Anda di halaman 1dari 10

LOGIKA

Disusun Oleh:
Mahesa jerdi
(211128009)

Dosen Pengampu:
Andang Sunarto, P.Hd

PRODI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UIN FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat allah yang maha esa atas limpahan
rahmat dan karunia-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “logika “ ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Matematika Deskrit, Bapak
Andang Sunarto P.hd
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari
buku panduan yang berkaitan dengan himpunan, serta informasi dari media massa yang
berhubungan dengan logika.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai logika. Memang makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi perbaikan menuju arah yang baik.

Bengkulu, April 2023

Penyusun
Materi logika

A. Proposisi
Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan (statements) yang
memiliki arti penuh dan utuh Berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya,
disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya.Proposisi adalah pernyataan
yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya.Dalam ilmu
logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni:
Subjek, perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang, benda, tempat, atau
perkara.
Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.
Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat.

Contoh:
520 < 111
Apakah ini sebuah pernyataan?  Ya
Apakah ini sebuah proposisi?  Ya
Apakah nilai kebenaran dari proposisi ini?  Salah
Contoh:
“Tolong untuk tidak tidur selama kuliah”
Apakah ini sebuah pernyataan?  Tidak Ini adalah sebuah permintaan
Apakah ini sebuah proposisi?  Tidak Hanya pernyataanlah yang bisa menjadi
proposisi

Contoh-contoh Proposisi
13 adalah bilangan ganjil
Soekarno adalah alumnus Udinus.
Soeharto lahir di Yogyakarta dan Surakarta
Ada monyet di bulan

Contoh-contoh bukan Proposisi


Jam berapa kereta api Argo Bromo tiba di Stasiun Tawang?
Isilah gelas tersebut dengan air!
X+3=8
X > 3

A. Proposisi majemuk
Proposisi majemuk adalah kombinasi dari dua atau lebih proposisi sederhana
yang dihubungkan oleh operator logika. Terdapat beberapa jenis proposisi
majemuk yang umum digunakan dalam logika matematika, antara lain:

Konjungsi: Proposisi majemuk konjungsi terbentuk dengan menghubungkan


dua atau lebih proposisi sederhana menggunakan operator "dan" (simbol ∧).
Proposisi majemuk ini hanya akan bernilai benar jika semua proposisi sederhana
yang terhubung juga bernilai benar.
Contoh:

P: Saya pergi ke toko.


Q: Saya membeli buah.
Proposisi majemuk konjungsi dari P dan Q adalah P ∧ Q, yang berarti "Saya
pergi ke toko dan saya membeli buah."

Disjungsi: Proposisi majemuk disjungsi terbentuk dengan menghubungkan dua


atau lebih proposisi sederhana menggunakan operator "atau" (simbol ∨).
Proposisi majemuk ini akan bernilai benar jika salah satu atau kedua proposisi
sederhana yang terhubung bernilai benar.
Contoh:
P: Cuaca cerah.
Q: Saya pergi berwisata.
Proposisi majemuk disjungsi dari P dan Q adalah P ∨ Q, yang berarti "Cuaca
cerah atau saya pergi berwisata."

Implikasi: Proposisi majemuk implikasi terbentuk dengan menghubungkan dua


proposisi sederhana menggunakan operator "jika..., maka" (simbol →).
Proposisi ini menyatakan bahwa jika proposisi pertama benar, maka proposisi
kedua juga benar. Namun, jika proposisi pertama salah, maka proposisi kedua
bisa jadi benar atau salah.
Contoh:

P: Jika hujan, maka jalanan basah.


Q: Jalanan basah.
Proposisi majemuk implikasi dari P dan Q adalah P → Q, yang berarti "Jika
hujan, maka jalanan basah."

Kondisional Biconditional: Proposisi majemuk kondisional biconditional


terbentuk dengan menghubungkan dua proposisi sederhana menggunakan
operator "jika dan hanya jika" (simbol ↔). Proposisi ini menyatakan bahwa
kedua proposisi sederhana terhubung akan bernilai benar jika keduanya bernilai
benar atau keduanya bernilai salah.
Contoh:

P: Saya belajar dengan giat.


Q: Saya mendapatkan nilai tinggi.
Proposisi majemuk kondisional biconditional dari P dan Q adalah P ↔ Q, yang
berarti "Saya belajar dengan giat jika dan hanya jika saya mendapatkan nilai
tinggi."

Proposisi majemuk ini digunakan untuk menganalisis hubungan logis antara


proposisi sederhana dan membangun argumen dalam matematika diskrit dan
logika.
B. Oprasi oprasi logika dasar
Operasi-operasi logika adalah dasar dalam matematika diskrit, yang melibatkan
manipulasi logika proposisi. Beberapa operasi logika yang umum digunakan
dalam matematika diskrit adalah:

Konjungsi (AND): Operasi ini menghasilkan benar (true) jika kedua logika
proposisi yang diberikan juga benar, dan salah (false) jika salah satu atau
keduanya salah. Simbol konjungsi adalah ∧ (tanda "dan" atau "and").
Contoh:

P: Saya belajar matematika


Q: Saya belajar logika
P ∧ Q adalah benar jika saya sedang belajar matematika dan logika secara
bersamaan.

Disjungsi (OR): Operasi ini menghasilkan benar jika salah satu atau kedua
logika proposisi yang diberikan adalah benar, dan salah jika keduanya salah.
Simbol disjungsi adalah ∨ (tanda "atau" atau "or").
Contoh:

P: Saya suka matematika


Q: Saya suka logika
P ∨ Q adalah benar jika saya suka matematika atau logika (atau keduanya).

Implikasi (IF-THEN): Operasi ini menghubungkan dua logika proposisi dan


menghasilkan benar kecuali jika premis benar dan konklusi salah. Simbol
implikasi adalah → (tanda "jika..., maka" atau "if..., then").
Contoh:

P: Jika hujan, maka jalanan basah.


Q: Jalanan basah.
P → Q adalah benar karena jika hujan, maka jalanan akan basah.
Kondisional Biconditional (IF AND ONLY IF): Operasi ini menghubungkan
dua logika proposisi dan menghasilkan benar jika keduanya benar atau
keduanya salah, dan salah jika salah satu benar dan yang lainnya salah. Simbol
kondisional biconditional adalah ↔ (tanda "jika dan hanya jika" atau "if and
only if").
Contoh:

P: Saya belajar dengan giat.


Q: Saya mendapatkan nilai tinggi.
P ↔ Q adalah benar jika saya belajar dengan giat dan mendapatkan nilai tinggi,
atau jika saya tidak belajar dengan giat dan tidak mendapatkan nilai tinggi.
C. Table kebenaran
Tabel ini berguna untuk menganalisis logika dan hubungan antar proposisi dalam
matematika diskrit.
P Q P∧ Q P∨ Q P→ Q P↔ Q
T T T F T T
T F F T F F
F T F T T F
F F F T T T
Dalam contoh di atas, tabel menunjukkan semua kemungkinan nilai kebenaran untuk
proposisi majemuk konjungsi (P ∧ Q), disjungsi (P ∨ Q), implikasi (P → Q), dan
kondisional biconditional (P ↔ Q) berdasarkan nilai kebenaran proposisi sederhana P
dan Q.

Tautology: A proposition
Example: P

P ¬P P ∨ ¬P
T F T
F T T
In the example above, the proposition P ∨ ¬P is a tautology
Contradiction: A proposition is said to be a contradiction
Example: P ∧ ¬P (Conjunction between P and negation of P) Truth table:

P ¬P P ∧ ¬P
T F F
F T F
Dalam contoh di atas, proposisi P ∧ ¬P adalah kontradiksi karena selalu bernilai
salah, tidak peduli nilai kebenaran dari proposisi sederhana P.

Contingency: Se
Example: P → Q (Implication between P and Q) Truth table:
P Q P→Q
T T T
T F F
F T T
F F T
In the example above, the proposition P → Q is contingent because of its truth
valueunderstanding
D. Ekuivelensi logika
Dalam logika matematika diskrit, ekuivalensi logika adalah hubungan antara dua
proposisi majemuk yang memiliki nilai kebenaran yang sama dalam semua
kemungkinan kombinasi nilai kebenaran proposisi sederhana yang membentuknya.
Dalam kata lain, dua proposisi majemuk dikatakan ekuivalen jika mereka memiliki
tabel kebenaran yang identik.

Simbol yang digunakan untuk menyatakan persamaan logika adalah ≡ atau ↔ (t


Contoh: Mis
Tabel kebenaran untuk P ≡ Q:

P Q P≡Q
T T T
T F F
F T F
F F T
Dalam contoh di atas, proposisi majemuk P .Persamaan logis berguna dalam
membuktikan kesamaan logis antara keduanya

E. Proposisi berkuantor
Kuantor Universal (∀):
Contoh:

P(x): "x adalah bilangan bulat positif."


∃x P(x) berarti "Ada bilangan bulat positif."
Kuantifikasi Eksistensial (∃): Kuantifikasi yang ada
Contoh:

P(x): "x adalah bilangan prima."


∀x Q(x) berarti "Semua bilangan adalah bilangan prima."
Proposisi kuantum sering digunakan dalam matematika dan logika diskrit untuk
membuat pernyataan

Contoh penyangkal untuk proposisi berkuantor:

Proposisi (∀x)(x > 0): "Semua x adalah bilangan positif."


Penyangkal: (∃x)(x ≤ 0) berarti "Ada x yang bukan bilangan positif." Contohnya
adalah x = -1.
Proposisi (∃x)(x^2 = 4): "Ada x yang kuadratnya sama dengan 4."

DAFTAR PUSTAKA

Rosen, Kenneth H. (2019). Discrete Mathematics and Its Applications. McGraw-Hill


Education. ISBN-13: 978-1260091991.
Tremblay, Jean-Paul, dan R. Manohar (2017). Discrete Mathematical Structures with
Applications to Computer Science. Tata McGraw-Hill Education. ISBN-13: 978-
9339221150.
Epp, Susanna S. (2010). Discrete Mathematics with Applications. Brooks Cole. ISBN-13:
978-0495391326.
Johnsonbaugh, Richard (2011). Discrete Mathematics. Pearson. ISBN-13: 978-
0131593183.
Kolman, Bernard, Robert C. Busby, dan Sharon Cutler Ross (2003). Discrete
Mathematical Structures. Pearson. ISBN-13: 978-0130890085

Anda mungkin juga menyukai