Anda di halaman 1dari 25

KECERDASAN BUATAN DAN

LOGIKA FUZZY
Pertemuan 6
REPRESENTASI PENGETAHUAN
PENGETAHUAN =
data / fakta + mekanisme penalaran direpresentasikan
melalui komp/system

fakta,ide,teori hub.nya dlm domain ttt KNOWLEDGE BASE

mekanisme penalaran/Inferance Mechanisme :


kumpulan prosedur yang digunakan untuk menguji
(melacak dan mencocokkan) untuk mencari solusi.
2
Langkah membangun sistem AI
Pengumpulan pengetahuan dari berbagai sumber
(otak/pengetahuan pakar, buku, artikel, dll)
Diorganisasikan (skema) Dimodifikasi

SKEMA DEKLARATIF SKEMA PROSEDURAL


• cocok untuk • cocok untuk menyatakan
menggambarkan fakta2 aksi dan prosedur
asersi • yang termasuk skema
• yang termasuk skema representasi pengetahuan
representasi pengetahuan prosedural:
deklaratif: 1. Prosedure/SubRoutine,
1. Logika, 2. Kaidah Produksi
2. Jaringan Semantik,
3. Frame, 3

4. Script
LOGIKA

 Merupakan sutau pengkajian ilmiah tentang serangkaian penalaran, system kaidah


dan prosedur yang membantu proses penalaran.
 Proses logika : proses membentuk kesimpulan / menarik suatu inferensi
berdasarkan fakta yang telah ada.
 Merupakan bentuk representasi pengetahuan yang paling tua.

4
Penalaran Deduktif

 penalaran ini bergerak dari penalaran umum menuju ke


konklusi khusus
 umumnya dimulai dari suatu silogisme / pernyataan premis
dan inferensi
 umumnya terdiri dari tiga bagian: premis mayor, premis
minor dan konklusi.
 Contoh :
Premis mayor : Jika hujan turun saya tidak akan lari pagi
Premis minor : Pagi ini hujan turun
Konklusi : Oleh karena itu pagi ini saya tidak akan lari pagi
5
Penalaran Induktif
 dimulai dari masalah khusus menuju ke masalah umum.
 menggunakan sejumlah fakta / premis untuk menarik
kesimpulan umum
 Contoh:
Premis 1 : Dioda yang salah menyebabkan peralatan
elektronik rusak
Premis 2 : Transistor rusak menyebabkan peralatan elektronik
rusak
Premis 3 : IC rusak menyebabkan peralatan elektronik tidak
berfungsi
Konklusi : Maka, peralatan semi konduktor rusak
merupakan penyebab utama rusaknya peralatan elektronik.
 Konklusi tidak selalu mutlak, dapat berubah jika ditemukan
fakta-fakta baru 6
Logika Proporsional
 Bentuk logika komputasional ada 2 macam : Logika proporsional
atau kalkulus dan Logika Predikat
 Suatu proposisi merupakan suatu statement / pernyataan yang
menyatakan benar (TRUE) atau salah (FALSE)
 3+3=6 (logika proposisi)
 3+7=5 (logika proposisi FALSE)
 Makanan orang indonesia adalah nasi (pernyataan yg nilainya
bisa benar/salah)
 Hari ini hujan (logika proposisi)
 Operator logika (penggabungan proposisi)
 Konjungsi (and)
 Disjungsi (or)
 Negasi (not)
 Implikasi ( )
7
 Ekuivalensi/biimplikasi (<-->)
Logika Proporsional lanj…
 Untuk menggambarkan berbagai proposisi, premis /
konklusi gunakan symbol seperti huruf abjad
 Misal :
P : Tukang Pos mengantarkan surat mulai Senin sampai
dengan Sabtu
Q : Hari ini adalah hari Minggu
R : Maka hari ini tukang pos tidak mengantarkan surat
 Inferensi (kesimpulan) pada logika proposisi dapat
dilakukan dengan menggunakan resolusi
 Resolusi merupakan suatu aturan untuk melakukan
inferensi yang dapat berjalan secara efisien dalam
suatu bentuk khusus yaitu CNF (Conjuction Normal
Form)
8
Logika Proporsional lanj…
• CNF memiliki ciri-ciri :
– Setiap kalimat merupakan Disjungsi Literal
– Semua kalimat terkonjugsi secara implisit
• Mengubah kalimat ke dalam bentuk CNF
– hilangkan implikasi dan ekivalensi
– x  y menjadi ¬x ∨ y
– x ↔ y menjadi (¬x ∨ y) ∧ (¬y ∨ x)
• Kurangi lingkup semua negasi menjadi satu negasi saja:
– ¬ (¬ x) menjadi x
– ¬ (x ∨ y) menjadi (¬ x ∧ ¬ y)
– ¬ (x ∧ y) menjadi (¬ x ∨ ¬ y)

9
Logika Proporsional lanj…
• Gunakan aturan asosiatif dan distributif untuk mengkonversi menjadi conjuction of
disjunction
– Assosiatif : (A∨ B)∨ C menjadi A∨ (B∨ C)
– Distributif : (A ∧ B)∨ C menjadi (A∨ C) ∧ (B ∨ C)

• Buat satu kalimat terpisah untuk tiap-tiap konjungsi


(¬ S ∨ Q) ∧ (¬ T∨ Q) menjadi (¬ S ∨ Q)
(¬ T∨ Q)

10
Logika proposisi Lanj…
 Diketahui basis pengetahuan (fakta-fakta yg bernilai benar)
sbb:
1. P
2. (P^Q)  R
3. (SvT)  Q
4. T
 Buktikan kebenaran R.
 Konversi ke bentuk CNF :
Kalimat Langkah-langkah CNF
1. P Sudah bentuk CNF P
2. (P^Q)  R  menghilangkan implikasi : ¬(P^Q)VR ¬PV¬QVR
 mengurangi lingkup negasi :(¬PV¬Q)VR
 gunakan asosiatif : ¬PV¬QVR
11
Logika proposisi Lanj…
Kalimat Langkah-langkah CNF
3. (S^T)  Q  menghilangkan implikasi : ¬(SVT)VQ ¬SVQ
 mengurangi lingkup negasi:(¬S^¬T)VQ ¬TVQ
 gunakan distributif : (¬SVQ)^(¬TVQ)
4. T Sudah bentuk CNF T

Kemudian tambahkan kontradiksi pada tujuannya, R menjadi ¬R, shg fakta


–fakta(dlm bentuk CNF) menjadi :
1. P
2. ¬PV¬QVR
3. ¬SVQ
4. ¬TVQ
5. T
12
6. ¬R
Logika Proposisi Lanj…
 Resolusi pada Logika Proposisi

¬PV¬QVR ¬R

2
¬PV¬Q P

1
¬TVQ ¬Q

4
¬T T
5

13
Logika Proposisi Lanj…
 Contoh Apabila diterapkan dalam kalimat:
 P : Ani anak yang cerdas
 Q : Ani rajin Belajar
 R : Ani akan menjadi juara kelas
 S : Ani makannya banyak
 T : Ani Istirahatnya cukup

14
Logika Proposisi Lanj…
• Kalimat yang terbentuk dari fakta yang ada :
1. P
2. (P^Q)  R
3. (SvT)  Q
4. T
– Ani anak yang cerdas
– Jika Ani anak yang cerdas dan Ani rajin belajar, maka Ani
akan menjadi juara kelas
– Jika Ani makannya banyak atau Ani istirahatnya cukup,
maka Ani rajin belajar
– Ani istirahatnya cukup

15
Logika Proposisi Lanj…
Setelah dilakukan konversi ke bentuk CNF, didapat :
Fakta ke-2 : Ani tidak cerdas atau Ani tidak rajin
belajar atau Ani akan menjadi juara kelas
Fakta ke-3 : Ani tidak makan banyak atau ani rajin
belajar
Fakta ke-4 : Ani tidak cukup istirahat atau ani rajin
belajar

16
Logika Proposisi Lanj…

17
Logika Predikat / Kalkulus Predikat

 Suatu logika yang seluruhnya menggunakan konsep dan


kaidah proporsional yang sama.
 Disebut juga kalkulus predikat
 Kalkulus predikat memungkinkan bisa memecahkan
statement ke dalam bagian komponen, yang disebut objek.
 Contoh : Ani makan apel  makan (Ani,apel)
3 + 3  +(3,3)
 Suatu proposisi / premis dibagi menjadi 2 bagian yaitu
ARGUMEN (objek) dan PREDIKAT (keterangan)
 Argumen adalah individu / objek yang membuat
keterangan
 Predikat adalah keterangan dari argumen atau18objek
Logika Predikat …2
 Dalam suatu kalimat, predikat bisa berupa kata kerja / bagian
dari kata kerja
 Bentuk umum :
PREDIKAT [individu(objek)1, individu(objek)2]
 Misal: Mobil berada dalam garasi, dengan logika predikat
dinyatakan menjadi: dalam (mobil,garasi)
mobil=argumen (objek1)
garasi=argumen(objek2)
 Contoh lain:
Proposisi : Hanif rajin belajar
Kalkulus predikat : rajin (Hanif, belajar)
Proposisi : Pintu terbuka
19
Kalkulus predikat : terbuka(pintu)
Logika Predikat …3
 Variabel :
 huruf bisa menggantikan argumen
 “symbol” juga bisa digunakan untuk merancang beberapa objek /
individu
 misal : x = Hanif dan y=belajar
maka logika predikatnya : rajin(x,y)
Contoh Lain:
Andi adalah seorang laki-laki : A
Ali adalah seorang laki-laki : B
Amir adalah seorang laki-laki : C
Anto adalah seorang laki-laki : D
Agus adalah seorang laki-laki : E
20
 Kelima fakta tersebut di atas, jika menggunakan
proposisi, maka akan terjadi pemborosan, dimana
beberapa pernyataan dengan predikat yang sama
akan dibuat dalam proposisi yang berbeda
(berulang-ulang).
 Logika Predikat digunakan untuk merepresentasikan
hal-hal yang tidak dapat direpresentasikan dengan
menggunakan logika proposisi.
 dengan menggunakan system ini knowledge base
dapat dibentuk
 pengetahuan diekspresikan dalam kalkulus predikat
yang bisa dimanipulasi agar menghasilkan inferensi

21
Logika Predikat …4

 Fungsi :
 Predikatkalkulus membolehkan penggunaan symbol untuk
mewakili fungsi-fungsi
 Misal : ibu (Hanan)=Wilis , ibu (Mulia)=Yuli
 Fungsi dapat digunakan bersamaan dengan predikat
 Contoh:
saudara(ibu(Hanan),ibu(Mulia))=saudara(Wilis,Yuli)
Predikat di atas menjelaskan bahwa Wilis dan Yuli adalah
bersaudara.
22
Logika Predikat …5
 Operasi
 operator yang sama seperti pada logika proporsional
 misal:
 proposisi : Rojali suka Juleha, suka (Rojali, Juleha)
 proposisi : Mandra suka Juleha, suka(mandra,Juleha)
 2 predikat di atas, ada 2 orang menyukai Juleha, untuk memberikan pernyataan
adanya hubungan yang sama dari 2 object tersebut adalah:

suka (X,Y) and suka (Z,Y) implies not suka(X,Z)


atau
suka(X,Y) v suka(Z,Y)  suka(X,Z)

23
Pengukuran kuantitas (quantifier)
 penggunaan kuantitas (quantifier) adalah symbol untuk
menyatakan suatu rangkaian variable dalam suatu ekspresi
logika
 dua pengukuran kuantitas, yaitu :
 ukuran kuantitas universal :  (semua, setiap)
 ukuran kuantitas eksistensial :  (ada, beberapa)
 Contoh:
 Proposisi : “Semua orang Jogja adalah warga negara
Indonesia”
 Diekspresikan : (x) [orang Jogja (x),warga Indonesia (x)]
 Simbol  menyatakan bahwa ekspresi ini berlaku secara
universal benar, yaitu untuk semua nilai x.
 Jika x adalah orang Jogja, maka benar jika x adalah
24 warga
negara Indonesia.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai