan dan


pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan
dengan menempatkan orang pada setiap aktivitas, menyediakan alat-alat yang
diperlukan, menetapkan wewenang yang sering didelegasikan pada setiap individu
yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Kantor Kecamatan Muara
Wahau Kabupaten Kutai Timur mempunyai tugas dalam rangka melaksanakan
urusan rumah tangga daerah di lingkungan pemerintahan tingkat Kecamatan.
Adapun susunan organisasi Kantor Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai
Timur dengan rincian sebagai berikut :
1. Kepala Kecamatan.
2. Sekretaris
3. Seksi Tata Pemerintahan.
27

4. Seksi Pelayanan Umum.


5. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial.
6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban.
7. Seksi Ekonomi dan Pembangunan.
8. Sub Bagian Perencanaan Program dan Keungan.
9. Sub Bagian Umum.
Kepegawaian
Jumlah pegawai Kantor Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur
sebanyak 32 orang yang dibagi dalam beberapa bagian sesuai dengan Struktur
Organisasi dan setiap bagian mempunyai tugas pokok dan fungsi yang berbeda-
beda. Dengan jumlah pegawai tersebut, Kantor Kecamatan Muara Wahau
Kabupaten Kutai Timur dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang baik.
Untuk menempatkan seseorang dalam suatu jabatan dilakukan dengan
memperhatikan prestasi kerja dan jenis kerja yang akan dilakukan, untuk
mengetahui tingkat pendidikan aparat Kantor Kecamatan Muara Wahau
Kabupaten Kutai Timur, dapat dilihat dari table 2 berikut

TABEL 2.
TINGKAT PENDIDIKAN
Aparat Kantor Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur
Tahun 2015
No Nama Pendidikan

1 2 3
1 Abdurrahman S1

2 Drs. Abdu Safa Muha S1

3 H. Zainuddin AH, SE S1

4 Hj. Sulastri SLTA

5 Dra. Dwi Indriani S1

6 Abdul Wahid SE S1

7 Sunaryo, SH S1

8 St. Harpiah SE S1

9 Emilia Darmawati S1

10 Aries Kardiaman,A.Md D3
28

11 Suprayitno SLTP

12 Susanti SLTA

13 M Hery Sartono SLTA

14 Azhar SLTA

15 Mulyadi SLTA

16 Ibramsyah SLTA

17 Padliansyah SMK

18 Hidayaturrahman SLTA

19 Suriani SLTA

20 Rustamsyah SLTA

21 Ratri Wulandari SLTA

22 Safaruddin SD

23 Idar SD

24 M. Amin C SLTP

25 Abd Gani K SD

26 Abdul Rahim SD

27 Hardi SLTP

28 Imran Umar SLTA

29 Aswandar SLTA

30 M Yusri SLTA

31 Grevina SLTA
29

32 Budi SLTA

Sumber : Kantor Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur 2015

Berdasarkan data pada tabel 2 4. Surat Keterangan Pindah.


dapat dilihat bahwa tingkat 5. Surat Keterangan Tidak
pendidikan pegawai relatif cukup Mampu.
tinggi hal ini dapat dilihat dari tingkat 6. Surat Keterangan Ahli Waris.
pendidikan pegawai yang diuraikan 7. Surat Keterangan Dispensasi
sebagai berikut, pegawai dengan Nikah.
tingkat pendidikan terakhir S1 8. Pertanahan (SPMHAT).
sebanyak 8 orang, pegawai dengan 9. Rekomendasi Pertambangan
tingkat pendidikan terakhir D3 Galian C.
sebanyak 1 orang, pegawai dengan 10. Rekomendasi Ijin Keramaian.
tingkat pendidikan terakhir SLTA
sebanyak 16 orang, pegawai dengan 4.2 Hasil Penelitian
tingkat pendidikan terakhir SLTP 3 Sebagaimana telah diutarakan
orang dan SD sebanyak 4 orang sebelumnya bahwa indikator yang
keseluruhan jumlah pegawai diteliti dalam penelitian ini adalah :
berjumlah 32 orang. 1. Peran koordinasi yang
4.1.4. Peran Kecamatan Muara Dilakukan oleh Camat
Wahau Kabupaten Kutai a. Koordinasi Vertikal.
Timur. b. Koordinasi Horisontal.
Dalam rangka menjalankan 2. Keikutsertaan staf Kecamatan
tugas pokok dan fungsi dari mengikuti rapat koordiansi
Kecamatan Bontang Selatan dimana dalam
salah satu peran dari Kecamatan a. Memecahkan masalah.
Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur b. Memberikan saran.
adalah memberikan pelayanan yang 3. Koordinasi pelayanan
prima kepada masyarakat dengan administrasi pemerintahan
membentuk “ UNIT PELAYANAN Kecamatan.
SATU PINTU” 4. Faktor penghambat dan faktor
Unit ini diharapkan dapat pendukung dalam memberikan
memberikan kemudahan dan pelayanan Administrasi kepada
efektivitas terhadap pelayanan kepada masyarakat.
Masyarakat dalam pengurusan
beberapa pelayanan yang ada di Perlu penulis jelaskan bahwa
Kecamatan Muara Wahau Kabupaten data yang penulis peroleh adalah data
Kutai Timur. Jenis pelayanan yang primer dengan teknik wawancara dan
ditangani oleh Unit Pelayanan Satu juga data sekunder dengan melihat
Pintu antara lain : pada dokumen-dokumen atau arsip-
1. Kartu Tanda Penduduk (KTP). arsip yang ada di Kantor Kecamatan
2. Kartu Keluarga (KK). Muara Wahau Kabupaten Kutai
3. Rekomendasi Surat Timur. Dari data yang ada penulis
Keterangan Catatan Kepolisian menganalisis data secara kualitatif.
(SKCK).
30

Berikut ini akan disajikan “Didalam pelaksanaan Koordinasi


data-data hasil penelitian yang yang bersifat vertikal pelaksanaannya
berkenaan dengan hal tersebut : dilakukan 1 bulan 2 kali termasuk
koordinasi di tingkat Kelurahan yang
ada di Kecamatan Muara Wahau
4.2.1. Peran Koordinasi yang Kabupaten Kutai Timur karena, saya
Dilakukan Oleh Camat menyadari betapa pentingnya peranan
koordinasi dalam meningkatkan
a. Koordinasi Vertikal
pembangunan disegala bidang serta
Frekuensi pelaksanaan
untuk mengetahui dan menyelesaiakan
koordinasi yang bersifat vertikal
permasalahan apa saja yang terjadi
menunjuk pada seberapa besar
ditingkat bawahan .”(wawancara
kegiatan koordinasi yang bersifat
Januari 2017)
vertikal dilaksanakan. Hal ini penting
karena Camat dalam selaku pimpinan
Kemudiaan penulis juga melakukan
di lingkungan pemerintah Kecamatan
wawancara kepada Kepala Seksi
harus dapat menjamin serta
Pelayanan Umum Kecamatan Muara
membentuk keserasiaan dan
Wahau Kabupaten Kutai Timur Hj.
keterpaduan terhadap para aparat
Sulastri yang memberikan penjelasan
Pemerintahan bawahannya dalam
sebagai berikut :
suatu tujuan dan bekerjanya aparatur
“Selama ini Camat melakukan
pemerintahan, maka diperlukan
koordinasi dengan kami setiap 1 bulan
adanya pengaturan-pengaturan yang
sekali termasuk dengan seluruh staf
dapat berwujud suatu peraturan tata
pegawai Kecamatan. Hal ini mukin
tertib dan kerja sama secara
terjadi karena Camat sendiri memiliki
keseluruhan didalam pelaksanaan
begitu banyak kesibukan dan waktu
koordinasi yang bersifat vertikal.
yang terbatas dalam menjalankan
Dengan adanya koordinasi
tugas pemerintahan sehingga
yang bersifat vertikal ini Camat
terkadang pelaksanaan koordinasi ini
sebagai seorang pimpinan
diwakilkan oleh Sekretaris Camat ”
berkewajiban untuk memimpin
(Wawancara 26 Januari 2017)
penyelenggaraan administrasi
Pemerintahan Kecamatan ,
Penulis juga melakukan wawancara
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
kepada Lurah Berbas Tengah H.
administrasi Pemerintahan Kecamatan.
Zulkarnaim untuk mengetahui
Dengan demikian Camat sangat perlu
frekuensi koordinasi yang
untuk mengadakan pengkoordinasiaan
dilaksanakan Camat Muara Wahau
dengan bawahanya.
Kabupaten Kutai Timur di tingkat
Mengenai frekuensi
Kelurahan yaitu sebagai berikut :
pelaksanaan koordinasi bersifat
“Frekuensi koordinasi yang dilakukan
vertikal yang diadakan oleh Camat
oleh Camat terhadap Kelurahan
maka dalam hal ini Kepala Kecamatan
Berbas Pantai itu naik turun hal ini
Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur
terjadi karena tergantung banyaknya
Bapak Drs. Abdurrahman
permasalahan dan kegiatan yang
memberikan penjelasan sebagai
terjadi serta sudah diberlakukannya
berikut :
SKPD kepada tiap-tiap Kelurahan
31

untuk mengatur urusan rumah Dilihat dari waktu pelaksanaan


tangganya masing-masing terutama Koordinasi bersifat vertikal yang
masalah keuangan namum paling tidak dilaksanakan oleh Camat menjelaskan
setiap 1 bulan 2 kali antara Camat dan bahwa didalam pelaksanaanya masih
pihak kami selalu melaksanakan terdapat masalah-masalah didalam
koordinasi demi mencapai suatu pelaksanaan koordinasi bersifat
tujuan.”(wawancara 20 Mei 2010) vertikal yang dilaksanakan oleh Camat
oleh karena itu, ditinjau dari segi
waktu pelaksanaan koordinasi bersifat
Kemudiaan penulis juga vertikal yang diadakan oleh Camat
melakukan wawancara kepada Bapak diatas perlu ditingkatkan.
Abdurrahman selaku Kepala
Kecamatan Muara Wahau Kabupaten b. Koordinasi Horisontal
Kutai Timur tentang waktu Pelaksanaan frekuensi Koordinasi
pelaksanaan Koordinasi bersifat yang bersifat horisontal ini merupakan
vertikal yang diadakan oleh Camat suatu bentuk mengkoordinasikan
sebagai berikut : kegiatan-kegiatan atau tindakan-
“Waktu pelaksanaan koordinasi tindakan, penyatuan-penyatuan,
vertikal ini biasanya saya adakan pengarahan-pengarahan yang
misalnya setiap adanya permasalahan dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan
dan kegiatan yang terjadi baik itu penyatuan, pengarahan, yang
ditingkat Kecamatan maupun dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan
Kelurahan yang perlu diadakan yang dilakukan dalam tingakat
koordinasi, adanya program-program organisasi yang setingkat.
harus diketahui oleh staf serta adanya Upaya pelaksanaan Koordinasi
peraturan perundang-undangan yang bersifat horisontal ini dilaksanakan
penting untuk disosialisasikan oleh oleh Camat guna mencapai
Camat kepada semua staf dan lain- keselarasan, keserasiaan dan
lain.”(wawancara 20 Januari 2017) keterpaduaan baik perencanaan
maupun pelaksanaan tugas serta
Hal ini dipertegas dari wawancara kegiatan semua instansi horisontal,
penulis dengan Bapak Kepala Desa dan antara instansi horisontal dengan
Benhes, yang memberikan penjelasan dinas-dinas terkait daerah agar tecapai
sebagai berikut : hasil guna dan daya guna sesuai
“Didalam waktu pelaksanaan dengan peraturan pemerintah yang
koordinasi vertikal oleh Camat di berlaku. Oleh sebab itu maka Camat
Kelurahan ini biasanya paling banyak wajib melaksanakan tugas-tugas
diadakan antara bulan April sampai umum pemerintahan dengan selalu
Desember karena antara bulan tersebut berkoordinasi dengan pejabat atau
dimulainya pembangunan jadi setiap aparat yang setingkat demi tercapainya
adanya program pembangunan, suatu peningkatan disegala bidang
adanya permasalahan atau adanya hal yang telah ditetapkan sebelumnya,
yang bersifat penting langsung dimana salah satu faktor penting
diadakan koordinasi oleh dalam keberhasilan Camat ialah
Camat.”(wawancara 25 Januari 2017) meningkatkan frekuensi Koordinasi
yang bersifat horisontal.
32

Berdasarkan data yang penulis peroleh dengan pelayanan langsung kepada


dilapangan yaitu penulis melakukan masyarakat maka Camat selalu
wawancara langsung di Kantor melakukan koordinasi termasuk
Kecamatan Muara Wahau Kabupaten koordinasi yang bersifat horisontal ke
Kutai Timur, menurut Bapak instansi-instansi terkait dimana
Abdurrahman selaku Camat Muara frekuensi pelaksanaanya setiap 2 bulan
Wahau beliau mengatakan bahwa : sekali yang melibatkan seluruh
“mengenai frekuensi koordinasi yang instansi yang terkait guna
bersifat horisontal selama ini hampir meningkatkan kualitas pelayanan
sama dengan yang bersifat vertikal kepada masyarakat.” (wawancara 26
dengan melihat dan mengacu seberapa Januari 2017)
besar masalah yang dihadapi serta
melihat kearah mana yang tepat untuk Kemudiaan penulis juga melakukan
menjalankan koordinasi itu jika dilihat wawancara dengan Sekretaris
dari frekuensinya setiap 2 bulan sekali Kecamatan Muara Wahau Kabupaten
kami melakanakan Koordinasi bersifat Kutai Timur Bapak Abdu Safa Muha
horisontal termasuk ditingkat dinas- dan mendapatkan pejelasan berkenaan
dinas terkait.” (wawancara 20 Januari dengan waktu pelaksanaan Koordinasi
2017) bersifat horisontal sebagai berikut :
Pelaksanaan Koordinasi bersifat
Hal lain disampaikan oleh Kepala horsontal itu dilaksanakan jika
Seksi Ketentraman dan Ketertiban terdapat adanya permasalahan yang
Kecamatan Muara Wahau Kabupaten sangat penting untuk dilakukan
Kutai Timur Bapak Abdul Wahid, SE Koordinasi, adanya kegiatan maupun
yang menyatakan bahwa : program pembangunan karena buat
Selama ini didalam pelaksanaan apa kita melakukan Koordinasi jika
koordinasi bersifat horisontal tidak ada permasalah yang dibicarakan
dilakukan oleh Camat paling tidak namun kami menyadari setiap
dalam jangka waktu setiap 3 bulan memberikan pelayanan pasti terdapat
sekali dilakukan pertemuan dengan permasalahan untuk itu Koordinasi
instansi terkait hal ini dilakukan agar horisontal ini tetap harus di
terjalinnya kerjasama untuk membahas tingkatkan.”(wawancara 26 Januari
permasalahan apa saja yang terjadi 2017)
termasuk permasalah yang
berhubungan dengan Ketentraman dan
Ketertiban dilingkungan Kecamatan Demikian semakin tinggi tingkat
Barong Tongkok Kabupaten Kutai pelaksanaan koordinasi yang bersifat
Barat.”(wawancara 26 Januari 2017)) horisontal dilaksanakan oleh Camat
dan staf Kecamatan dengan instansi
Selain itu peneliti melakukan terkait maka semakin berkualitas
wawancara dengan Kepala Seksi pelayanan diberikan kepada
Pemerintahan Wahau Baru masyarakat dan masalah akan mudah
mendapatkan penjelasan yaitu sebagai terselesaikan pula maka dari itu
berikut : pentingnya pelaksanaan koordinasi
“Sebagai seorang aparatur bersifat horisontal ini.
pemerintahan yang berhubungan
33

4.2.2. Keikutsertaan Staf Kecamatan Muara Wahau Kabupaten


Kecamatan Mengikuti Rapat Kutai Timur mengikuti rapat
Koordinasi koordinasi dalam memecahkan
a. Memecahkan Masalah masalah yang dihadapi oleh pihak
Keikutsertaan staf Kecamatan didalam Kecamatan maka dalam hal ini Kepala
pemecahan masalah adalah sebuah Kecamatan Muara Wahau Kabupaten
upaya yang harus dilaksanakan oleh Kutai Timur Bapak Abdurrahman
Camat didalam rapat koordinasi untuk mengungkapkan bahwa :
mempermudah dalam upaya “proses penyelesaian masalah yang
pemecahan masalah. Tujuan kami dihadapi hampir sama dengan
dilaksanakan rapat Koordinasi dalam apa yang saya lakukan ketika
pemecahan suatu masalah ialah untuk menekankan pentingnya memberikan
menyamakan persepsi tentang saran didalam rapat koordinasi. Untuk
pemecahan suatu masalah yang itu saya selalu memberikan penekanan
dihadapi sebagai bagian dari tugas terhadapat pentingnya seluruh Staf
aparat pemerintah Kecamatan. didalam penyelesaian suatu masalah
Setiap pelaksanaan suatu kegiatan yang kami hadapi dan semua pegawai
khususnya pelaksanaan administrasi Kecamatan mempunyai hak yang
memiliki tujuan yang ingin dicapai sama dalam memberikan pendapat
namun didalam perjalananya masih tanpa mempermasalahan perbedaan
saja terdapat masalah-masalah yang pendapat yang terjadi.”(wawancara 27
dihadapi yang dapat menghambat Januari 2017)
proses pelayanan kepada masyarakat
yang telah ditetapkan oleh sebab itu Hal ini Juga didukung oleh Pendapat
dalam pelaksanaan rapat koordinasi Ibu Hj. Sulastri selaku Kepala Seksi
harus dapat pemecahan masalahnya Ekonomi Pembangunan yang
dan seluruh staf mulai dari pimpinan menerangkan faktor-faktor pendukung
sampai bawahan harus dapat yang mempengaruhi keikutsertaan staf
menjalankan tugas ini karena apapun Kecamatan dalam memecahkan
masalah yang dihadapi yang dapat masalah yaitu sebagai berikut :
menghambat suatu tujuan yang telah “Keikutsertaan seluruh staf Kecamatan
ditetapkan perlu adanya faktor termasuk staf di Seksi Ekonomi
pendukung yaitu seluruh pegawai Pembangunan didalam rapat
sebagai pelaksananya yang merupakan koordinasi berjalan dengan baik. Ini
tujuan tersebut adalah tujuan bersama adanya kesadaran staf tentang
yang mengutamakan bagaimana pentingnya pemecahan masalah
pelaksanaan dan peningkatan mutu didalam rapat koordinasi karena salah
pelayanan kepada masyarakat agar satu tujuan didalam rapat koordinasi
masyarakat dapat dilayani dengan ialah pemecahan masalah untuk itu
baik. Tujuan yang ditetapkan agar saya termasuk Camat selalu
pelaksanaan administrasi dapat memberikan penjelasan dan
berjalan lancar dan sesuai dengan kesempatan disetiap rapat koordinasi
tujuan yang hendak dicapai. dalam pemecahan suatu
masalah.”(wawancara 26 Pebruari
Mengenai faktor-faktor apa saja yang 2017)
mempengaruhi keikutsertaan staf
34

Hal senada juga ditambahkan oleh sangat diperlukan, agar apabila ada
pendapat dari Kepala Seksi Pelayanan kaitanya dengan pelaksanaan
Umum Bapak Abdul Wahid yang administrasi dapat segera dilaksanakan
mengungkapkan bahwa : untuk itu pemecaham suatu masalah
“Didalam rapat koordinasi didalam rapat koordinasi merupakan
keikutsertaan seluruh staf Kecamatan suatu upaya guna meningkatakan
termasuk staf di Seksi Pelayana pelayanan kepada masyarakat didalam
Umum didalam memecahkan masalah proses kegiatan administrasi untuk itu
sudah berjalan dengan baik dimana, maka pentingnya keikutsertaan seluruh
seluruh staf didalam rapat koordinasi staf Kecamatan dalam setiap
selalu memberikan petunjuk, jalan pelaksanaan rapat koordinasi karena,
keluar dan mengusulkan suatu salah satu tujuan diadakannya rapat
pertimbangan-pertimbangan untuk koordinasi selain memberikan
pemecahan suatu masalah. kesempatan bagi staf dalam
Keterbukaan dalam penyampaian penyampaian saran juga bertujuan
pendapat dalam rapat Koordinasi sebagai sarana dalam penyelesaian
untuk pemecahan suatu masalah juga suatu masalah.
merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi partisipasi didalam
pemecahan suatu masalah selama ini.”
(wawancara 26 Pebruari 2017)

Selanjutnya Kepala Desa Long Wehea


juga berkenang memberikan
penjelasan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi keikutsertaan staf
mengikuti rapat koordinasi dalam
memecahkan suatu masalah ditingkat
kelurahan dan didapat penjelasan
sebagai berikut :
“Keikutsertaan staf termasuk Kepala
Kelurahan dalam memecahkan
masalah didalam rapat koordinasi
cukup baik hal ini dilihat dari
antusiasme dalam setiap rapat
koordinasi untuk memecahkan suatu
masalah salah satu faktornya ialah
Camat selalu memberikan kesempatan
yang seluas-luasnya kepada kami
dalam untuk mengeluarkan pendapat
dalam memecahkan
masalah.”(wawancara 18 Pebruari
2017)

Dalam pelaksanaan rapat koordinasi


administrasi tukar menukar informasi
35

b. Memberikan Saran
Keikutsertaan staf Kecamatan didalam
pelaksanaan rapat koordinasi didalam
memberikan saran merupakan hal
yang harus di tekankan oleh pimpinan
dalam hal ini Kepala Kecamatan
Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur
karena memberikan saran di dalam
rapat koordinasi selain bertujuan
membangun sinergi kelembagaan
yaitu Kecamatan dalam rangka
mencapai suatu tujuan, visi dan
misinya yang telah ditetapkan, saran
didalam rapat koordinasi ini juga akan
berpengaruh dalam pelaksanaan tugas-
tugas yang akan dilaksanakan oleh
seluruh staf Kecamatan Muara Wahau
Kabupaten Kutai Timur yang sesuai
dengan visi, misi Kecamatan dan
keteraturan peraturan yang terkait
dengan permasalahan yang dihadapi.
Memberikan saran didalam rapat
koordinasi ini ialah pendapat yang
dikemukakan untuk dipertimbangkan
yang berasal dari pimpinan maupun
staf terhadap berbagai persoalan yang
ada dimana didalam pemberiaan saran
ini memiliki sasaran bahwa
pelaksanaanya dapat dilaksanakan
sesuai apa yang telah ditetapkan
didalam rapat koordinasi dalam upaya
meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat di Kecamatan Muara
Wahau Kabupaten Kutai Timur.
Berdasarkan data yang penulis peroleh
dilapangan yaitu penulis melakukan
wawancara langsung di Kantor
Kecamatan Muara Wahau Kabupaten
Kutai Timur mengenai faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi
keikutsertaan staf Kecamatan
mengikuti rapat koordinasi dalam
memberikan saran, menurut Bapak
Abdurrahman selaku Kecamatan
Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur
beliau mengatakan bahwa:
36

“mengenai keikutsertaan staf sebagaimana mestinya. dengan adanya


Kecamatan didalam partisipasi himbauan langsung dari Camat
memberikan saran didalam terhadap pentingnya saran yang
pelaksanaan koordinasi berjalan baik. disampaikan oleh seluruh staf terhadap
dimana salah satu faktornya ialah saya persoalan yang dihadapi untuk itu
selaku pimpinan selau menanggapi Camat selalu bersifat terbuka kepada
saran yang bersifat membangun serta semua staf dalam penyampaian saran
adanya sifat terbuka kepada seluruh namun Camat perlu meningkatkan
staf Kecamatan dalam memberikan kepekaan dalam hal ini turun
saran terhadap persoalan yang kangsung kelapangan didalam
dihadapi. Biasanya saya juga meminta penyelesaian persoalan.” (wawancara
saran-saran kepada instansi terkait jika 20 Pebruari 2017).
mengalami kesulitan atau menemui
hambatan yang dilaksanakan didalam Dalam sebuah proses keikutsertaan
rapat koordinasi yang bersifat staf Kecamatan mengikuti rapat
horisontal.” (wawancara 20 Pebruari Koordinasi dalam memberikan saran
2017) mutlak dilakukan, dalam hal ini untuk
memberikan kesempatan kepada
Hal ini juga dipertegas oleh Kepala seluruh staf Kecamatan dalam upaya
Seksi Pemberadayaan Masyarakat dan mewujudkan peningkatan pelayanan
Kesejahteraan Sosial Bapak Abdul kepada masyarakat. Disini seluruh staf
Wahid SE mengatakan bahwa : Kecamatan sangat berperan penting
“Didalam rapat koordinasi baik yang dalam memberikan saran dan Camat
bersifat vertikal maupun horisontal merupakan faktor terpenting didalam
kami selalu berusaha memberikan upaya memberikan penekanan
saran-saran yang terbaik buat terhadap pentingnya sebuah saran dari
terciptanya pelayanan yang prima seluruh staf didalam mewujudkan
yang menjadi motto kami dan selama pelayanan yang prima kepada
ini partisipasi kami dalam memberikan masyarakat sehingga apa yang
saran berjalan baik karena atasan kami menjadi tujuan dapat tercapai sesuai
pun sangat merespon dengan baik dengan apa yang dinginkan.
terhadap saran-saran yang berasal dari Selain itu masalah
kami.”(wawancara 26 Pebruari 2017) keikutsertaan staf di tingkat Kelurahan
yang berada di lingkungan Kecamatan
Peneliti juga melakukan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur
wawancara dengan Sekretaris sendiri juga sangat penting didalam
Kecamatan Muara Wahau Kabupaten menyelesaikan suatu persoalan yang
Kutai Timur Abdul Safa Muha untuk berada ditingkat Kelurahan untuk itu
mendapatkan penjelasan mengenai penulis juga melakukuan wawancara
faktor-faktor apa saja yang kepada Kepala Desa Karya Bakti Ibu
mempengaruhi keikutsertaan staf Aguswati dan mendapat penjelasan
Kecamatan dalam memberikan saran sebagai berikut :
yaitu sebagai sebagai berikut : “Selama ini dalam proses pemberiaan
“Keikutsertaan staf Kecamatan saran dalam rapat koordinasi
mengikuti rapat koordinasi dalam berjalanan baik dengan baik. Salah
memberikan saran telah berjalan satu faktor ialah karena setiap
37

pemberiaan saran dari staf termasuk peningkatan penyelenggaraan


dengan Kepala Kelurahan selalu pelayanan administrasi diseluruh
ditanggapi dan Camat sendiri berusaha lingkungan Kecamatan Muara Wahau
berpartisipasi langsung dalam Kabupaten Kutai Timur.
penyelesaiaan masalah untuk itu setiap Mengenai pelaksanaan koordinasi
ada masalah kami tidak pernah diam administrasi pemerintahan Kecamatan
dalam memberikan saran kepada Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur
Camat demi kemajuan kelurahan sebagai Kecamatan Muara Wahau
kami.”(wawancara 20 Pebruari 2017) Kabupaten Kutai Timur Abdurrahman
memberikan penjelasan sebagai
berikut :
3. Koordinasi Pelayanan “Koordinasi pelayanan administrasi
Administrasi Pemerintahan tingkat Kecamatan termasuk
Kecamatan. Kelurahan selalu saya adakan untuk
Kecamatan merupakan perangkat adanya persamaan, perpaduan dan
daerah yang mempunyai wilayah keselarasan pelayanan kepada
tertentu yang dipimpin oleh seorang masyarakat tanpa adanya perbedaan
Camat yang bertanggung jawab dan diskriminasi pelayanan baik
kepada Walikota melalui Sekretaris mengenai prosedur pelayanan serta
Daerah dalam menyelenggarakan yang lainya. Koordinasi pelayanan ini
tugas umum pemerintahan Camat dilaksanakan jika adanya aturan
wajib melakukan koordinasi- terbaru mengenai proses pelayanan
koordinasi secara menyeluruh demi misalnya adanya peraturan terbaru
terwujudnya masyarakat Kecamatan tentang pengurusan KTP,KK, Akte dll
yang sejahterah dalam segala aspek maka, kami harus melaksanakan
kehidupan. koordinasi palayanan kepada seluruh
Salah satu koordinasi yang wajib staf Kecamatan maupun Kelurahan
dilaksanakan oleh Camat selaku sebelum disosialisasikan kepada
pimpinan Kecamatan ialah masyarakat.” (wawancara 20 Pebruari
melaksanakan koordinasi administrasi 2017)
pemerintah di lingkungan Kecamatan Hal ini dipertegas oleh Kepala Seksi
Muara Wahau Kabupaten Kutai Pelayanan Umum Bapak Ibu Hj.
Timur, hal ini wajib dilakukan untuk Sulastri yang memberikan penjelasan
terjadinya keteraturan dan sebagai berikut :
memberikan pengarahan didalam “Camat selama ini berusaha
pelaksanaan dilapangan sehingga memberikan pelayanan yang terbaik.
menghasilkan tindakan yang seragam Adapun usaha yang sering kami
dan harmonis pada sasaran yang telah lakukan ialah mengadakan rapat
ditentukan. Mewujudkan pelayanan koordinasi dengan seluruh staf yang
yang prima di Kecamatan dan terkait dibidangnya termasuk di
Kelurahan yang berada dilingkungan tingkat Kelurahan guna menyelesaikan
Kecamatan Muara Wahau Kabupaten masalah pelayanan administrasi, serta
Kutai Timur harus dapat diwujudkan mengadakan diklat yang dilaksanakan
oleh Camat dengan cara kerjasama dan oleh pemerintah pusat maupun daerah
berkoordinasi dengan seluruh instansi dan ini merupakan sifatnya wajib
terkait yang menyangkut masalah diikuti oleh staf yang bersangkutan
38

mengingat begitu pentingnya masalah proses jadinya sampai 5 hari bahkan


peningkatan pelayanan.”(wawancara lebih karena proses panjang dan
21 Pebruari 2017) selama koordinasi pelayanan
administrasi ini berjalan Kecamatan
ini belum memiliki SOP sendiri
Selanjutnya Kepala Desa Muara padahal SOP itu sendiri sangat
Wahau juga memberikan penjelasan penting.”(wawancara 21 Pebruari
tentang pelaksanaan Koordinasi 2017)
pelayanan Administrasi pemerintahan
Kecamatan dalam upaya peningkatan
pelayanan Administrasi sebagai
berikut :
“Untuk koordinasi pelayanan
administrasi pemerintahan oleh Camat
selama ini berjalan sesuai dengan
dasar yang mengaturnya. Namun
sebenarnya koordinasi pelayanan
administrasi lebih sering diadakan
Pemerintah daerah sendiri dari pada
Camat itu sendiri sehingga perlunya
upaya peningkatan Koordinasi
pelayanan Administrasi
ini.”(wawancara 21 Pebruari 2017)

Selain itu mengetahui perkembangan


terhadap pelaksanaan koordinasi
pelayanan administrasi pemerintah
Kecamatan Penulis melakukan
wawancara kepada Bapak Abdul Safa
Muha selaku Sekretaris Kecamatan
Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur
yang memberikan penjelasan tentang
Koordinasi pelayanan administrasi
untuk menilai kemajuan
perkembangan Koordinasi
Administrasi di tingkat Kecamatan
sebagai berikut :
“Menurut saya selama ini perjalan
koordinasi administrasi pemerintahan
Kecamatan berjalanan ditempat karena
tidak mengutamakan efektifitas dan
efesiensi. Saya merasakan birokrasi
yang seharusnya bisa singkat malah
pengurusanya jadi lama contoh proses
pembuatan KTP dan KK jika berkas
sudah sampai di tingakat Kecamatan
39

4.3. Faktor Penghambat dan “Masalah yang menghambat


Faktor Pendukung Dalam pelayanan administrasi selama ini
Memberikan hanya bersifat individu bersumber dari
Pelayanan Administrasi Kepada kinerja staf bukan yang bersifat
Masyarakat. kelembagaan sehingga masalah itu
Faktor penghambat dalam tidak begitu menggangu proses
memberikan pelayanan administrasi pelayanan administrasi serta banyak
kepada masyarakat merupakan suatu yang menyesalkan masih adanya
hal yang harus dapat dipahami dan pungutan biaya dalam pengurusan
dimengerti oleh seluruh pegawai pelayanan administrasi sedangkan
pemerintahan Kecamatan karena yang mendukung ialah ketersediaan
faktor penghambat ialah suatu faktor anggaran dan adanya kerjasama serta
yang dapat menjadikan pelayanan usaha disemua pimpinan Kecamatan
administrasi kepada masyarakat dan staf dalam upaya memberikan
menjadi tidak berkualitas bahkan pelayanan Administrasi sesuai dengan
menjadikan suatu pelayanan kepada prosedur yang berlaku.”(wawamcara
masyarakat itu menjadi lebih buruk 20 Pebruari 2017)
jika tidak segera diperbaiki baik itu
faktor penghambatnya yang bersumber Selanjutnya penulis meminta
dari internal maupun eksternal keterangan Kepala seksi Ketentraman
Kecamatan maka dari itu seluruh dan Ketertiban Kecamatan Muara
pegawai pemerintahan Kecamatan Wahau Kabupaten Kutai Timur Bapak
bertanggung jawab dalam Sunaryo mengenai faktor penghambat
menyelesaiakan faktor-faktor dan pendukung apa saja yang selama
penghambat tersebut. ini dihadapi dalam memberikan
Sementara itu faktor pendukung pelayanan kepada masyarakat, berikut
merupakan suatu faktor yang penjelasanya :
menyebabkan kualitas didalam “Faktor yang menghambat selama
pelaksanaan pelayanan administrasi saya menjadi petugas pelayanan
menjadi lebih baik untuk itu apapun administrasi di kasi Ketentraman dan
faktor-faktor yang mendukung Ketertiban ini tidak begitu menggangu
kemajuan pelayanan administrasi proses pelayanan misalnya mengenai
harus dapat dipertahankan dan kelengkapan persyaratan masyarakat
ditingkat agar pelaksanaan antara sendiri yang kurang, waktu
tujuan dengan pelaksanaan pelayanan penyelesaian. Menyangkut masalah
administrasi dapat berjalan dengan faktor pendukungnya ialah
lancar. ketersediaan semua sarana dan
Untuk mengetahui faktor-faktor prasarana serta adanya pengawasan
pokok penghambat dan faktor yang ketat dari semua atasan
pendukung dalam memberikan mendukung kami untuk melakukan
pelayanan administrasi kepada pelayanan secara
masyarakat berikut ini penjelasan dari professional.”(wawancara 26 Pebruari
Kepala Kecamatan Muara Wahau 2017)
Kabupaten Kutai Timur Bapak
Abdurrahman: Untuk mengetahui faktor-faktor apa
saja yang menjadi penghambat dan
40

pendukung dalam memberikan melalui rapat koordinasi.” (wawancara


pelayanan administrasi kepada 20 Pebruari 2017)
masyarakat ditingkat Kelurahan maka
penulis juga melakukan wawancara
kepada Kepala Desa Wana Sari beliau Berdasarkan hasil wawancara diatas
menjelaskan sebagai berikut : dapat diketahui secara umum bahwa
“Mengenai hambatan selama ini dalam dari 13 orang responden mengatakan
memberikan pelayanan kepada terdapat suatu penghambat dan faktor
masyarakat sebenarnya rata-rata pendukung dalam memberikan
berasal dari masyarakat itu sendiri pelayanan kepada masyarakat, yang
misalnya pengurusan KTP atau KK mengatakan ketidak lengkapan
masyarakat minta penyelesaian fasilitas penunjang terutama ganset
sedangkan persyaratan mereka tidak sebanyak 3 orang responden,
lengkap jadi tidak kami bisa penghambat yang bersumber dari
proses,selanjutnya jauhnya jarak masyarakat itu sendiri sebanyak 3
antara kelurahan kami dengan orang responden, yang mengatakan
Kecamatan sehingga harus jarak yang begitu, sistem yang
mengelurakan biaya lagi dan di berbelit-belit, dan individu dari
Kelurahan ini membutuhkan genset masing-masing pegawai tidak berkerja
karena apabila listrik padam maka secara profesional masing-masing
pelayanan Administrasi kepada sebanyak 1 orang sedangkan yang
masyarakat juga terhenti. Faktor menjawab tidak ada faktor
pendukung ialah ketersediaan sarana penghambat dalam proses memberikan
dan prasarana misalnya komputer, alat pelayanan sebanyak 4 orang.
komunikasi serta kesadaran diri dari Sementara itu faktor pendukung dalam
kami dalam memberikan pelayanan memberikan pelayanan administrasi
administrasi sebaik mukin.” kepada masyarakat ialah dari 13 orang
(wawancara 27 Pebruari 2017) responden mengatakan salah satu
faktor pendukung dalam memberikan
pelayanan administrasi kepada
masyarakat ialah ketersediaan sarana
Selanjutnya penulis juga melakukan dan prasarana yang menunjang dalam
wawancara dengan Kepala Seksi memberikan pelayanan administrasi
Pemberdayaan Masyarakat dan dan ketersediaannya anggaran demi
Kesejahteraan Sosial Ibu Dwi Indriani mewujudkan pelayanan yang
dan mendapatkan penjelasan sebagai berkualitas. Ketersediaan dana dalam
berikut : hal ini anggaran dalam memberikan
“Selama ini didalam memberikan pelayanan administrasi, terjalinnya
pelayanan administrasi kepada kerja sama yang baik antara pihak
masyarakat kami tidak menemukan Kecamatan maupun Kelurahan dengan
masalah yang berarti karena setiap ada instansi terkait guna meningkatkan
permasalah sebelum masalah itu pelayanan, ketersediaan sarana dan
menjadi besar kami bersama seluruh prasarana yang menunjang didalam
staf Kecamatan melakukan antisipasi pelaksanaan pelayanan Administrasi,
termasuk dengan cara melesaikannya adanya pengawasan dari atasan dalam
41

upaya meningkatkan pelayanan tetapi diwakilkan oleh Sekretaris


Administrasi dan lain-lain. Camat.
Mengenai frekuensi pelaksanaan
4.4. Pembahasan Koordinasi di tingkat Kelurahan
Pada bagian ini penulis akan sendiri frekuensinya juga naik turun
mengemukakan tentang pembahasan tergantung banyaknya kegiatan dan
terhadap data yang telah dikemukakan masalah yang dihadapi Kelurahan
mengenai masalah ini. sehingga perlu dilaksanakan
Sebagaimana telah dikemukakan koordinasi oleh Camat dan sebab lain
dalam bab III, bahwa penelitiaan ini ialah dikarenakan di seluruh masing-
adalah penelitiaan deskriptif dengan masing Desa di Kabupaten Kutai
menggunakan analisis data model Timur sudah ditetapkan sebagai SKPD
interaktif maka dalam pembahasanya (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
harus menggambarkan dan sendiri sehingga Kelurahan dapat
menjabarkan fenomena data yang mengurus urusan rumah tangganya
diperoleh dilapangan yang didukung sendiri-sendiri meskipun ada bagian-
hasil wawancara yang telah dilakukan bagian tertentu yang mesti harus di
oleh penulis. Koordinasikan kepihak Kecamatan itu
1. Peran Koordinasi yang sendiri.
Dilakukan oleh Camat b. Koordinasi Horisontal
a. Koordinasi Vertikal Dari hasil wawancara diatas dapat
Berdasarkan hasil wawancara diatas disimpulkan secara umum dari 13
dapat diketahui secara umum bahwa responden mengatakan bahwa 9 orang
dari 13 orang responden 8 orang responden mengatakan setiap 2 bulan
responden menjawab frekuensi sekali frekuensi pelaksanaan
pelaksanaan rapat koordinasi yang koordinasi bersifat horisontal
dilakukan oleh Camat setiap 1 bulan 2 dilaksanakan sedangkan 4 orang
kali sedangkan yang menjawab 1 responden mengatakan pelaksanaan
bulan sekali sebanyak 5 orang koordinasi bersifat horisontal ini
responden, hanya saja didalam dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.
pelaksanaan koordinasi masih adanya frekuensi pelaksanaan koordinasi
kekurangan didalam pelaksanaan bersifat horisontal yang dilaksanakan
diantaranya ialah frekuensi oleh Camat Muara Wahau Kabupaten
pelaksanaan koordinasi yang berbeda- Kutai Timur telah berjalan dengan
beda dan tidak menentu antara satu baik terlihat dari adanya usaha-usaha
dengan yang lainnya ini disebabakan yang dilaksanakan oleh Camat dan
adanya perbedaan masalah yang para pembantu Camat dalam hal ini
dihadapi setiap Seksi atau Staf dan Kepala Seksi dilingkungan Pemerintah
Kelurahan dilingkungan Kecamatan Kecamatan Muara Wahau Kabupaten
Muara Wahau Kabupaten Kutai Kutai Timur didalam pelaksanaan
Timur, adanya kesibukan lain yang koordinasi yang bersifat horisontal.
masih berhubungan dengan tugas Upaya-upaya ini dilakukan demi
pemerintahan yang mengakibatkan meningkatkan pelayanan kepada
pelaksanaan koordinasi ini tidak masyarakat serta memecahkan
dilaksanakan langsung oleh Camat masalah yang dihadapi namun,
didalam pelaksanaanya sebenarnya
42

tidak maksimal seperti halnya masalah di Kecamatan Muara Wahau


pelakasanaanya koordinasi yang Kabupaten Kutai Timur sudah berjalan
bersifat vertikal dimana pelaksanaanya baik dan sinkron dimana dari semua
belum dapat menjadi agenda rutin responden yaitu sebanyak 13 orang
dimana koordinasi ini dilaksanakan responden sepakat mengatakan bahwa
jika dianggap perlu atau terdapat suatu selam ini staf Kecamatan maupun
masalah yang bersifat penting untuk kelurahan berpartisipasi untuk
dilaksanakan koordinasi dan juga pemecahan suatu masalah hal ini
ketidak jelasan rentan waktu dimana karena adanya penekanan yang selalu
antara 2-3 bulan yang dinilai masih disampaikan oleh Camat terhadap
kurang didalam pelaksanaan pentingnya rapat koordinasi dalam
Koordinasi bersifat horisontal penyelesaian suatu masalah serta
mengingat begitu banyak masalah adanya kesadaran dan tanggung jawab
yang dihadapi oleh masyarakat langsung yang timbul dari staf untuk
didalam upaya meningkatkan kualitas menyelesaikan masalah yang dihadapi
pelayananan dilingkup Kecamatan demi memajukan dan meningkatkan
Muara Wahau Kabupaten Kutai pelayanan kepada masyarakat menjadi
Timur. pemicu betapa tingginya partisipasi
2. Keikutsertaan staf staf selama ini untuk menyelesaikan
Kecamatan Mengikuti Rapat suatu masalah yang terjadi tidak kalah
Koordinasi Dalam penting dari tingginya partisipasi staf
a. Memecahkan Masalah. dalam pemecahan suatu masalah ialah
Dalam pelaksanaan rapat koordinasi adalanya keterbukaan, saling
Administrasi tukar menukar informasi menghargai antar sesama staf yang
sangat diperlukan, agar apabila ada selalu disampaikan oleh Camat.
kaitanya dengan pelaksanaan
administrasi dapat segera dilaksanakan b. Memberikan Saran.
untuk itu pemecaham suatu masalah Dalam pelaksanaan proses
didalam rapat koordinasi merupakan keikutsertaan staf Kecamatan Muara
suatu upaya guna meningkatakan Wahau Kabupaten Kutai Timur
pelayanan kepada masyarakat didalam mengikuti rapat koordinasi dalam
proses kegiatan administrasi untuk itu memberikan saran sudah berjalan
maka pentingnya keikutsertaan seluruh dengan baik. Melalui penekanan dari
staf Kecamatan dalam setiap Camat terhadap pentingnya
pelaksanaan rapat koordinasi karena, memberikan saran atau sifat
salah satu tujuan diadakannya rapat keterbukaan oleh seluruh staf
koordinasi selain memberikan Kecamatan maupun Kelurahan
kesempatan bagi staf dalam merupakan faktor terpenting yang
penyampaian saran juga bertujuan selama ini sudah dilaksanakan oleh
sebagai sarana dalam penyelesaian Camat serta selama ini Camat selalu
suatu masalah. merespon langsung terhadap saran-
Berdasarkan hasil wawancara diatas saran yang ada itulah sebabnya
mengenai keikutsertaan staf didalam setiap pelaksanaan koordinasi
Kecamatan Muara Wahau Kabupaten seluruh staf Kecamatan maupun
Kutai Timur mengikuti rapat Kelurahan begitu antusias didalam
Koordinasi dalam pemecahan suatu menyampaikan saran-saran dalam
43

upaya meningkatkan pelayanan Camat karena yang lebih sering


kepada masyarakat yang bekualitas. melaksanakan koordinasi ini ialah
Berdasarkan dari uraian diatas dapat pemerintah daerah dan dalam
disimpulkan secara umum bahwa dari pelaksanaan Koordinasi administrasi
13 responden 11 orang responden pemerintahan Kecamatan harus
mengatakan bahwa selama ini yang memperhatikan efektifitas dan
menjadi salah satu faktor tingginya efesiensi pelayanan administrasi serta
keikutsertaan dalam memberikan saran segera dibuatnya Standar Operasional
ialah Camat selalu menanggapi saran- Pelayanan (SOP) Kecamatan Muara
saran berasal dari semua staf dan Wahau Kabupaten Kutai Timur yang
bersifat terbuka disetiap pelaksanaan dibahas dalam rapat koordinasi
rapat koordinasi kepada semua staf pelayanan administrasi demi
dan 2 orang responden lainnya peningkatan pelayanan kepada
menjawab bahwa selama ini Camat masyarakat.
kurang menanggapi termasuk turun
langsung kelapangan dalam 4. Faktor Penghambat dan
penyelesaiaan persoalan. Faktor Pendukung Dalam
Memberikan
3. Koordinasi Pelayanan Pelayanan Administrasi Kepada
Administrasi Pemerintahan Masyarakat.
Kecamatan. Faktor penghambat dan faktor
Berdasarkan hasil wawancara diatas pendukung berdasarkan hasil
dapat diambil kesimpulan secara wawancara diatas dapat disimpulkan
umum bahwa dari 13 orang responden secara umum bahwa dari 13 orang
11 orang responden mengatakan responden mengatakan terdapat suatu
bahwa ditinjau dari segi pelaksanaan penghambat dan faktor pendukung
koordinasi pelayanan administrasi di dalam memberikan pelayanan kepada
Kecamatan Muara Wahau Kabupaten masyarakat, yang mengatakan ketidak
Kutai Timur berjalan dengan baik. Hal lengkapan fasilitas penunjang terutama
ini dilihat dari usaha-usaha yang ganset sebanyak 3 orang responden,
dilakukan oleh Camat agar didalam penghambat yang bersumber dari
pelaksanaan pelayanan administrasi masyarakat itu sendiri sebanyak 3
Kecamatan barjalan sebagaimana orang responden, yang mengatakan
mestinya serta adanya komitmen jarak yang jauh sebanyak 1 orang
dalam pelaksanaan peraturan yang responden, sistem yang berbelit-belit
berlaku yang menjelaskan prosedur sebanyak 1 orang responden, dan
dan pelaksanaan pelayanan serta segi individu dari masing-masing pegawai
pelaksanaan pelayanan berjalan tidak berkerja secara professional
dengan baik ini dikarenakan adanya sebanyak 1 orang sedangkan yang
pendidikan dan pelatihan yang menjawab tidak ada faktor
diberikan kepada pegawai sehingga penghambat dalam proses memberikan
dapat menjalankan pelayanan pelayanan sebanyak 4 orang.
administrasi Kecamatan dengan baik. Sementara itu faktor pendukung dalam
Sedangkan 2 orang responden memberikan pelayanan administrasi
mengatakan perlunya peningkatan kepada masyarakat ialah dari 13 orang
koordinasi pelayanan administrasi oleh responden mengatakan salah satu
44

faktor pendukung dalam memberikan Kecamatan mengikuti rapat koordinasi


pelayanan administrasi kepada dalam memecahkan masalah sudah
masyarakat ialah ketersediaan sarana berjalan baik hal ini dari adanya
dan prasarana yang menunjang dalam penekanan yang selalu disampaikan
memberikan pelayanan administrasi oleh Camat terhadap pentingnya rapat
dan ketersediaannya anggaran demi koordinasi serta adanya kesadaran
mewujudkan pelayanan yang yang timbul dari staf untuk
berkualitas. Ketersediaan dana dalam menyelesaikan suatu masalah.
hal ini anggaran dalam memberikan 3. Keikutsertaan staf Kecamatan
pelayanan administrasi, terjalinnya mengikuti rapat koordinasi dalam
kerja sama yang baik antara pihak memberikan saran sudah berjalan
Kecamatan maupun Desa dengan dengan baik dengan didukung
instansi terkait. berbagai faktor seperti Camat selalu
menanggapi atau merespon saran serta
BAB V Camat selalu bersifat terbuka kepada
PENUTUP semua staf dalam rapat koordinasi
meskipun terdapat kekurangan dalam
5.1 Kesimpulan penyelesaian langsung dilapangan.
Pada bagian ini peneliti akan 4. Koordinasi pelayanan
memaparkan dan menjelaskan administrasi pemerintah Kecamatan
kesimpulan berdasarkan hasil berjalan dengan baik melalui usaha
penelitian dan pembahasan yang dan komitmen dari Camat demi
dibuat oleh peneliti baik secara peningkatan kualitas pelayanan
observasi, wawancara, dokumentasi Administrasi.
atau melalui dokumen-dokumen yang 5. Dalam memberikan pelayanan
memperkuat penulis dalam proses administrasi kepada masyarakat
penyimpulan. terdapat faktor penghambat yaitu
Adapun kesimpulan-kesimpulan dari kurang tersedianya sarana dalam
skripsi ini yang berjudul Peran Camat kelancaran proses administrasi seperti
Dalam Koordinasi Administrasi Di sistem administrasi yang masih
Kecamatan Muara Wahau Kabupaten panjang, kurang profesionalnya staf
Kutai Timur, yaitu sebagai berikut : dalam menjalankan tugas serta
1. Pelaksanaan koordinasi terdapat satu Kelurahan yang memiliki
administrasi bersifat vertikal yang jarak yang jauh dengan Kantor
diadakan oleh Camat dilakukan dalam Kecamatan.
frekuensi yang berbeda-beda namun 6. Faktor pendukung dalam
jangka waktu pelaksanaanya antara memberikan pelayanan administrasi
sebulan 2 kali termasuk ditingkat kepada masyarakat ialah tersedianya
Kelurahan. anggaran didalam proses
2. Pelaksanaan koordinasi meningkatkan pelayanan administrasi
administrasi bersifat horisontal ini dan terdapatnya fasilitas daran dan
Camat maupun Kepala Seksi-Seksi prasarana yang mendukung dalam
melakukannya setiap 2 bulan sekali proses pelayanan administrasi kepada
dengan berbagai macam usaha seperti masyarakat.
melakukan kerja sama dengan atasan 5.2 Saran-SarSelanjutnya
atau instansi terkait.Keikutsertaan staf berdasarkan data-data yang telah
45

disajikan dan analisis data maupun 4. Sebagai seorang pimpinan baik


kesimpulan maka dalam skripsi ini, Camat memanfaatkan sumber
peneliti akan menyampaikan beberapa anggaran yang tersedia melalui
rekomendasi yang berguna dan dapat pembiayaan fasilitas sarana dan
dijadikan sebagai bahan pertimbangan prasarana yang menunjang dengan
dalam memberikan kualitas dalam sebaik-baiknya dalam upaya
Koordinasi Administrasi di Kecamatan meningkatkan kualitas pelayanan
Barong Tongkok Kabupaten Kutai administrasi kepada masyarakat.
Barat. Baik yang bermanfaat bagi DAFTAR PUSTAKA
pemerintah maupun masyarakat
sebagai objek pembangunan. Hadi, Sutrisno, 2001 Metodelogi
Peneliti merekomendasikan beberapa Research. Andi, Yogyakarta.
hal, yaitu : Handoko, T Hani, 2003 Manajemen.
1. Perlu adanya peningkatan Edisi Kedua. Cetakan kedelapanbelas.
dalam pelaksanaan rapat koordinasi BPFE, Yogyakarta.
baik itu yang bersifat vertikal maupun
horisontal: pelaksanaan rapat Hasibuan, Malayu S.P, 2003
koordinasi dijadikan suatu agenda Manajemen : Dasar, Pengertian, dan
rutin dan tetap yang dilaksanakan oleh Masalah. Edisi Revisi. Cetakan
Kecamatan, diberikannya anggaran Keenam. Bumi Aksara, Jakarta.
khusus terhadap pembiayaan
pelaksanaan rapat koordinasi, serta Rivai, Veithzal, 2003 Kepemimpinan
diberikanya sangsi-sangsi baik kepada dan Perilaku Organisasi. Edisi Kedua
Camat maupun kepada seluruh staf Raja Grafindo Persada, Jakarta.
jika tidak mengikuti rapat koordinasi
Siagian Sondang P, 2001 Administrasi
administrasi.
Pembangunan. Gunung Agung,
2. Camat harus lebih tanggap
Jakarta.
terhadap saran-saran yang bersumber
Sugiyono. 2003 Metode Penelitian
dari pelaksanaan rapat Koordinasi
Administrasi. Alfabeta, Bandung.
Administrasi dan lebih sering melihat
Sugiyono,2005 Memahami Penelitian
permasalahan langsung yang terjadi
Kualitatif. Alfabeta, Bandung
dilapangan.
Sukmadinata, 2006 Metode Penelitian
3. Sebagai seorang pimpinan di
Pendidikan. Rosdakarya, Bandung.
Kecamatan, Camat juga harus
Tika, Pabundu, 2006 Metodologi
meningkatkan pelaksanakan
Penelitian. Bumi Aksara, Jakarta.
koordinasi pelayanan administrasi dan
Usman, Husain dan Setiady Akbar,
wajib diikuti oleh seluruh staf dimana,
Purnomo, 2003 Metodelogi Penelitian
didalam pelaksanaan rapat koordinasi
Sosial, Bumi Aksara, Bandung.
pelayanan administrasi tersebut lebih
mengutamakan sistem pelayanan Usman, Husain, 2006 Manajemen :
administrasi secara efektif dan efisien Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan.
serta segera dibuatnya Sistem Bumi Aksara, Jakarta.
Operasional Pelayanan (SOP) demi
mewujudkan pelayanan yang
berkualitas.
46

Dokumen-dokumen :
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 08 Tahun
2003 Tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah.
Fokus Media, Bandung.
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun
2008 Tentang Kecamatan.
Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 Tentang Otonomi
Pemerintah Daerah Republik
Indonesia.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 Tentang Kecamatan
Kebijakan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2008
Tentang Kecamatan.
Peraturan Daerah Kabupaten Kutai
Timur Nomor 49 Tahun 2008
Tentang Rincian Tugas Pokok
dan Fungsi Organisasi
Kecamatan Muara Wahau.

Anda mungkin juga menyukai