Anda di halaman 1dari 37

Logika

Sherly Christina, S.Kom., M.Kom


Logika

2
Logika Proposisi dan Logika Predikat
Proposisi: suatu pernyataan atau kalimat
deklaratif yang dapat bernilai Benar atau Salah.
Pada Logika Proposisi: proposisi disimbolkan
p,q,r... dan disebut proposisi atomik
Pada Logika Predikat, proposisi dibedakan
menjadi argumen (obyek) dan predikat
(keterangan).
Penulisan proposisi pada Logika Predikat:
Predikat(argumen1, argumen2,...,argumen-n)
3
LogikaProposisi
Dua atau lebih proposisi dapat digabungkan dengan
menggunakan operator logika :
a. Konjungsi : (and)
b. Disjungsi : (or)
c. Negasi : (not)
d. Implikasi : (if then)
e. Ekuivalensi : (if and only if)

4
Logika-Proposisi

5
Logika Proposisi
Tautologi

Setiap pernyataan yang bernilai benar, untuk


setiap nilai kebenaran komponen-
komponennya, disebut tautologi

6
Logika Proposisi
Argumen
Argumen :sebuah pernyataan dari himpunan proposiis
p1,p2,...,pn premise
Menghasilkan proposisi lain q konklusi

Valid: jika dapat ditunjuk


sebagai tautologi
Invalid/palsu:sering
premise diinterprestasikan sebagai
argumen yang salah, tidak
dapat dibuktikan dengan
logika proposisi

konklusi

7
Logika Proposisi
Contoh 1.
Jika Toyes memakai kacamata maka Toyes bisa membaca
koran
Toyes memakai kacamata
Jadi Toyes bisa membaca koran
Misalkan:
p=Toyes memakai kacamata
q=Toyes bisa membaca koran

8
Logika Proposisi
Contoh 1.
p q pq ((pq)p) ((pq)p)q
B B B B B
B S S S B
S B B S B
S S B S B

((pq)p)q
Selalu Benar B,
TAUTOLOGI,VALID
9
Logika Proposisi
Contoh 2.
Jika Toyes memakai kacamata maka Toyes bisa membaca
koran
Toyes bisa membaca koran
Jadi Toyes memakai kacamata
Misalkan:
p=Toyes memakai kacamata
q=Toyes bisa membaca koran

10
Logika Proposisi
Contoh 2.
p q pq ((pq)q) ((pq)p)q
B B B B B
B S S S B
S B B B S
S S B B B

((pq)q)p
False pada baris ke-3, S,
BUKAN TAUTOLOGI,
INVALID
11
Inferensi Logika Proposisi
Hukum Inferensi

12
Inferensi Logika Proposisi
Hukum Inferensi

13
Inferensi Logika Proposisi
Contoh
Anda lupa menaruh KTM, setelah mencoba mengingat, ada
beberapa fakta yang Anda bisa pastikan kebenarannya:
1. KTM tidak ada di dompet.
2. Jika aku membuka tas maka aku bisa memastikan KTM tersebut di
dalam tas atau tidak.
3. Jika KTM di meja dapur, maka aku pasti sudah melihatnya ketika
mandi.
4. Jika KTM tidak ada di dalam tas maka aku pasti telah membuka tas
tersebut.
5. Jika aku melihat KTM saat mandi, maka pastilah KTM kuletakkan di
dompet.
6. Aku tidak bisa memastikan bahwa KTM tersebut ada di dalam tas
atau tidak.
Berdasarkan fakta tersebut, tentukan dimana letak KTM
tersebut.

14
Inferensi Logika Proposisi
Contoh
Premis tersebut tuliskan dalam simbol-simbol:
o p: KTM ada di dompet
o q: aku membuka tas
o r: aku bisa memastikan KTM tersebut di dalam tas atau tidak
o s: KTM di meja dapur
o t: aku melihatnya ketika mandi
o u: KTM ada di dalam tas

a. ~p:KTM tidak ada di dompet.


b. qr :Jika aku membuka tas maka aku bisa memastikan KTM tersebut di dalam tas
atau tidak.
c. st :Jika KTM di meja dapur, maka aku pasti sudah melihatnya ketika mandi.
d. ~uq : Jika KTM tidak ada di dalam tas maka aku pasti telah membuka tas
tersebut.
e. tp : Jika aku melihat KTM saat mandi, maka pastilah KTM kuletakkan di
dompet.
f. ~r : Aku tidak bisa memastikan bahwa KTM tersebut ada di dalam tas atau tidak.

15
Inferensi Logika Proposisi
Contoh

Modus
Tolens

Kesimpulan: KTM ada di dalam tas.

16
Inferensi Logika Proposisi
Resolusi

Inferensi pada logika proposisi => Resolusi.


Resolusi : suatu aturan untuk melakukan
inferensi yang dapat berjalan secara efisien
dalam suatu bentuk khusus yaitu conjunctive
normal form (CNF).

17
Inferensi Logika Proposisi
Resolusi
Ciri ciri CNF :
1. setiap kalimat merupakan disjungsi
literal
2. semua kalimat terkonjungsi secara
implisit

18
Logika Proposisi
CNF
Langkah-langkah untuk mengubah/konversi suatu kalimat ke
bentuk CNF :
1. Hilangkan implikasi dan ekuivalensi
x y menjadi x y
x y menjadi ( x y) ( y x)
2. Kurangi lingkup semua negasi menjadi satu negasi saja
1. ( x) menjadi x
2. (x y) menjadi ( x y)
3. (x y) menjadi ( x y)
3. Gunakan aturan assosiatif dan distributif untuk mengkonversi
menjadi conjuction of disjunction
1. Assosiatif : (A B) C menjadi A (B C)
2. Distributif : (A B) C menjadi (A C) (B C)
4. Buat satu kalimat terpisah untuk tiap-tiap konjungsi

19
Logika Proposisi
Resolusi
Prosedur untuk membuktikan proposisi P dengan
beberapa premise F yang telah diketahui, dengan resolusi
dapat dilakukan melalui algoritma sebagai berikut.

1. Konversikan semua klausa F ke bentuk CNF

2. Negasikan P, dan konversikan hasil negasi ke bentuk


klausa. Tambahkan ke himpunan klausa yang telah
ada pada langkah 1.

20
Logika Proposisi
Resolusi
3. Kerjakan hingga terjadi kontradiksi atau proses
tidak mengalami kemajuan
4. Seleksi 2 klausa sebagai klausa parent
5. Bandingkan (resolve) secara bersama-sama. Klausa
hasil resolve tersebut dinamakan resolvent. Jika
ada pasangan literal L dan L, eliminasi dari
resolvent
6. Bila Resolvent berupa klausa kosong, maka
ditemukan kontradiksi.

21
Logika Proposisi
Contoh Resolusi

22
Logika Proposisi
Contoh Resolusi

23
Logika Proposisi
Contoh Resolusi

24
Logika Proposisi
Contoh Resolusi

25
Logika Proposisi
Contoh Resolusi 2.
Contoh Implementasi:

26
Logika Proposisi
Contoh Resolusi 2.
Kalimat yang terbentuk:

27
Logika Proposisi
Contoh Resolusi 2.
Setelah dilakukan CNF diperoleh:

Berikutnya lakukan langkah ii (membandingkan tiap klausa


dengan ~R : Agung tidak menjadi juara kelas). Sampai
diperoleh kontradiksi.

28
Logika Proposisi
Contoh Resolusi 2.

29
Logika Predikat
Merepresentasikan hal-hal yang tidak dapat
direpresentasikan dengan menggunakan logika proposisi.
Eg.
laki-laki(x)
dimana x adalah variabel yg disubstitusikan dengan Andi,
Ali, Amir, Anto, Agus, & laki-laki yang lain.

30
Logika Predikat
premis :
argumen (objek) : individu atau objek
dan predikat (keterangan)
Contoh :
1. Jika besok tidak hujan, Tommy pergi ke gunung
cuaca(hujan,besok) pergi(tommy, gunung)
2. Diana adalah nenek dari ibu Amir
nenek(Diana,ibu(Amir))
3. Mahasiswa berada di dalam kelas
didalam(mahasiswa,kelas)

31
Logika Predikat
Dari contoh diatas dapat dijabarkan sebagai
berikut :
di dalam = predikat (keterangan)
mahasiswa = argumen (objek)
kelas = argumen (objek)

32
Logika Predikat
operator-operator yang digunakan dalam
logika predikat :
, , , , (untuk setiap), (terdapat)

33
Logika Predikat
Eg.
1. Andi adalah seorang mahasiswa
2. Andi masuk jurusan Elektro
3. Setiap mahasiswa elektro pasti mahasiswa teknik
4. Kalkulus adalah matakuliah yang sulit
5. Setiap mahasiswa teknik pasti akan suka kalkulus atau akan
membencinya
6. Setiap mahasiswa pasti akan suka terhadap suatu matakuliah
7. Mahasiswa yang tidak pernah hadir pada kuliah matakuliah
sulit, maka mereka pastitidak suka terhadap matakuliah
tersebut.
8. Andi tidak pernah hadir kuliah matakuliah kalkulus

34
Logika Predikat
Eg.
1. mahasiswa(Andi)
2. elektro(Andi)
3. x : elektro(x) teknik(x)
4. sulit(kalkulus)
5. x : teknik(x) suka(x,kalkulus) benci(x,kalkulus)
6. x : y : suka(x,y)
7. x : y : mahasiswa(x) sulit(y) hadir(x,y) suka(x,y)
8. hadir(Andi,kalkulus)

35
Contoh Logika Predikat
Apakah kita bisa membuktikan bahwa Andi tidak
menyukai mata kuliah kalkulus dari beberapa fakta
tersebut?

36
Contoh Logika Predikat
Bisa dibuktikan dengan penalaran Backward Chaining.

37

Anda mungkin juga menyukai