Disusun oleh :
NIM : 10011181520249
Kelas : B
Dosen Pembimbing :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya , penulis dapat menyelesaikan makalahRedesain Kursi Kuliah Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya yang Ergonomis dengan Pendekatan
Anthropometridengan baik dan lancar .
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 6
1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 6
1.2 Rumusan rmasalah ...................................................................................................... 7
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 7
1.4 Manfaat ....................................................................................................................... 8
BAB II
LANDASAN TEORI ........................................................................................................ 9
2.1 Ergonomi .................................................................................................................... 9
2.1.1 Pengertian Ergonomi .......................................................................................... 9
2.1.2 Ergonomi Tempat Duduk .................................................................................. 10
2.1.3 Desain Kursi Ergonomis .................................................................................... 11
2.2 Antropometri ............................................................................................................. 13
2.2.1 Definisi Antropometri ........................................................................................ 13
2.2.2 Antropometri dalam Sistem Manusia-Mesin ..................................................... 14
2.3 Data Antropometri Mahasiswa ................................................................................... 15
2.4 Data Komponen Kursi KuliaH ................................................................................... 16
BAB III
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 19
BAB IV
PENUTUP .......................................................................................................................... 21
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 21
4.2 Saran ........................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 23
3
DAFTAR GAMBAR
4
DAFTAR TABEL
5
BAB I
PENDAHULUAN
Posisi duduk yang kurang baik dapat menyebabkan beberapa keluhan, antara
lain migrain, pandangan mata kabur, nyeri pada tangan, leher, pundak serta pinggang
(Triana, N. D., 2015). Penggunaan kursi dan meja meja kuliah di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sriwijaya pada umumnya yang kebanyakan kita lihat adalah
berbentuk kursi dengan meja kecil yang berada disamping kanan pengguna. Alas
duduk dan sandaran punggung yang terbuat dari kayu dilapisi busa serta alas untuk
menulis yang terbuat dari kayu. Kursi yang dipakai saat ini memiliki kekurangan dalam
pemakaiannya, dimana jarak dan lebar dari tempat duduk ke alas menulis terlalu dekat
dan telah permanen sehingga tidak dapat diangkat. Selain itu sandaran yang digunakan
juga tidak terlalu nyaman dan sedikit kurang tinggi sehingga tidak semua bagian
punggung tubuh dapat ditopang. Hal ini sangat membuat pengguna meja kursi kuliah
merasa tidak nyaman jika ingin mencatat, menulis, dan mengerjakan tugas pada meja
tersebut, karena sering merasa kelelahan pada saat menggunakan meja kursi kuliah
tersebut, kelelahan terjadi pada bagian pinggang dikarenakan harus menghadap ke
samping kanan ketika akan menulis atau mengerjakan, dan tulang belakang terasa sakit
dikarenakan harus membungkuk disaat menulis, yang membuat mahasiswa merasa
tidak nyaman pada saat untuk mencatat atau mengerjakan sesuatu pada meja tersebut.
6
Alas untuk menulis pada kursi kuliah yang ada sekarang ini juga terlalu kecil,
sehingga hanya dapat untuk meletakkan satu buah buku. Keadaan yang seperti ini
memyebabkan mahasiswa yang hendak membuka buku materi dan buku catatan, maka
tidak dapat diletakkan bersamaan di alas tempat menulis. Hal ini menyebabkan
mahasiswa sering meletakkan buku materi di atas paha mereka dan buku catatan dialas
tempat menulis. Selain itu tidak tersedianya tempat untuk meletakkan tas serta alat tulis
menulis membuat mahasiswa kesulitan dalam mengatur alat tulisnya (Hutabarat, R.B.,
2011).
Dari permasalahan di atas diketahui bahwa kursi dan meja kuliah yang
digunakan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya masih kurang
ergonomis sehingga penulis merasa butuh untuk melakukan penulisan mengenai
merancang ulang atau redesain kursi kuliah yang ergonomis sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa yaitu didasarkan pada anatomi tubuh yang benar (pendekatan
anthropometris).
Kursi dan meja yang saat ini dipakai mahasiswa di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sriwijaya belum bisa dikatakan ergonomis. Mahasiswa merasa
tidak nyaman menggunakan kursi dan meja tersebut. Mahasiswa sering mengeluhkan
sakit pinggang, sakit punggung, dan merasa mudah lelah ketika belajar menggunakan
kursi kuliah. Meja yang terhubung langsung dengan kursi juga jaraknya terlalu dekat
dan luasnya terlalu sempit sehingga mahasiswa kesulitan dalam menaruh
barang-barang mereka. Tas mahasiswa biasanya diletakkan di lantai begitu saja.
Tempat tas dibawah kursi kebanyakan disalahgunakan untuk meletakkan kaki saat
duduk.
1.3 Tujuan
2. Meredisain kursi kuliah yang lebih ergonomis dan sesuai dengan anatomi
tubuh yang benar
7
3. Mengaplikasikan konsep ergonomi pada kursi kuliah diFakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sriwijaya
1.4 Manfaat
B. Bagi Penulis
Sebagai latihan untuk menerapkan teori yang diberikan dibangku kuliah dalam
permasalahan nyata dan dapat menambah wawasan dan memahami ilmu
mengenai perancangan kursi kuliah yang ergonomis dan mampu
menerapkannya dalam permasalahan nyata.
Dapat digunakan sebagai bahan kajian atau referensi untuk penelitian yang
akan datang dan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memecahkan
masalah sejenis khususnya tentang faktor-faktor yang dominan terhadap
perancangan dan pengembangan produk.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ergonomi
Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu “Ergon” dan “Nomos“ (hukum
alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek – aspek manusia dalam
lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering,
managemen dan desain atau perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi,
efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah,
dan tempat rekreasi. Di dalam ergonomi dibutuhkan studi tentang ergonomi dimana
manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama
yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya. Ergonomi disebut juga sebagai
“Human Factor”. Ergonomi juga digunakan oleh berbagai macam ahli atau
professional pada bidangnya masing-masing, misalnya seperti : ahli anatomi, arsitektur,
perancangan produk ergonomi, fisika, fisioterapi, terapi pekerjaan, psikologi dan
teknik ergonomi (Kristanto, A dan Agung, D.A., 2011).
2. Penyelidikan tentang kekuatan fisik manusia Dalam hal ini diselidiki tentang
aktivitas-aktivitas manusia ketika bekerja, dan kemudian dipelajari cara mengukur
aktivitas-aktivitas tersebut.
9
manusia, agar diperoleh tempat kerja yang baik, yang sesuai dengan kemampuan dan
keterbatasan manusia.
Dalam ergonomi postur tubuh adalah faktor yang sangat penting, salahsatunya
postur duduk yang setiap orang lakukan setiap hari dalam durasi berjam-jam.Tujuan
utama membuat disain ergonomi untuk kursi atau tempat duduk
adalahmenciptakansedemikian rupa bentuk kursi sehingga dapat mempertahankan
posturtulang punggung yang fisiologis, dengan demikian diharapkan kerja otot tidak
perluberkontraksi. Postur duduk yang ergonomis dimana mempertahankan postur
badan yang stabil dan memenuhi hal-hal sebagai berikut:
a. Lutut fleksi 90 0
Berikut ini konsep-konsep ergonomis yang perlu dilengkapi pada kursi atautempat
duduk untuk memenuhi kaidah yang dibahas pada paragraf di atas:
a. Keadaan Otot
10
1. Karena mobilitas terbatas hanya pada meja dan kursi maka tidak bisa
bebassepenuhnya dari aktivitas
b. Perilaku Duduk
1. Pergerakan-pergerakan reguler.
Tinggi kursi harus mewakili persentil ke-5 wanita, agar kaki tidak
menggantungyang dapat menyebabkan tekanan pada pembuluh darah hingga
menyebabkan kakikesemutan, kaki bengkak atau nyeri.
11
b. Kedalaman Kursi / Seat Depth (D)
Harus mewakili persentil ke-5 wanita, jika dibuat terlalu sempit maka lutut
bisaterpentuk.
3. Sandaran kursi tinggi (high level backrest). Kursi direktur, kursi sopir
supayapada waktu pengereman mendadak leher tidak terbentur / whiplash
injury),menyangga seluruh berat kepala dan leher. Diperlukan ketinggian
900 mmuntuk mencakup persentil ke-95 laki-laki.
2. Semakin besar sudut antara paha dan tulang punggung maka lordosislumbal
bertambah sehingga bagian horizontal dari vertebra yangmengalami tekanan
ompresi semakin bertambah.
3. Sudut optimal sekitar 100 0 hingga 110 0 cocok untuk kursi santai.
4. Sudut yang berlebih tidak cocok untuk sandaran punggung yang sedang atau
rendah karena menyebabkan bagian atas badan menjadi tidaktersangga.
12
Disain tempat duduk (seating design) memiliki kontak yang baik dengan
sandarankursi (backrest), keperluan umum = 5 0 s/d 10 0
2. Vertical legroom
3. Depan/Forward legroom
2.2 Antropometri
Istilah antropometri berasal dari " anthro " yang berarti manusia dan " metri "
yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi
13
yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Manusia pada dasarnya
memiliki bentuk, ukuran (tinggi, lebar dsb.) berat dan lain-lain yang berbeda satu
dengan yang lainnya. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai
pertimbangan-pertimbangan ergonomis dalam proses perancangan (desain) produk
maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia (Hutabarat, R.B., 2011).
Jika disadari bahwa perancangan suatu produk juga dilakukan oleh manusia,
maka perancangan sistem manusia-mesin juga tidak lepas dari faktor-faktor manusia
karena sebagian dari kesalahan-kesalahan kerja yang terjadi disebabkan oleh rancangan
produk yang tidak mempunyai kompatibilitas dengan manusia yang menanganinya.
Karena itu seorang perancang produk mempunyai peran besar dalam mengurangi risiko
bahaya akibat kesalahan kerja. Diantara penyebab kesalahan pengoperasian setiap
produk, didapat kesalahan manusia. Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa
besarnya faktor manusia berperan dalam kelancaran pemakaian produk. Kesalahan
manusia berawal pada perancangannya yang tidak manusiawi dan berakibat pada tahap
pemakaiannya sebagaimana juga pada perawatannya (Ekoanindiyo, F.A., 2010).
14
yang muncul berkaitan dengan desain peralatan adalah berkaitan dengan antropometri
orang Indonesia adalah kompatibilitasnya dengan antropometri pengguna kursi di
Indonesia. Permasalahan ini timbul karena semuanya itu didesain bukan oleh orang
Indonesia dan tidak berdasarkan pada data antropometri orang Indonesia. Karena itu
perlu dilakukan pengukuran data antropometri orang Indonesia untuk menjawab
permasalahan yang timbul (Ekoanindiyo, F.A., 2010).
Ukuran Persentil
5 95
15
popliteal
Setelah mengetahui keluhan mahasiswa terhadap kursi kuliah yang dirasakan oleh
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya maka dilakukan
suatu penulisan makalah dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik kursi kuliah
sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, merancang kursi kuliah yang ergonomis dan
sesuai dengan kebutuhan mahasiswa serta menentukan biaya pembuatan kursi kuliah
yang ergonomis.
Kursi kuliah yang digunakan pada proses belajar mengajar di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sriwijaya ditunjukkan pada Gambar berikut ini.
(A.) (B)
16
Tabel 2.2 Daftar komponen kursi kuliah merek chitose.
17
Tabel 2.3 Pedoman Penentuan Dimensi Kursi
popliteal
23 cm
Dari tabel diatas dapat diperoleh bahwa dalam perancangan kursi yang ergonomis,
perlu diperhatikan beberapa hal dibawah ini, yaitu :
2. Sandaran seharusnya bersudut 100 sampai dengan 300 dari daerak vertikal
3. Sudut antara kursi dengan sandaran kursi anatar 950 dan 1200
4. Permukaan kursi tidak boleh lebih tinggi dari ukuran tinggi popliteal
18
BAB III
PEMBAHASAN
Kursi yang saat ini digunakan di FKM UNSRI memiliki alas yang sempit dan
tidak akan mampu menopang seluruh daerah pantat, dan akan menimbulkan tekanan
pada daerah pantat. Selain itu, dimensi tinggi sandaran kursi yang digunakan saat ini
rendah sehingga tidak mampu untuk menopang seluruh tulang belakang dan beban
punggung kearah belakang (lumbar spine) sampai kepala. Sedangkan untuk lebar
sandaran kursi mengikuti dengan lebar alas kursi. Pada bagian alas menulis tidak dapat
digerakkan berbeda dengan hasil rancangan yang dapat dilipat untuk memudahkan
mahasiswa sewaktu keluar masuk dari tempat duduknya.
19
6. Lebar sandaran 33,50
7. Panjang sandaran 47,50
8. Panjang alas menulis 56,10
9. Panjang alas kursi (dudukan) 42,55
10. Sudut kemiringan sandaran 200
Tabel Rancangan dimensi kursi
Dari hasil analisa yang telah dilakukan dengan didasarkan pada tes data
antropometri mahasiswa dan dimensi kursi, pada kisaran persentil 5% dan 95% maka
diperoleh hasil rancangan sebagai berikut :
36,9 cm
93,6 cm
42,2 cm
44 42
,2 ,5
c 5
m c
Sumber: Satriardi , Anggraini, D. A., Mitra, Y., 2017 m
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
21
4.2 Saran
Saran yang dapat peneliti sampaikan agar penelitian berikutnya
dapatmenghasilkan produk yang lebih baik lagi. Sebaiknya dilakukan pengukuran
antropometri secara langsung (sumber data primer) terhadap mahasiswa FKM UNSRI
dengan menggunakan antropometri yang lengkap dan terkalibrasi agar hasil
pengukuran lebihakurat. Diharapkan peulisan ini dapat digunakan sebagai informasi
awal untukpenellitian selanjutnya berupa penelitian untuk menganalisis
mekanikakonstruksi kursi seperti kekuatan material dan gaya statis pada kursi serta
segikenyamanan sehingga dapat mengoptimalkan fungsi kursi yang ergonomis. Untuk
penelitian selanjutnya diharapkan pula membahasmengenai perawatan dan perbaikan
kursi yang terdapat pada ruang kelasFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sriwijaya.
22
DAFTAR PUSTAKA
Fajar, B. 2010. Evaluasi Ergonomi Desain Produk Kursi Kuliah Menggunakan CATIA
V5R17 Berdasarkan Analisis Postur Manusia dan Analisis Aktivitas Manusia.
http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1027/1/30407342.pd
f. (Diakses tanggal 04 Maret 2018 Pukul 06.50 WIB)
Kristanto, A. dan Saputra, D. A. 2011. Perancangan Meja dan Kursi Kerja yang
Ergonomis pada Stasiun Kerja Pemotongan sebagai Upaya Peningkatan
Produktivitas. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 2.
http://journals.ums.ac.id/index.php/jiti/article/viewFile/1252/813. (Diakses
tanggal 03 Maret 2018 Pukul 22.00 WIB)
23
Suhardi, B. 2013. Redesain Kursi Kuliah dengan Pendekatan Anthropometri.
https://www.researchgate.net/profile/Bambang_Suhardi/publication/3085219
74_Redesain_Kursi_Kuliah_dengan_Pendekatan_Anthropometri/links/57e5d
0b008ae9e5e455020fe/Redesain-Kursi-Kuliah-dengan-Pendekatan-Anthropo
metri.pdf. (Diakses tanggal 03 Maret 2018 Pukul 19.00 WIB)
Triana, n. d. 2015. Analisis Ergonomi untuk Redisain Kursi Kuliah (Studi Kasus di
Fakultas Teknik Universitas (JEMBER).
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/67164/Novia%20De
vi%20Triana-111910101033.pdf?sequence=1. (Diakses tanggal 02 Maret
2018 Pukul 21.00 WIB)
24