Anda di halaman 1dari 7

ESSAY

HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH DALAM BIDANG KEORGANISASIAN

Oleh:

ADOLINA FEBY ROSITHA LAKUSA


041948443

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dalam bidang


keorganisasian merupakan hal yang penting dalam konteks desentralisasi.
Desentralisasi adalah proses transfer kewenangan dari pemerintah pusat ke
pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan
akuntabilitas pemerintahan serta memperhatikan kearifan lokal dan kebutuhan
masyarakat.

Dalam konteks ini, hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dalam
bidang keorganisasian menjadi krusial. Keorganisasian yang baik antara
pemerintah pusat dan daerah akan memastikan terciptanya koordinasi yang efektif
dalam pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah. Koordinasi yang baik
akan meminimalisir tumpang tindih dan konflik kebijakan antara pemerintah
pusat dan daerah, serta memastikan bahwa kebijakan dan program yang
dijalankan sesuai dengan kebutuhan dan kearifan lokal.

Selain itu, hubungan yang baik antara pemerintah pusat dan daerah dalam
bidang keorganisasian juga akan mempengaruhi efektivitas dan efisiensi
pelayanan publik. Dengan adanya koordinasi yang baik, pemerintah pusat dan

1
daerah dapat bekerja sama dalam menyediakan pelayanan publik yang berkualitas
dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Namun, dalam praktiknya, masih terdapat tantangan dalam hubungan


antara pemerintah pusat dan daerah dalam bidang keorganisasian. Beberapa
tantangan tersebut antara lain adalah kurangnya koordinasi dan komunikasi antara
pemerintah pusat dan daerah, perbedaan pemahaman dan interpretasi terhadap
kebijakan, serta perbedaan kapasitas dan sumber daya antara pemerintah pusat
dan daerah.

Dalam konteks ini, penting untuk terus meningkatkan hubungan antara


pemerintah pusat dan daerah dalam bidang keorganisasian. Diperlukan upaya
untuk memperkuat koordinasi, komunikasi, dan pemahaman bersama antara
pemerintah pusat dan daerah agar kebijakan dan program yang dijalankan dapat
lebih responsif terhadap kebutuhan dan kearifan lokal. Oleh karena itu, rumusan
permasalahan dalam tulisan ini adalah: Bagaimana membangun hubungan
yang efektif antara pemerintah pusat dan daerah dalam bidang
keorganisasian untuk memastikan kearifan lokal dan kebutuhan
masyarakat tetap terwadahi?

2
PEMBAHASAN

A. Implementasi Hukum Syariah

Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dalam bidang


keorganisasian memiliki peran yang penting dalam konteks desentralisasi.
Desentralisasi adalah proses transfer kewenangan dari pemerintah pusat ke
pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan
akuntabilitas pemerintahan serta memperhatikan kearifan lokal dan kebutuhan
masyarakat.

Salah satu permasalahan yang sering muncul dalam hubungan antara


pemerintah pusat dan daerah dalam bidang keorganisasian adalah kurangnya
koordinasi dan komunikasi antara keduanya. Kurangnya koordinasi dapat
menyebabkan tumpang tindih dan konflik kebijakan antara pemerintah pusat dan
daerah, yang pada akhirnya dapat menghambat efektivitas pelaksanaan kebijakan
dan program pemerintah.

Selain itu, perbedaan pemahaman dan interpretasi terhadap kebijakan juga


menjadi tantangan dalam hubungan antara pemerintah pusat dan daerah.
Pemerintah pusat dan daerah mungkin memiliki pemahaman yang berbeda terkait
implementasi kebijakan, yang dapat menyebabkan ketidaksesuaian dalam
pelaksanaan kebijakan di tingkat daerah.

Perbedaan kapasitas dan sumber daya antara pemerintah pusat dan daerah
juga menjadi permasalahan dalam hubungan keorganisasian. Pemerintah daerah
mungkin memiliki keterbatasan dalam hal kapasitas dan sumber daya, sehingga
mempengaruhi kemampuan mereka dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.

3
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya untuk
membangun hubungan yang efektif antara pemerintah pusat dan daerah dalam
bidang keorganisasian. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah
meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah.

Untuk membangun hubungan yang efektif antara pemerintah pusat dan


daerah dalam bidang keorganisasian, beberapa langkah dapat diambil:

1. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi: Pemerintah pusat dan daerah perlu


meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara keduanya. Hal ini dapat
dilakukan melalui pertemuan rutin, forum diskusi, dan mekanisme
komunikasi yang efektif. Koordinasi yang baik akan meminimalisir tumpang
tindih dan konflik kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah.

2. Membangun pemahaman bersama: Pemerintah pusat dan daerah perlu


membangun pemahaman bersama terkait kebijakan dan program yang akan
diimplementasikan. Dalam hal ini, perlu dilakukan dialog dan konsultasi
antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan bahwa kebijakan yang
dijalankan sesuai dengan kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat.

3. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah: Pemerintah pusat dapat


memberikan dukungan dalam meningkatkan kapasitas pemerintah daerah.
Dukungan ini dapat berupa pelatihan, bantuan teknis, dan transfer
pengetahuan untuk memperkuat kemampuan pemerintah daerah dalam
melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.

4. Membangun mekanisme pengawasan dan akuntabilitas: Pemerintah pusat dan


daerah perlu membangun mekanisme pengawasan dan akuntabilitas yang
kuat. Mekanisme ini akan memastikan bahwa kebijakan dan program yang
dijalankan sesuai dengan kebutuhan dan kearifan lokal, serta dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

4
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah tersebut, diharapkan
hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dalam bidang keorganisasian dapat
menjadi lebih efektif.

5
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan:

Untuk memastikan kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat tetap


terwadahi, penting bagi pemerintah pusat dan daerah untuk membangun
hubungan yang efektif dalam bidang keorganisasian. Langkah-langkah yang
dapat diambil antara lain meningkatkan koordinasi dan komunikasi,
membangun pemahaman bersama, meningkatkan kapasitas pemerintah
daerah, dan membangun mekanisme pengawasan dan akuntabilitas.

Dengan adanya hubungan yang efektif antara pemerintah pusat dan


daerah, diharapkan kebijakan dan program yang dijalankan dapat lebih
responsif terhadap kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat. Hal ini akan
berkontribusi pada terwadahinya kepentingan dan kesejahteraan masyarakat
secara lebih baik.

6
DAFTAR PUSTAKA

_____________, Konsolidasi Naskah UUD 1945 Setelah Perubahan

Keempat, Pusat Studi Hukum Tata Negara Universitas Indonesia,

Jakarta, 2002.

_____________, Komentar atas Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun1945, Sinar Grafika, Jakarta, 2013.

M. Arief Nasuon, dkk, Demokrasi dan Problema Otonomi Daerah, Mandar

Madju, Bandung, 2000.

M. Laica Marzuki, Hukum dan Pembangunan Daerah Otonom, Kertas kerja

PSKMP – LPPM Unhas, Makassar, 1999.

Mahfud MD, Membangun Polik Hukum, Menegakkan Konstusi, PT. Raja

Grafindo Persada Pers, Jakarta, 2010.

__________, Polik Hukum di Indonesia, Penerbit LP3ES, Jakarta, 1998.

Yuswanto, Otonomi daerah dalam Konstusi, disampaikan dalam kuliah

Otonomi daerah pasca sarjana Fakultas Hukum Universitas Lampung,

2010.

PADJADJARAN Jurnal Ilmu Hukum, Volume 2 Nomor 3 Tahun 2015

Dokumen Hukum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32


Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Daerah.

Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Tentang Pemerintahan

Daerah yang dibuat oleh Kementerian Dalam Negeri Tahun 2011.

Anda mungkin juga menyukai